Lisa sedang berdiri di lantai 2, di salah satu gedung TK Athfal. Ia melihat Nita dan Sinta. Mereka terlihat baru keluar gedung setelah mengajukan komplainnya pada pihak sekolah, atas kejadian yang menimpa anaknya.
Lisa terlihat seperti merencanakan sesuatu. Ia pun bergegas menemui salah satu pengurus senior TK Athfal, dan menawarkan bantuannya. Lisa ingin membuat Nita dan Rosa saling berdamai dengan caranya. Pihak TK pun menerima bantuannya.
Di perusahaan Roy, terlihat ia sedang berjalan menuju ruang kerjanya. Sebelum ia sampai ke ruangannya, bawahannya memberi tahu bahwa ada salah satu wali murid dari TK Athfal yang meneleponnya.
Wali murid itu adalah Lisa. Lisa sengaja menelepon Roy, dan meminta bertemu untuk menyelesaikan masalah yang terjadi antara istrinya dan Nita.
Tanpa berpikir panjang, Roy langsung bergegas menuju ke sanggar, tempat Lisa melatih muridnya menari balet.
Di sanggar Lisa, terlihat Lisa sedang mengajari beberapa muridnya menari balet. Lisa juga mengenakan pakaian khusus untuk menari balet.
Saat Lisa tengah mengajari muridnya, asisten Roy masuk ke ruang Latihan untuk menemui Lisa.
“Maaf mengganggu waktunya Bu, Pimpinan Roy sudah datang,” ucap asisten Roy sambil menundukkan kepalanya.
Lisa pun balas menundukkan kepalanya, tanpa menjawabnya. Ia segera menemui Roy di ruang tamunya.
Lisa menawarkan untuk membuatkan teh untuk Roy, dan Roy pun menerimanya.
Setelah selesai membuatkan minuman untuk Roy, mereka berdua duduk bersama di sofa untuk mengobrol tentang perseteruan yang terjadi, antara istrinya dan Nita.
Ketika mereka telah duduk bersama, Roy memandangi tubuh Lisa yang saat itu masih mengenakan kostum baletnya. Ia memandangi tubuh Lisa dari atas rambut hingga ujung kaki, tanpa berkedip sekalipun.
“Istriku bilang, ia akan menginap bersama orang tuanya selama beberapa hari. Pasti gara–gara peristiwa itu,” ucap Roy.
“Anda pasti sangat khawatir Pak. Untuk saat ini, aku sebagai perwakilan orang tua. Bolehkah aku meminta bantuanmu, Pak?” ucap Lisa.
“Silakan,” ucap Roy singkat.
“Para Ibu sangat kesal Pak, atas kejadian itu. Bisakah kamu memperbaiki keadaan ini, agar anak-anak bisa tetap menjadi teman sekelas?” ucap Lisa.
Roy tidak memperhatikan omongan Lisa. Melainkan, ia melihat leher dan dada Lisa dan membayangkan kejadian ketika, ia melihat Lisa dan suaminya berciuman di ruang tunggu tempo hari.
“Pak, apakah Anda baik-baik saja?” tanya Lisa yang melihat Roy sedang melamun.
“oh ya, aku baik baik saja. Baiklah, aku akan meminta maaf kepada Ibu dari anak yang terluka,” ucap Roy.
“Kamu mau melakukan itu, Pak?” tanya Lisa.
“Sudah sepantasnya aku melakukan itu,” jawab Roy.
“Aku juga akan berusaha membuat mereka berbaikan, ketika mereka berada di kelas balet,” ucap Lisa.
Mereka berdua pun saling menganggukkan kepala dan sesekali minum teh yang dibuat Lisa.
“Karena sangat menyukai anak-anak, saat kuliah aku mengambil jurusan Pendidikan. Tapi, aku tidak akan memaksakan anak-anak. Anak Nita terluka secara fisik, sedangkan Ayu terluka perasaannya,” ucap Lisa.
Roy terdiam ketika mendengar ucapan Lisa barusan. Ia pun terus memandangi Lisa, mulai rambut, telinga, dan leher Lisa. Roy hanya bisa mengagumi Lisa dalam hatinya.
Percakapan antara mereka berdua pun telah usai. Kemudian Roy berpamitan pada Lisa untuk pulang dan kembali bekerja.
“Baiklah kalau begitu, aku akan berusaha untuk segera menyelesaikan masalah ini. Kalau begitu, aku akan kembali bekerja,” ucap Roy, sembari berpamitan dengan Lisa.
“Terima kasih banyak atas waktunya Pak, aku tidak menyangka bahwa Anda akan langsung mendatangi sanggar Tariku tadinya,” ucap Lisa sambil menundukkan kepalanya.
Roy pun balas menunduk dan langsung pergi dengan asistennya, yang telah menunggu di luar ruangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments