Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu para readers ku.
jumpa laaaaagiii.
"Si bapak ghibah saja pagi-pagi, bu Indah itu ngejar-ngejar Prof. Dr Togar itu hampir 5 tahun pak" kata Rara dengan semangat.
"Siapa tau bu Indah menyerahkan mahkotanya supaya si profesor itu tanggung jawab" kata I'am dengan wajah datarnya.
"Ih si bapak, jangan gitu ngomongnya, mentang-mentang bapak sudah berapa kali di tolak sama bu Indah" kata Rara dengan wajah yang sengit.
"Beneran bu Indah, memperjuangkan prof. Togar hampir 5 tahun?" Tanya Rasul dengan wajah yang tidak percaya.
"Iya, ada juga orang yang ngejar-ngejar bu Indah, hampir 5 tahun juga" ucap Rara dengan wajah sinis nya melihat ke arah I'am.
"Eh jangan buka kartu dong bu Rara" kata I'am dengan wajah khawatirnya.
"Si bapak kalau masih cinta, ikhlaskan orang yang dicintai bahagia, yah walaupun bukan bersama bapak bahagianya" ucap Rara dengan tersenyum.
"Kata-kata bu Rara menyentuh yah pak Rasul?" Tanya I'am sambil tersenyum.
"Beneran pak I'am mengejar bu Indah hampir 5 tahun?" tanya Rasul dengan wajah yang tidak percaya.
"Si bapak kemana saja?" Ucap Rara merotasikan matanya malas.
"Saya kan baru seminggu di tempatkan di sini bu Rara" jawab Rasul tersenyum.
"Oh iya saya lupa Pak" ucap Rara cengengesan.
"Iyalah lupa, karena berasa sudah kenal banget sama pak Rasul, iya kan bu Rara" ucap I'am menaiki turunkan alisnya.
"Saya kira bu Indah sama prof. Togar sudah lama pacarannya" kata Rasul dengan wajah yang tidak percaya.
"Baru bulan lalu bu Indah dilamar sama prof. Togar, tapi bu Indah sama prof Togar itu tidak pacaran" kata Rara melihat ke arah Rasul.
"Lah kok bisa, bukannya kalau ngejar seseorang, orang itu ngajak pacaran dulu?" Kata Rasul dengan heran.
"Nah itu dia, ada seseorang orang yang ngejar-ngejar bu Indah ngajak pacaran, terus bu Indah nggak mau pacaran, bu Indah maunya langsung nikah" kata Rara berapi-api menjelaskan.
"Beneran pak I'am, bapak ngejar bu Indah hampir 5 tahun?" Ucap Rasul tidak percaya mengulang pertanyaannya yang belum di jawab I'am.
"Itu cerita lama pak, saya ngejar dan suka bu Indah karena orangnya supel, ceria dan baik" ucap I'am menerawang alasannya suka sama Indah.
"Pak kalau suka sama seseorang nggak perlu banyak alasan, karena suatu saat akan banyak alasan untuk tidak menyukainya" ucap Rara dengan wajah serius.
"Kata-kata bu Rara bener tuh pak" kata Rasul dengan tersenyum kecil.
"Tapi yang tidak saya percaya, target bu Indah itu loh" ucap Rara dengan wajah yang tidak percaya dengan apa yang dia bilang barusan.
"Nggak percaya bagaimana maksudnya, terus target apaan?" Tanya I'am dengan heran.
"Bulan lalu, bu Indah cerita sama saya pas sudah di lamar prof Togar kemarin nya, bu Indah bilang gini:
"Bu Rara harusnya, bu Rara buat target juga buat nikah sama bang Sam" kata Indah tersenyum.
"Walah bu Indah, memang kapan bu Indah buat target untuk menikah?" Ucap ku
"Lima tahun yang lalu, pas saya lihat si Abang untuk pertama kalinya" ucap Indah tersenyum merona.
