" Ngapain melamun gitu,kesambet baru nyaho kamu." Seru Joana sahabat sekaligus tetangga Naira.
"Kebiasaan kamu ya,suka ngagetin orang." Kesal Naira sambil mengusap dadanya pelan.
"Abis dari tadi aku panggil,kamu tidak dengar." Ucap Joana membela diri lalu duduk di kursi plastik kosong di samping Naira.
"Mikirin apa sih?"
Naira menghela nafas berat,menatap kosong ke depan.
"Minggu depan Bintang harus di rujuk ke Jakarta." Lirih Naira pelan .
"Aku bingung,aku tidak mengenal siapa pun di Jakarta,kalau aku ke Jakarta bagaimana kami bisa hidup,tahu sendiri kan Jakarta begitu keras."
Joana menatap Naira begitu dalam,ia bisa merasakan beban berat yang yang kini berada di pundaknya,apa lagi tak ada keluarga yang memberi support.
"Minggu depan juga aku ke Jakarta,wah sebuah kebetulan, Aku di pindahkan ke Jakarta di kantor pusat tempatku bekerja, bagaimana kalau kita berangkat bareng saja ." Usul Joana serius.
"Tidak Jon,nanti kami merepotkan mu,lagi pula kamu kan juga baru memulai bekerja di sana." Tolak Naira,dia tidak ingin merepotkan sahabatnya itu .
"Kenapa berkata seperti itu,bukankah kita ini saudara walau tak sedarah,lagi pula di sana tempat tinggal dan segala tetebengeknya sudah di siapkan perusahaan jadi kita tinggal masuk saja,tidak perlu repot-repot cari kontrakan lagi." Jelas Joana.
"Wah... perusahaan itu pasti sangat besar, sampai-sampai tempat tinggal karyawannya pun di fasilitasi,kamu beruntung Jon ."
Joana menatap horor ke arah Naira,yang membuat Naira seketika merinding di buatnya.
"Aku salah ucap ya? perasaan aku memuji loh,Jon."
"Sudah berapa kali aku mengatakan jangan memanggil ku Jon,panggil namaku J O A N A ." Kesal Joana dengan cemberut.
Naira terkekeh melihat sahabatnya itu kala sedang ngambek seperti ini,Naira yang tadinya di landa beribu-ribu pikiran berat kini tertawa lepas seakan tak ada beban di pundak nya,Joana memang selalu membuatnya terhibur.Melihat Naira tertawa Joana tersenyum sendiri,ia bahagia melihat tawa Naira,sudah lama tawa keceriaan itu hilang dari nya sejak orang tuanya meninggal dunia.
"Bagaimana?mau ya terima tawaran ku,lagian aku juga kesepian kalau sendirian.Nanti aku bantu cari kan kerja di Jakarta,mungkin saja di tempatku bekerja ada lowongan,setidaknya sampai kamu mendapatkan pekerjaan dan tempat tinggal.Mau ya." Bujuk Joana dengan mata puppy ayes nya.
Sejenak Naira berfikir, mempertimbangkan baik buruknya jika tinggal bersama dengan Joana,ia hanya takut merepotkan sahabatnya itu.
"Baiklah." Putus Naira akhirnya, setelah ia memikirkan banyak hal,ada baiknya ia tinggal bersama Joana untuk sementara sambil dirinya mencari pekerjaan dan tempat tinggal baru.
"Gitu dong..." Ucap Joana senang sambil memeluk Naira dari samping.
Naira begitu beruntung karna memiliki sahabat sebaik dan sesetia Joana yang selalu ada disaat dia dalam kesulitan.
Pagi hari sebelum Naira berangkat kerja,ia selalu mampir ke rumah sakit untuk melihat adik kesayangannya itu.Naira bekerja di salah satu bank milik BUMN ,dengana gaji nya itu ia menghidupi dan membantu membiayai pengobatan Bintang ,sedangkan gaji pensiunan ayahnya dia gunakan untuk makan dan sisanya di tabung untuk masa depan Bintang.
"Mau jenguk Bintang ,Nay..?" Sapa salah seorang perawat yang kebetulan berpapasan dengan Naira di lorong-lorong rumah sakit.
"Iya,biasalah...." Ucap Naira dengan senyum ramah lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar perawatan Bintang.
Saking seringnya Naira keluar masuk rumah sakit bersama Bintang ,hampir semua perawat dan dokter mengenalnya.Naira memang sosok yang begitu humble ,begitu mudah berbaur dengan orang -orang baru .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Satriawanty Meitridwi Irwansyah
masih nyimak
2023-07-08
0