PEBINOR YANG TAK DIRINDUKAN
Blurb
Hanif Akram Arsalan, seorang anak ustad yang tampan. Suatu hari mendapat tawaran dari seorang produser untuk menjadi pemain dalam sebuah film yang diproduksinya.
Hanif telah menikah dengan seorang wanita cantik dan lembut bernama Nayyara Kayla Azga yang biasa di panggil Naya.
Hanif menerima tawaran produser itu untuk menjadi pemain film, karena ketampanannya Hanif cepat menjadi idola. Lawan main Hanif seorang aktor terkenal bernama William Xavier Kenzo.
Seiring berjalannya waktu, Hanif terlibat cinta lokasi dengan lawan mainnya yang bernama Citra. Hanif berniat menikahi Citra dan melakukan poligami. Naya sang istri keberatan dengan keputusan Hanif.
Kenzo yang pernah melihat Naya dan langsung jatuh cinta berniat merebut wanita itu dari Hanif. Kenzo tidak akan rela membiarkan Naya di poligami.
Apakah usaha Kenzo untuk merebut hati Naya bisa terwujud??
Bab Satu. PYTD.
Hanif sedang memberikan ceramah untuk menggantikan Abi-nya yang sedang sakit.
Walau Hanif bukan seorang Ustad, namun dia masih bisa menggantikan Abi dalam berikan tausyiah.
Dengan suara lantang, Hanif memberikan tausyiah. Banyak anak remaja ataupun gadis remaja memandang kagum pada Hanif. Wajahnya yang tampan mampu menghipnotis semua jemaah mesjid.
Naya, istrinya Hanif tersenyum melihat suaminya yang tampak makin tampan jika sedang duduk di mimbar.
Hanif dan Naya, baru menikah dua bulan yang lalu. Pernikahan mereka karena perjodohan dari kedua orang tua. Saat ini Naya masih kuliah.
"Aku dengar Ustad Hanif telah menikah,ya?" tanya seorang gadis dengan temannya.
"Aku dengar sih begitu. Ustad Hanif tampan banget. Aku rela jadi istri keduanya kalau di lamar," ucap seorang gadis yang duduk di samping Naya.
Gadis-gadis yang berada di mesjid dari tadi memang sudah sibuk menggosip sejak Hanif mulai berceramah.
Mereka mungkin tidak mengenal Naya sebagai istri Hanif karena pesta pernikahan dilaksanakan di kampung halaman Naya.
Naya juga jarang ikut Hanif ke mesjid atau berjalan berdua. Di antara mereka masih tampak kecanggungan.
Satu jam sudah Hanif memberikan ceramahnya. Sebagian jemaah telah meninggalkan mesjid.
Hanif berjalan mendekati Naya istrinya. Tampak para remaja yang duduk di dekat Hanif bersorak karena melihat Hanif melangkah ke tempat mereka duduk.
"Kita pulang lagi," ucap Hanif pada Naya, membuat para gadis-gadis yang duduk di dekat Naya, serempak memandangnya.
"Mas udah selesai ceramahnya," ucap Naya lembut.
"Sudah." Hanif mengulurkan tangan untuk membantu Naya berdiri. Hanif memberikan senyuman pada segerombolan gadis yang memandangi mereka berdua.
"Selamat malam semuanya. Kami pamit pulang dulu, ya," sapa Hanif dengan gadis-gadis itu.
"Selamat malam Ustad. Apa ini istrinya Ustad?" tanya salah seorang gadis.
"Iya. Kenalkan ini Naya, istri saya. Tapi jangan panggil Ustad. Saya bukan Ustad. Saya hanya menggantikan Abi."
"Istri Ustad cantik," ucap salah seorang dari gadis itu.
"Jika kami tidak boleh memanggil Ustad, apa kami harus memanggil Mas Hanif?" tanya gadis yang duduk tepat di sebelah Naya tadi.
"Silakan, mau manggil Mas, Abang, Kakak. Asal jangan Abi," canda Hanif membuat gadis-gadis itu tertawa.
Hanif memang terkenal ramah dan supel. Banyak para jemaah, dari Bapak-bapak, ibu-ibu bahkan para remaja menyukai dirinya, baik remaja putra atau putri.
"Maaf, saya dan istri mau pamit. Takut kemalaman. Assalamualaikum," ujar Hanif.
"Kami undur diri dulu, Assalamualaikum," ucap Naya lagi.
Hanif menggenggam tangan Naya mengajak keluar dari mesjid. Saat Hanif dan Naya sedikit menjauh, hebohlah gadis-gadis itu.
"Beruntung banget wanita yang menjadi istrinya. Tampan, lembut dan ahhh, aku rela jadi kedua," ucap gadis itu.
"Aku juga rela jadi ketiga."
"Pelakor kalian semua," ucap gadis yang lain, membuat semua tertawa.
Saat akan masuk ke dalam mobil, terdengar seseorang memanggil nama Hanif. Membuat dia mengurungkan diri masuk ke mobil.
"Ustad Hanif," panggil seseorang.
Hanif dan Naya memandang ke arah suara. Tampak seorang pria mendekati mereka.
"Ustad Hanif, saya boleh minta waktunya sedikit."
"Boleh. Ada perlu apa, Pak."
"Perkenalkan, nama saya Irawan." Pria itu mengulurkan tangannya di sambut hangat oleh Hanif.
"Hanif," balas Hanif.
"Saya melihat tadi Ustad berceramah. Saya suka dengan gaya penyampaiannya yang santai."
"Terima kasih, senang rasanya mendengarnya."
"Saya ini sebenarnya seorang produser. Saya sedang mencari pemain pembantu untuk film saya. Kebetulan itu perannya sebagai seorang Ustad muda. Saya sangat tertarik dengan Ustad. Apa Ustad berminat ikut bergabung dengan produksi film kami."
"Bagaimana ya. Apa tidak sebaiknya kita bicarakan ini besok saja, karena sekarang sudah larut malam," ujar Hanif.
"Boleh, Ustad."
"Jangan panggil saya Ustad. Saya bukan Ustad, panggil saja Hanif," tegur Hanif.
"Baiklah, Bang Hanif. Siang apa kita bisa bertemu. Ini nomor ponsel saya. Kita bertemu dimana?" Pak Irawan menyerahkan selembar kartu nama.
Hanif mengambilnya dan juga memberikan selembar kartu nama pada pak Irawan.
"Besok saya hubungi Bang Hanif, saya akan katakan jam dan tempatnya besok."
"Baiklah, Pak. Kalau Gitu saya pamit dulu. Assalamualaikum," ucap Hanif.
Hanif dan Naya masuk ke dalam mobil dan menjalankan mobil dengan kecepatan sedang meninggalkan halaman mesjid.
...****************...
Bersambung.
Selamat Pagi. Mama datang dengan karya terbaru mama. Semoga semua suka. Mohon dukungannya. 💓💓💓.
Mama mau bagi-bagi give away bagi pembaca setia mama yang memberikan hadiah terbanyak hingga akhir bab. Dilihat dari rangking umum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
linamaulina18
ktmbng poligami LBH baik cerai aja ktmbng HT tersakiti, sama aja suami nya g bs menjaga HT istri nya
2023-05-28
0
Tian
hallo.... aku hadir lagi... ma... siap eksekusi karya barumu... 🤭🤭
2023-04-30
1
Aeyma Rahma
Mampir mampir dulu, siapa tau betah disini🤗
2023-03-15
0