Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu para readers ku.
Jumpa laaaaagiii.
"Tapi apa Ade?" Tanya Togar melihat ke arah Indah dan mengerutkan keningnya.
"Ade sudah hafal surat Al Mulk, tapiiii baru lima ayat, jawab indah mengangkat tangan kanannya dan merentangkan ke lima jarinya, sambil menutup matanya dan menunduk.
Kemudian dalam hatinya bergumam.
"Siap-siap Indah Binsar Ambarita kamu akan mendapatkan nasehat panjang kali lebar dari calon suamimu prof. Dr Togar Batara Aritonang huff" gumam Indah dalam hati menghelat nafasnya.
Kemudian Togar menyatukan jarinya dengan jari indah dan berkata
"Alhamdulillah itu sudah menjadi kemajuan. Dengan otak Ade yang kecil ini" ucap Togar sambil tangan kirinya mengusap kepala Indah dengan lembut.
"Abang kita belum muhrim ya, melirik tangannya yang menyatu dengan tangan Togar dan pelan-pelan menarik tangannya.
Kemudian Indah berkata lagi.
"Abang jangan menghina ciptaan Allah SWT. Ya, walaupun otak Ade kecil tapikan sudah terdaftar jadi dosen" ucap Indah sambil menepuk pelan-pelan dadanya dan tersenyum bangga.
"Astagfirullah hal azim ya Allah, iya iya iya maaf" ucap Togar sambil menengadah tangannya ke atas lalu mengusap wajah tampannya itu.
"Oh iya, novel yang Ade baca pasti ada toko antagonisnya kan?" Tanya Togar mengalihkan pembicaraan.
"Hem ada, toko antagonisnya tidak berakhir bahagia, dia mengalami depresi berat" jawab Indah sambil memejamkan mata dan bergumam dalam hati.
"Tumben sekali Abang tidak mengeluarkan nasehatnya itu yang panjang kali lebar" gumam Indah dalam hati.
"Ade tumben mau tidur di pesawat? Biasanya di pesawat Ade yang paling besar suaranya" kata Togar melihat ke arah Indah yang memejamkan matanya.
"Ade sebenarnya menghindari nasehat Abang yang panjang kali lebar yang tidak kelihatan ujungnya" jawab Indah malas kemudian membuka matanya dengan melotot langsung menutup mulutnya dengan ke dua tangannya, menegakkan badannya dan menoleh cepat ke arah Togar karena sudah keceplosan tapi secepat kilat menjadi kelihatan sendu dan hampir menangis setelah melihat Togar melototkan mata ke arahnya.
"Hem " Togar menghelat nafas beratnya dan tidak melototkan lagi matanya.
"Jadi Ade tidak suka kalau Abang nasehatin?" Tanya Togar dengan mata sendunya.
"Ade suka kok di nasehatin sama Abang, tapi nasehatnya jangan panjang kali lebar yang ujungnya tidak kelihatan. Otak Ade kan kecil kata Abang Togar, jadi tidak bisa menampung segala macam nasehat yang di lontarkan Abang Togar yang panjang kali lebar itu" jawab Indah dengan mata yang sudah berkaca-kaca mungkin kalau dia mengedipkan matanya air matanya akan terjatuh di pipi mulusnya.
"Begitu ya? Jadi selama ini Ade tidak pernah dengar apa yang Abang sampaikan?" Tanya Togar sambil menyipitkan matanya dan mengusap air mata indah yang sudah berjatuhan di pipinya.
"Sudah jangan menangis, nanti orang orang-orang salah paham melihat Ade menangis" ucap Togar lagi mengusap air mata di pipi mulus Indah dengan tangan kanannya.
"Ih Abang, kita belum muhrim Abang" ucap Indah sambil menepis tangan Togar yang akan menjauh dari wajahnya.
"Iya iya iya, itu lap ingus Ade, itu hidung Ade juga sudah merah" ucap Togar tidak habis pikir hanya dengan melototkan matanya calon istrinya sudah menangis.
Kemudian Indah mengambil tissue basah lagi di dalam tas selempangnya dan langsung menutup hidungnya dengan tissue basah itu Daan.
