bab 13. Mengelus Dada

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu para readers ku.

Jumpa laaaaagiii

" Loh pak Harun yang oleskan minyak angin kepada saya?" Ucap Rara dengan wajahnya yang menatap tajam Harun, mengira Harun sudah memegang wajahnya karena Harun yang memegang minyak angin tersebut.

"Bukan bu Rara, tadi saya hanya bantuin bu Diva membuka dan menutup minyak angin ini, karena bu Diva tidak bisa membuka dan menutupnya" ucap Harun sambil menutup minyak angin tersebut yang tinggal setengah padahal tadi masih penuh.

"Bu Dipsi, tolong dong minta air minumnya sama tissue keringnya, oh ya sekalian saya minta minuman Boba nya, saya lihat seger bener dech" ucap Rara tersenyum menyeringai karena kesal.

"Bu Lala sudah kembali sadisnya, iya Bu Lala maaf tadi saya panik makanya saya tuang banyak minyak anginnya, Bu Lala sih enggak sadar-sadar" ucap Diva berjalan mengambil air minum dan minuman Boba di lemari pendingin dan tissue kering di atas meja office.

Rara hanya merotasikan matanya, kemudian matanya berkaca-kaca mengingat apa yang telah terjadi orang yang di anggap sebagai kakaknya meninggalkannya untuk selamanya.

"Bu Rara kenapa dari tadi belum pulang? Ini sudah lewat jam pulang bu Rara?" Tanya Harun berdiri ingin kembali ke restoran induk yang ada di dalam area bandara.

"Bang Sam belum datang jemput pak Halun" jawab Diva memberikan apa yang Rara minta.

Harun hanya ber oh ria mendengar jawaban Diva.

"Bu Dipsi saya butuh pelukan sekarang" ucap Rara merentangkan tangannya

"Kita seperti Teletubbies bu Lala" ucap Diva memeluk Rara.

"Bu Diva, bu Rara saya kembali ke dalam ya " ucap Harun melangkah pergi.

"terima kasih pak Harun sudah menolong saya pas mau jatuh tadi" ucap Rara masih memeluk Diva dengan mata yang berkaca-kaca.

"Iya bu Rara kembali kasih, saya pergi dulu bu" ucap Harun lagi.

"Tapi pak Harun jangan kasih tau ya si Akang, kalau tadi pak Harun gendong saya" ucap Rara masih memeluk Diva dengan air mata yang sudah berderai di pipinya.

"Iya iya iya, saya pergi bu nanti si Bos marah kalau saya kelamaan di sini. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu" ucap Harun dengan cepat keluar dari area office takut di tanya lagi sama Rara.

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatu"

"Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatu"

Jawab Rara dan Diva menjawab salam Harun bersamaan.

"Bu Lala kasih tahu juga karyawan yang melihat Bu Lala di gendong sama pak Halun nanti berabe urusan nya tuh" ucap Diva

"Iya nanti saya kasih tau mereka, bu Dipsi" ucap Rara masih memeluk Diva.

" Eh bu Lala bang Sam calon suami bu Lala protektif juga ya? Sudah pegel nih sudah ya peluknya?" Ucap Diva memelas ingin pelukannya dilepaskan karena sudah pegel.

"Iya bu Dipsi si Akang begitu karena si Akang saya banget sama saya bu , jadi ingat bu Indah sama prof Togar seandainya bu Indah tadi ketinggalan pesawat mungkin bu Indah masih ada, huhuhu" ucap Rara masih berderai air mata dipipinya dan mengambil salah satu kursi di depan meja office kemudian duduk.

" ya sudahlah bu Lala, ikhlaskan bu Indah sama prof Togar itu sudah jalan takdirnya, kalau bu Indah ketinggalan pesawat, bu Indah lagi yang paling sedih di tinggal sama calon suami pas mau nikah, iya kan?" Tanya Diva menjelaskan agar mengikhlaskan keduanya ikut mengambil kursi depan meja office kemudian duduk berdampingan dengan Rara.

"Iya juga ya bu Dipsi, tapi kan saya sedih Bu, bu Dipsi mau tidak jadi kakak angkat saya seperti bu Indah? Huhuhu" ucap Rara masih dengan air mata berderai dipipinya mengambil tissue daaannn.

"sruut sruut sruut huhuhu" bunyi ingus yang keluar dari hidung Rara dan masih menangis.

"I u , bu Lala jorok, kalau saya jadi kakak angkat bu Lala, saya merasa mengkhianati almarhumah bu Indah, baru 1 jam tiada sudah digantikan posisinya?" Ucap Diva melihat ke arah Rara.

"Sebenarnya sudah lama saya ingin mengangkat bu Dipsi sebagai kakak, baru saja ada kesempatan bicara panjang kali lebar seperti ini huhuhu" ucap Rara masih menangis.

"Lagi pula saya kan sebatang kara di ibukota yang besar ini? Saya hidup sendiri bu Dipsi huhuhu" ucap Rara masih menangis.

"Kan sudah ada bang Sam yang temani?" Ucap Diva mendengar kata-kata Rara yang lebai.

"Mau tidak jadi kakak saya, bu Dipsi? Huhuhu" ucap Rara masih menangis.

"Iya, saya mau kok jadi kakak nya bu Lala" ucap Diva mengelus pundak Rara.

"Kalau begitu panggil saya neng, saya panggil bu Dipsi teteh kalau kita hanya berdua ya" ucap Rara masih menangis.

"iya bu Lal.. eh neng Lala " sudah ah jangan nangis terus nanti cantiknya hilang terus nanti bang Sam pindah ke lain hati" ucap Diva mengelus punggung Rara.

"Teh Dipsi kok begitu ngomongnya huhuhu " ucap Rara menangis.

"Nanti kalau sudah dijemput sama bang Sam, langsung pulang ya, jangan keluyuran istirahat dan tidur yang cukup, nanti kita ke rumah bu Indah ya, siapa tau ada pak Agam mengadakan tahlilan di rumah bu Indah" ucap Diva dengan mata yang berbinar.

"Teteh Dipsi, suka sama pak Agam?" Ucap Rara masih mengelap hidungnya hingga memerah, dan matanya mulai bengkak.

"Apa salahnya suka sama pak Agam, orangnya ganteng, kaya, baik apalagi kalau senyum, otak ku langsung traveling" ucap Diva sambil membayangkan dan senyum-senyum sendiri.

"Otak mesum memang, teteh Dipsi mimpinya ketinggian, teteh Dipsi sakit loh kalau jatuh dari ketinggian" ucap Rara merotasikan bola matanya.

"Neng Lala jangan menghalangi ku bermimpi, oh ya kenapa neng Lala memanggil bang Sam Akang, ku pikir bang Sam orang Batak?" Tanya Diva melihat ke arah Rara dengan wajah yang penuh tanya.

"Karena saya orang Sunda teteh Dipsi, itu panggilan ke sayangan, ini jilbab imut banget sih beli di mana? Ini mirip yang di pakai Wulan, saya mau juga dong biar samaan kita" jawab Rara sekaligus bertanya.

"Beli di tanah Abang sama si Wulan, nanti pas gajian kita jalan-jalan ke sana mau tidak neng Lala?" Jawab Diva.

"Bu Rara, ada bang Sam di depan, katanya mau jemput bu Rara" ucap Reza yang tiba-tiba muncul di office membuat dua orang tadi yang serius cerita jadi kaget.

"Astagfirullah hal Ashim"

"Astagfirullah hal Ashim"

Ucap Rara dan Diva bersamaan mengelus dada bersamaan pula.

"Za, bikin kaget aja sih" ucap Diva melototkan matanya ke arah Reza.

"Maaf bu, saya kira ibu dengar kedatangan saya" ucap Reza tersenyum cengengesan, kemudian melangkahkan kaki keluar dari area office.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, kudo'akan semua reader terkasihku bahagia dunia akhirat Aamiin.

