Tamu Tak Diundang

Di pagi buta, Amber terbangun. Wanita itu terkejut setelah sadar jika ia telah tidur di dalam ruang kerja majikannya.

Amber melihat selimut yang menutup tubuhnya, lalu segera menyingkap selimut itu dengan panik.

"Syukurlah," gumam wanita itu pelan. Ia beruntung karena seluruh pakaian yang ia kenakan masih menempel di tubuhnya dengan sempurna. Mengingat perangai Arion yang hampir selalu ingin menerkamnya, Amber pikir laki-laki itu akan melakukan sesuatu saat ia dalam keadaan tidak sadar.

Setelah cukup lama mengingat apa yang sudah terjadi beberapa jam yang lalu, Amber menghembuskan napas panjang. Ia melihat botol wine yang telah kosong dan dua gelas bekas mereka semalam. Minuman itulah yang membuatnya hampir kehilangan kesadaran.

Setelah cukup lama terdiam dan melamun, Amber segera bergegas keluar dari ruang kerja Arion. Beruntung sekali. ruangan ini tidak terkunci, karena hanya Arion yang bisa membukanya.

Amber kembali ke kamar Aara dan menemukan gadis kecil itu masih terlelap dengan nyenyak. Wanita itu merasa lega dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

...****************...

Pukul tujuh di hari minggu, Amber dan Aara sudah bersiap dengan pakaian rapi. Mereka hendak ke rumah balet untuk kelas latihan seperti yang biasa mereka lakukan setiap akhir pekan. Sebelum itu, keduanya keluar dari kamar menuju ruang makan.

"Daddy!" Aara berteriak, memanggil ayahnya yang sudah lebih dulu duduk di kursinya.

"Hai, gadis kecil. Bagaimana tidurmu? Nyenyak?" tanya Arion. Ia mengangkat Aara dan mendudukkan anak itu di pangkuannya.

"Hmm. Mama Amber menemaniku," jawab Aara.

"Mama Amber?" Seseorang datang tiba-tiba tanpa undangan. Dengan raut wajah tidak menyenangkan, Dayana menghampiri Arion dan Aara yang terkejut dengan kedatangannya. Sementara Amber yang hendak duduk, mengurungkan niatnya. Ia mundur beberapa langkah untuk menghormati kedatangan Dayana.

"Nenek! Aara sekarang punya Mama, ini Mama Amber," ucap Aara pada sang nenek.

"Arion, apa-apaan ini!" seru Dayana. Ia mengabaikan sang cucu yang begitu antusias memperkenalkan Amber padanya.

"Silahkan duduk, Ma. Kita bisa bicara nanti," ujar Arion tenang. Ia tidak mau terjadi perdebatan di depan Aara dan Amber.

Sambil menghembuskan napas kasar, Dayana duduk di samping Arion. Ia menatap Amber dengan pandangan tidak suka. Meski dari segi penampilan Amber adalah wanita yang rapi dan cantik, nyatanya Dayana sudah berprasangka buruk tentang wanita itu.

"Duduklah bersama Mama Amber, Sayang. Kita sarapan dulu," pinta Arion sambil menurunkan Aara dari pangkuannya. Lagi-lagi Dayana mengernyitkan dahi, sebenarnya apa yang terjadi di rumah ini? batinnya.

Aara menarik tangan Amber dan mengajak wanita itu duduk di kursi. Meskipun Amber menyadari ketidaksukaan Dayana, wanita itu tidak bisa menolak ajakan Aara begitu saja.

"Jadi sekarang kau juga membiarkan pengasuh anakmu duduk di sini dan makan bersama kalian?" tanya Dayana pada Arion.

"Ma!" tegur laki-laki itu. "Kita bicara nanti, ayo sarapan!" tegasnya.

Terdengar dengkusan tidak sopan dari wanita paruh baya di samping Arion. Amber berusaha untuk tetap tenang dan sabar. Di sini, ia bekerja untuk Arion dan Aara, ia merasa hanya Arion dan Aara yang berhak memerintah dan mengusirnya jika memang tidak berkenan dengan kehadirannya.

Sarapan pagi berjalan cepat meski berkali-kali suara sendok dan piring Dayana beradu lebih kencang dari yang lainnya. Seharusnya pagi ini Arion berencana turut mengantar Amber dan Aara ke rumah balet. Namun kehadiran Dayana, membuat laki-laki itu mengurungkan niatnya.

"Sayang, anak Daddy cantik. Maaf karena Daddy tidak jadi mengantarmu hari ini, ya. Daddy harus bicara dengan Nenek," ujar Arion. Ia berlutut di depan Aara untuk mensejajarkan tinggi badan mereka.

"Hmm." Aara mengangguk tanpa protes.

"Nona Amber, tolong jaga Aara baik-baik," pesan Arion.

"Baik, Tuan." Amber mengangguk sopan. "Mari, Nyonya." Ia berpamitan pada Dayana yang berdiri di samping Arion. Namun hanya senyum sinis yang Amber dapatkan dari wanita paruh baya itu.

"Ayo, Sayang!" Amber menggandeng tangan kecil Aara, mengajaknya keluar dari rumah dan segera berangkat ke rumah balet.

...🖤🖤🖤...

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

kalau punya mertua seperti Dayana dan ipar seperti adiknya Arion pasti gak akan kuat

2025-03-14

0

Nana Niez

Nana Niez

mgkn krn punya ibu mertua dan ipar yg bagai lintah makanya istri Arion minta cerai

2024-11-05

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hah.. tua tp gak bisa bersikap dewasa si diyana ini.. seorang nenek tp gak punya rasa sayang ke cucu..

2024-08-12

1

lihat semua
Episodes
1 Penawaran Anak Kecil
2 Arion Maverick
3 Ucapan Terima Kasih
4 Mencari Pengasuh
5 Serangan Tiba-Tiba
6 Jangan Lakukan!
7 Menerima Tawaran
8 Izinkan Aara Memanggilnya Mama?
9 Mama Amber
10 Kau Cantik
11 Sebatas Itu
12 Penggoda
13 Tak Tergoda
14 Minum Bersama
15 Obrolan Menyenangkan
16 Sebuah Trauma
17 Tamu Tak Diundang
18 Protes Dayana
19 Rindu Mommy
20 Mempertahankan Diri
21 Kekesalan Dayana
22 Tertarik Padanya?
23 Cinta Tak Bisa Dipaksa
24 Saling Mengenal
25 Trauma Hubungan
26 Masih Gadis
27 Melebihi Kesepakatan
28 Menemui Claire
29 Bertemu Claire
30 Memanjakan Diri
31 Mimpi Mommy
32 Membalas Perkataannya
33 Sikap Angkuh Caroline
34 Apa Tujuannya?
35 Prasangka Buruk
36 PENGUMUMAN
37 Es Krim Bertiga
38 Memilih Pakaian Untuknya
39 Meminta Izin Darinya
40 Buah Kesabaran
41 Bertemu Mommy Aara
42 Jika Kau Menyukainya
43 Rasa Terima Kasih
44 Lepas!
45 Menghindarinya
46 Memohon Maaf
47 Ungkapan Perasaan
48 Rasa Tulus
49 Peringkat Kedua
50 Tentang Rasa Sayang
51 Hanya Belum Siap
52 Sebuah Rencana
53 Jatuh Cinta Berkali-kali
54 Melamarmu!
55 Siapakah?
56 Murka Dayana
57 Keputusan Terakhir
58 Persiapan Pernikahan
59 Pesta Pernikahan
60 Kejutan
61 Aku Mencintaimu!
62 Finally!
63 Kabar Baik?
64 Kabar Baik dan Buruk
65 Biarkan Kami Bahagia
66 Pada Akhirnya~
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Penawaran Anak Kecil
2
Arion Maverick
3
Ucapan Terima Kasih
4
Mencari Pengasuh
5
Serangan Tiba-Tiba
6
Jangan Lakukan!
7
Menerima Tawaran
8
Izinkan Aara Memanggilnya Mama?
9
Mama Amber
10
Kau Cantik
11
Sebatas Itu
12
Penggoda
13
Tak Tergoda
14
Minum Bersama
15
Obrolan Menyenangkan
16
Sebuah Trauma
17
Tamu Tak Diundang
18
Protes Dayana
19
Rindu Mommy
20
Mempertahankan Diri
21
Kekesalan Dayana
22
Tertarik Padanya?
23
Cinta Tak Bisa Dipaksa
24
Saling Mengenal
25
Trauma Hubungan
26
Masih Gadis
27
Melebihi Kesepakatan
28
Menemui Claire
29
Bertemu Claire
30
Memanjakan Diri
31
Mimpi Mommy
32
Membalas Perkataannya
33
Sikap Angkuh Caroline
34
Apa Tujuannya?
35
Prasangka Buruk
36
PENGUMUMAN
37
Es Krim Bertiga
38
Memilih Pakaian Untuknya
39
Meminta Izin Darinya
40
Buah Kesabaran
41
Bertemu Mommy Aara
42
Jika Kau Menyukainya
43
Rasa Terima Kasih
44
Lepas!
45
Menghindarinya
46
Memohon Maaf
47
Ungkapan Perasaan
48
Rasa Tulus
49
Peringkat Kedua
50
Tentang Rasa Sayang
51
Hanya Belum Siap
52
Sebuah Rencana
53
Jatuh Cinta Berkali-kali
54
Melamarmu!
55
Siapakah?
56
Murka Dayana
57
Keputusan Terakhir
58
Persiapan Pernikahan
59
Pesta Pernikahan
60
Kejutan
61
Aku Mencintaimu!
62
Finally!
63
Kabar Baik?
64
Kabar Baik dan Buruk
65
Biarkan Kami Bahagia
66
Pada Akhirnya~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!