Kemari kau!

"Bukankah sudah ku bilang jangan ikut campur dalam urusan ku? kau benar benar ingin ku lenyapkan rupanya..." ucap Barra dengan senyum menyeringai menatap tajam ke arah Mira yang tengah kesakitan karena cengkraman Barra yang begitu kuat di lehernya.

Baik Barra maupun Mira pada akhirnya lantas terlibat saling kejar kejaran dengan menggunakan kemampuan mereka untuk berteleportasi satu tempat ke tempat yang lain tanpa henti. Barra yang mulai muak akan tingkah dari Mira lantas memusatkan energinya lalu mengarahkannya kepada Mira, sehingga tubuh Mira yang tadinya hendak berteleportasi mendadak terpental dan berguling beberapa kali ke lantai sebuah bangunan tua yang sudah terbengkalai.

Barra tersenyum sinis ketika melihat tubuh Mira tergeletak di lantai. Barra kemudian lantas membuka tangannya dengan lebar dan detik selanjutnya tubuh Mira berpindah tepat di hadapan Barra dengan posisi lehernya yang sudah di cengkram kembali dengan kuat oleh Barra.

"Kau sangat suka bermain main rupanya..." ucap Barra dalam hati.

"Le..paskan.. aku Bar.. aku bahkan... hanya mengatakan ingin meminta gadis itu... tapi kau malah langsung.. ingin melenyapkan ku.. apa kau menyukainya?" ucap Mira dengan nada yang tercekat sambil menahan rasa sakit di area lehernya.

Barra yang mendengar ucapan Mira tentang Edrea lantas terdiam, kepalanya mendadak berdenyut dengan hebat, membuat Barra lantas dengan spontan memejamkan kelopak matanya. Sebuah bayangan tiba tiba saja terlintas di benaknya. Di mana seorang gadis tengah berlarian dengan mengenakan pakaian tradisional dengan rambut yang tergerai cantik disertai beberapa bunga menghiasi rambutnya.

Hahaha jangan kejar aku Bar...

Kamu menakuti kelincinya..

Hahahaha...

Bayangan tersebut terdengar dan tergambar begitu jelas di kepala Barra membuat kepalanya berdenyut dengan begitu hebat, hingga cengkraman tangannya pada leher Mira sedikit mengendur.

"Edrea" sebutnya lirih ketika rasa sakit yang menyerang kepalanya begitu hebat.

"Apa kau baik baik saja Bar?" tanya Mira yang melihat gelagat aneh dari Barra, Barra yang mendengar suara Mira barusan lantas berusaha menyadarkan dirinya.

"Diam kau Mir!" sentak Barra dengan nada yang tidak suka sambil mencoba menahan rasa sakit di kepalanya.

Barra yang sudah terlanjur emosi dan juga kesal, lantas langsung mengarahkan tangannya ke arah kepala Mira hendak menyerap energi dari Mira kemudiaan melenyapkannya. Cahaya merah keemasan terlihat mulai terpancar dari tangan Barra, dengan perlahan Barra yang sudah merasakan energi Mira mulai terkumpul lantas mendorong tangannya semakin dekat ke arah kepala Mira.

"Hentikan tuan!" teriak Max yang tiba tiba muncul di belakang Barra dan langsung memukul punggung Barra hingga membuat cengkraman tangan Barra dan juga proses penarikan energi terlepas begitu saja.

Tubuh Mira melayang dan berguling beberapa kali di tanah, kali ini Mira benar benar sudah kehabisan eneginya beruntung Max datang tepat waktu sehingga energi Mira belum sepenuhnya terkuras habis oleh Barra.

"Apa yang kau lakukan Max!" teriak Barra dengan nada yang tidak suka karena Max mengacaukan segalanya.

"Ini sudah kelewatan tuan, bukankah anda sudah berjanji tidak akan melenyapkan seseorang hanya karena sebuah emosi semata? anda bahkan sudah melenyapkan arwah kemarin di stasiun dan yang kedua anda sudah membantu arwah wanita tadi membalaskan dendamnya. Ini sudah lebih dari cukup tuan, anda sudah melakukannya dua kali dalam waktu kurang dari seminggu." ucap Max memperingati Barra agar tidak bertindak gegabah.

"Persetan dengan itu, aku benar benar tidak perduli!" ucap Barra dengan kesal sambil mendorong tubuh Max yang menghalanginya.

"Ini jelas jelas salah tuan, bukankah anda juga menginginkan reinkarnasi? jika anda terus begini semua akan jadi berantakan!" ucap Max lagi masih berusaha menyadarkan tuannya.

Barra yang mendengar ucapan Max barusan lantas terdiam, ia sendiri bahkan juga tidak tahu mengapa ia melakukan hal hal di luar batas seperti ini?

"Biarkan saya yang mengurus ini tuan, anda beristirahatlah..." ucap Max kemudian kali ini dengan nada yang lebih lirih.

Barra yang mendengar saran dari Max lantas hanya diam namun kemudian berteleportasi dan menghilang dari sana tanpa mengucap sepatah kata apapun.

Max menghela nafasnya lega ketika melihat Barra seperti mendengarkan ucapannya. Setelah kepergian Barra dari sana, Max kemudian lantas melangkahkan kakinya mendekat ke arah di mana Mira yang tengah terbaring di lantai.

"Apa kau bisa bangkit?" tanya Max dengan posisi berjongkok dan menyodorkan tangannya ke arah Mira.

"Jangan sok care pada ku, tinggalkan saja aku di sini dan biarkan aku beristirahat sebentar." ucap Mira dengan ketus sambil memalingkan wajahnya ke arah sebelah kiri.

"Baiklah aku tidak akan memaksa" ucap Max kemudian bangkit berdiri dan berlalu pergi. "Jangan lakukan sesuatu yang membahayakan dirimu seperti itu, jika kau ingin mencoba kemampuan gadis itu... bukankah masih ada cara lain yang bisa kau lakukan selain cara yang tadi?" ucap Max lagi sebelum pada akhirnya benar benar menghilang dari sana.

"Benar benar sialan!" ucap Mira masih dengan posisi berbaring di lantai sebuah bangunan tua yang terbengkalai.

**

Sementara itu

Edrea yang tidak tahu menahu kemana perginya Barra dan juga Mira tadi, lantas hanya bisa celingak celinguk menatap ke arah sekitar mencari seseorang yang mungkin ia kenali di sekitaran sini. Edrea merutuki kebodohannya yang tidak menanyakan terlebih dahulu kepada Barra tadi di mana tepatnya lokasinya saat ini, Edrea benar benar bingung harus bagaimana? mengingat ponsel dan segala benda benda penting miliknya tertinggal di kamar mandi Kafe.

"Ah benar benar menyebalkan, lain kali aku akan membuat tas slempang ku melekat pada tubuh ku sehingga ketika Barra memanggil ku, aku tidak akan kebingungan seperti ini. Lalu sekarang bagaimana aku pulangnya?" ucap Edrea dengan bingung.

Setelah kematian pria tersebut hujan di daerah itu lantas berhenti. Hanya saja kali ini Edrea benar benar seperti anak ayam yang kehilangan induknya tak tahu harus pergi kemana. Hingga kemudian suara langkah kaki yang mendekat lantas mengejutkan Edrea yang tengah dalam posisi kebingungan hendak pergi ke arah mana.

"Astaga" pekik Edrea.

"Saya akan mengantar anda pulang." ucap Max yang datang dengan tiba tiba menghampiri Edrea.

"Pulang? lalu bagaimana dengan Barra?" tanya Edrea dengan raut wajah yang penasaran mengingat tadi Barra dan Mira terlibat perkelahian dan menghilang dengan tiba tiba.

"Tuan sedang ada kepentingan, mari... saya akan mengantar anda pulang." ucap Max dengan singkat seakan tidak ingin Edrea bertanya lebih lanjut lagi perihal tentang Barra.

"Baiklah jika begitu" ucap Edrea pada akhirnya.

Keduanya kemudian lantas pergi meninggalkan tempat itu, hanya saja kepergian keduanya kali ini bukan dengan teleportasi melainkan dengan mengendarai sebuah mobil Pajero berwarna hitam metalik selayaknya manusia pada umumnya, membuat Edrea yang mengira Max akan mengantarnya dengan kekuatan, malah berakhir terkejut ketika mengetahui sebuah mobil telah menunggu mereka dan bersiap mengantarnya pulang.

**

Sementara itu di sebuah ruangan nan gelap, terlihat Barra tengah melangkahkan kakinya mendekat ke arah satu cahaya terang di tengah gelapnya ruangan tersebut.

"Takdir apa sebenarnya yang sedang Penguasa siapkan untuk diriku? bukankah Tuhan terlalu jahat dengan menjadikan ku makhluk setengah manusia seperti ini?" ucap Barra dengan nada yang lirih sambil menatap ke arah pancaran sinar di ruangan tersebut di mana di atasnya terdapat sebuah pisau belati antik terlihat melayang di udara.

"Mungkinkah Edrea ada hubungannya dengan kehidupan masa lalu ku?" ucap Barra lagi bertanya tanya sambil memijat pelipisnya yang terasa berdenyut.

Bersambung

Episodes
1 Apa kau yakin dia orangnya?
2 Kesepakatan gila
3 Jadilah pelayan ku
4 Pemberhentian terakhir di dunia
5 Wanita berbaju hitam
6 Apa kau itu bodoh?
7 Siapa kau sebenarnya?
8 Terjawab sudah
9 Sesuka hati
10 Laki laki itu benar benar gila
11 Tugas pertama mu buruk
12 Tugas ini begitu berat
13 Perasaan iri
14 Kemari kau!
15 Takdir yang tak diinginkan
16 Tugas selanjutnya
17 Belati antik
18 Mengapa hanya dia yang bisa
19 Takdir yang tetap akan berjalan
20 Biarkan saja dia
21 Mengapa tidak ada yang memberitahuku?
22 Masinis gerbong dark
23 Manusia rendahan
24 Bukan sebuah kebetulan
25 Kode gerbong biru
26 Kecelakaan Bus jurusan Bandung-Jakarta
27 Tolong aku
28 Aku akan membantu mu
29 Ingatan apa itu?
30 Bertindak gegabah
31 Kehilangan kontak
32 Bagaimana bisa?
33 Berusaha membujuk
34 Akan ku bunuh kalian semua!
35 Akan ku rubah takdir ku!
36 Event kampus
37 Membuat kesal
38 Fano hilang
39 Untuk apa kamu menangisinya?
40 Tidak bisakah kau berakting?
41 Tanpa di sadari
42 Penemuan mayat keriput
43 Apa kau juga seorang arwah?
44 Terpaksa menggunakannya
45 Kembali ke masa lalu
46 Penglihatan tiba tiba
47 Saya sudah menemukannya
48 Tugas apa?
49 Apa ini ada hubungannya dengan Fano?
50 Itu tidaklah penting!
51 Akan aku tunjukkan
52 Menginginkan sebuah penyangkalan
53 Nenek nenek penjual buah
54 Berbaikan?
55 Tolong aku
56 Apa kau sudah gila?
57 Sebuah hukuman
58 Apa kau sebut itu hukuman?
59 Tidak mungkin kan?
60 Tidak akan mengulangi kesalahan yang sama
61 Satu syarat
62 Suara tangisan bayi
63 Pilihannya sendiri
64 Kedai teh
65 Tunda sebentar lagi!
66 Belajar suatu hal penting
67 Penemuan mayat kedua
68 Kasus buntu
69 Kasus yang berhubungan?
70 Siluman ular hitam
71 Cocok menjadi cenayang
72 Akan ku tunjukkan
73 Tidak terkendali
74 Bukan akhir yang sama
75 Belum saatnya
76 Meneruskan sesuatu yang tertunda
77 Penglihatan dari masa lalu
78 Kau dan aku tidaklah sama!
79 Sinyal aneh di gerbang utama
80 Belum saatnya
81 Mencari jalan untuk kembali
82 Kau tidak tahu apapun!
83 Apa yang sebenarnya terjadi?
84 Bagaimana bisa?
85 Kesalahan yang fatal
86 Biarkan aku melihatnya!
87 Mulai berubah
88 Mau bermain dengan ku?
89 Apa kau yakin?
90 Penyesalan
91 Apa kalian sudah selesai bermain?
92 Sifat hangat namun juga cereweet
93 Bau apa ini?
94 Berkelakuan aneh?
95 Aku pasti sudah gila
96 Perasaan yang aneh
97 Aku tidak akan membiarkannya
98 Sebuah pertanyaan gila
99 Masa lalu yang belum usai
100 Masalah di masa lalu
101 Kau mau ke mana?
102 Sebuah alasan
103 Sebuah keputusan
104 Sikap yang egois
105 Sebuah perpisahan
106 Seseorang yang di kenal
107 Hanya menginginkan ketenangan
108 Aku menemukannya
109 Ayo ikut aku!
110 Sebuah kematian dan juga kelahiran
111 Satu satunya kebahagian
112 Tugas baru
113 Dia lumayan juga
114 Apa kau sudah mengingatnya?
115 Bersenang senang
116 Apa kau menipuku?
117 Ajian putar giling
118 Ada sesuatu yang aneh
119 Sosok roh kayu penunggu pohon
120 Aura yang pekat
121 Sosok tamu tak di undang
122 Cerita yang sama
123 Bukankah kau sudah mendengarnya?
124 Aku hanya menjalankan perintah
125 Pemuda tampan berbaju kerajaan
126 Mari kita pergi bersama
127 Lukisan potret diri
128 Aura gelap yang terasa
129 Di mana arwah Steven?
130 Kita lihat saja
131 Aku sudah menduganya
132 Suara kerincingan
133 Kilau cahaya berwarna keputihan
134 Dimana aku?
135 Sesuatu yang hilang
136 Belati!
137 Sebuah penglihatan masa lalu
138 Hanya butuh sebuah pelukan
139 Tatanan rahasia dunia
140 Tertangkap basah
141 Hanya teman biasa
142 Jika Barra ada Siluman ular hitam juga ada
143 Lukisan yang mencurigakan
144 Sudah terlanjur jauh
145 Sarang siluman
146 Aku bersedia menjadi pacarmu!
147 Carilah inti dari benda tersebut
148 Kembali sekarang juga!
149 Kepergok
150 Kematian yang dikomando seseorang
151 Kasus baru yang rumit
152 Alamat website ilegal
153 Sebuah rencana
154 Jangan berbuat sesuatu yang membahayakanmu
155 Apa kau tengah berakting?
156 Mengacaukan segalanya
157 Kembali membuat masalah
158 Vidio kematian
159 Mendapat balasannya
160 Balasan yang setimpal di dunia
161 Cemburu
162 Romansa masa lalu
163 Aura aneh yang terasa
164 Gelang mutiara
165 Melakukan proses penjemputan
166 Cepat pergi istirahat
167 Salah paham
168 Area Black
169 Dimana sosok itu?
170 Gadis nakal
171 Nikmati kematian mu
172 Kesalahan terbesar
173 Tidak berani membantah
174 Mempraktekkannya secara langsung
175 Tidak perlu tahu
176 Mencari keberadaan Lidia
177 Merasa bersalah
178 Sebuah gelang dengan bandul kupu-kupu
179 Mulailah dari Kiera
180 Akan ku bawa mereka kembali
181 Sebuah bangunan rumah
182 Barang baru
183 Dasar gila!
184 Apa yang terjadi?
185 Sangat kuat
186 Jawaban dari sebuah penantian
187 Jangan membenci Sang Pencipta
188 Kita telah menemukannya
189 Benar-benar ada di dalam?
190 Biarkan saja dia
191 Akulah satu-satunya
192 Energi negatif
193 Belum sepenuhnya siap
194 Sosok pria yang tak asing
195 Sesuatu rasa yang aneh
196 Bulan purnama penuh
197 Aku baik-baik saja
198 Sebuah kesempatan kedua
199 Bonus untuk mu
200 Akhir kisah yang bahagia
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Apa kau yakin dia orangnya?
2
Kesepakatan gila
3
Jadilah pelayan ku
4
Pemberhentian terakhir di dunia
5
Wanita berbaju hitam
6
Apa kau itu bodoh?
7
Siapa kau sebenarnya?
8
Terjawab sudah
9
Sesuka hati
10
Laki laki itu benar benar gila
11
Tugas pertama mu buruk
12
Tugas ini begitu berat
13
Perasaan iri
14
Kemari kau!
15
Takdir yang tak diinginkan
16
Tugas selanjutnya
17
Belati antik
18
Mengapa hanya dia yang bisa
19
Takdir yang tetap akan berjalan
20
Biarkan saja dia
21
Mengapa tidak ada yang memberitahuku?
22
Masinis gerbong dark
23
Manusia rendahan
24
Bukan sebuah kebetulan
25
Kode gerbong biru
26
Kecelakaan Bus jurusan Bandung-Jakarta
27
Tolong aku
28
Aku akan membantu mu
29
Ingatan apa itu?
30
Bertindak gegabah
31
Kehilangan kontak
32
Bagaimana bisa?
33
Berusaha membujuk
34
Akan ku bunuh kalian semua!
35
Akan ku rubah takdir ku!
36
Event kampus
37
Membuat kesal
38
Fano hilang
39
Untuk apa kamu menangisinya?
40
Tidak bisakah kau berakting?
41
Tanpa di sadari
42
Penemuan mayat keriput
43
Apa kau juga seorang arwah?
44
Terpaksa menggunakannya
45
Kembali ke masa lalu
46
Penglihatan tiba tiba
47
Saya sudah menemukannya
48
Tugas apa?
49
Apa ini ada hubungannya dengan Fano?
50
Itu tidaklah penting!
51
Akan aku tunjukkan
52
Menginginkan sebuah penyangkalan
53
Nenek nenek penjual buah
54
Berbaikan?
55
Tolong aku
56
Apa kau sudah gila?
57
Sebuah hukuman
58
Apa kau sebut itu hukuman?
59
Tidak mungkin kan?
60
Tidak akan mengulangi kesalahan yang sama
61
Satu syarat
62
Suara tangisan bayi
63
Pilihannya sendiri
64
Kedai teh
65
Tunda sebentar lagi!
66
Belajar suatu hal penting
67
Penemuan mayat kedua
68
Kasus buntu
69
Kasus yang berhubungan?
70
Siluman ular hitam
71
Cocok menjadi cenayang
72
Akan ku tunjukkan
73
Tidak terkendali
74
Bukan akhir yang sama
75
Belum saatnya
76
Meneruskan sesuatu yang tertunda
77
Penglihatan dari masa lalu
78
Kau dan aku tidaklah sama!
79
Sinyal aneh di gerbang utama
80
Belum saatnya
81
Mencari jalan untuk kembali
82
Kau tidak tahu apapun!
83
Apa yang sebenarnya terjadi?
84
Bagaimana bisa?
85
Kesalahan yang fatal
86
Biarkan aku melihatnya!
87
Mulai berubah
88
Mau bermain dengan ku?
89
Apa kau yakin?
90
Penyesalan
91
Apa kalian sudah selesai bermain?
92
Sifat hangat namun juga cereweet
93
Bau apa ini?
94
Berkelakuan aneh?
95
Aku pasti sudah gila
96
Perasaan yang aneh
97
Aku tidak akan membiarkannya
98
Sebuah pertanyaan gila
99
Masa lalu yang belum usai
100
Masalah di masa lalu
101
Kau mau ke mana?
102
Sebuah alasan
103
Sebuah keputusan
104
Sikap yang egois
105
Sebuah perpisahan
106
Seseorang yang di kenal
107
Hanya menginginkan ketenangan
108
Aku menemukannya
109
Ayo ikut aku!
110
Sebuah kematian dan juga kelahiran
111
Satu satunya kebahagian
112
Tugas baru
113
Dia lumayan juga
114
Apa kau sudah mengingatnya?
115
Bersenang senang
116
Apa kau menipuku?
117
Ajian putar giling
118
Ada sesuatu yang aneh
119
Sosok roh kayu penunggu pohon
120
Aura yang pekat
121
Sosok tamu tak di undang
122
Cerita yang sama
123
Bukankah kau sudah mendengarnya?
124
Aku hanya menjalankan perintah
125
Pemuda tampan berbaju kerajaan
126
Mari kita pergi bersama
127
Lukisan potret diri
128
Aura gelap yang terasa
129
Di mana arwah Steven?
130
Kita lihat saja
131
Aku sudah menduganya
132
Suara kerincingan
133
Kilau cahaya berwarna keputihan
134
Dimana aku?
135
Sesuatu yang hilang
136
Belati!
137
Sebuah penglihatan masa lalu
138
Hanya butuh sebuah pelukan
139
Tatanan rahasia dunia
140
Tertangkap basah
141
Hanya teman biasa
142
Jika Barra ada Siluman ular hitam juga ada
143
Lukisan yang mencurigakan
144
Sudah terlanjur jauh
145
Sarang siluman
146
Aku bersedia menjadi pacarmu!
147
Carilah inti dari benda tersebut
148
Kembali sekarang juga!
149
Kepergok
150
Kematian yang dikomando seseorang
151
Kasus baru yang rumit
152
Alamat website ilegal
153
Sebuah rencana
154
Jangan berbuat sesuatu yang membahayakanmu
155
Apa kau tengah berakting?
156
Mengacaukan segalanya
157
Kembali membuat masalah
158
Vidio kematian
159
Mendapat balasannya
160
Balasan yang setimpal di dunia
161
Cemburu
162
Romansa masa lalu
163
Aura aneh yang terasa
164
Gelang mutiara
165
Melakukan proses penjemputan
166
Cepat pergi istirahat
167
Salah paham
168
Area Black
169
Dimana sosok itu?
170
Gadis nakal
171
Nikmati kematian mu
172
Kesalahan terbesar
173
Tidak berani membantah
174
Mempraktekkannya secara langsung
175
Tidak perlu tahu
176
Mencari keberadaan Lidia
177
Merasa bersalah
178
Sebuah gelang dengan bandul kupu-kupu
179
Mulailah dari Kiera
180
Akan ku bawa mereka kembali
181
Sebuah bangunan rumah
182
Barang baru
183
Dasar gila!
184
Apa yang terjadi?
185
Sangat kuat
186
Jawaban dari sebuah penantian
187
Jangan membenci Sang Pencipta
188
Kita telah menemukannya
189
Benar-benar ada di dalam?
190
Biarkan saja dia
191
Akulah satu-satunya
192
Energi negatif
193
Belum sepenuhnya siap
194
Sosok pria yang tak asing
195
Sesuatu rasa yang aneh
196
Bulan purnama penuh
197
Aku baik-baik saja
198
Sebuah kesempatan kedua
199
Bonus untuk mu
200
Akhir kisah yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!