bab 12. Saya Lagi Sedih

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu para readers ku.

Jumpa laaaaagiii.

Kemudian Reza mempercepat langkahnya menuju counter cashier

"Ini Bu Rara" ucap Reza memberikan remote televisi dengan tersenyum.

"Pasti kamu tadi godain bu Dipsi ya Za? Awas nanti jodoh loh" tanya Rara mengambil remote televisi yang ada di tangan Reza dengan tersenyum kecil.

"Alhamdulillah bu Rara kalau begitu, artinya saya sudah tidak jomblo dong sudah ada jodohnya, hahaha" ucap Reza dengan tertawa senang.

"Triing triing triing" terdengar bunyi pintu restoran. Harun masuk ke restoran mendorong troli barang yang tidak ada isinya, dia mengembalikan troli untuk di pakai besok untuk mengambil barang keperluan restoran induk yang minim yang berada di area dalam bandara, karena barang gudang terlalu banyak tidak bisa menampung semua barang, sehingga barang gudang di tempatkan di restoran area luar bandara yang punya gedung sendiri.

Rara kemudian melangkah mundur niat hati ingin mengurangi volume televisi yang terlalu besar, di urungkan nya karena pas melihat ke layar televisi nama Indah dan Togar disebutkan sebagai korban kecelakaan pesawat.

Remote televisi yang tadi dipegangnya jatuh, kedua tangannya menutup mulutnya matanya terbelalak melihat nama Indah dan Togar terpampang jelas di layar televisi.

"Astaghfirullah Artinya: "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya.

Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Aku turut berduka cita atas kehilangan yang telah menimpamu. 2. Semoga Allah SWT menempatkan almarhum/almarhumah di Jannah Firdaus. 3. Semoga Allah memudahkan almarhum/almarhumah melewati semua tahapan kehidupan di Akhirat. Bu Indah, Prof. Togar " ucap Rara kemudian pandangan menggelap kemudian terjatuh dan tidak sadarkan diri.

"Bu Rara"

"Bu Rara"

"Bu Rara"

Ucap Harun, Reza dan Wulan bersamaan

Sebelum Rara jatuh ke lantai ada tangan kokoh yang menangkap tubuh kecilnya itu.

"Bu Rara sadar" ucap Harun mencoba menampar pelan pipi Rara.

" Innalillahi wa inna ilaihi raji'un"

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un"

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un"

ucap Harun, Reza dan Wulan bersamaan lagi, setelah melihat tayangan di televisi yang dilihat Rara tadi.

Setelah mencoba menyadarkan Rara yang tidak sadar, kemudian Rara di angkat ala bridal style oleh Harun.

Reza yang terlambat menangkap tubuh Rara hanya mengambil remote televisi kemudian menekan tombol minus volume televisi tersebut.

Harun yang mengangkat tubuh Rara ala bridal style kemudian minta tolong pada Reza untuk memasukkan troli barang di area dapur yang dia tinggalkan di depan pintu masuk karena melihat Rara yang akan terjatuh tadi dia dengan sigap berlari dan menangkap tubuh Rara.

"Za, tolong kasih masuk troli barang dulu" ucap Harun yang sudah berjalan pelan

"Tapi pak , si Wulan lagi kerepotan banyak customer yang mengantri, si Erwin juga banyak pesanan yang mau di antar ke meja customer" ucap Reza berjalan menuju counter cashier melihat Wulan yang bolak-balik menghadap ke depan ke belakang untuk menyediakan pesanan customer

"Ya sudah panggil si Andi atau Willy, melalui toa ( alat komunikasi antara cashier dan orang yang ada di area dapur) " ucap Harun berhenti jalan

"Di tujukan kepada Andi atau Willy tolong segera ke depan mengambil troli barangnya karena sangat menghalangi jalan masuk customer, sekian dan terima kasih " ucap Reza melalui toa.

Harun berjalan masuk menuju office yang mengangkat tubuh Rara ala bridal style, Diva yang selesai makan mengangkat bekas piring sarapannya menyimpan di dekat wastafel cuci piring kemudian ingin mencuci tangannya melihat Harun mengangkat Rara.

"Bu Lala kenapa pak Halun?" ucap Diva panik melihat Rara tidak sadarkan diri

"Bu Diva nggak lihat Bu Rara tidak sadarkan diri? Bu Diva bawa minyak angin tidak?" Tanya Harun menurunkan tubuh Rara perlahan di samping loker ( tempat penyimpanan barang karyawan, seperti tas atau alat make up) yang biasa di tempati untuk sholat, kemudian meraih alat sholat yang tidak jauh dari situ untuk dijadikannya bantal untuk Rara berbaring.