FLASH BACK DI DALAM FLASH BACK ON
Tengah malam Indah pulang dari restoran yang baru dibukanya dengan memakai motor maticnya. Karena hujan sangat deras dia memakai jas hujan. Di tengah perjalanan ada seorang pria berlari ketengah jalan kemudian berdiri merentangkan kedua tangannya, memejamkan matanya yang sudah bengkak habis menangis beberapa waktu lalu.
Karena kaget Indah menghindari orang tersebut dengan menabrakkan diri ke pembatas jalan.
Ckiik bruk prang tak tak tak ( bunyi motor jatuh dan helm yang menggelinding di aspal).
Pria tersebut membuka matanya, kemudian tak jauh dari tempatnya berdiri dia melihat orang yang jatuh dari motor. Kemudian dia berjalan menghampiri orang yang jatuh tersebut.
"Bodoh, kenapa kamu tidak menabrak saya saja, malah mencelakakan diri sendiri?" Ucap pria itu sudah berdiri didepan Indah.
"Hiks hiks hiks, sakit tahu, tolongin kek, malah dikatain bodoh lagi" ucap Indah menangis.
"Lagian ya, kalau saya tabrak Abang, nanti si Abang mati atau kalau tidak si Abang cacat, saya yang dipenjarakan hiks hiks hiks" ucap Indah lagi mengerucutkan bibirnya dan berderai air mata.
"Itu kan yang saya mau" ucap pria itu.
"Si Abang kalau mau bunuh diri jangan menyusahkan orang lain, tapi Abang jangan bunuh diri ya, nanti masuk neraka loh atau kalau tidak roh nya tidak diterima loh, Abang mau lari tanggung jawab hiks hiks hiks" ucap Indah yang masih menangis.
"Iya iya iya " ucap pria itu menggelengkan kepalanya.
Dengan sigap pria itu mengangkat motor yang terjatuh, kemudian menurunkan standar motor, pergi mengambil helm yang jauh terjatuh dari motor kemudian menstater motor, pria itu bersyukur motor masih nyala,
hujan deras pun tak berhenti.
"Kamu bisa pulang sendiri kan? " Tanya pria itu memberikan helm pada Indah dengan tangan kanannya dan tangan kirinya mengusap wajahnya yang terguyur air hujan.
"Tidak bisa, tangan saya sepertinya patah" ucap Indah memperlihatkan tangannya dengan lemas.
"Kaki saya juga tidak bisa di gerakkan, mungkin patah juga karena ketiban motor tadi" ucap Indah lagi dengan mata yang hampir menangis
"Sekalian saja lehernya patah, kan tinggal di kebumikan" ucap pria itu merotasikan matanya.
"Ih ganteng-ganteng mulut cabe rawit level 15" ucap Indah mengerucutkan bibirnya.
"Lagi pula Abang harus tanggung jawab, siapa yang mau menikah dengan saya kalau sudah cacat begini" tanya Indah dengan wajah kesalnya
"Hei kamu ini, beberapa hari lagi kaki sama tanganmu akan sembuh jika di rawat dengan baik" ucap pria itu menunjuk kaki dan tangan Indah.
"Lagi pula, saya tidak mau menikah dengan orang yang tidak saya kenal" ucapnya lagi mengusap wajahnya yang terguyur air hujan.
"Makanya kenalan dong, nama saya Indah, kalau Abang namanya siapa" ucap Indah mengangkat tangan kanannya ingin bersalaman.
"Nama saya Togar" ucap Togar melipat kedua tangannya di depan dada.
"Abang Togar paham agama tapi kok mau bunuh diri" ucap Indah kesal karena tangannya tidak sambut, dia hanya langsung mengusap wajahnya yang terguyur air hujan.
"Ceritanya panjang, ayo Abang anterin pulang" ucap Togar yang sudah naik di motor duluan.
"Jadi sudah boleh dong Abang menikahi Ade, kan sudah kenal?" Ucap Indah tersenyum dan naik ke atas motor dibelakang Togar.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, kudo'akan semua reader terkasihku bahagia dunia akhirat Aamiin
Sampai jumpa di bab berikutnya 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments