Episode 18

"Nathan..." Panggil nyonya Maria saat ia melihat Nathan dan dan Raka berjalan masuk ke rumah dan melewati meja makan dimana semua keluarga nya berkumpul di sana. Nathan menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sang ibu.

"Ayo makan,Raka kamu juga ." Ajak nyonya Maria .

Tanpa menjawab Nathan dan Raka pun berjalan menghampiri meja makan dimana keluarga nya sedang berada di sana.

"Nay siapkan makanan untuk Nathan." Ucap nyonya Maria saat Nathan dan Raka. sudah duduk di kursi makan.

Nayra lalu berdiri dari duduknya dan mendekati kursi Nathan yang hanya terdiam,dia bahkan tidak melirik Nayra sama sekali. Nayra lalu menyiapkan makanan di piring kosong yang ada di depan Nathan,dengan tangan sedikit bergetar. Tiga hari menikah dengan Nathan,mereka sama sekali belum terlibat obrolan,jangankan untuk mengobrol,saling menyapa dengan senyum pun tidak mereka lakukan.

Nathan akan pulang dari kantor jika malam sudah begitu larut dan Nayra sudah terbuai ke alam mimpi,dan berangkat kerja pagi-pagi sekali ,bahkan ia tidak menyempatkan untuk sarapan karena ia pergi sangat pagi. Ini kali pertamanya sejak mereka menikah berkumpul di meja makan bersama seluruh keluarga.

Nayra menghentikan kegiatan nya melayani Nathan setelah Nathan memberikan kode dengan mengangkat sedikit tangannya.Setelah dirasa sudah tidak ada lagi yang bisa di lakukan nya,Nayra pun kembali duduk di kursinya di samping Sia adik iparnya.Mereka lalu menyantap sarapan tanpa ada yang membuka obrolan,hanya suara dentingan sendok dan garpu yang saling bersahutan.

"Nat,mama mau bicara berdua denganmu." Ucap ibu Nathan setelah mereka menghabiskan sarapan mereka dan Nathan hendak pergi .

"Baiklah." Ucap Nathan sembari meninggalkan ruang makan dan berjalan menuju lantai tiga menggunakan lift dan di ikuti oleh Raka dari belakang.

Nathan dan Raka masuk kedalam ruang kerja yang berhadapan dengan kamar Nathan,sejenak Nathan menghentikan langkahnya saat ia tepat berada di depan kamar,sejenak ia menoleh ke arah kamar,namun kemudian kembali menoleh ke ruang kerja nya saat ia teringat jika kini ia telah berbagi kamar dengan wanita lain.

Disisi lain Nayra sedang bersiap untuk keluar,hari ini ia berencana untuk menjenguk Bintang setelah tiga hari tidak menemuinya,mumpung ia masih cuti selama seminggu ini jadi ia ingin memanfaatkan nya untuk menghabiskan waktu bersama Bintang.

Saat baru saja membuka pintu kamar ,saat itu juga Nathan keluar dari ruang kerjanya bersama Raka, mereka saling berpapasan dan sejenak saling memandang ,namun Nayra segera menunduk untuk memutus tatapan mereka.

" Aku izin keluar sebentar." Ucap Nayra masih menunduk.

" Terserah.." Ucap Nathan dingin lalu berjalan meninggalkan Nayra yang masih sedikit menunduk. Setelah merasa Nathan dan Raka sudah tidak ada , Nayra menghembuskan nafas lega,lalu berjalan menuju lift untuk mengantarkannya ke lantai satu.

" Kamu sudah mau berangkat sayang?" Tanya ibu Nathan saat melihat Nayra baru saja keluar dari lift,Nayra lalu menghampiri ibu mertuanya yang sedang duduk di sofa sembari memegang repot televisi.

" Iya,Ma." Jawab Nayra lalu duduk di sofa di samping sang mertua. Nayra memang sudah meminta izin terlebih dahulu kepada sang ibu mertua.

"Baiklah,biar sopir yang mengantarkan mu ." ibu Nathan lalu tersenyum kecil menatap Nayra yang hanya mengangguk sebagai jawaban.

" kalau begitu,Nay pamit Ma." Nayra lalu berdiri kemudian menyalami ibu mertuanya, setelah itu ia pun bergegas keluar menuju pintu utama dan melihat mobil sudah siap di depan dengan sopir yang berdiri di samping mobil.

" Sudah mau berangkat , non?" Tanya sang sopir ,pria paruh baya yang sudah bekerja bertahun-tahun di keluarga Nathan.

" Iya Pak." Jawab Nayra sopan ,dan berjalan menuju pintu,melihat majikan barunya berjalan ke arah nya,sang sopir pun dengan sigap membukakan pintu bagian belakang untuk sang majikan.

Nayra tersenyum ramah melihat kelakuan si sopir.

"Makasih pak." Ucap Nayra lalu masuk ke dalam mobil dan di susul sang sopir yang duduk di bagian kemudi,setelah siap mobil pun meluncur pergi meninggalkan rumah mewah nan megah itu menuju rumah sakit tempat Bintang di rawat.

"Nat..." Panggil ibu Nathan saat melihat Nathan sedang berjalan menuju pintu utama bersama Raka,mereka menghentikan langkah saat mendengar suara yang begitu familiar di telinga mereka.

Nathan dan Raka memutar tubuh mereka dan mendapati sang ibu sudah berdiri di depan mereka.

"Dari tadi mama menunggu mu,tapi kamu tidak menemui mama ." Ujar ibu Nathan.

"Maaf Ma."

" Mama mau bicara." Ucap ibu Nathan lalu berjalan menuju ruang tengah meninggalkan Nathan dan Raka yang masih berdiri.

"Kalau begitu saya,tunggu di luar bos." Ucap Raka lalu berjalan keluar tanpa menunggu jawaban dari sang bos.

Nathan menghela nafas berat,ia sudah tahu hal apa yang akan di bicarakan oleh ibunya itu, tentu mengenai hubungan nya dengan Nayra yang terlihat begitu dingin dan kaku.

" Apa ini Nat?" Tanya Ibu Nathan saat melihat Nathan sudah duduk di sofa yang ada di hadapannya.

" Maksudnya Ma?". Tanya Nathan bingung.

" Hubungan macam apa yang kalian bangun ini,kalian sudah menikah tapi seperti orang asing,lihatlah Nayra bahkan keluar sendirian dan hanya di antar sopir."

" Nayra sudah pamit dengan Nathan tadi Ma."

" Lalu kenapa bukan kamu yang mengantarkan nya?"

"Nathan sibuk Ma,tidak ada waktu."

Ibu Nathan menghela nafas berat mendengar jawaban dari putranya itu.

" Apa kamu belum bisa membuka hatimu untuknya,dia sudah mengorbankan masa depannya dengan menikah denganmu dan menutupi rasa malu keluarga kita akibat ulah wanita yang kamu pilih itu."

Nathan hanya terdiam mendengar ucapan sang ibu.

" Setidaknya , perlakukan dia dengan baik...mama tahu kalian tidak begitu saling mengenal,tapi mama harap kamu memberikan kesempatan untuk pernikahan ini, perlakukan dia layaknya seorang istri nak. Sudah begitu besar dia berkorban untuk menutupi rasa malu dan menjaga kehormatan keluarga kita ,hingga hari ini kita masih bisa mendongak dan menatap orang lain dengan rasa bangga dan hormat,setidaknya hargai pengorbanannya itu,jika kamu belum bisa menerimanya sebagai istri setidaknya perlakukan dia dengan baik,jangan memperlakukannya seperti dia yang sudah melakukan kesalahan besar." Nasehat ibu Nathan dengan lembut,ia tentu paham jika putranya itu masih dalam mode kekecewaan yang mendalam,tapi memperlakukan istrinya dengan tidak baik itu tidak bisa di benarkan dan itu salah.

" Aku akan ke kantor sekarang." Ucap Nathan sembari beranjak dari duduknya,ia tidak ingin terlibat obrolan lebih jauh lagi dengan sang ibu mengenai hubungan nya dengan Nayra dan mengingatkannya pada sang mantan yang telah membuat luka begitu besar dan dalam di hatinya.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!