Senyum Dave langsung merekah setiap kali ia membuka pintu kamar. Dan mendapati sang istri telah ada di dalam sana.
Ia kini selalu bersemangat untuk pulang ke Mansion. Dan setiap kali ia telah menjejakkan kakinya di rumah. Ia langsung naik ke lantai dua untuk menemui wanita yang sangat ia cintai.
Karena di dalam kamarnya itu. Selalu ada wanita yang telah menunggu nya setelah pulang bekerja.
"Selamat malam sweet heart." ucap Dave sambil melabuhkan ciuman di puncak kepala Valerie.
Saat itu Valerie sedang berada di depan meja riasnya. Melakukan kegiatan seperti biasa jelang tidur.
"Malam Dave." jawab Vale dengan senyum manisnya.
"Kau sangat wangi." ucap Dave, yang kemudian menciumi Valerie di bagian leher dan menurun sampai ke pundak Vale yang terbuka.
"Sebaiknya kau langsung mandi dulu, sudah malam."
"Baiklah kalau begitu, aku akan mandi dulu. Setelah aku mandi, aku ingin membicarakan suatu hal yang sangat penting dengan mu."
"Hal penting apa?" tanya Vale penasaran, sambil melihat Dave dari pantulan kaca riasnya.
Dave kemudian mendekap Vale dengan kedua tangannya.
"Sesuatu yang asik yang harus kita lakukan berdua." ucap Dave setengah berbisik.
"Maksud mu?" tanya Vale lagi tidak sabaran.
"Aku mandi dulu. Baru nanti ku kasih tau hal pentingnya." ujar Dave. Yang kemudian mencuri satu ciuman lagi di pipi Vale sebelum ia berlalu.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Setelah beberapa saat kemudian, Dave keluar dari kamar mandi dengan sudah mengenakan celana panjang trainingnya dan seperti biasa tanpa mengenakan baju atasan.
Begitu Dave sudah keluar dari kamar mandi. Valerie kemudian langsung menyerbu sang suami untuk mencari tau. Hal penting apa yang ingin di bicarakan oleh suaminya itu tadi.
"Tadi kau ingin mengatakan hal penting apa sayang?" tanya Valerie pada Dave, yang saat itu telah duduk di ranjang.
Dave kemudian duduk menghadap tepat di depan Valerie.
Dan dengan menggenggam kedua tangan Valerie. Dave ingin mengungkapkan hal yang serius dengan istrinya itu.
"Aku sudah memeriksakan diri ku lagi kemarin ke dokter pribadi ku. Aku berkonsultasi tentang kesuburan ku. Dan aku sudah sangat berniat dan merencanakan untuk segera bisa memiliki keturunan dengan mu. Valerie, aku sungguh sudah sangat ingin memiliki anak sekarang. Setelah aku ikut pergi ke sekolah Elenor kemarin. Aku melihat, betapa bahagianya wajah wajah pria itu dengan menggandeng tangan putra dan putri mereka. Mereka tertawa bersama, akrab bersama, dan sangat kompak dalam perlombaan bersama pasangannya. Dan aku juga sangat ingin merasakan hal itu. Memiliki anak menjadi keinginan ku sekarang. Dan aku ingin usahakannya dengan mu. Jika kau tak keberatan untuk melakukan hal ini. Tapi aku sangat berharap kau menyetujuinya. Tapi jika kau beberatan, aku menghargainya. Karena bagaimanapun, kau lah yang akan mengandung dan melahirkannya anak itu. Aku juga tidak bisa egois untuk memaksa mu. Makanya aku ingin mendiskusikan ini dengan mu dulu." ucap Dave dengan penuh ke hati hati an.
"Apa kau iri dengan Julian." tanya Valerie menyelidik.
"Ini bukan tentang Julian, atau karena aku iri. Ini tentang diri ku sendiri Valerie. Jika dulu Julian juga menginginkan seorang keturunan karena mengingat dia sudah berumur. Aku pun demikian. Ternyata memiliki keturunan itu mungkin bisa menciptakan kepuasan tersendiri dalam hidup. Apa lagi keturunan itu di dapatkan dari seseorang yang sangat aku cintai, yaitu kamu. Konsistensi diri ku seakan akan lebih berarti jika aku bisa punya anak."
"Kau serius Dave?"
"Aku serius, bahkan sangat serius." jawab Dave sungguh sungguh.
"Aku pasti akan siap saja jika aku bisa hamil lagi. Hamil itu menyenangkan." ucap Vale sambil tersenyum.
"Yang aku liat orang hamil itu kepayahan. Tapi mungkin perasaan bahagia karena memiliki anak akan lebih membuatnya bahagia lebih lagi dan mengalahkan kepayahan itu sendiri."
"Kau benar." ucap Vale menyetujui perkataan Dave. Saat hamil Elenor, meskipun ia kepayahan. Ia tetap merasa bahagia.
"Jadi, aku sebenarnya sudah mempersiapkan liburan untuk kita sayang. Kita berdua akan liburan, bersantai dan menikmati kebersamaan bersama." ujar Dave.
"Maksud mu?"
"Untuk dua Minggu kedepan, kau harus minta cuti bekerja pada bos mu. Aku ingin mengajak mu berlibur sekalian kita honeymoon."
"Tapi Dave, aku sedang sibuk di kantor."
"Aku tidak terima penolakan Valerie. Ku mohon, kau menurut pada ku untuk kali ini. Kita akan mencobanya dengan cara menikmati qualty time bersama dan hanya berdua. Dan aku sudah mengatur nya untuk itu."
Melihat wajah Dave yang penuh pengharapan dan semangat untuk bisa memiliki keturunan membuat Valerie tidak enak untuk menentang rencana sang suami.
"Baiklah, aku akan minta izin."
"Dan berjanjilah saat kau sudah hamil nanti. Kau akan berhenti bekerja." imbuh Dave.
Melihat kesungguhan sang suami yang begitu menginginkan anak dari nya membuat Vale tindak ingin terlalu menentang sang suami.
"Demi kamu Dave, aku akan menurut." ucap Valerie tulus sambil menatap mata cokelat Dave dalam dalam.
"Kau wanita baik hati dan berjiwa indah Valerie. Kau ibaratkan seperti malaikat dalam hidup ku. Hari hari yang ku jalani seakan hidup bersama mu. Hidupku terasa sangat berarti. Hari hari ku penuh dengan warna. Dan setiap aku berada di kantor, rasanya aku sudah tidak sabar untuk untuk cepat pulang dan melihat mu. Aku kan membuat mu bahagia lebih dari sebelumnya."
"Kau juga pria yang sangat baik Dave." puji Valerie pada suaminya itu.
Keduanya nampak lega dan tenang setelah sama sama sepakat.
Valerie kemudian bergerak untuk duduk di pangkuan Dave. Melingkarkan kedua tangannya ke leher sang suami. Dan memberikan kecupan manis pada bibir penuh gairah milik Dave.
Dave tidak mensia-siakan momentum berharga tersebut. Ia langsung melingkarkan tangan kekar nya di seputaran pinggang Valerie.
Kemudian ia menarik tubuh Vale untuk bisa berebahan dengan dirinya di atas tempat tidur.
"Semalam aku sudah melayani mu Dave."
"Lalu," ucap Dave, memandang wajah Vale dengan tatapan menantang.
"Apa kau ingin lagi."
"Jika aku memang mau bagaimana. Bukankan seorang istri tidak boleh menolak keinginan suami."
Mata Vale kini menatap mata Dave dengan begitu intens.
"Kau selalu bisa merayu ku."
Dave pun terkekeh, kemudian ia menyelipkan beberapa helai rambut panjang Vale yang menutupi wajahnya.
"Aku ingin kau selalu bahagia di sisi ku Valerie mu."
"Dan aku juga akan selalu menyenangkan mu." ucap Vale yang kemudian mendaratkan kembali satu kecupan manis ke bibir Dave.
Dan akhirnya, ritual suami istri pun mereka jalani sebelum mereka beristirahat untuk tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Tina Nine
Manjanya vale.😊😊
2022-09-08
3
puja
secinta itu km Dave ma Vale dan seberharap itu, smoga cepet di cetak lah Dave junior 🤭
2022-09-08
2
Sartika Evelyn
kabulin ya Thor
2022-09-08
2