Hanif mengajak Abi dan Uminya bicara setelah solat magrib dan makan malam. Naya duduk di samping suami yang sangat dia cintai itu.
"Abi, Umi, tadi Hanif dapat tawaran buat main film. Perannya sebagai seorang Ustad," ucap Hanif memulai percakapan.
"Apa kamu sudah mencari tau bagaimana cara kerjanya,Nak?" tanya Umi.
"Hanif sudah tanyakan,Umi. Lagi pula jika Hanif kerja di kota, Naya tidak perlu pindah kuliah. Dia masih bisa kuliah di kota."
"Umi terserah Abi saja. Bagaimana menurut Abi?" tanya Umi.
"Apa kamu yakin akan bekerja sebagai pemain film? Kerjanya terkadang hingga pagi. Jam kerja tidak menentu. Pergaulan di dunia film yang Abi dengar juga kurang baik."
"Abi, setiap pekerjaan itu pasti ada sisi baik dan buruknya. Tergantung bagaimana kita menjalani semua itu. Kita bisa ambil sisi baiknya saja. Bukankah Hanif bisa sekalian berdakwah?"
"Abi takut kamu terbawa pengaruh buruknya!"
"Abi, Hanif bukanlah anak kecil lagi. Hanif bisa menyaring mana yang baik dan buruk untuk hidup ini. Lagi pula Hanif membawa Naya. Dari pada dia harus pindah kuliah?"
"Jika memang kamu yakin tidak akan terbawa arus pengaruh buruk, baiklah. Tapi ingat Hanif, tujuan utama kamu ikut bermain film sekalian buat berdakwah."
"Baik, Abi. Terima kasih telah percaya dengan Hanif!"
"Hanif, hanya satu pesan Umi,jangan sampai kamu lupa dengan istri karena larut dalam pekerjaan. Jaga nama baik Abi dan Umi. Walau Abi kamu bukanlah berprofesi sebagai Ustad, tapi semua orang menghormatinya sama seperti ustad-ustad lainnya."
Abi Hanif sebenarnya berprofesi sebagai pedagang yang cukup terkenal. Toko pakaiannya telah memiliki banyak cabang. Namun, karena Abi lulusan pesantren yang mengerti agama, dia sering di minta untuk mengisi ceramah atau tausyiah.
Begitu juga Hanif. Dia pernah berpendidikan di pesantren sehingga jika Abi berhalangan hadir, maka Hanif diminta memberikan tausyiah menggantikan orang tuanya itu.
Ketika terdengar suara azan isha, perbincangan dihentikan. Abi meminta anak dan menantunya mengambil air wudu untuk melaksanakan solat isha berjamaah dengan Abi sebagai imamnya.
Hanif dan Naya pamit ke kamar setelah solat isha. Naya menggantikan pakaiannya dengan baju tidur yang sedikit terbuka memperlihatkan tubuh putihnya yang mulus.
Hanif yang telah lebih dulu mengganti baju, mengajak istrinya naik ke tempat tidur.
"Sayang, ayo sini. Istirahat lagi," ajak Hanif.
Naya naik ke tempat tidur dan mendekati suaminya itu. Hanif langsung memeluk tubuh mungil Naya.
"Makin cantik aja istri Mas Hanif ini," ucap Hanif dan mencubit hidung mungil Istrinya.
Walau pernikahan Hanif dan Naya berawal dari perjodohan, namun keduanya sudah saling mengenal karena kedua orang tua mereka yang bersahabat.
Dari awal melihat Naya, Hanif telah jatuh cinta. Tutur kata Naya yang sopan dan lembut menjadi daya tarik baginya.
"Aku ingin secepatnya benihku tumbuh di rahim kamu ini. Jika anak kita cewek, pasti secantik bundanya."
"Jika cowok, pasti setampan ayahnya," balas Naya.
"Mas pengin. Biar kita cepat dapat momongan." Naya hanya menganggukan kepalanya.
Hanif menarik selimut dan menutup tubuh mereka berdua. Barulah setelah itu Hanif membuka pakaian Naya, satu persatu.
Sebelum. berhubungan, Hanif membaca doa untuk berhubungan.
"Bismillah, Allahumma jannib naassyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtanaa"
Hanif lalu mengecup dahi Naya. Sebelum berhubungan Hanif melakukan cumbuan sebagai pemanasan. Di rasa cukup, Hanif baru mulai melakukan hubungan.
Hanif sangat mengharapkan keturunan dari buah cinta mereka.
...----------------...
Hari ini, Hanif dan Naya akan pindah ke kota. Kemarin Hanif dan Abi telah mencari kontrakan buat dirinya tinggal.
Hanif sengaja mencari kontrakan yang tidak jauh dari lokasi tempatnya bermain film nantinya.
"Hati-hati di sana. Umi hanya bisa berdoa semoga semuanya berjalan lancar. Dan ini merupakan pilihan yang tepat untukmu."
"Doa dari Umi, sudah lebih dari segalanya."
"Naya, jika ada masalah, cepat kabari Umi."
"Baik, Umi."
Setelah pamit dengan Umi, Hanif dan Naya pamit dengan Abi. Keduanya menyalami Abi dan Umi sebelum masuk ke mobil.
Jarak tempuh akan memakan waktu selama lima jam perjalanan. Hanif yang mengendarai mobilnya sendiri tanpa bantuan supir.
...----------------...
Hanif sampai dikontrakan sekitar pukul tiga sore. Setelah membersihkan diri dan beristirahat sejenak, mereka berdua langsung membersihkan rumah.
Pagi hari Naya menemani Hanif ke lokasi tempat suaminya akan melakukan shooting. Kuliah Naya masih libur selama dua minggu.
Di lokasi telah berkumpul seluruh pemain webseries yang akan Hanif bintangi. Hanif menemui Pak Irawan, dan meminta Naya duduk di sebuah kursi.
Naya menunggu Hanif sambil memainkan ponselnya. Ketika sedang asyik bermain game yang ada di ponsel, Naya dikagetkan dengan sapaan seseorang.
"Pemain baru?" ucap seseorang itu.
Naya mengangkat kepalanya melihat asal suara, alangkah kagetnya Naya melihat siapa pria yang menyapanya. Tak lain seorang aktor idolanya. Naya hanya memandangi aktor itu tanpa kedip.
"Ditanya bukannya menjawab, malah bengong," ucap pria itu lagi.
"Astagfirullahaladzim," ucap Naya begitu tersadar dari bengongnya. Diapun langsung menunduk.
"Waduh, kamu kira aku se*tan."
"Bukan, bukan. Maafkan aku. Aku tidak bermaksud menyinggung kamu," ucap Naya masih dengan menundukan wajahnya.
"Kamu belum jawab pertanyaan aku."
"Pertanyaan yang mana?" tanya Naya.
"Sayang banget, cantik-cantik budek dan pikun."
"Sekali lagi maaf. Aku memang tidak mendengar kamu tadi bertanya."
"Kamu pemain baru?" tanya pria itu lagi.
"Bukan Kak. Aku hanya mengantarkan suami."
"Suami? Kamu telah memiliki suami. Masih kecil juga."
Naya tidak menjawab pertanyaan pria itu. Memang banyak yang mengatakan jika dirinya masih sangat muda. Padahal usia Naya akan memasuki usia 22 tahun. Saat ini kuliah Naya sudah di semester terakhir.
Apakah yang berada dihadapan aku saat ini benar William Xavier Kenzo? Aku tidak mengira bisa bertemu dengannya.
...****************...
Bersambung.
Visual Kenzo
Terima kasih buat semuanya. Jangan lupa nantikan terus kelanjutannya. 💓💓💓
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
linamaulina18
Abi nya dah mulai firasat g enak
2023-05-28
0
Jasmine
tetap menyimak
2022-11-14
0
angel
ini novel temanya lbh ke agama apa selingkuh ya
2022-10-13
0