sampai jumpa di bab berikutnya. 😁

Episodes
1 bab 1. Ade Sudah Gila?
2 bab 2. Sudah Hafal Dong
3 bab 3. Kena Teguran
4 bab 4. So Sweet Banget Sih Kalian
5 bab 5. Mau Beli Apa?
6 bab 6. Bukannya Kecepatan Mereka Menikah?
7 bab 7. Sudah Boleh Dong
8 bab 8. Belum Punya Istri
9 bab 9. Nasi Goreng Spesial
10 bab 10. Kok Hati Ade Melo
11 bab 11. Bobot Tubuh 100 Kg
12 bab 12. Saya Lagi Sedih
13 bab 13. Mengelus Dada
14 bab 14. Pria Mesum Brengsek
15 bab 15. Menjijikkan
16 bab 16. Protagonis Didalam Novel
17 bab 17. Dua Kalimat Syahadat
18 bab 18. Mencurigakan
19 bab 19. Mood Yang Berantakan
20 bab 20. Melanggar janji
21 bab 21. Perlu Bantuan?
22 bab 22. Gagal Menguntit
23 bab 23. Driver Kura-kura
24 bab 24. Alergi Daging
25 bab 25. Flash Back Off
26 bab 26. Adegan Hot
27 bab 27. Kalian Melupakanku?
28 bab 28. Permohonan Suster Nisa
29 bab 29. Panggilan Yang Tidak Sesuai Umur
30 bab 30. Jasmine Yang Cerewet
31 bab 31. Kunci Pas
32 bab 32. Hati-hati Dalam Perjalanannya
33 bab 33. Hai Kamu Bisa Membaca?
34 bab 34. Jika Ayah Tidak Ada Di Rumah
35 bab 35. Melanggar Janji Lagi
36 bab 36. Suami Anda Suruh Menghadap
37 bab 37. Tulisan Cakaran Ayam
38 bab 38. Drama Selesai
39 bab 39. Mulai Interogasi
40 bab 40. Daging Panggang Yang Enak
41 bab 41. Donor Darah
42 bab 42. Aku Tahu Siapa Orangnya
43 bab 43. Helm Full Face
44 bab 44. Super Hero
45 bab 45. Apa Kakak Waras??
46 bab 46. Mulut Cabe Rawit Level 15
47 bab 47. Cantik
48 bab 48. Konsultasi
49 bab 49. Pantang Menyerah
50 bab 50. Kisah Qais dan Laila
51 bab 51. Amplop Polos Berisi Surat
52 bab 52. Quality Time
53 bab 53. Balasan Surat
54 bab 54. Pertemuan Tak Terduga
55 bab 55. Pertanyaan Untuk Pria Idaman
56 bab 56. Cara Membahagiakan
57 bab 57. Makan Malam Bersama Calon Keluarga
58 bab 58. Singa Dan Pawangnya
59 bab 59. Sambutan Yang Menyenangkan
60 bab 60. Ada Saingan Untuk Zahra
61 bab 61. Saingan Berat
62 bab 62. Kisah Mahabharata
63 bab 63. Kisah Sepuluh Tahun Membawa Dendam
64 bab 64. Hati Yang Terdalam
65 bab 65. Daging Panggang Rasa Kentang
66 bab 66.Ucapan Ular Beracun
67 bab 67. Iblis Berwajah Malaikat
68 bab 68. Kisah Putri Dan Istri Tersayang
69 bab 69. Uang Tidak Berlaku
70 bab 70. Nyawa Adam Dalam Bahaya
71 bab 71. Wanita Gila Pengacau
72 bab 72. Golongan Darah Yang Langkah
73 bab 73. Beginilah Keluarga Kami
74 bab 74. Anak Kucing Atau Singa
75 bab 75. Mulut Cabe Menjadi Baik
76 bab 76. Baby Sitter Dan Adik Kecil
77 bab 77. Melarikan Diri
78 bab 78. Menemukan Wanita Idaman
79 bab 79. Rencana Ali
80 bab 80. Kisah Nabi Musa As
81 bab 81. Menjiplak Jawaban.
82 bab 82. Boneka Barbie Dan Boneka Chucky
83 bab 83. Kuatkan Jantungku.
84 bab 84. Ombak Kecil Menerjang
85 bab 85. Mata Pelajaran Biologi
86 bab 86. Antara Mimpi Dan Kenyataan
87 bab 87. Tidak Salah Menilai
88 bab 88. Permintaan Sikembar
89 bab 89. Wanita Langkah
90 bab 90. Pemimpin Blue Wolf
91 bab 91. Antara Malaikat Izrail dan Al- Mu'aqqibat
92 bab 92. Symple Syrup
93 bab 93. Keracunan Apel
94 bab 94. Cemburu Buta
95 bab 95. Kabar Baik Dan Kabar Buruk
96 bab 96. Tiga Permintaan Terakhir
97 bab 97. Kontraksi
98 bab 98. Berita Yang Mengejutkan
99 bab 99. Nyonya Yang Pembangkang
100 bab 100. Tuan Al Buchori
101 bab 101. Akhir Sebuah Kisah (Tamat)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
