"Elle" pangil Vale pada putrinya, saat itu Elle sedang asik dengan kegiatan menggambarnya di kamar.
"Ya Mom," jawab Elenor sambil menoleh ke arah Valerie yang ketika itu masih berdiri di depan pintu kamarnya.
"Masuk Mom,"
Valerie pun masuk dan melangkahkan kakinya mendekati Elenor yang terlihat sibuk di meja belajarnya.
"Menggambar apa?" tanya Vale sambil meraih bahu sang putri.
"Aku suka menggambar langit biru yang gelap di malam hari."
"Kenapa kau suka menggambar langit biru yang gelap." tanya Vale penasaran.
"Tidak kenapa kenapa Mom. Aku hanya suka saja." ucap Elle yang kemudian ia menutup buku gambarnya.
"Ada sesuatu yang ingin Mommy katakan?" tanya Elle, mengalihkan pembahasan. Elle sudah bisa menebak jika Mommy pasti ingin membicarakan sesuatu dengannya.
Vale kemudian mengajak Elenor untuk duduk di tempat tidur.
Setelah mereka duduk di tepian ranjang. Vale sambil menggenggam tangan Elenor. Memandang wajah cantik sang putri. Lalu Vale menyampaikan apa maksud kedatangannya saat itu.
"Mommy dan Uncle Dave ingin berpergian untuk beberapa hari kedepan. So, sementara Elenor sama Daddy dulu ya. Mommy akan antar Elenor besok pulang ke Mansion Daddy. Mommy tidak akan lama. Mommy hanya pergi kurang lebih dua Minggu. Dan setelah Mommy kembali, Elle bisa kembali ke sini. Tapi jika Elle tetep ingin di sini juga tidak masalah. Hanya saja Mommy takut kamu kesepian."
"Elle sudah terbiasa Mom, jangan kawatir. Pergi lah bersama Uncle. Aku sudah 6 tahun sekarang. Sejak kecil aku sudah terbiasa dengan hal seperti ini." uangkap Elenor.
Dan uangkap kata kata Elle selalu saja membuat Valerie sedih. Valerie kemudian memeluk sang putri dengan erat.
Jika saja Mommy bisa membawa mu Elle. Pasti Mommy akan mengajak mu. Tapi bagaimanapun, Mommy harus menghargai Dave. Dia sudah merencanakan semua ini dengan penuh semangat untuk hanya bisa pergi berdua. Mommy janji, nanti Mommy akan atur agenda untuk pergi jalan jalan bersama mu. Mommy akan ajak kamu berpergian bersama. ucap Vale dalam hati sambil memeluk Elle.
"Kapan Mommy akan berangkat?"
"Lusa sayang."
"Having fun Mommy." ucap Elle, dengan sorot mata sulit untuk di artikan.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Dan malam itu, Dave dan Valerie mengantarkan Elenor untuk kembali ke Mansion.
Kedatangan Vale dan Dave di sambut oleh Julian dan juga Jenna.
Karena mereka datang tepat pada saat mereka sedang makan malam. Julian dan Jenna kemudian mengajak mereka untuk sekalian makan.
Sebenarnya mereka sudah menolak. Tapi karena tidak enak hati untuk tidak menerima tawaran itu. Vale dan Dave akhirnya bersedia untuk duduk satu meja di ruang makan di rumah Julian.
Di meja makan mereka tidak membahas banyak hal. Setelah selesai menikmati makan malam. Mereka kemudian beralih ke ruang tengah untuk mengobrol.
"Aku tidak melihat Louis?" tanya Vale pada Jenna ketika mereka duduk saling berdekatan.
"Dia sudah makan malam tadi sore. Mungkin dia sedang main di kamarnya bersama Elle. Kau ingin pergi atas melihat Louis?" tanya Jenna ramah.
"Lain kali saja, aku tidak ingin menganggu Louis." jawab Vale lembut.
"Kau semakin cantik Valerie, aku harap kau bahagia dengan pernikahan mu." ucap Jenna nampak tulus.
"Kau juga Jen." jawab Vale singkat sambil mengulas senyum tipis.
"Sayang, kita pamit sekarang ya." seru Dave pada Valerie.
"Ini masih sore, jangan terburu-buru." ujar Julian.
"Kami harus packing untuk keperluan honeymoon kami." Dave sepertinya sengaja memberi tau tentang rencana honeymoonnya pada Julian.
Padahal Vale tadi hanya memberi tau pada Julian kalau dia dan Dave ada urusan penting. Sehingga ia mengantarkan Elenor kembali ke Mansion karena Valerie takut Elle akan kesepian.
Vale dengan bahasa tubuhnya memberikan peringatan kepada Dave. Lantaran Dave memberi tau rencana bulan madu mereka. Tapi Dave justru tersenyum jail.
"Kami berencana akan pergi bulan madu. Agar setelah pulang dari bulan madu, Valerie bisa langsung hamil. Kami sudah tidak sabar untuk segera memberikan Elenor adik. Bukan begitu honey." ujar Dave sambil melayangkan pandangan ke arah Valerie yang duduk di dekat Jenna.
Julian pun ikut melayangkan pandangannya ke arah Valerie. Sejenak mata Valerie dan Julian saling bertemu. Tapi Vale buru buru mengalihkan pandangannya. Pandangan mata Julian masih sama sekali dulu. Tajam dan menusuk. Oleh sebab itu, Vale tidak mau terlalu lama memandang mata yang dulu pernah ia puja puja.
"Jen, aku titip Elenor. Seharusnya dia masih bersama ku untuk satu Minggu kedepan. Karena aku harus pergi, aku terpaksa membawanya ke mari."
"Tidak masalah Valerie, Elle sudah terbiasa dengan itu. Nikmati perjalanan mu,"
"Terimakasih Jen."
Dan tak berselang lama. Dave dan Valerie pamitan.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Keesokan harinya dengan di antara sopir. Dave dan Vale tiba di sebuah dermaga.
"Dave, apa kita akan berlayar, aku kira kau akan membawa ku ke bandara." sergah Valerie.
"Kita akan berlayar di lautan sayang. Honeymoon at the See." bisik Dave ke telinga Valerie.
"Dan kapal mewah itu," ucap Vale sambil menunjuk sebuah kapal mewah yang terparkir disisi dermaga.
"Kamu pikir apa?" tanya balik Dave.
"Kau menyewanya?" Mendengar kata itu, Dave hanya tersenyum getir. Sepertinya sang istri masih meragukan betapa kayanya seorang Dave Enderson.
"Ah, ayolah Valerie. Sampai sejauh ini kau masih tidak tau betapa aku ini orang kaya. Itu milik ku."
"Kau punya kapal."
"Tidak hanya kapal, aku juga punya Heli. Bangun lah sayang, jangan tidur. Suami mu ini seorang milyarder. Tapi kau malah sibuk bekerja sebagai karyawan. Jika kau mau, aku bisa saja memberikan mu kuasa di di salah satu anak perusahaan ku. Kita bahas lagi nanti soal itu. Ayo kita masuk dulu." ajak Dave pada Valerie. Yang kemudian ia menuntun Vale untuk masuk kedalam kapal.
"Ini kapal yang indah Dave." Vale nampak terkagum dengan kapal pribadi yang di miliki sang suami.
"Kau suka, kalau begitu mulai sekarang kapal ini menjadi milik mu." pungkas Dave sambil merangkul Vale memasuki kapal.
"Sejak aku menikah dengan mu. Kau selalu bilang. Apapun yang kau miliki adalah milik ku."
"Tapi memang seperti itu sayang. Semua yang aku miliki pojoknya juga telah menjadi milikmu."
Mendengar itu Vale hanya bisa melongo tak percaya.
"Siapa yang akan mengoperasikan kapal ini." tanya Vale sambil menoleh ke arah Dave.
"Aku bisa mengoperasikan nya. Aku mengajak salah satu nahkoda terbaik ku. Jangan kawatir sayang. Mari kita nikmati honeymoon kita, rilex." ucap Dave sambil meremas jari jemari Valerie yang sejak tadi sudah ia genggam.
Di dalam kapal pribadi milik Dave terdapat fasilitas yang sangat lengkap.
Sebuah kamar suite room, dapur, home teater, tempat spa dan juga ruang santai yang luas.
Dave benar benar ingin menikmati kebersamaannya bersama Valerie dengan tenang dan nyaman di lautan.
Tidak sekedar ingin berhoneymoon. Tetapi Dave juga ingin membuat Valerie bisa hamil. Dan dia sudah merencanakan banyak hal tentang apa yang akan ia lakukan bersama sang istri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Tina Nine
Sultan lo Vale suami mu...masak nyewa..itu uda hak milik Dave lo sayang..😅😄
2022-09-09
1
Windi Kristiani
syukurlah vale mendapatkan kebahagiaan dg dave...
ditambah lagi dave kaya pake banget....
cepet dikasih ade y ellenornyaa..
2022-09-09
0
Dyan Sulisliyanti
Knp dave di sini seperti tidak ada pendekatan ke elenor,,, biar bagaimana pun kalau dave mencintai vale, seharusnya dave juga terlihat perhatian dan menyayangi elenor,,, ini aja dave blom punya anak sendiri lohhh, gimana nanti kalau udah punya anak sendiri dengan vale, sudah di pastikan seperti nya elenor malah di kesampingkan,, dan dave menuntut vale untuk lebih perhatian ke anak yg dari dave,,, Hati-hati vale jangan karena kamu terus menjaga perasaan dave,,, nanti elenor merasa di abaikan dan semakin menjauh dari mu,,,
wahh sampai di part ini kox aku jadi kurang respect sama dave yaa,, soalnya terlihat kesedihan dari elenor saat vale memilih pergi berdua dengan ayah sambung nya,,
2022-09-09
8