Vale langsung kalut dan emosi. Tidak hanya sekedar emosi. Valerie juga bertanya tanya ada apa memangnya dengan Elenor. Bukankah anak itu baik baik saja.
Kenapa tadi Julian bilang Elenor sedih dan menangis. Hal itu kini sudah membuat hati Valerie menjadi gundah dan sedih.
Perasaan penasaran dengan apa yang terjadi pada Elenor begitu membuat hati Vale bertanya tanya. Sebab Elenor sejauh ini tidak pernah mengutarakan isi hatinya pada Vale. Dan Valerie sendiri pun juga tidak melihat gelagat aneh pada putrinya itu. Dan Vale kini teringat dengan gambar yang Elle buat tentang langit di malam hari.
Flashback :
"Menggambar apa?" tanya Vale sambil meraih bahu sang putri.
"Aku suka menggambar langit biru yang gelap di malam hari."
"Kenapa kau suka menggambar langit biru yang gelap." tanya Vale penasaran.
"Tidak kenapa kenapa Mom. Aku hanya suka saja." ucap Elle yang kemudian ia menutup buku gambarnya.
Flashback off.
"Elle, ada apa sayang. Apa yang kau rasakan?" guman Valerie dalam hati.
Vale kemudian fokus kembali pada ponselnya. Ia kemudian mengirimkan pesan singkat pada Julian.
"Ada apa dengan Elenor. Kenapa dia sedih dan menangis. Dan kenapa kau juga menuduh ku seperti tadi" tulis Vale dalam pesan singkatnya untuk Julian.
Setelah beberapa saat menunggu, Julian langsung membalas pesannya.
"Apa kau terlalu sibuk dengan suami baru mu. Sampai sampai apa yang terjadi dengan Elenor kamu tidak tau." balas Julian.
Membaca pesan singkat yang di tulis oleh Julian membuat hati Vale merasa kesal.
"Tutup mulut mu Mr Julian Alexander. Bisakah kau tidak menyalahkan aku. Aku bertanya baik baik apa yang terjadi dengan Elle, tapi jawaban mu malah menyalahkan aku dengan suami ku. Jangan tanyakan bagaimana sikap ku pada Elenor. Aku ibunya aku memperhatikan dirinya." balas Vale.
"Jika kau memperhatikan Elle ku. Kenapa dia sedih dan menangis." balas Julian.
"Sambungkan aku dengan Elenor. Aku ingin bicara dengan nya."
"Dia sedang tidur. Kami baru saja sampai dari restoran. Aku menghiburnya dengan mengajak dia jalan jalan dan makan. Ingat Valerie, jika kau membuat Elenor ku sedih karena kau abaikan di rumah mu. Aku tidak akan memberikan izin pada Elle untuk menemui mu lagi." ancam Julian.
"Bre ng sek kau Julian, sudah mulai mengancam ku sekarang." emosi Vale sepertinya sudah mulai tak bisa di tahan.
"Jika kau saja kau patuh pada perjanjian kita dari awal. Tentang isi kontrak itu, harusnya Elle bersama ku. Dan dia tidak perlu tau siapa yang melahirkannya." tulis Julian.
"Bagaimana kau sekarang sudah berubah menjadi monster yang begitu tega dan menakutkan Julian. Kau sendiri lupa. Elle tidak bisa merasakan dan kenyamanan hidup seperti anak anak normal karena ke egoisan mu Julian. Aku sudah pernah menawarkan diri ku untuk mu dengan suka rela bahkan dengan cara mengemis hanya untuk mengharap cinta mu. Tapi kau tak bergeming. Sekarang mungkin Elle sudah lelah dengan semua ini. Dan kau hanya menyalahkan aku. Kau egois Julian. Jika kau ingin bersaing dengan ku untuk mendapat hak asuh Elenor di pengadilan. Aku siap untuk menantang mu." balas Valerie.
Dan setelah itu mereka sudah tidak lagi membalas pesan singkat.
🍀🍀🍀🍀🍀
Flashback on
Saat Julian sudah berada di bawah guyuran air shower untuk membersihkan diri.
Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan seseorang masuk ke dalam.
"Vale, sedang apa kau ke sini. Aku sedang mandi!" pekik Julian yang saat itu tengah mandi.
"Memang kenapa, aku juga ingin mandi. Aku sudah tidak tahan lagi dengan rasa gatal ini. Aku ingin cepat-cepat membersihkan diri juga." ujar Vale yang kini melepaskan semua pakaian yang melekat di tubuhnya.
"Setidaknya kau mandi setelah aku selesai Vale." tegur Julian.
"Memangnya kenapa, bukankah kita sudah pernah mandi bersama. Lagi pula kita kan suami istri. Tidak ada yang salah kan jika kita mandi bersama. Aku sudah melihat semua bagian tubuh mu Mr. Bahkan sudah sangat hafal dengan semuanya." ujar Vale dengan tanpa malu malu.
Dan tanpa malu dan tanpa ada rasa malu. Kini Vale malah ikut menyusul julian yang lebih dulu berada di bawah guyuran air shower. Julian hanya bisa berdiri mematung.
Julian yang saat itu belum selesai mandi pun menjadi menggeleng-gelengkan kepalanya.
Dengan saling membelakangi mereka akhirnya mandi bersama.
Untuk sesaat, mereka pun saling diam tanpa ada kata-kata. Dan masih saling membelakangi.
"Sini aku bantu untuk menyabuni tubuh Mr." ucap vale tiba-tiba memecah keheningan.
"Tidak perlu Vale, aku bisa sendiri." tolak Julian lembut.
"Tapi aku ingin menyabuni tubuhmu, berikan padaku sabun nya."
Kemudian Valerie berbalik dan menghadap ke arah Julian.
Kemudian ia meraih sebuah sponge yang sudah ia tambahan sabun. Lalu Vale menggosok-gosok kan sponge itu ke punggung Julian.
Julian hanya diam tak bergeming, sekuat tenaga dia mencoba untuk tidak berhasrat pada Vale.
"Vale, kenapa kamu lakukan ini padaku. Bukankah aku sudah bilang, aku tidak akan menyentuhmu lagi." ucap Julian lembut mengingatkan.
"Memang kita akan melakukan apa Mr. Aku hanya menyabuni tubuhmu. Lagi pula kita kan pasangan suami istri. Tidak ada yang salah kan."
"Ya aku tahu, tapi bukan itu masalahnya Vale,"
"Iya aku tahu Mr. Selama ini pun aku juga tidak pernah menuduh mu. Jika kau sudah memperlakukan aku sebagai budak pemuas naf su mu kan!"
"Jujur aku sangat berterima kasih kepada Mr. Karena Mr sudah cukup profesional. Aku sungguh mengapresiasi itu."
Kemudian Julian berbalik untuk menghadap ke arah Valerie.
Sesaat, mereka pun saling berhadapan. Saling menatap dengan intens menembus iris mata mereka masing-masing.
Kemudian, Vale menyalakan lagi air showernya. Dan kini, mereka berdua pun berada dalam guyuran air shower.
Mereka kembali saling pandang.
Perlahan Valerie bergerak semakin merapatkan tubuhnya ke arah Julian.
Kemudian kedua tangannya ia lingkarkan ke leher Julian.
Lagi lagi Vale memandangi wajah Julian dengan begitu intens.
"Aku tahu Mr, aku tidak punya harapan untuk bersama dengan dirimu. Tapi bolehkah aku sekedar ingin menyentuhmu. Karena hanya dengan menyentuhmu sudah membuat aku bahagia dan senang. Jangan pedulikan diriku. Aku tahu pada suatu saat nanti aku harus meninggalkanmu dan saat itu pun hatiku pasti akan sangat terluka. Sejak awal aku tahu konsekuensinya. Aku hanya minta kepada Mr, jangan menolak aku, di saat aku ingin menyentuhmu." Vale berbicara dengan sungguh-sungguh.
"Dan Mr jangan pernah merasa bersalah terhadapku. Karena aku tidak pernah menuduh Mr tidak menghargai diri ku. Aku hanya ingin melayani Mr seperti seorang istri sungguhan yang melayani suaminya."
"Valerie," desis Julian.
"Seperti seorang istri yang harus menjalankan tugasnya. Sebenarnya seperti itulah yang ingin aku lakukan terhadapmu, meski kau tak akan pernah membalas cinta ku. Tapi aku ingin memanfaatkan waktu ku dengan mu dengan cara itu Mr."
"Kau sudah terlalu jauh jatuh hati, kau salah mencintai ku. Sungguh aku tidak ingin menyakitimu Vale."
"Bukankah tadi aku sudah bilang, jangan pedulikan aku. Aku sudah bahagia saat ini bisa bersamamu Mr. Aku tahu pada akhirnya nanti aku akan berpisah denganmu dan saat itulah aku akan siap. Dan aku berjanji untuk bisa menata hatiku kembali dan melepaskan Mr. Jika untuk saat ini aku belum siap, ada janin yang tumbuh di rahim mu, dia adalah paduan ku dan panduan mu. Aku ingin kita bertiga bahagia, anggap aku sudah gila Mr, aku tidak peduli."
Entah itu karena dorongan keinginan janin yang ada di dalam kandungannya.
Atau perasaan ingin disayangi, dan perasaan ingin disentuh.
Vale benar-benar sangat menggilai Julian.
Bahkan dia seperti sedang merendahkan dirinya serendah-rendahnya.
Vale semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Julian. Sampai ia harus sedikit berjinjit ketika ingin mengapai bibir Julian.
Merasa sangat kasihan terhadap Valerie, Julian pun akhirnya menyerah.
Dan ia meladeni apa yang diinginkan istri kontraknya.
Di bawah guyuran air shower yang hangat, sepasang suami istri kontrak itu pun melanjutkan mandi bersama-samanya dengan kegiatan berhubungan suami istri.
Flashback off
"Dulu kau mencintaiku, sekarang kau membenciku." desis Julian yang saat itu tengah berada di ruang kerjanya.
"Jika kau sudah menantang ku seperti apa yang kau katakan. Aku akan bersaing untuk mendapatkan hak asuh penuh Elenor di pengadilan. Aku yakin, Elenor akan memilih untuk tinggal bersama ku."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Tina Nine
Semangat Vale..rebut hak asuh anak mu,karna dalam pengadilan nanti ada hak anak untuk menjawab dia nyaman tinggal dengan siapa..kita tunggu jawaban Elle.
2022-09-11
5
mama roihan
terserah author aj lh, kn mmg dri dlu author sllu memenuhi kemauan julian
kalo bisa vale dan elle buat mati aj thor
biar julian tenang dan happy dgn keluarganya tanpa ad karna dan penyesalan
2022-09-11
3
Lia Aurora
wowww PD sekali elle akan lebih memilih kamu julian😌 Oke kamu menang kalo bawa2 masalah kontrak pernikahan kalian tapi yakin sekali elle lebih milih kamu setelah dia stdknya sdkit tau Prmslhan kamu sama vale aku yakin vale udh mencuri hati dan perhatian elle dari kamu julian. masih egois heh😏 kamu manusia menjijikkan julian😌
2022-09-10
3