bab 1. Ade Sudah Gila?
2
bab 2. Sudah Hafal Dong
3
bab 3. Kena Teguran
4
bab 4. So Sweet Banget Sih Kalian
5
bab 5. Mau Beli Apa?
6
bab 6. Bukannya Kecepatan Mereka Menikah?
7
bab 7. Sudah Boleh Dong
8
bab 8. Belum Punya Istri
9
bab 9. Nasi Goreng Spesial
10
bab 10. Kok Hati Ade Melo
11
bab 11. Bobot Tubuh 100 Kg
12
bab 12. Saya Lagi Sedih
13
bab 13. Mengelus Dada
14
bab 14. Pria Mesum Brengsek
15
bab 15. Menjijikkan
16
bab 16. Protagonis Didalam Novel
17
bab 17. Dua Kalimat Syahadat
18
bab 18. Mencurigakan
19
bab 19. Mood Yang Berantakan
20
bab 20. Melanggar janji
21
bab 21. Perlu Bantuan?
22
bab 22. Gagal Menguntit
23
bab 23. Driver Kura-kura
24
bab 24. Alergi Daging
25
bab 25. Flash Back Off
26
bab 26. Adegan Hot
27
bab 27. Kalian Melupakanku?
28
bab 28. Permohonan Suster Nisa
29
bab 29. Panggilan Yang Tidak Sesuai Umur
30
bab 30. Jasmine Yang Cerewet
31
bab 31. Kunci Pas
32
bab 32. Hati-hati Dalam Perjalanannya
33
bab 33. Hai Kamu Bisa Membaca?
34
bab 34. Jika Ayah Tidak Ada Di Rumah
35
bab 35. Melanggar Janji Lagi
36
bab 36. Suami Anda Suruh Menghadap
37
bab 37. Tulisan Cakaran Ayam
38
bab 38. Drama Selesai
39
bab 39. Mulai Interogasi
40
bab 40. Daging Panggang Yang Enak
41
bab 41. Donor Darah
42
bab 42. Aku Tahu Siapa Orangnya
43
bab 43. Helm Full Face
44
bab 44. Super Hero
45
bab 45. Apa Kakak Waras??
46
bab 46. Mulut Cabe Rawit Level 15
47
bab 47. Cantik
48
bab 48. Konsultasi
49
bab 49. Pantang Menyerah
50
bab 50. Kisah Qais dan Laila
51
bab 51. Amplop Polos Berisi Surat
52
bab 52. Quality Time
53
bab 53. Balasan Surat
54
bab 54. Pertemuan Tak Terduga
55
bab 55. Pertanyaan Untuk Pria Idaman
56
bab 56. Cara Membahagiakan
57
bab 57. Makan Malam Bersama Calon Keluarga
58
bab 58. Singa Dan Pawangnya
59
bab 59. Sambutan Yang Menyenangkan
60
bab 60. Ada Saingan Untuk Zahra
61
bab 61. Saingan Berat
62
bab 62. Kisah Mahabharata
63
bab 63. Kisah Sepuluh Tahun Membawa Dendam
64
bab 64. Hati Yang Terdalam
65
bab 65. Daging Panggang Rasa Kentang
66
bab 66.Ucapan Ular Beracun
67
bab 67. Iblis Berwajah Malaikat
68
bab 68. Kisah Putri Dan Istri Tersayang
69
bab 69. Uang Tidak Berlaku
70
bab 70. Nyawa Adam Dalam Bahaya
71
bab 71. Wanita Gila Pengacau
72
bab 72. Golongan Darah Yang Langkah
73
bab 73. Beginilah Keluarga Kami
74
bab 74. Anak Kucing Atau Singa
75
bab 75. Mulut Cabe Menjadi Baik
76
bab 76. Baby Sitter Dan Adik Kecil
77
bab 77. Melarikan Diri
78
bab 78. Menemukan Wanita Idaman
79
bab 79. Rencana Ali
80
bab 80. Kisah Nabi Musa As
81
bab 81. Menjiplak Jawaban.
82
bab 82. Boneka Barbie Dan Boneka Chucky
83
bab 83. Kuatkan Jantungku.
84
bab 84. Ombak Kecil Menerjang
85
bab 85. Mata Pelajaran Biologi
86
bab 86. Antara Mimpi Dan Kenyataan
87
bab 87. Tidak Salah Menilai
88
bab 88. Permintaan Sikembar
89
bab 89. Wanita Langkah
90
bab 90. Pemimpin Blue Wolf
91
bab 91. Antara Malaikat Izrail dan Al- Mu'aqqibat
92
bab 92. Symple Syrup
93
bab 93. Keracunan Apel
94
bab 94. Cemburu Buta
95
bab 95. Kabar Baik Dan Kabar Buruk
96
bab 96. Tiga Permintaan Terakhir
97
bab 97. Kontraksi
98
bab 98. Berita Yang Mengejutkan
99
bab 99. Nyonya Yang Pembangkang
100
bab 100. Tuan Al Buchori
101
bab 101. Akhir Sebuah Kisah (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!