Jebakan Berhasil

Di sebuah toko branded, terlihat Rosa sedang berbelanja yang ditemani sekretarisnya. Sepertinya, ia pelanggan tetap di toko itu.

Sekretaris Rosa pun datang membawa sesuatu padanya. Ya, itu adalah sebuah kotak perhiasan berisikan kalung yang Lisa kirim untuknya. Rosa pun membuka kotak itu dan…

“Siapa yang mengirimkan ini?” tanya Rosa pada sekertarisnya.

“Salah satu Wali Murid dari TK Athfal datang dan memberikan ini padaku, Bu” ucap sekretarisnya.

Lisa memasuki toko branded itu dan berjalan ke arah Rosa. Lisa memakai high heels dengan setelan celana panjang, kemeja putih dan blazer hitam. Ia terlihat sangat elegan walau menggunakan pakain sederhana itu.

“Apa kabar Bu? Aku perwakilan wali murid sementara,” ucap Lisa sambil menundukkan kepalanya.

Rosa pun hanya diam dan terus melihat Lisa.

“Aku datang kemari untuk menyampaikan permintaan maaf Bu Nita. Ia merasa bersalah atas apa yang telah terjadi. Ia pun menyuruhku memberikan kalung ini untukmu sebagai tanda permintaan maaf darinya. Bermurah hatilah, Bu,” ucap Lisa.

“Apakah si ****** itu menjadi bisu atau kakinya yang sedang cedera? Kenapa malah kamu yang meminta maaf, bukannya dia sendiri,” balas Rosa ketus.

“Mungkin Dia takut jika kamu tidak menerima permintaan maafnya. Bu Nita sepertinya mudah ketakutan,” ucap Lisa.

Rosa pun hanya diam.

“TK Athfal sudah mempunyai banyak rencana untuk para murid dan wali murid, Bu. Tapi, semuanya ditunda gara-gara masalah ini. Kembalilah ke TK dan bantu kami menyelesaikan semuanya. Anda lah perwakilan wali murid, Bu,” pinta Lisa.

“Kenapa aku yang jadi perwakilan wali murid? Kita bahkan tidak jadi melakukan pemilihan saat itu,” ucap Rosa heran.

“Sebagai perwakilan wali murid sementara, aku menelpon semua orang. Dan semua wali memilihmu, Bu,” ucap Lisa sambil tersenyum.

Rosa pun hanya tersenyum sinis saat mendengarkan ucapan Lisa.

“Kamu akan menempati posisi itu bukan?” tanya Lisa lagi.

Lisa pun berjalan ke arah setelan pakaian wanita lengkap. Setelan itu berupa celana panjang dan jas berwarna pink, serta kemeja berwarna putih, dan sepasang sepatu.

Lisa mengambil setelan itu dan menunjukkannya pada Rosa. Lisa mengatakan bahwa setelan itu sangat cocok untuk Rosa. Lisa pun mengambil sepasang sepatu itu lalu memasangkannya pada kaki Rosa.

“Desainer sepatu ini sangat cerdas, dia berfokus pada produk ramah lingkungan. Sepatu ini juga sangat cocok dengan jiwa kaum bangsawan sepertimu, Bu!” puji Lisa sembari memakaikan sepatu itu di kaki Rosa.

“Astaga, kakimu sangat indah. Kamu sangat beruntung, Bu!” ucap Lisa.

“Kamu tahu cara menyenangkan orang rupanya,” ucap Rosa.

Lisa pun membalas ucapan Rosa dengan tersenyum.

“Jika kamu butuh sesuatu, beri tahu aku saja, Bu. Mungkin, aku bisa sangat membantu saat kamu sedang berbelanja,” ucap Lisa.

Sepertinya perangkap Lisa berhasil. Terlihat Rosa yang mulai menyukai Lisa sejak itu.

Lisa pun segera menyuruh Rosa untuk mencoba setelan baju yang telah ia pilih. Setelah itu mereka berdua pun duduk bersama dan mengobrol.

“Tahukah kamu Lisa, aku bahkan sangat membenci Nita dan Sinta. Mereka memang tampak berkelas sekilas. Tetapi, semua orang sudah tahu bahwa mereka berdua adalah gadis pesta murahan,” ucap Rosa

“Pantas saja. Mereka mungkin kaya sepertimu, tapi tidak satu level denganmu. Mereka tidak tampak berkelas, lebih seperti barang tiruan,” ucap Lisa.