bab 5. Mau Beli Apa?

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu para readers ku.

Jumpa laaaaagiii

Rara menoleh ke arah I'am dengan tatapan matanya yang kesal dan bertolak pinggang.

"Pak I'am yang baik hati dan tidak sombong serta rajin menabung, saya sudah punya pacar ya, ini lagi menunggu datang ke rumah buat melamar saya, do'akan ya pak supaya saya cepat dilamar' kata Rara dengan senyum terpaksa.

Rasul hanya menggelengkan kepalanya mendengar kata-kata Rara.

"Ya ela Bu Rara Gila rasa, saya tanya undangan jalan-jalannya, kan dapat mobil? Bukan undangan pernikahan Bu" kata I'am sambil tersenyum tipis.

Dengan malu-malu Rara menurunkan tangannya di pinggang, kemudian dengan cepat memberikan kunci mobil, karcis masuk beserta STNKnya.

"Ini pak, kata Bu Indah pakai saja seperti mobil sendiri, tapi jangan dijual" ucap Rara kemudian duduk melanjutkan pekerjaannya tadi yang tertunda karena kedatangan Indah yang bikin riuh.

"In Syaa Allah Bu Rara" kata Rasul mengambil kunci mobil, karcis parkir beserta STNKnya

"Tapi bisa di gadaikan dong ya?" Ucap I'am melangkahkan kakinya dengan terseok-seok menuju meja yang ada dua orang tadi yang satunya menulis, satunya lagi memeriksa berkas yang sudah disalin di cek kembali.

"Bapak I'am mau pinjam uang?" Tanya Rara Tanpa melihat orang yang ditanya, dia sibuk menyalin sesuatu.

"Nggaklah, oh iya kalian dapat undangan pernikahan Bu Indah tidak? Saya dapat loh?" Tanya I'am dengan bangganya.

Rasul hanya menganggukkan kepalanya tanda iya terima undangan pernikahan Bu Indah.

"si Fitri saja dapat undangan masa kita enggak dapat?" Jawab Rara masih menyalin berkas yang ada di hadapannya tanpa menoleh sedikit pun.

"Bagaimana kalau kita berangkat bareng ke nikahannya Bu Indah ajak si Fitri juga, tapi jangan ajak tuh pacar kamu" ucap I'am sambil duduk di kursi sebelahnya Rasul.

"Boleh juga idenya pak" kata Rasul mengambil berkas yang lainnya yang sudah disalin dan memeriksa ulang.

"Wah nggak bisa gitu dong pak, masa ke nikahan nggak bawa pasangan?" Ucap Rara mendongakkan kepalanya melihat kearah I'am dengan wajah ditekuk.

"Bu Rara sama pak Rasul saja, saya sama Fitri, bagaimana setuju? " Kata I'am mencetuskan idenya.

"Nggak bisa gitu dong pak, saya mau ke nikahannya Bu Indah bersama pacar saya, kalian bertiga saja yang naik mobilnya Bu Indah" ucap Rara sambil melanjutkan tulisannya yang terhenti.

"Iya pak kita bertiga saja atau mungkin si Fitri juga mau pergi sama pacarnya?" Tanya Rasul

"Saya tidak punya pacar pak, kita sama saja berangkatnya nanti jemput di kost yah pak? Pak Rasul lihat kan kost saya?" Kata Fitri.

"Nanti saya suruh sherlock kalau mau berangkat ke nikahannya Bu Indah" kata Rasul.

"Ini nikahannya Bu Indah masih dua Minggu lagi di selenggarakan kan di sini? Gimana kalau dalam dua minggu itu Bu Rara di putuskan sama pacarnya?" Kata I'am dengan wajah serius.

"Astagfirullah, si bapak do'anya jelek melulu ih. Mendingan bapak pulang hari ini kan bapak libur? Kenapa subuh-subuh ada di restoran?" Kata Rara dengan sengitnya menatap I'am.

"Hehehe, sebenarnya saya kesini untuk melihat Bu Indah untuk terakhir kalinya" jawab I'am sambil tersenyum tipis.

"Eh si bapak, masa Bu Indah mau dilihat terakhir kalinya? Dikira Bu Indah sudah meninggal apa?" Ucap Rara mengumpulkan berkas yang sudah disalin nya.

"Astagfirullah hal azim, bukan maksudku begitu Bu Rara, ah sudahlah, Fit kamu bisa nyetir mobil? Tanya I'am melihat ke arah Fitri

"In Syaa Allah bisa pak, kenapa?" Jawab Fitri melihat ke arah I'am dengan wajah penuh pertanyaan.

"Kamu bisa tolongin saya tidak?" Tanya I'am dengan wajah yang serius.

