Di restaurant China, terlihat para pelayan sedang menyiapkan hidangan makanan, untuk pelanggan yang sudah memesan ruangan khusus.
Setelah pelayan selesai menghidangkan makanan di atas meja, Rosa datang bersama anaknya, yang disusul dengan Sung, ayahnya. Lalu mereka pun duduk di meja itu sembari menunggu Roy.
Tak lama kemudian, datang Roy yang menaiki mobil Porsche berwarna hitam, tampak mengkilat sekali mobil itu dari kejauhan. Setelah Roy menyuruh asistennya untuk memarkirkan mobilnya. Ia pun masuk ke restoran itu.
“Maaf Ayah, aku datang terlambat karena ada rapat penting yang harus diselesaikan,” ucap Roy sambil menundukkan kepala pada ayah mertuanya.
Roy duduk bergabung di meja bersama anak dan istrinya.
“Apakah kita akan menunggu seseorang lagi?” tanya Roy
“Sam akan datang dan ikut makan bersama kita,” ucap Sung.
Terlihat raut muka Rosa dan Roy yang langsung berubah. Karena, ia pikir hanya keluarganya yang akan makan bersama disini. Ternyata sam, ajudan sung juga akan ikut makan bersama.
“Astaga, maaf aku terlambat,” ucap Sam yang baru masuk ke ruang makan.
“Duduklah!” ucap Sung.
“Halo Tuan Sung, Halo Pak Roy. Suatu kehormatan bagiku bisa makan satu meja dengan orang besar seperti kalian,” sapa Sam pada Roy dan Sung.
“Lama tidak bertemu Sam,” ucap Roy singkat
Sam hanya menundukkan kepalanya tanpa menjawabnya.
Sam kemudian duduk bersama mereka di satu meja makan yang sama. Mereka pun mulai menyantap makanan yang telah dihidangkan dihadapannya. Ketika mereka sudah mulai menyantap makanannya, Sung berkata.
“Kalian pasti sudah tahu kabar ini, tapi Sam harus berhenti bekerja dari BIN agar dia bisa membantu kita. Dia akan bergabung dengan kita. Jadi, kuminta dia pindah lebih awal. Dia akan menjadi Wakil Pimpinan dan itu akan sangat membantu.”
Seketika ruangan itu sunyi, tidak ada yang membantah atau menyangkal omongan Sung.
“Jangan selesaikan masa jabatanmu di BIN, bergabunglah dengan perusahaan kami sekarang” Sung melanjutkan ucapannya untuk Sam.
“Baik Tuan, saya akan melakukannya,” ucap Sam.
“Maksud ayah, menjadikannya sebagai Wakil ku di perusahaan IP Group?” tanya Roy.
“Tentu saja, apakah ada posisi lain untuk Wakil Pimpinan?” jawab Sung dengan raut mukanya yang ketus.
Roy dan Rosa hanya bisa terdiam ketika mendengar jawaban dari ayahnya itu. Seakan–akan mereka tidak sepakat dengan ayahnya. Tetapi, ia tidak punya kuasa untuk menentang ayahnya.
“Permisi Tuan. Seperti yang anda ketahui, aku mulai dari BIN, aku juga bekerja di perusahaan Kontruks dan Bank. Aku tidak hanya berpengalaman, tapi juga mengenal banyak orang,” ucap Sam, sambil menyombongkan dirinya.
Sung tersenyum mendengar perkataan Sam. Begitupun dengan Sam yang ikut tersenyum.
“Meski begitu, aku tahu posisi ini lebih dari yang pantas untuk kudapatkan. Untuk menebus kekuranganku di masa lalu, aku akan lebih banyak belajar darimu lagi Tuan,” ucap Sam, sambil berdiri dan membungkukkan badannya pada Sung.
“Bagus Sam, kuharap kalian berdua bisa bekerja sama dengan baik,” lanjut Sung.
Roy masih tidak terima atas keputusan ayah mertuanya itu. Tetapi, ia hanya diam karena tidak mempunyai kuasa untuk melawan ayah mertuanya. Dan ia pun melanjutkan menyantap makanannya.
Beberapa saat kemudian, mereka telah selesai dari makan siangnya, lalu keluar dari ruangan itu. Dan terlihat Sam berdiri di luar ruangan, berpamitan untuk pulang pada keluarga Sung.
“Kalau begitu aku permisi dulu Tuan, terima kasih atas makan siangnya,” ucap Sam.
Sam pun pergi meninggalkan restaurant China bersama pengawalnya.
“Aku juga permisi ayah,” ucap Roy sambil menundukkan kepalanya pada Sung.
“Ayah, sampai jumpa di rumah,” ucap Ayu.
“Baiklah, sampai jumpa di rumah, Ayu,” balas Roy sambil mengelus rambut Ayu.
Roy berjalan keluar ruangan. Terlihat disana sudah ada beberapa asisten dari perusahaannya yang siap menjemput Roy.
Kini tinggal Rosa dan ayahnya, serta Ayu yang masih berada di restaurant itu. Lalu Sung berbisik pada Rosa.
“Roy pikir dialah pemilik perusahaan. Andai dia tidak menikahimu, IP Group pasti masih berada di 10 besar Perusahaan terbaik di Indonesia. Salah satu anak buah ayah harus bekerja disana. Agar Roy tak berusaha mengambil alih perusahaan,” ucap Sung dengan ketus.
“Mengambil alih perusahaan dari kita? Ayah sudah keterlaluan,” balas Rosa dengan raut muka kesal.
“Kamu membela Suamimu?” Sung pun membentak Rosa.
“Tidak Ayah, maafkan aku, aku salah bicara,” jawab Rosa yang ketakutan.
“Kamu boleh pergi,” ucap Sung sambil berjalan keluar.
Rosa pun beranjak pergi dari sana bersama anaknya, diikuti oleh pengawal dan asistennya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments