Acara lomba memasak bersama keluarga di sekolah Elenor saat itu sudah selesai.
Dan Elenor berhasil menjadi juara ke tiga dalam lomba memasak tersebut.
Elenor dengan sangat bahagia memegangi piala yang sudah berhasil ia dapatkan bersama kedua orang tua nya.
Dan bahkan, Julian saat itu sempat mengambil gambar mereka bertiga setelah acara pengumuman juara di umumkan.
"Thanks Mommy, Daddy sudah ada untuk Elenor dalam acara ini." tukas Elenor berterima kasih kepada Julian dan juga Valerie.
"Mommy akan selalu ada untuk mu Elle." ucap Valerie sambil tersenyum manis pada putrinya.
"Daddy juga tidak akan melewatkan berbagai moment seperti ini Elenor. Daddy akan selalu meluangkan waktu untuk mu."
"Karena Elle masih harus melanjutkan kelas. Mommy pamit untuk kekantor ya. Seperti biasa Elle akan di jemput sopir dan pulang ke Mansion Uncle Dave." ucap Vale memberikan pesan.
"Iya Mommy."
"Daddy juga akan kembali ke kantor. Sampai jumpa lagi Elle." ucap Julian yang kemudian ia mengecup pipi kiri dan kanan Elenor.
Setelah itu, Julian dan Valerie berjalan bersama beriringan menuju tempat parkiran.
"Aku tidak melihat Dave?" tanya Julian di saat mereka tengah berjalan bersama menuju parkiran.
"Dia menunggu ku di mobil." jawab Valerie singkat.
"Kalau begitu salam untuk Dave. Aku harus segera balik ke kantor. Sampai jumpa Valerie."
"Bye." jawab singkat Valerie. Dan Julian sendiri langsung menghampiri mobil nya.
Valerie yang saat itu telah sampai di mobil. Kemudian langsung membuka pintu mobil dan masuk kedalam mobil.
Begitu Vale sudah duduk di kursi penumpang bagian depan. Di samping Dave yang telah menunggunya di sana. Ada sesuatu yang membuat Vale nampak sedikit cemas melihat suaminya.
"Sayang, apa kau baik-baik saja?" tanya Valerie dengan menyentuh punggung suaminya dengan sentuhan lembut sambil di elus elus.
Mendapatkan sentuhan lembut dari tangan Valerie di punggungnya. Membuat hati Dave yang tadinya panas membara gara gara sikap Julian yang sepertinya sengaja membuat Dave merasa cemburu. Kini berangsur-angsur ia merasa tenang.
"Dave." panggil lagi Valerie dengan nada suara lembut. Dave pun kemudian menoleh kearah Valerie.
"Aku tidak apa apa sayang." Jawab Dave sambil tersenyum tipis.
"Bisa antar kan aku ke kantor. Aku ada rapat penting siang ini."
"Oke, aku akan mengantar mu." ucap Dave sambil mengulas senyum manisnya.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Di sebuah ranjang besar nan mewah yang kini terlihat sedikit berantakan. Dave yang saat itu baru saja selesai menyetubuhi Valerie, tanpa terkulai lemas di sisi Vale. Sesaat setelah mereka selesai dengan ritual bersenggama nya.
Vale sendiri juga masih terengah-engah dan mencoba mengatur nafasnya setelah pelepasan yang mereka sama sama dapatkan.
Dave kemudian memiringkan tubuhnya kearah Valerie. Lalu ia menopangkan kepalanya pada satu tangannya.
"Bagaimana perasaan mu?" tanya Vale pada Dave. Ketika mata mereka saling bertemu.
"Perasaan apa sayang?" tanya Dave.
"Apa kau sudah tidak marah lagi?
"Marah kenapa?
"Aku tau, kau tadi siang sempat kesal. Entah kau kesal dengan ku atau dengar Julian. Tapi percayalah sayang. Aku juga merasa tidak enak dengan sikap Julian terhadapku tadi pagi." ucap Valerie yang memahami sikap muram sang suami siang tadi.
"Tidak usah di bahas lagi, aku paham. Aku hanya cemburu saja tadi siang. Tapi aku tidak menyalahkan mu Valerie, sungguh." ucap Dave sambil mengelus pipi merona Vale yang saat itu juga tiduran miring menghadap ke arahnya.
Mereka masih sama sama polos. Dan hanya mengunakan selimut untuk menutupi tubuh mereka. Baik Dave dan Vale saling tatap dengan tatapan mata penuh damba.
"Bagaimana jika besok kita ke dokter lagi. Kita buat program kehamilan."
"Yang bermasalah itu aku Valerie. Bukan dirinya mu. Kau sudah jelas subur. Aku yang harus memperbaiki kualitas kesuburan ku. Tapi ada satu pernyataan yang ingin aku tanyakan pada mu. Dan aku harap kau menjawabnya dengan jujur."
"Aku janji akan menjawab dengan jujur. Memangnya kau mau tanya apa?"
"Bagaimana perasaan mu saat bercinta dengan ku. Apakah kau merasa bahagia. Apakah kau puas, Apakah kau mendapatkan ******* nya."
"Pertanyaan macan apa itu Dave. Tentu saja aku mendapat semua itu. Aku bahagia, aku puas. Justru aku yang harus bertanya soal itu pada mu. Apakah kau puas dengan ku?" tanya balik Valeri.
"Soal itu aku tak bisa berkata-kata Valerie. Kau luar biasa." ucap Dave yang kemudian ia mencondongkan tubuhnya kearah Valerie dan memberikan kecupan bibir yang dalam pada istrinya itu.
"I Love You My Sweet Heart." bisik Dave
"I Love You Too My Lovely Husband." jawab Vale sambil tersenyum penuh arti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Bariahasnawisahari
ngk menghargai perasaan psgan, sayang ank blh, tpi brilh pengertian scra perlahan
2022-09-07
3
Adam Aldan
So sweet Vale and Dave Moga Secepatnya dpt momongan, Aku msh brharap Vale punya anak Twins 😉😉😉😉
Lanjut author💪💪💪💪💪💪
2022-09-07
3
Tina Nine
Astaga babang Dave...kok di tanya lagi sih ,la wong wes sm sm pelepasan yo puas la...😅😅😅
2022-09-07
2