Episode 7

Natan dan Raka berjalan memasuki rumah sakit . Perusahaan Natan adalah penanam saham terbesar di rumah sakit yang terbesar di Jakarta ini.Malam ini Natan ingin mengunjungi temannya yang mengalami kecelakaan pagi tadi.

Saat akan memasuki ruang perawatan temannya itu, sepintas ia melihat seorang wanita yang sedang duduk di depan sebuah kamar perawatan, wanita itu tak masih memakai pakaian kerjanya.Natan terus menatap wanita itu,entah mengapa saat melihat wajah wanita itu dirinya menjadi cemas.

"Natan..." Seorang wanita yang tak lain adalah dokter Sarah,sepupu Natan.

Natan yang sedari tadi memperhatikan Naira yang sedang duduk di sebuah kursi lalu mengalihkan pandangannya pada seorang wanita yang tengah berdiri di hadapannya.

"Ngapain kamu di sini?" Tanya dokter Sarah.

"Mau jenguk teman." Ucap Natan dingin.

Sarah yang sudah hapal betul dengan karakter sang sepupu hanya tersenyum mendengar jawaban darinya.

"Oh gitu,ya sudah aku duluan ,masih ada pasien yang menunggu." Ucap Sarah lalu berlalu meninggalkan sepupu menyebalkannya itu.

"Dasar gunung es." omel Sarah sambil melangkah pergi, sedangkan Natan yang sedikit mendengar Omelan sepupu nya itu yang mengatainya gunung es itu mengerutkan kedua alisnya dengan raut wajah yang sulit di artikan.

Natan lalu menoleh ke arah dimana ia tadi melihat seseorang tapi saat matanya menatap kearah yang tadi ia sudah tak melihat wanita itu,ia lalu menghembuskan nafas nya kasar,heran bercampur bingung karna matanya selalu menangkap wanita yang sama.Natan lalu masuk ke dalam ruang VIP dimana temannya sedang terbaring lemah,saat membuka pintu ruangan itu ia melihat tiga orang pria yang begitu ia kenal dan tentu saja temannya juga dan seorang lagi sang asisten yang merupakan temannya juga,mereka bersahabat sejak di bangku SMA hingga kuliah di luar negeri,ke enam pria tampan yang menjadi pusat perhatian dan idola bagi setiap wanita yang melihat mereka,tapi di antara ke enam pria itu hanya Natan yang begitu dingin terhadap wanita,ia tak pernah sekalipun tertarik pada wanita-wanita yang seksi dan cantik,entah mengapa ia begitu dingin pada wanita,ia hanya bersifat hangat kepada wanita-wanita yang dekat dengannya hanya ibu dan adik semata wayangnya,selain itu ia akan sangat tak tersentuh meski saat ini dirinya telah bertunangan tapi sikapnya pada sang tunangan pun begitu dingin tidak seperti pria kebanyakan yang selalu menampakkan perasaannya pada wanita nya.

"Kamu nyasar?"Ujar Beni sahabat Natan yang terkenal sebagai playboy ulung,yang selalu bergonta ganti wanita.

Natan berjalan masuk keruangan itu tanpa menanggapi ucapan Beni, sedangkan teman yang lain yang sudah begitu hatam akan karakter sahabat mereka yang satu ini.

Natan lalu duduk di sofa yang masih kosong lalu matanya mengarah pada sesosok pria yang terbaring lemah dengan hampir seluruh tubuhnya di balut dengan kain kasa.

"Ternyata kamu punya nyawa lebih dari satu juga ya." Ucap Natan,dan semua temannya yang berada di ruangan itu termasuk sang pasien membelalak tak percaya dengan ucapan yang keluar dari mulut Natan,bukannya memberikan ucapan dukungan dan menguatkan ia justru mengungkapkan kata yang tak pernah ada di pikiran sahabatnya itu,tapi hanya satu orang yang terlihat santai dan tak kaget akan ucapan-ucapan pedas dari mulut Natan,karna ia sudah terbiasa dengan kalimat- kalimat pedas yang membuat orang yang mendengarnya mengelus dada dan menahan kesabaran jika menghadapi sang Presdir bermulut pedas itu.

"Kamu datang dengan tangan kosong Nan?" Tanya Ryo pasien yang tergeletak tak berdaya di atas ranjang pasien itu,meski hampir sekujur tubuhnya di balut dengan kain putih tapi ia yang doyan makan itu tak bisa diam saja saat melihat sahabat nya yang kini memiliki posisi Presdir itu masuk dengan tak membawa apapun di tangannya.

"Dalam keadaan seperti itu kami masih memikirkan makanan,sehatkan dulu dirimu setelah itu aku akan membawa mu ke restoran mewah kesukaan mu." Ujar Natan tanpa ekspresi,walaupun terlihat dingin dan arogan Natan memiliki sisi baik ,ia akan begitu sangat loyal pada orang-orang terdekatnya termasuk pada sahabat nya.

Meski bermulut pedas dan kadang menyakiti orang yang mendengarnya Natan adalah pria yang bertanggung jawab dan berjiwa sosial terbukti dengan dirinya yang menjadi donatur di beberapa panti asuhan dan panti sosial,serta ia juga mendirikan sekolah-sekolah bagi anak-anak yang kurang mampu serta perusahaannya secara berkala memberikan beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu,tapi semua itu ia lakukan tanpa banyak orang yang tahu,hanya orang - orang yang terlibat langsung dengan kegiatan itu yang akan mengetahui sisi lain sang Presdir muda nan rupawan itu,dan satu lagi ia kini mendirikan rumah sakit bagi penyitas kanker,gagal jantung dan lainnya dan secara rutin memberikan sumbangsih bagi mereka yang ingin berobat tapi tak mampu.Tapi bagi orang yang baru mengenal nya dan tak mengenalnya dengan baik maka ia akan di pandang sebagai orang yang sombong dan tinggi hati, karena sikapnya mencerminkan seperti itu.

Di rumah sakit yang sama tapi di ruangan yang berbeda,Naira yang masih menggunakan setelan kerjanya sedang mengecek beberapa email yang masuk di ponselnya,namun ada satu email yang membuatnya bingung sekaligus tersenyum lebar,sebuah email panggilan interview untuknya di perusahaan milik Natan,dulu ia pernah memasukkan lamaran kerja ke perusahaan itu,tapi tak pernah ada panggilan untuknya,saat itu ia baru saja menyelesaikan kuliahnya dan sedang mencari pekerjaan,ia dan Joana memasukkan lamaran kerja di kantor cabang Brawijaya corporation yang berada di Bandung,tapi saat itu hanya Joana yang dapat panggilan interview hingga akhirnya di terima sedangkan dirinya jangankan di terima panggilan untuk interview saja ia tak ada..

" Panggilan interview,tapi lamaran ku inikan sudah begitu lama kenapa panggilannya baru sekarang dan juga ini di kantor pusat, perasaan aku tidak pernah mengirim surat lamaran di kantor pusat." Lirih Naira,ia bingung tapi ia pun senang juga karna tentu gaji di perusahaan itu besar,di cabangnya saja gaji karyawannya di atas rata-rata apalagi di kantor pusatnya,komisi yang dia dapatkan saja dari perusahaan itu terbilang besar padahal dia bukanlah karyawan perusahaan itu ,apalagi yang berstatus karyawan.

"Ngelamun aja." Ujar Joana yang berhasil mengagetkan Naira yang sedang berperang dengan pikirannya sendiri.

"Kebiasaan kamu bikin kaget orang,kalau masuk ya ketuk pintu dulu ke' .." Ujar Naira

Joana lalu duduk di depan Naira sambil meletakkan beberapa barang di atas meja.

"Ini aku bawakan makanan dari sore kan kamu belum makan dan ini baju ganti kamu dan beberapa alat mandi." Ujar Joana sambil membuka tas kain yang berisi beberapa wadah makanan.

"Makan dulu kamu pasti Uda lapar kan?"

"Makasih Na,kamu memang sahabat terbaik ku yang selalu perhatian padaku dan Bintang." Ujar Naira,ia begitu terharu melihat ketulusan sahabatnya ini.

Terpopuler

Comments

Anita Yuliani

Anita Yuliani

bagus thor ayo semangat💪💪💪💪

2023-01-31

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!