"Ada pak, Astagfirullah, Bu Lala kenapa pingsan begini pak Halun? " tanya Diva memeriksa tasnya mencari minyak angin setelah dapat dia langsung memberikan pak Harun

"Loh kok saya dikasih? Bu Diva saja yang oleskan minyak anginnya, saya bukan muhrimnya bu Rara" ucap Harun berjongkok di dekat Rara.

"Hehehe, bukannya saya suruh pak Halun oleskan ke Bu Lala, saya hanya mau minta tolong di bukakan pak, tangan saya tidak bisa" ucap Diva memberikan minyak angin ke Harun kemudian pelan-pelan duduk di dekat Rara dengan cengengesan.

"Ini bu Lala kok bisa pingsan pak Halun?" Tanya Diva mengambil minyak angin dari Harun yang sudah terbuka.

"Bu Diva, ada berita duka yang saya akan sampaikan, tapi bu Diva jangan pingsan ya seperti bu Rara" ucap Harun dengan mata yang sendu karena mengingat berita tadi yang di tayangkan di televisi.

"In Syaa Allah pak Halun" ucap Diva mengoleskan minyak angin di bawah hidung dan pelipis Rara.

"Bu Indah dan calon suami nya Prof. Togar meninggal dalam kecelakaan pesawat tadi jam delapan lewat sepuluh menit" ucap Harun dengan mata berkaca-kaca.

"Oh" ucap Diva cuek masih mengoleskan minyak angin tersebut di pelipis kanan dan kiri Rara.

sedetik kemudian

"Apa? Innalillahi wa inna ilaihi Raji'un, Semoga Allah SWT menempatkan almarhum/almarhumah di Jannah Firdaus, Aamiin" ucap Diva menengadahkan tangannya ke atas dan mengusap wajahnya.

"Pantesan Bu Lala, pingsan Bu Lala kan sudah menganggap Bu Indah kakak nya" ucap Diva masih mengoleskan minyak angin di bawah hidung dan pelipis Rara.

"Hm" gumam Rara karena merasa pelipis dan hidungnya terasa panas.

"Bu Lala sudah sadar?" Ucap Diva memberikan minyak angin ke Harun.

"Bu Diva maafkan Bu Indah ya kalau ada salah" ucap Rara mencoba untuk bangun dari pembaringan nya karena merasa sangat panas diwajahnya mencari kipas tangan atau tissue kering.

"Bu Indah nggak ada salah sama saya Bu Lala, saya yang banyak salah sama Bu Indah, eh tapi tumben tidak panggil saya Dipsi? , jangan-jangan Bu Lala kerasukan loh bu Indah ya? " Ucap Diva mengambil jarak dari Rara, karena takut Rara kerasukan roh Indah beneran.

"Saya lagi sedih Bu Diva makanya, saya tidak panggil Dipsi" ucap Rara yang mulai berkaca-kaca matanya mengingat kalau Indah telah tiada.

"Oh kirain" ucap Diva mengelus dada.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu, kudo'akan semua reader terkasihku bahagia dunia akhirat Aamiin.

sampai jumpa di bab berikutnya 😁.

Episodes
1 bab 1. Ade Sudah Gila?
2 bab 2. Sudah Hafal Dong
3 bab 3. Kena Teguran
4 bab 4. So Sweet Banget Sih Kalian
5 bab 5. Mau Beli Apa?
6 bab 6. Bukannya Kecepatan Mereka Menikah?
7 bab 7. Sudah Boleh Dong
8 bab 8. Belum Punya Istri
9 bab 9. Nasi Goreng Spesial
10 bab 10. Kok Hati Ade Melo
11 bab 11. Bobot Tubuh 100 Kg
12 bab 12. Saya Lagi Sedih
13 bab 13. Mengelus Dada
14 bab 14. Pria Mesum Brengsek
15 bab 15. Menjijikkan
16 bab 16. Protagonis Didalam Novel
17 bab 17. Dua Kalimat Syahadat
18 bab 18. Mencurigakan
19 bab 19. Mood Yang Berantakan
20 bab 20. Melanggar janji
21 bab 21. Perlu Bantuan?
22 bab 22. Gagal Menguntit
23 bab 23. Driver Kura-kura
24 bab 24. Alergi Daging
25 bab 25. Flash Back Off
26 bab 26. Adegan Hot
27 bab 27. Kalian Melupakanku?
28 bab 28. Permohonan Suster Nisa
29 bab 29. Panggilan Yang Tidak Sesuai Umur
30 bab 30. Jasmine Yang Cerewet
31 bab 31. Kunci Pas
32 bab 32. Hati-hati Dalam Perjalanannya
33 bab 33. Hai Kamu Bisa Membaca?
34 bab 34. Jika Ayah Tidak Ada Di Rumah
35 bab 35. Melanggar Janji Lagi
36 bab 36. Suami Anda Suruh Menghadap
37 bab 37. Tulisan Cakaran Ayam
38 bab 38. Drama Selesai
39 bab 39. Mulai Interogasi
40 bab 40. Daging Panggang Yang Enak
41 bab 41. Donor Darah
42 bab 42. Aku Tahu Siapa Orangnya
43 bab 43. Helm Full Face
44 bab 44. Super Hero
45 bab 45. Apa Kakak Waras??
46 bab 46. Mulut Cabe Rawit Level 15
47 bab 47. Cantik
48 bab 48. Konsultasi
49 bab 49. Pantang Menyerah
50 bab 50. Kisah Qais dan Laila
51 bab 51. Amplop Polos Berisi Surat
52 bab 52. Quality Time
53 bab 53. Balasan Surat
54 bab 54. Pertemuan Tak Terduga
55 bab 55. Pertanyaan Untuk Pria Idaman
56 bab 56. Cara Membahagiakan
57 bab 57. Makan Malam Bersama Calon Keluarga
58 bab 58. Singa Dan Pawangnya
59 bab 59. Sambutan Yang Menyenangkan
60 bab 60. Ada Saingan Untuk Zahra
61 bab 61. Saingan Berat
62 bab 62. Kisah Mahabharata
63 bab 63. Kisah Sepuluh Tahun Membawa Dendam
64 bab 64. Hati Yang Terdalam
65 bab 65. Daging Panggang Rasa Kentang
66 bab 66.Ucapan Ular Beracun
67 bab 67. Iblis Berwajah Malaikat
68 bab 68. Kisah Putri Dan Istri Tersayang
69 bab 69. Uang Tidak Berlaku
70 bab 70. Nyawa Adam Dalam Bahaya
71 bab 71. Wanita Gila Pengacau
72 bab 72. Golongan Darah Yang Langkah
73 bab 73. Beginilah Keluarga Kami
74 bab 74. Anak Kucing Atau Singa
75 bab 75. Mulut Cabe Menjadi Baik
76 bab 76. Baby Sitter Dan Adik Kecil
77 bab 77. Melarikan Diri
78 bab 78. Menemukan Wanita Idaman
79 bab 79. Rencana Ali
80 bab 80. Kisah Nabi Musa As
81 bab 81. Menjiplak Jawaban.
82 bab 82. Boneka Barbie Dan Boneka Chucky
83 bab 83. Kuatkan Jantungku.
84 bab 84. Ombak Kecil Menerjang
85 bab 85. Mata Pelajaran Biologi
86 bab 86. Antara Mimpi Dan Kenyataan
87 bab 87. Tidak Salah Menilai
88 bab 88. Permintaan Sikembar
89 bab 89. Wanita Langkah
90 bab 90. Pemimpin Blue Wolf
91 bab 91. Antara Malaikat Izrail dan Al- Mu'aqqibat
92 bab 92. Symple Syrup
93 bab 93. Keracunan Apel
94 bab 94. Cemburu Buta
95 bab 95. Kabar Baik Dan Kabar Buruk
96 bab 96. Tiga Permintaan Terakhir
97 bab 97. Kontraksi
98 bab 98. Berita Yang Mengejutkan
99 bab 99. Nyonya Yang Pembangkang
100 bab 100. Tuan Al Buchori
101 bab 101. Akhir Sebuah Kisah (Tamat)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
bab 1. Ade Sudah Gila?
2
bab 2. Sudah Hafal Dong
3
bab 3. Kena Teguran
4
bab 4. So Sweet Banget Sih Kalian
5
bab 5. Mau Beli Apa?
6
bab 6. Bukannya Kecepatan Mereka Menikah?
7
bab 7. Sudah Boleh Dong
8
bab 8. Belum Punya Istri
9
bab 9. Nasi Goreng Spesial
10
bab 10. Kok Hati Ade Melo
11
bab 11. Bobot Tubuh 100 Kg
12
bab 12. Saya Lagi Sedih
13
bab 13. Mengelus Dada
14
bab 14. Pria Mesum Brengsek
15
bab 15. Menjijikkan
16
bab 16. Protagonis Didalam Novel
17
bab 17. Dua Kalimat Syahadat
18
bab 18. Mencurigakan
19
bab 19. Mood Yang Berantakan
20
bab 20. Melanggar janji
21
bab 21. Perlu Bantuan?
22
bab 22. Gagal Menguntit
23
bab 23. Driver Kura-kura
24
bab 24. Alergi Daging
25
bab 25. Flash Back Off
26
bab 26. Adegan Hot
27
bab 27. Kalian Melupakanku?
28
bab 28. Permohonan Suster Nisa
29
bab 29. Panggilan Yang Tidak Sesuai Umur
30
bab 30. Jasmine Yang Cerewet
31
bab 31. Kunci Pas
32
bab 32. Hati-hati Dalam Perjalanannya
33
bab 33. Hai Kamu Bisa Membaca?
34
bab 34. Jika Ayah Tidak Ada Di Rumah
35
bab 35. Melanggar Janji Lagi
36
bab 36. Suami Anda Suruh Menghadap
37
bab 37. Tulisan Cakaran Ayam
38
bab 38. Drama Selesai
39
bab 39. Mulai Interogasi
40
bab 40. Daging Panggang Yang Enak
41
bab 41. Donor Darah
42
bab 42. Aku Tahu Siapa Orangnya
43
bab 43. Helm Full Face
44
bab 44. Super Hero
45
bab 45. Apa Kakak Waras??
46
bab 46. Mulut Cabe Rawit Level 15
47
bab 47. Cantik
48
bab 48. Konsultasi
49
bab 49. Pantang Menyerah
50
bab 50. Kisah Qais dan Laila
51
bab 51. Amplop Polos Berisi Surat
52
bab 52. Quality Time
53
bab 53. Balasan Surat
54
bab 54. Pertemuan Tak Terduga
55
bab 55. Pertanyaan Untuk Pria Idaman
56
bab 56. Cara Membahagiakan
57
bab 57. Makan Malam Bersama Calon Keluarga
58
bab 58. Singa Dan Pawangnya
59
bab 59. Sambutan Yang Menyenangkan
60
bab 60. Ada Saingan Untuk Zahra
61
bab 61. Saingan Berat
62
bab 62. Kisah Mahabharata
63
bab 63. Kisah Sepuluh Tahun Membawa Dendam
64
bab 64. Hati Yang Terdalam
65
bab 65. Daging Panggang Rasa Kentang
66
bab 66.Ucapan Ular Beracun
67
bab 67. Iblis Berwajah Malaikat
68
bab 68. Kisah Putri Dan Istri Tersayang
69
bab 69. Uang Tidak Berlaku
70
bab 70. Nyawa Adam Dalam Bahaya
71
bab 71. Wanita Gila Pengacau
72
bab 72. Golongan Darah Yang Langkah
73
bab 73. Beginilah Keluarga Kami
74
bab 74. Anak Kucing Atau Singa
75
bab 75. Mulut Cabe Menjadi Baik
76
bab 76. Baby Sitter Dan Adik Kecil
77
bab 77. Melarikan Diri
78
bab 78. Menemukan Wanita Idaman
79
bab 79. Rencana Ali
80
bab 80. Kisah Nabi Musa As
81
bab 81. Menjiplak Jawaban.
82
bab 82. Boneka Barbie Dan Boneka Chucky
83
bab 83. Kuatkan Jantungku.
84
bab 84. Ombak Kecil Menerjang
85
bab 85. Mata Pelajaran Biologi
86
bab 86. Antara Mimpi Dan Kenyataan
87
bab 87. Tidak Salah Menilai
88
bab 88. Permintaan Sikembar
89
bab 89. Wanita Langkah
90
bab 90. Pemimpin Blue Wolf
91
bab 91. Antara Malaikat Izrail dan Al- Mu'aqqibat
92
bab 92. Symple Syrup
93
bab 93. Keracunan Apel
94
bab 94. Cemburu Buta
95
bab 95. Kabar Baik Dan Kabar Buruk
96
bab 96. Tiga Permintaan Terakhir
97
bab 97. Kontraksi
98
bab 98. Berita Yang Mengejutkan
99
bab 99. Nyonya Yang Pembangkang
100
bab 100. Tuan Al Buchori
101
bab 101. Akhir Sebuah Kisah (Tamat)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!