"Slurpee slurpee slurpee" suara ingus yang keluar dari hidung Indah
"Ih Ade kok jorok banget sih" tanya Togar dengan mengernyitkan wajahnya.
"Ade jorok-jorok tapi Abang suka kan?" Jawab Indah dengan menaik turunkan alisnya
"Oh astagfirullah ya Allah" ucap Togar merotasikan bola matanya.
"Mendingan Ade ke toilet cuci muka, terus itu tissue dibuang" ucap Togar lagi sambil menunjuk tissue basah yang di pegang Indah.
"Tidak mau, Abang saja yang ke toilet buang ini tissue, Ade malu Abang pakai daster terus ini sepatunya bukan pasangannya lagi. Pokoknya Abang saja yang buang ini" ucap Indah sambil memberikan semua tissue yang dipakainya tadi buat mengelap muka dan hidungnya.
"Ya sudah sini" ucap Togar menengadahkan tangannya ke Indah sambil berdiri
setelah tissue nya diambil Togar pun meminta izin untuk lewat didepan kursi penumpang dekat indah yang sedari tadi hanya senyum-senyum saja. Melihat dan mendengar pasangan ini yang menurutnya lucu dan sebagai pengalaman jangan sampai dirinya sendiri yang mengalami hal memalukan seperti yang di alami orang yang duduk dekat tempat duduknya.
Tidak berapa lama Togar pun kembali meminta izin untuk lewat didepan kursi penumpang dekat indah.
"Permisi, maaf ya mengganggu kenyamanan anda" ucap Togar sambil menyatukan tangan di dadanya.
"Oh tidak masalah, silahkan" ucap perempuan itu. Kemudian dia keluar dari tempat duduknya mempersilahkan Togar masuk.
Setelah Togar duduk di bangkunya sendiri , Indah bertanya.
"Abang Togar nanti kalau Ade turun dari pesawat, Ade pakai apa? Masa pakai ini kan Ade malu" ucap indah dengan mata sendunya.
"Nantilah di urus" jawab Togar sambil mencari posisi duduk yang nyaman.
"Jadi gimana toko antagonisnya apakah dapat pasangan di akhir cerita" tanya Togar sambil memejamkan matanya.
"Tuh kan? Abang Togar pun penasaran tentang novel yang Ade baca?" Jawab Indah menyipitkan matanya melirik Togar.
"Bukannya Abang penasaran, Abang hanya mengalihkan perhatian Ade yang pusing gara-gara sepatu yang aduh nggak banget" jawab Togar sambil melihat ke bawah melihat sepatu yang dipakai Indah saat ini.
"Ish Abang, jangan ungkit lagi, Ade malulah Abang" ucap Indah dengan cemberut.
"Jadi dapat tidak pasangannya?" Tanya Togar mengulang pertanyaannya.
"Tidak, dia depresi berat mungkin hampir gila. Kalau Ade baca yah itu novelnya Ade seperti menonton drama Korea" jawab Indah dengan semangat menjelaskan apa yang di rasakan pada saat membaca novel tersebut.
"Mungkin penulisnya memang mengambil latar belakang negara Korea" jawab Togar kembali memejamkan matanya.
"Tapi semua karya yang Ade baca itu bagus semua ceritanya" ucap Indah dengan penuh semangat.
Togar membuka matanya mendengar pernyataan calon istrinya itu, dan menoleh kearahnya.
"Jadi di dalam tiga hari Ade membaca beberapa novel sampai tamat? Subhanallah Ade, itu perilaku yang menyia-nyiakan waktu, Allah SWT. Membenci mereka yang menyia-nyiakan waktu Ade ku holong" ucap Togar dengan serius.
"Iya, Ade minta maaf, tidak akan mengulangi lagi" kata Indah dengan mata sendu dan menundukkan kepala.
"Abang tidak marah kok Ade. Hanya mulai dari sekarang perbanyak mengirim sholawat kepada Baginda Nabi Muhammad Saw" ucap Togar sambil mengusap kepala Indah dengan lembut,
Indah hanya mengangguk kecil sebagai jawaban.
"Sudah ah, Ade jangan cemberut terus nanti cantiknya hilang" ucap Togar mempercepat usapan tangannya di kepala Indah.
"Ih Abang, nanti jilbab Ade jadi kusut" kata Indah sambil merapikan jilbabnya.
Kemudian indah bertanya lagi.
"Kalau cantiknya Ade hilang, memangnya Abang masih cinta? Secara Abang ganteng sejagad raya di hatiku" ucap Indah dengan pipi yang merona.
"Masa Abang ganteng, mirip siapa coba?" Tanya Togar sambil menyipitkan matanya melihat ke arah Indah.
"Yah Abang Togar ganteng lah mirip Rio Dewanto yang sering main di FTV SCTV itu loh" kata Indah dengan semangat dan mata yang berbinar.
"Berarti Ade mirip Atiqah Hasiholan?" Tanya Togar dengan tersenyum kecil melihat ke arah Indah.
"Ah si Abang mengalihkan pembicaraan" jawab dulu pertanyaan Ade?" Ucap Indah dengan cemberut.
"Perrtanyaan yang mana Ade?" Ucap Togar dengan kebingungan.
"Yang tadi, bagaimana kalau cantiknya Ade hilang apakah masih cinta sama Ade?" Jawab Indah mengulang pertanyaannya melihat ke arah Togar yang memejamkan matanya.
"Ade kan tahu kalau Abang cinta sama Ade itu bukan karena Ade cantik, tapi karena di paksa sama Ade supaya Abang cinta sama Ade" jawab Togar dengan masih mata terpejam dan bibirnya sedikit terangkat ke atas menciptakan sebuah lengkungan yang tidak kelihatan kalau dia lagi tersenyum.
"Ish si Abang masih ingat aja, Ade minta maaf telah memaksa Abang untuk cinta sama Ade, itu masa lalu Abang, sudah ah jangan di ingat-ingat terus" kata Indah mengerucutkan bibirnya.
"Abang tidak akan lupa masa itu. Dengan mengingat masa itu membuat Abang selalu bersyukur kepada Allah SWT. Telah mempertemukan Abang sama Ade di waktu terpuruk Abang. Terima kasih yah Ade ku holong" ucap Togar sambil mengusap kepala Indah dengan lembut.
"Sudah ah, kok jadi melow gini" ucap Indah sambil senyum-senyum merona.
"Oh iya, tadi Ade naik apa ke bandara?" Tanya Togar melihat ke arah Indah.
"Naik mobil Ade, dengan menancap gas, sampailah Ade tepat waktu di bandara" jawab Indah dengan bangganya bisa sampai tepat waktu.
"Ade balap-balap lagi?" Tanya Togar menyipitkan matanya melirik ke arah Indah.
"Tidak balap kok, hanya saja sedikit balap, beneran hanya sedikit Abang" ucap Indah mengangkat tangan nya sambil menyatukan jari telunjuk dan ibu jarinya.
"Ya sudahlah, tapi Ade jangan ulangi lagi ya? Itu membahayakan nyawa Ade atau pun pengendara lain dijalan ok?" Ucap Togar sambil mengusap kepala Indah dengan lembut.
"Iya Ade tidak akan mengulanginya lagi, pic dech" ucap Indah dengan mengangkat tangan lagi dan mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya sehingga membentuk huruf V dan tersenyum lebar.
"In Syaa Allah, Ade biasakan ucap kalimat itu sebelum berjanji yah" ucap Togar sambil mengusap lagi kepala Indah dan tersenyum kecil.
"Ish Abang Togar, nanti jadi kusut jilbab Ade" kata Indah mengerucutkan bibirnya dan memperbaiki jilbabnya yang kusut.
"Iya iya iya, terus mobil Ade simpan di mana? Masa iya di parkiran di biarkan bermalam? Nanti kena teguran loh Ade?" Ucap Togar sambil melihat ke arah Indah dengan wajah yang serius
Sampai jumpa di bab berikutnya 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
🌹💐ꋪ꒤ꇙꂵ꒐ꋊ꒐ ꋪꄲꇙꏂ 🌼🌹
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
💛 Good luck! 💛
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
2022-12-15
0