Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu para readers ku.
Jumpa laaaaagiii
Selamat membaca sehat selalu para reader ku yang cantik dan ganteng 😁 yuuuk lanjut.
"Iya nona, ini jalan yang tercepat menuju ke rumah pemuka agama Islam disini, kalau lewat kota kita akan memutar apa lagi ini sudah sore kita akan sampai setelah makan malam, kalau lewat jalan ini kita akan sampai kira-kira sebelum Maghrib" ucap sopir taksi menjelaskan dengan tetap konsentrasi mengemudi.
"Oh seperti itu? Tidak adakah restoran di depan sana menyediakan makanan vegetarian, saya sudah Lapar sekali, saya melewatkan sarapan dan makan siang ku" ucap Indah mengingat kenapa dia tidak sarapan dan makan siang.
FLASH BACK ON
Setelah Helena menghilang, Indah yang dari tadi lapar menjadi kehilangan nafsu makannya, sehingga hanya bisa mengacak isi koper dan berselancar di sosial media, sedangkan untuk makan siangnya terlewatkan karena menghindari Dion yang seperti mengikutinya setelah turun dari pesawat.
FLASH BACK OFF
"Ada sebuah restoran di depan nona, tapi tidak tahu apakah menyediakan menu vegetarian" ucap sopir itu sesekali melirik ke arah Indah kemudian konsentrasi mengemudi.
"Baiklah, bisakah anda singgah sebentar di restoran depan sana mungkin ada sesuatu yang bisa saya makan di sana" ucap Indah dengan tersenyum kecil.
"Baik nona" ucap sopir taksi tersebut menganggukkan kepalanya tanda setuju.
Setelah satu kilometer mobil taksi berjalan sampailah di restoran junk foo. Restoran tersebut menyediakan beberapa makanan yang siap saji. Mobil taksi masuk di halaman restoran sopir tersebut mengemudikan mobilnya mencari tempat parkiran. Setelah mobil terparkir rapi segera Indah ingin turun dari mobil kemudian tidak lupa bertanya karena sopir tersebut tidak ada tanda-tanda ingin turun juga.
"Apakah Anda tidak mau makan?" Tanya Indah sebelum turun dari mobil taksi tersebut yang tangannya sudah membuka pintu mobil.
"Tidak nona saya sudah makan siang tadi, lagi pula saya masih punya air minum dan beberapa cemilan di sini" ucap sopir taksi tersebut membuka dashboard mobilnya yang penuh dengan beberapa cemilan.
"Oh baiklah saya tidak akan lama saya akan membungkus saja makanannya. Apa tidak masalah makan di mobil sambil menuju ke rumah pemuka agama Islam tersebut supaya kita cepat sampai bagaimana?" Tanya Indah meminta izin kepada sopir untuk makan di mobil.
"Itu ide yang bagus nona, saya tidak masalah kalau nona mau makan di mobil" ucap sopir taksi tersebut dengan tersenyum kecil.
"Baiklah saya pergi dulu" ucap Indah tersenyum turun dari mobil taksi tersebut.
"Iya nona" ucap sopir taksi tersebut menganggukkan kepalanya dengan tersenyum kecil.
Kemudian Indah melangkahkan kakinya menuju restoran, di restoran junk food tersebut tidak menyediakan Drive thru, padahal akan sangat menguntungkan kalau ada Drive thru nya. Indah melihat kearah restoran hanya beberapa orang yang makan di sana dan tidak ada orang yang mengantri untuk membeli. Tidak seperti restorannya selalu ramai pengunjung. Kemudian melihat kearah parkiran hanya ada beberapa mobil yang bisa di hitung dengan jari. Setelah itu Indah dengan semangat melangkahkan kakinya menuju pintu restoran.
"Triing triing triing" terdengar bunyi pintu jika ada orang yang masuk ke dalam restoran.
"Saya seperti Dejavu mendengar bunyi ini. Ah jadi kangen kalian para karyawan ku" gumam Indah tersenyum kecil melangkahkan kakinya menuju counter cashier.
"Triing triing triing" terdengar bunyi pintu lagi. Seorang laki-laki dewasa melangkah cepat mendahului Indah sampai di counter cashier.
"Selamat sore pak, selamat datang di restoran kami ada yang bisa saya bantu?" tanya cashier seorang wanita muslimah karena memakai jilbab berdiri di counter cashier dengan tersenyum ramah dan melipat kedua tangannya di depan dada.
"Selamat sore juga. Terima kasih atas sapaannya. Saya hanya butuh segelas minuman hangat greentea late dan sebotol air mineral di bawah pulang, apakah tersedia?" Ucap laki-laki dewasa tersebut melihat-lihat menu yang tersedia di counter cashier tersebut.
"Ada pak, tambah beberapa makanan atau mau coba dessert kami? Kami lagi ada promo beli dua dessert dengan rasa yang sama dapat gantungan kunci ini" ucap cashier tersebut sambil memperlihatkan gantungan kunci yang bergambar maskot restoran tersebut dengan tangan kirinya dan tangan kanannya menunjukkan beberapa gambar dessert.
"Itu saja, berapa?" Ucap laki-laki dewasa tersebut tidak berminat dengan promo yang di tawarkan cashier tersebut, sambil mengeluarkan dompetnya mengambil beberapa lembar uang kertas.
"Sekian pak" ucap cashier tersebut menunjukkan layar monitor register yang berada di belakang register pas di depan laki-laki dewasa tersebut setelah memposting pesanan customernya dan menyimpan gantungan kunci maskotnya.
Setelah menunjukkan harga di layar monitor, cashier tersebut dengan sigap membuat greentea late hangat membungkusnya kemudian mengambil air mineral dalam fresh cooling, dan membungkusnya ditempat yang berbeda dengan greentea late hangat tersebut.
Setelah membayar dan mengambil pesanannya laki-laki dewasa tersebut berbalik badan ingin keluar dari restoran, tapi tidak sengaja matanya memandang mata Indah yang ada di depannya, sedetik kemudian dia memutuskan pandangan matanya dari Indah dengan memandang ke arah pintu keluar restoran.
Indah yang di pandang langsung mengingat siapa yang memandangnya.
"Pak dokter? Kita ketemu lagi" ucap Indah dengan ceria menampilkan senyum terbaiknya.
"Oh , Ms Black? Maksud saya nona Helena, apa kabar?" Ucap dokter tersebut mengingat seseorang dengan melihat mata Indah yang beberapa waktu lalu memelototinya
"Ah Alhamdulillah kabar saya baik, anda sendiri apa kabar? " Ucap Indah masih tersenyum tipis.
"Alhamdulillah kabar saya baik juga, saya kira otak anda yang bermasalah karena beberapa jam lalu pakaian yang anda pakai luar biasa nauzubillah min dzalik membuat sakit mata, tapi sekarang Alhamdulillah anda mendapat hidayah dari Allah SWT. Semoga bukan hari ini saja anda mengenakannya Ms Black, ah maksud saya nona Helena" ucap dokter itu menyindir pakaian Indah sebelumnya di pesawat dengan tersenyum menyeringai menunjuk ke arah jilbab yang dipakai Indah.
"Ganteng doang, tapi mulut cabe rawit level 15" gumam Indah dalam hati dengan jengkel karena merasa terhina.
"Ah hahaha, dokter masih ingat saja, jangan diingat-ingat terus dokter nanti dosa loh mengingat seseorang dengan pakaian nauzubillah min dzalik" ucap Indah sarkastik.
"Dasar pria mesum brengsek pakaian nauzubillah min dzalik ku saja yang diingatnya" ucap Indah dalam hati.
"Itu pasti nona saya tidak akan mengingat pakaian yang anda pakai yang membuat sakit mata" ucap laki-laki dewasa tersebut merotasikan matanya.
"Permisi saya juga mau pesan semoga harimu menyenangkan dokter" ucap Indah tertawa terpaksa kemudian melewati dokter tersebut.
"Anda juga nona Helena semoga hari anda menyenangkan" ucap dokter itu kemudian melangkahkan kakinya menuju pintu keluar restoran.
"Selamat sore nona, selamat datang di restoran kami ada yang bisa saya bantu" ucap cashier tersebut dengan ramah menyambut Indah.
"Ah mood ku langsung berantakan" ucap Indah kesal di depan cashier tersebut
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, kudo'akan semua reader terkasihku bahagia dunia akhirat Aamiin.
Sampai jumpa di bab berikutnya. 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments