"Mau jalan jalan sama Daddy. Kita bisa makan eskrim atau melakukan apa saja yang membuat Elenor senang." Elle pun kemudian mengangguk.
"My lovely princess." sambil menuruni anak tangga Julian mengendong putrinya.
Kemudian Julian langsung bergegas ke mobilnya yang ada di garasi rumah.
Mendudukkan Elenor di kursi penumpang bagian depan dan memakaikan sabuk pengamannya. Setelah itu Julian langsung menuju kursi kemudi nya.
"Kita akan bersenang senang." ucap Julian sambil mengulas senyum manis pada Elenor, dan ia pun mencondongkan tubuhnya kearah Elle dan memberikan kecupan di pipi putri kesayangannya itu.
Setelah mengendarai mobilnya kurang lebih 15 menit. Julian membelokan mobil nya kesebuah restoran cepat saji dengan logo huruf M berwarna kuning terang.
Julian kemudian membukakan pintu mobil untuk Elenor. Dengan terus mengandeng tangan putrinya. Julian memasuki restoran tersebut.
Sambil mengarahkan telunjuknya ke arah papan menu. Julian menyuruh Elenor untuk memilih menu yang ia inginkan.
Setelah memesan dan mendapat menunya. Mereka pun mencari meja kosong untuk duduk.
Elenor yang jarang sekali makan makanan fast food seperti itu. Terlihat sedikit lahap saat menyantap makanan tersebut.
"Ini sangat crunchy Dad." ujar Elenor sambil mengunyah.
"Elle suka. Daddy bisa pesan kan lagi nanti." tawar Julian, yang bahagia melihat Elenor sudah mulai melupakan kesedihannya tadi.
"Daddy selalu bilang makanan seperti ini tidak sehat untuk Elle. Kenapa hari ini Daddy justru mengajak Elenor makan di sini?"
"Sekali kali tidak apa Elle. Tapi tidak boleh sering. Kita di rumah sudah punya chef handal. Kita bisa makan apa saja di rumah. Dengan makanan yang lebih sehat. Daddy ingin kamu, Louis selalu sehat."
"Apa makanan favorit Mommy dulu?" tanya Elenor tiba tiba. Mendengar pertanyaan itu, Julian kemudian berfikir.
"Mommy dulu suka roti buatan Daddy."
"Apa Mommy dan Daddy dulu saling mencintai?" Dan pertanyaan Elenor cukup menggelitik hati Julian. Julian kemudian berfikir sejenak.
"Tentu Mommy dan Daddy dulu saling mencintai." jawab Julian, antara jujur dan berbohong.
"Lalu kenapa kalian berpisah?" Setelah sekian tahun lamanya. Pertanyaan yang sangat di takutkan Julian terucap dari mulut Elenor juga.
"Kenapa Daddy dan Mommy berpisah." tanya ulang Elenor pada Daddy-nya. Setelah Julian tidak kunjung menjawab pertanyaannya.
"Karena Mommy dan Daddy ada suatu masalah yang tidak bisa Daddy dan Mommy atasi bersama." jelas Julian.
"Antara Mommy dan Daddy siapa yang bersalah." Dan pertanyaan Elenor cukup membuat Julian tersentak. Karena Elenor sudah mulai mencari tau sebab kedua orang tuanya berpisah.
"Mommy dan Daddy sama sama salah."
"Kenapa Mommy juga pergi meninggalkan Elenor. Bahkan Mommy meninggal Elenor dari bayi. Elenor hanya mengenal Mama Jenna. Kenapa Dad?"
Julian nampak menghela nafas berat. Ia hampir tidak bisa mempercayai jika dirinya saat ini sedang di interogasi oleh putrinya sendiri.
Karena tidak ingin mengecewakan Elenor dengan pertanyaan-pertanyaannya. Julian harus menjawab semua pertanyaan yang ingin di ketahui Elenor.
Setelah selesai dari restoran cepat saji. Julian dan Elenor kini sudah kembali berada di mobil.
"Dad, aku ingin tingal bersama Grany di Athena." ucap Elle setelah beberapa saat Julian mengedarai mobilnya kembali untuk menuju Mansion.
"Memangnya kenapa Elle? Di sini kan ada Daddy dan Mommy!"
"Tidak apa apa Dad, aku hanya ingin menemani Grany saja di Athena. Grany kan sendirian di sana. Aku ingin menemani Grany."
Mendengar perkataan demi perkataan yang di lontarkan oleh Elenor pada hari itu membuat Julian merasa sangat dilema.
"Nanti kita bicarakan lagi di rumah ya." pungkas Julian.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Suara getaran ponsel yang terus-menerus bergetar di atas nakas membuat Valerie terbangun.
Vale yang saat itu tertidur setelah bercinta dengan Dave kemudian terduduk di rajang dan berusaha untuk menggapai ponselnya.
Begitu melihat panggilan telepon itu dari Julian. Valerie tak ingin menerima panggilan itu di kamar.
Sejenak Vale menoleh kesamping. Di mana Dave tengah tertidur pulas.
Vale kemudian pelan pelan berinsut dari tempat tidur dan mengambil pakaiannya yang ceceran di lantai kamar.
Ia mengenalkan kembali semua pakaiannya dan setelah itu ia keluar kamar dengan gerakan pelan. Vale tindak ingin Dave tau jika ia hendak menelpon Julian.
Setelah Vale berhasil keluar dari kamarnya. Ia kemudian menelpon Julian.
"Ada apa kau menelpon ku Julian." ucap Vale pada Julian sesaat setelah Julian mengangkat teleponnya.
"Apa yang kamu lakukan pada Elenor!" seru Julian dari sebrang telepon dengan nada suara menuduh.
"Apa, kau bicara apa?" tanya Vale bigung.
"Apa kamu mengabaikan Elenor di saat dia bersama mu?" tuduh Julian pada mantan istri kontaknya.
"Mengabaikan bagaimana maksud mu Julian, aku tidak paham."
"Elenor sedih, Elenor menangis, dia bahkan tidak ingin tinggal bersama kita lagi di sini. Dia ingin tingal bersama Mama di Athena. Apa yang kau lakukan pada putri ku Valerie. Dia menjadi sangat sedih setelah kamu dan Dave mengatarkan nya kembali ke Mansion!" seru Julian pada Vale dengan nada penuh tuduhan.
Valerie yang saat itu langsung tersulut emosi karena tuduhan Julian yang tak berdasar. Langsung mematikan ponselnya.
Vale langsung kalut dan emosi. Tidak hanya sekedar emosi. Valerie juga bertanya tanya ada apa memangnya dengan Elenor. Bukankah anak itu baik baik saja.
Kenapa tadi Julian bilang Elenor sedih dan menangis. Hal itu kini sudah membuat hati Valerie menjadi gundah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Tina Nine
ini lah banyak keputusan dari anak korban perceraian..😢
2022-09-10
3
Tina Nine
Alasan,,g bisa di atasi..wong kamu uda main cinta cintaan sma orang lain julian..
2022-09-10
1
Hellena
Pengen ngumpat untuk Julian, Vale lagi senang senang di ganggu in
2022-09-10
3