"tolongin apa pak?" Jawab Fitri dengan wajah yang serius juga.

"Karena Bu Rara tadi bilang bahwa saya orangnya baik hati, maka hari ini saya traktir kalian" ucap I'am dengan senyum lebarnya.

"Loh apa hubungannya bapak mau traktir sama saya yang bisa nyetir mobil?" Ucap Fitri yang wajahnya sudah tidak serius lagi tapi menjadi heran.

"Ada lah , Bu Rara kan tidak bisa nyetir mobil? Maka dari itu saya minta tolong beli sarapan diluar. Kalau didalam bandara harganya pada mahal" jawab I'am

"Kalau si Fitri pergi siapa yang jaga counter cashier pak? Pak Rasul saja yah yang pergi beli sarapan nya?" Kata Rara dengan muka yang memelas, karena tidak mau menjaga counter cashier sendiri.

"Iya dech saya saja yang pergi pak, ada juga barang yang mau saya beli" kata Rasul

"tidak bisa dong pak, siapa yang on duty di restoran tidak boleh meninggalkan restoran" kata I'am melihat ke arah Rasul

"Ya sudah tunggu saja Bu Dipsi, nanti kalau Bu Dipsi datang baru pak Rasul pergi beli sarapan bagaimana?" Kata Rara dengan memelas nya

"Siapa Bu Dipsi, seperti nama Teletubbies?" Tanya I'am dengan wajah bingung 😕 melihat kearah Rasul

Rasul hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu siapa itu Bu Dipsi.

" Bu Diva Silvana pak I'am, namanya ke bagusan" kata Rara merotasikan matanya.

"Eh nggak bisa gitu dong Bu Rara, Bu Diva kan nanti datang setengah delapan ini baru jam enam. Keburu keroncongan ini perut, lagi pula nich Bu Rara kan sudah mau habis jam kerjanya, lagian kerjaan Bu Rara kan sudah selesai juga" kata I'am tidak mau menunggu Diva datang ke restoran baru pergi membeli sarapan.

"Atau bapak saja yang pergi membeli sarapan, bapak kan bisa nyetir mobil kan?" Tanya Rara dengan tersenyum karena mendapatkan ide yang cemerlang.

"Bu Rara tidak lihat kakinya pak I'am masih sakit karena jatuh dari motor? Jalannya saja masih terseok-seok begitu?" Tanya Rasul menggelengkan kepalanya melihat Rara yang tidak melihat kondisi I'am saat ini.

"Ya sudah biarlah saya yang jaga counter cashier, Fitri kamu pergi membeli sarapan yang cepat yah saya sudah lapar" kata Rara berdiri dan melangkah kakinya menuju counter cashier dengan tidak semangatnya.

"Tuh kan Bu Rara juga sudah kelaparan masih saja ngajak berdebat" kata I'am menggelengkan kepalanya.

Rasul hanya tersenyum tipis

Fitri kemudian melangkahkan kakinya menuju meja yang ada Rasul dan I'am

"Kunci mobilnya mana pak? Sekalian uang parkir ya pak soalnya saya tidak bawa uang" kata Fitri menengadahkan tangannya ke Rasul.

"Mobilnya Bu Indah sudah terdaftar tiga bulan full tidak bayar parkir, karena sudah bayar di muka" kata Rasul memberikan kunci mobil, karcis parkir beserta STNKnya.

"Oh begitu?" Kata Fitri mengambil kunci mobil, karcis parkir beserta STNKnya.

"Fitri, kamu beli 4 nasi kuning, saya minumnya teh kotak" ucap I'am memberikan uang satu lembar berwarna merah.

"Si bapak pelitnya, niat traktir nggak sih pak , itu dua orang di belakang butuh sarapan juga pak' kata Rara menggelengkan kepalanya.

"Oh ya, bapak tadi mau beli apa," tanya I'am melihat ke arah Rasul

"Sarapan juga pak" ucap Rasul sambil tersenyum kecil

Sampai jumpa di bab berikutnya 😁

Episodes
1 bab 1. Ade Sudah Gila?
2 bab 2. Sudah Hafal Dong
3 bab 3. Kena Teguran
4 bab 4. So Sweet Banget Sih Kalian
5 bab 5. Mau Beli Apa?
6 bab 6. Bukannya Kecepatan Mereka Menikah?
7 bab 7. Sudah Boleh Dong
8 bab 8. Belum Punya Istri
9 bab 9. Nasi Goreng Spesial
10 bab 10. Kok Hati Ade Melo
11 bab 11. Bobot Tubuh 100 Kg
12 bab 12. Saya Lagi Sedih
13 bab 13. Mengelus Dada
14 bab 14. Pria Mesum Brengsek
15 bab 15. Menjijikkan
16 bab 16. Protagonis Didalam Novel
17 bab 17. Dua Kalimat Syahadat
18 bab 18. Mencurigakan
19 bab 19. Mood Yang Berantakan
20 bab 20. Melanggar janji
21 bab 21. Perlu Bantuan?
22 bab 22. Gagal Menguntit
23 bab 23. Driver Kura-kura
24 bab 24. Alergi Daging
25 bab 25. Flash Back Off
26 bab 26. Adegan Hot
27 bab 27. Kalian Melupakanku?
28 bab 28. Permohonan Suster Nisa
29 bab 29. Panggilan Yang Tidak Sesuai Umur
30 bab 30. Jasmine Yang Cerewet
31 bab 31. Kunci Pas
32 bab 32. Hati-hati Dalam Perjalanannya
33 bab 33. Hai Kamu Bisa Membaca?
34 bab 34. Jika Ayah Tidak Ada Di Rumah
35 bab 35. Melanggar Janji Lagi
36 bab 36. Suami Anda Suruh Menghadap
37 bab 37. Tulisan Cakaran Ayam
38 bab 38. Drama Selesai
39 bab 39. Mulai Interogasi
40 bab 40. Daging Panggang Yang Enak
41 bab 41. Donor Darah
42 bab 42. Aku Tahu Siapa Orangnya
43 bab 43. Helm Full Face
44 bab 44. Super Hero
45 bab 45. Apa Kakak Waras??
46 bab 46. Mulut Cabe Rawit Level 15
47 bab 47. Cantik
48 bab 48. Konsultasi
49 bab 49. Pantang Menyerah
50 bab 50. Kisah Qais dan Laila
51 bab 51. Amplop Polos Berisi Surat
52 bab 52. Quality Time
53 bab 53. Balasan Surat
54 bab 54. Pertemuan Tak Terduga
55 bab 55. Pertanyaan Untuk Pria Idaman
56 bab 56. Cara Membahagiakan
57 bab 57. Makan Malam Bersama Calon Keluarga
58 bab 58. Singa Dan Pawangnya
59 bab 59. Sambutan Yang Menyenangkan
60 bab 60. Ada Saingan Untuk Zahra
61 bab 61. Saingan Berat
62 bab 62. Kisah Mahabharata
63 bab 63. Kisah Sepuluh Tahun Membawa Dendam
64 bab 64. Hati Yang Terdalam
65 bab 65. Daging Panggang Rasa Kentang
66 bab 66.Ucapan Ular Beracun
67 bab 67. Iblis Berwajah Malaikat
68 bab 68. Kisah Putri Dan Istri Tersayang
69 bab 69. Uang Tidak Berlaku
70 bab 70. Nyawa Adam Dalam Bahaya
71 bab 71. Wanita Gila Pengacau
72 bab 72. Golongan Darah Yang Langkah
73 bab 73. Beginilah Keluarga Kami
74 bab 74. Anak Kucing Atau Singa
75 bab 75. Mulut Cabe Menjadi Baik
76 bab 76. Baby Sitter Dan Adik Kecil
77 bab 77. Melarikan Diri
78 bab 78. Menemukan Wanita Idaman
79 bab 79. Rencana Ali
80 bab 80. Kisah Nabi Musa As
81 bab 81. Menjiplak Jawaban.
82 bab 82. Boneka Barbie Dan Boneka Chucky
83 bab 83. Kuatkan Jantungku.
84 bab 84. Ombak Kecil Menerjang
85 bab 85. Mata Pelajaran Biologi
86 bab 86. Antara Mimpi Dan Kenyataan
87 bab 87. Tidak Salah Menilai
88 bab 88. Permintaan Sikembar
89 bab 89. Wanita Langkah
90 bab 90. Pemimpin Blue Wolf
91 bab 91. Antara Malaikat Izrail dan Al- Mu'aqqibat
92 bab 92. Symple Syrup
93 bab 93. Keracunan Apel
94 bab 94. Cemburu Buta
95 bab 95. Kabar Baik Dan Kabar Buruk
96 bab 96. Tiga Permintaan Terakhir
97 bab 97. Kontraksi
98 bab 98. Berita Yang Mengejutkan
99 bab 99. Nyonya Yang Pembangkang
100 bab 100. Tuan Al Buchori
101 bab 101. Akhir Sebuah Kisah (Tamat)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
bab 1. Ade Sudah Gila?
2
bab 2. Sudah Hafal Dong
3
bab 3. Kena Teguran
4
bab 4. So Sweet Banget Sih Kalian
5
bab 5. Mau Beli Apa?
6
bab 6. Bukannya Kecepatan Mereka Menikah?
7
bab 7. Sudah Boleh Dong
8
bab 8. Belum Punya Istri
9
bab 9. Nasi Goreng Spesial
10
bab 10. Kok Hati Ade Melo
11
bab 11. Bobot Tubuh 100 Kg
12
bab 12. Saya Lagi Sedih
13
bab 13. Mengelus Dada
14
bab 14. Pria Mesum Brengsek
15
bab 15. Menjijikkan
16
bab 16. Protagonis Didalam Novel
17
bab 17. Dua Kalimat Syahadat
18
bab 18. Mencurigakan
19
bab 19. Mood Yang Berantakan
20
bab 20. Melanggar janji
21
bab 21. Perlu Bantuan?
22
bab 22. Gagal Menguntit
23
bab 23. Driver Kura-kura
24
bab 24. Alergi Daging
25
bab 25. Flash Back Off
26
bab 26. Adegan Hot
27
bab 27. Kalian Melupakanku?
28
bab 28. Permohonan Suster Nisa
29
bab 29. Panggilan Yang Tidak Sesuai Umur
30
bab 30. Jasmine Yang Cerewet
31
bab 31. Kunci Pas
32
bab 32. Hati-hati Dalam Perjalanannya
33
bab 33. Hai Kamu Bisa Membaca?
34
bab 34. Jika Ayah Tidak Ada Di Rumah
35
bab 35. Melanggar Janji Lagi
36
bab 36. Suami Anda Suruh Menghadap
37
bab 37. Tulisan Cakaran Ayam
38
bab 38. Drama Selesai
39
bab 39. Mulai Interogasi
40
bab 40. Daging Panggang Yang Enak
41
bab 41. Donor Darah
42
bab 42. Aku Tahu Siapa Orangnya
43
bab 43. Helm Full Face
44
bab 44. Super Hero
45
bab 45. Apa Kakak Waras??
46
bab 46. Mulut Cabe Rawit Level 15
47
bab 47. Cantik
48
bab 48. Konsultasi
49
bab 49. Pantang Menyerah
50
bab 50. Kisah Qais dan Laila
51
bab 51. Amplop Polos Berisi Surat
52
bab 52. Quality Time
53
bab 53. Balasan Surat
54
bab 54. Pertemuan Tak Terduga
55
bab 55. Pertanyaan Untuk Pria Idaman
56
bab 56. Cara Membahagiakan
57
bab 57. Makan Malam Bersama Calon Keluarga
58
bab 58. Singa Dan Pawangnya
59
bab 59. Sambutan Yang Menyenangkan
60
bab 60. Ada Saingan Untuk Zahra
61
bab 61. Saingan Berat
62
bab 62. Kisah Mahabharata
63
bab 63. Kisah Sepuluh Tahun Membawa Dendam
64
bab 64. Hati Yang Terdalam
65
bab 65. Daging Panggang Rasa Kentang
66
bab 66.Ucapan Ular Beracun
67
bab 67. Iblis Berwajah Malaikat
68
bab 68. Kisah Putri Dan Istri Tersayang
69
bab 69. Uang Tidak Berlaku
70
bab 70. Nyawa Adam Dalam Bahaya
71
bab 71. Wanita Gila Pengacau
72
bab 72. Golongan Darah Yang Langkah
73
bab 73. Beginilah Keluarga Kami
74
bab 74. Anak Kucing Atau Singa
75
bab 75. Mulut Cabe Menjadi Baik
76
bab 76. Baby Sitter Dan Adik Kecil
77
bab 77. Melarikan Diri
78
bab 78. Menemukan Wanita Idaman
79
bab 79. Rencana Ali
80
bab 80. Kisah Nabi Musa As
81
bab 81. Menjiplak Jawaban.
82
bab 82. Boneka Barbie Dan Boneka Chucky
83
bab 83. Kuatkan Jantungku.
84
bab 84. Ombak Kecil Menerjang
85
bab 85. Mata Pelajaran Biologi
86
bab 86. Antara Mimpi Dan Kenyataan
87
bab 87. Tidak Salah Menilai
88
bab 88. Permintaan Sikembar
89
bab 89. Wanita Langkah
90
bab 90. Pemimpin Blue Wolf
91
bab 91. Antara Malaikat Izrail dan Al- Mu'aqqibat
92
bab 92. Symple Syrup
93
bab 93. Keracunan Apel
94
bab 94. Cemburu Buta
95
bab 95. Kabar Baik Dan Kabar Buruk
96
bab 96. Tiga Permintaan Terakhir
97
bab 97. Kontraksi
98
bab 98. Berita Yang Mengejutkan
99
bab 99. Nyonya Yang Pembangkang
100
bab 100. Tuan Al Buchori
101
bab 101. Akhir Sebuah Kisah (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!