Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu para readers ku.
Jumpa laaaaagiii
"Bukankah nona Helena pergi ke Paris untuk mengejar cita-cita menjadi pelukis yang terkenal tanpa campur tangan Saga?" Tanya Indah heran, karena cerita novelnya tidak sesuai dengan kenyataan yang di alaminya.
"Itu u sudah lama berlalu, Saga dan Dania sudah hidup dengan bahagia mereka memiliki anak perempuan yang cantik huhuhu" ucap Helena berderai air mata di pipinya.
Sedetik kemudian Helena tersadar bahwa ada orang yang tahu kisahnya.
"Hei, apa saya sepopuler itu nona tahu kisah ku" tanya Helena dengan berbinar.
"Ah tidak juga, nona Helena itu toko antagonis di sebuah novel yang sudah melakukan...." Ucap Indah terpotong karena baru mengingat kalau Helena sudah tidur dengan selingkuhannya di Paris ketika melarikan diri dari Saga yang artinya dirinya sekarang tidak perawan lagi.
"Nona, dengar baik-baik ya, saya itu manusia bukan toko antagonis yang di dalam novel yang anda sudah baca nona, itu KTP saya beserta surat-surat lainnya ada di situ, identitas saya nyatakan? Mana mungkin saya hanya toko antagonis, nona pasti menghayal, membuat novel kehidupan Saga dan Dania, kemudian saya toko antagonisnya, bersihkan otak nona dari khayalan yang tidak bermutu itu" ucap Helena panjang lebar dengan muka yang gemes melihat Indah dengan pemikiran ajaibnya itu.
"Artinya saya masuk ke dunia novel yang sudah tamat atau novel yang mengandung mistis atau horor atau atau atau yang mana ya Allah" gumam Indah dengan lemas tapi masih bisa didengarkan oleh Helena.
"Nona bangunlah dari khayalan mu itu, itu tidak ada gunanya ok?" Ucap Helena kesal karena Indah masih mengaitkan kehidupannya dengan novel khayalan Indah.
"Dari mana nona Helena tahu kalau Saga dan Dania memiliki seorang putri yang cantik?" Tanya Indah karena setahunya jenis kelamin bayi Saga dan Dania di rahasiakan kenapa Helena bisa tahu.
"Dari konferensi pers yang dilakukan oleh pihak rumah sakit, ada wartawan yang bertanya pada dokter Harun mengenai jenis kelamin bayi Saga dan Dania, yang tidak secara langsung mengiyakan bahwa bayi Saga dan Dania adalah seorang putri yang cantik, wartawan tersebut mungkin sudah tahu jenis kelamin bayi Saga dan Dania tapi takut mempublikasikannya karena di ancam oleh sekretaris Han" jawab Helena menjelaskan panjang kali lebar kenapa dia bisa tahu jenis kelamin bayi Saga dan Dania.
"Oh, otak anda lumayan cemerlang" ucap Indah tersenyum tipis melihat ke arah Helena.
"Ah, sudahlah nona, apakah anda masih mau membahas kehidupan orang lain, sedangkan kehidupan anda sendiri terancam kematian?" Ucap Helena merotasikan matanya malas.
"Kata-kata anda cukup bagus nona Helena, jadi sekarang saya hidup diluar alur cerita novel?" Ucap indah dengan mata berbinar.
"Oh ya ampun sadarlah ini kenyataan dan sebentar lagi Anda akan tiada atau di masukkan ke rumah sakit jiwa" ucap Helena merotasikan bola matanya.
"Nona Helena anda sudah tidak perawan lagi kan?" Tanya Indah dengan wajah seriusnya.
"Iya, dari mana nona tahu, jangan bilang dari novel yang anda baca, saya tidak akan percaya" jawab Helena merotasikan bola matanya kesal.
"Bukanlah, saya tahu dari cara berpakaian Anda ini, mengundang syahwat lelaki yang kurang iman" ucap Indah memperhatikan pakaian yang dipakainya.
"Ah tidak semua orang yang berpakaian seperti itu tidak perawan nona" ucap Helena kesal.
"Saya kan hanya menebak nona Helena, nona Helena tahu di kehidupanku sebelumnya saya masih perawan dan sebentar lagi akan menikah tapi kecelakaan itu terjadi, ah saya jadi rindu Abang Togar" ucap Indah menerawang membayangkan senyum Togar.
"Itu sudah takdir mu nona, nona tahu malam pertama itu jika masih perawan itu sakitnya luar biasa tapi sayang nona tidak akan merasakannya hahaha" ucap Helena tertawa terbahak-bahak.
"Anda pantas mati nona Helena, anda tahu pelaku zina itu siksaannya dirajam dikubur sampai leher kemudian dilemparin batu sampai mati?" Ucap Indah dengan wajah sengitnya kesal, karena Helena membahas tentang malam pertama yang gagal bagi Indah.
"Anda berlebihan nona, ini sudah takdir walaupun saya tidak ikhlas menerimanya" ucap Helena dengan wajah sendunya.
"Nona Helena, in syaa Allah saya mungkin tidak akan merasakan malam pertama atau malam kedua, karena saya sudah memutuskan untuk dirajam setelah sampai di Paris nanti" ucap Indah dengan mantap.
"Nona itu namanya bunuh diri, nona tahu itu "ucap Helena dengan wajah yang tidak percaya mendengar ucapan Indah yang tidak masuk akal itu.
"Nona Helena bisakah anda mengabulkan satu permintaan ku?" Ucap Indah dengan wajah serius.
"Apa itu, bisakah saya mengabulkan permintaan seseorang sedangkan saya tidak bisa berbuat apa-apa?" Ucap Helena melihat tubuhnya yang hampir menghilang.
"Ucapkanlah dua kalimat syahadat, ya walaupun sedikit memaksa nona Helena memeluk agama Islam, bukankah saya akan menjalani hukuman rajam itu menggantikan nona Helena dari penyucian dosa mudah-mudahan nona Helena di ringankan siksaannya di akhirat kelak?" Ucap Indah dengan mata yang sendunya.
"Nona jangan mengatakan itu nona akan mati" ucap Helena dengan wajah yang tidak percayanya.
"Itu satu-satunya jalan nona Helena, mungkin saya dikirim dan dimasukkan ke tubuh anda untuk menggantikan anda menebus dosa dan ya kehidupanku sebelumnya banyak dosa juga belum sempat sholat tobat dan dosa-dosaku banyak sama Abang Togar yang selalu tidak mendengarkan nasehatnya yang panjang kali lebar itu yang tidak kelihatan ujungnya huhuhu" ucap Indah berderai air mata dipipinya mengingat semua kesalahannya sama Togar.
"Baiklah ucapkanlah saya akan mengikuti "ucap Helena dengan mantap dengan mata yang berkaca-kaca karena masih ada orang yang menyayanginya ingin menyelamatkan dari siksaan yang pedih dari dosa-dosa yang dibuatnya.
"Baiklah ikuti saya ya nona Helena," ucap Indah menyeka air mata di pipinya sambil tersenyum kecil.
"Tunggu dulu saya belum tahu nama nona" tanya Helena cengengesan menggaruk kepalanya yang tidak gatal dengan tangan kanannya.
"Oh maaf, saya yang tidak memperkenalkan diri nona Helena, panggil saja saya Indah" ucap Indah tersenyum kikuk karena lupa memperkenalkan diri.
"Oh hai nona indah, bisakah kita memulai mengucapkan dua kalimat syahadatnya?" Tanya Helena dengan tersenyum manis.
"Baiklah ikuti saya nona Helena, lihat gerakan bibir saya ok?" Ucap Indah menunjuk bibirnya sendiri dengan telunjuk kanannya.
"Hm" ucap Helena menganggukkan kepalanya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, kudo'akan semua reader terkasihku bahagia dunia akhirat Aamiin.
sampai jumpa di bab berikutnya. 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments