Aku ingin tau suatu hal Valerie." ucap Dave sesaat setelah Vale melepaskan pagutannya.
"Apa?" tanya Vale penasaran.
"Ceritakan pada ku kenapa kau bercerai dengan Julian?"
"Itu bukan pembahasan yang bagus Dave."
"Tapi aku ingin tau, seperti aku jujur pada mu tentang Mia. Aku ingin mendengar cerita mu kenapa kau berpisah dengan julian. Sedangkan aku melihat, kalian berdua masih tampak kompak dan berhubungan sangat baik."
"Tapi Dave."
"Aku janji, hal itu tidak akan mengubah apapun Valerie."
"Aku tidak ingin setelah aku ceritakan kisah ku dengan Julian justru akan membuat mu berfikir yang tidak tidak."
"Aku janji Valerie, aku tidak akan terpengaruh, please, jangan buat aku penasaran."
Valerie mau tidak mau akhirnya menceritakan sedikit kisah perjalanan hidupnya yang sudah ia lalui bersama Julian kepada Dave.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
"Aku bertemu Julian di sebuah bar. Saat itu Julian sedang mencari seseorang untuk di jadikan partner rahim bayaran. Dia menginginkan seorang anak atau seorang keturunan. Tapi dia saat itu tidak ingin menjalani komitmen pernikahan yang sebenarnya. Karena tawaran itu sangat mengiurkan. Aku pun menerima nya. Julian kemudian membuat surat perjanjian. Dalam surat perjanjian itu antara aku dan dia harus sama sama mematuhi isi perjanjian tersebut. Setelah kami sama sama deal dengan point point nya. Dia menikahi ku. Dan proses untuk memberikan dia anak itu aku jalani bersama nya." Valerie akhirnya menceritakan tentang masa lalunya bersama Julian.
"Jadi kamu tingal bersamanya?"
"Ya, aku tingal di Penthouse dengannya. Selama aku belum hamil, aku dan Julian tingal bersama. Tapi setelah aku hamil, kami tingal terpisah."
"Apakah kamu segera hamil saat itu?" tanya Dave penasaran.
"Tidak kurang dari dua bulan aku sudah hamil. Dan sesuai perjanjian. Jika aku telah melahirkan anak yang aku kandung, kami bercerai."
"Apa sesingkat itu ceritanya?"
"Memangnya kamu ingin tau apa lagi Dave?"
"Selama dua bulan itu kau pasti terlibat hubungan emosional dengannya. Kau terlihat punya kedekatan dengan Julian yang sulit untuk di artikan. Apa kau juga jatuh cinta dengannya?"
Dan pertanyaan itu membuat Vale tercekat. Apakah ia juga harus jujur tentang hal itu. Mengungkapkan perasaannya terhadap Julian. Pernyataan Dave membuat Valerie menatap wajah Dave dalam dalam.
"Aku profesional menjalani rahim bayaran itu Dave!" seru Valerie.
"Be honest honey. Kau tidak perlu menyembunyikan apapun. Toh semua sudah menjadi dan sudah menjadi masa lalu mu. Kalian sudah bercerai dan Julian juga sudah menikah lagi. Aku percaya dengan mu."
"Sebenarnya untuk apa kau ingin tau hal ini Dave." tanya Vale. Valerie bukannya tidak mau jujur dengan masa lalu nya bersama Julian.
Vale hanya tidak ingin perasaan mencintai dengan begitu besar dan dalam yang pernah Vale rasakan pada Julian membuat Dave berkecil hati.
Yang akhirnya membuat Dave akan membandingkan perasaan cinta Valerie terhadap dirinya. Dan membandingkan dengan perasaan cinta yang pernah Valerie rasakan pada Julian.
"Dave, aku jatuh cinta apa tidak dengan Julian itu kurasa tidak penting untuk kau ketahui. Semua sudah berlalu." ucap Vale.
"Baiklah jika kau tidak ingin mendiskripsikan secara lugas tentang perasaan mu saat itu dengan Julian. Aku hanya ingin tau saja sayang. Tapi kau pada saat itu memang pernah mencintai Julian kan!" tanya Dave lagi penuh dengan penekanan.
Dengan sedikit ragu ragu Valerie akhirnya jujur.
"Iya, aku menyukainya. Tapi kami tidak bisa bersama. Karena Julian mencintai wanita lain. Dan aku sadar diri. Aku tidak mungkin bersama Julian. Kami tidak sepadan. Cukup ya interogasi nya. Aku tidak mau membahas ini lagi." ucap Valerie, yang kemudian ia merebahkan tubuhnya ke tempat tidur dengan posisi miring membelakangi Dave.
"Apa kau marah?" Dave merasa tidak enak hati setelah memaksa Vale jujur mengakui perasaannya terhadap Julian.
"Aku tidak marah. Aku hanya tidak ingin membicarakan masa lalu. Aku sudah move on Dave. Jika kau melihat aku dan Julian tetap berhubungan baik. Itu semata hanya untuk Elenor. Hubungan baik kami harus tetap terjalin karena aku dan Julian adalah orang tua Elle. Kami hanya ingin Elle tetap bisa merasakan dan mendapatkan kehangatan kasih sayang kedua orang tuanya yang lengkap. Meskipun kami tidak besama."
"Aku mengerti sayang. Aku minta maaf ya. Jika aku malah membuat mu kesal dan sedih." ucap Dave seraya memeluk tubuh Valerie dari belakang dengan posesif.
Kemudian Dave juga memberikan kecupan kecukupan kecil di leher dan pipi Valerie.
Setelah pembicaraan itu, mereka berdua sama sama tidur. Dengan posisi Dave memeluk Vale dengan pelukan posesifnya.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Ini adalah pertama kalinya Elenor berada di Mansion milik Dave. Setelah Valerie memutuskan untuk tinggal bersama suaminya di sana.
Dan saat ini mereka tengah berada di ruang makan untuk bersarapan bersama.
Elenor duduk tepat di samping Valerie. Sesekali anak dan ibu itu saling mengobrol.
Melihat kedekatan Elenor dan Valerie semakin membuat Dave ingin segera memiliki keturunan. Dan ia berharap bisa memilikinya bersama Vale.
"Mom, besok ada acara lomba memasak bersama keluarga di sekolah. Setiap siswa wajib di dampingi orang tua nya. Jadi aku harap, Mommy dan Daddy bisa menemani Elenor untuk ikutan lomba memasak di sekolah besok."
"Oya, apakah harus ditemani Daddy dan Mommy?"
"Iya, jangan lupa hubungi Daddy untuk bisa ikut dalam acara besok." imbuh Elenor.
"Iya, nanti Mommy akan kasih tau Daddy mu." ucap Vale sambil tersenyum manis pada Elle.
Setelah itu ia Vale menatap Dave. Dan Dave pun nampak tersenyum tipis pada Valerie.
"Sepertinya besok aku harus minta izin untuk ke kantor agak siang. Aku harus temani Elle untuk acara sekolah."
"Atur saja sayang, besok aku akan mengantarkan kalian. Apakah Uncle bisa jadi penonton Elle?" tanya Dave pada Elenor.
"Tentu Uncle." seru Elle.
"Terimakasih sudah mengizinkan Uncle untuk ikut besok."
"Apa kau yakin Dave. Memangnya kau tidak sibuk di kantor."
"Tenang saja sayang. Itu bisa d atur." jawab Dave, Sambil menyungingkan senyum manisnya pada Valerie.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Sesampainya Vale di ruang kerjanya di kantor. Seperti biasa Valerie menyalakan laptopnya dan bersiap untuk beraktivitas.
Valerie selaku bersemangat setiap kali ia memulai harinya dalam berkerja.
Sambil menunggu laptopnya siap. Valerie kemudian mengambil ponselnya dan menghubungi Julian.
"Halo Valerie, tumben kamu menelpon ku." sapa Julian dari sebrang telepon. Ketika ia menerima panggilan telepon dari Valerie.
"Aku hanya ingin memberi tau mu. Jika besok Elle ada lomba memasak bersama keluarga di sekolahnya. Elle tadi pagi memberi tau ku, dan ia berpesan agar aku menghubungi mu. Elle ingin kita menemaninya." ucap Valerie pada Julian. Memberi tau kegiatan acara sekolah putri mereka.
"Jam berapa acaranya?" tanya Julian dengan nada suara khasnya.
"Acaranya akan di mulai jam sembilan pagi sampai selesai. Jika kau tak bisa datang tidak apa apa. Bisa di wakilkan oleh Dave."
"Tentu saja aku bisa datang. Jangan di wakil kan. Kita akan temani Elle bersama sama." ucap Julian dari sebrang telepon.
"Oke kalau begitu,, sampai jumpa besok" ucap Vale pada Julian.
"Bye Valerie." jawab Julian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Bariahasnawisahari
seharusnya Vale sma Julian ksi pengertian ke elle, kn kalian udh pnya keluarga, ngk hrus ap2 b2 trus. wjr kl psgan kalian cemburu
2022-09-07
2
Rachel Utami
next Thor aku sebel ma Julian sok sok an
2022-09-07
0
Windi Kristiani
seru x K Wati klo bang jul tuh cemburu ke vale....wkwkwwkwk
2022-09-06
0