Sebatas Itu

Amber mundur satu langkah, namun tubuhnya membentur pintu. Wanita itu tidak tahu harus berbuat apa. Ia ingin lari, kabur, berteriak, takut jika Arion akan melakukan sesuatu yang buruk padanya.

Namun, hal itu nyatanya tidak Amber lakukan. Wanita itu terdiam mematung, membiarkan Arion memandangnya penuh hasrat.

"Aku tidak akan memaksamu. Aku ingin kita melakukannya atas dasar mau sama mau. Aku yakin, kau tidak akan bisa menolakku terus menerus," ujar Arion.

"Kau tampak sangat yakin," jawab Amber memberanikan diri. Arion mengangkat sudut bibirnya mendengar jawaban wanita itu.

"Karena tubuhmu menerimaku, tubuhmu juga menginginkanku," bisik Arion.

"Dari mana kau mengetahuinya?" tanya Amber.

Lagi-lagi Arion tersenyum. Dalam pikirannya ia beranggapan bahwa Amber meragukan dirinya. Apa wanita ini sedang mengujinya?

"Kau ingin tahu caraku mengetahuinya?" tanya balik Arion. Ia mengangkat dagu Amber dengan sebelah tangannya, sementara tangan yang lain menarik pinggang wanita itu.

Arion mencium bibir Amber dengan pelan, lalu semakin lama ciuman itu berubah menjadi semakin intens dan cepat. Amber berusaha tetap tenang dan tidak bereaksi. Namun sepertinya tubuh wanita itu berkehendak lain.

Demi mengimbangi Arion, Amber bernapas cepat. Sedikit demi sedikit, wanita itu mulai meregangkan bibirnya dan membiarkan lidah Arion menyerobot masuk di sana.

Dalam hati Arion sangat senang. Ia tahu bahwa Amber pun menginginkannya, hanya saja mereka butuh lebih banyak waktu untuk saling memahami.

Saat sebelah tangan Arion mulai meraba semakin turun, Amber tidak mau hilang kendali. Ia dengan cepat mencegah tangan itu menyingkap dress selutut yang ia kenakan.

"Aku hanya mau sebatas ini," ucap Amber setelah melepaskan diri.

"Tidak apa, aku selalu bersabar menunggu."

Amber menarik napas panjang, ia sedikit mendorong dada Arion agar laki-laki itu menjauh. Namun secara tiba-tiba, terdengar sebuah ketukan pintu di belakang tubuh Amber.

Wanita itu menyingkir, membiarkan Arion membuka pintu.

"Kakak!" seru seorang wanita muda dengan rambut dicat merah.

"Permisi," ucap Amber sambil menyerobot keluar dari balik punggung Arion. Sementara wanita yang baru saja datang, sangat terkejut mendapati Arion tidak sendirian berada di ruang kerjanya.

"Ada apa?" tanya Arion.

"Kakak, kau membawa perempuan asing ke ruang kerja?" tanyanya penasaran.

"Dia Nona Amber, pelatih balet Aara. Sekarang dia juga bekerja menjadi pengasuh Aara."

"Lalu, kenapa dia ada di ruang kerjamu, Kak? Kalian hanya berduaan," selidik Caroline.

"Bukan urusanmu, Caroline. Ada apa kau kemari?" tanya Arion sambil menutup pintu ruang kerjanya. Ia berjalan menuruni anak tangga sementara Caroline mengikutinya.

"Jangan-jangan, Kakak ...."

"Tidak ada apa-apa. Kau mau apa?"

"Hmm, aku hanya mau minta uang," rengeknya. Arion berbalik, menatap adiknya dengan kesal.

"Uang? Kakak sudah sewa gedung untuk pesta ulang tahunmu sesuai permintaan Mama. Kakak juga sudah kirim uang ke rekeningmu karena Kakak tidak sempat membeli hadiah untukmu. Sekarang kau mau uang lagi?"

"Ah, Kakak. Aku tidak mau minta banyak kok."

"Tidak, Caroline. Kau terlalu boros!"

"Kakak, nanti kan pesta ulang tahunku. Kenapa Kakak pelit, sih!"

"Kakak tidak mau tahu, kalau kau perlu uang, kau harus kerja!"

"Kakak!" seru Caroline sambil menghentakkan kaki ke lantai. Arion mengabaikan adiknya yang terus merengek.

Caroline, wanita berusia dua puluh tiga tahun itu adalah adik kandung Arion. Caroline adalah wanita yang manja, ia enggan bekerja dan menjadikan kakaknya sebagai mesin penghasil uang. Saat ia menginginkan sesuatu, maka mau tidak mau Arion harus menurutinya.

Namun semakin lama, Arion semakin merasa lelah. Di saat wanita seusia Caroline sibuk dengan karir dan pekerjaannya, sang adik justru sibuk bermain ke sana ke mari bersama teman-temannya serta menghambur-hamburkan uang.

Dari ujung bawah anak tangga, Amber baru saja dari dapur dan hendak kembali ke kamar Aara. Wanita itu berpapasan dengan Arion dan Caroline.

Arion dan Amber tidak saling menyapa, namun Caroline menatap Amber dengan pandangan menelisik.

"Hei, kau pengasuh keponakanku, ya?" tanya Caroline.

"Ya, Nona." Amber mengangguk dengan sopan.

Caroline memanyunkan bibirnya. Ia melirik Amber yang berjalan meninggalkannya. Melihat penampilan Amber dari ujung rambut hingga ujung kaki, wanita itu sama sekali tidak tampak seperti seorang pengasuh. Caroline merasa curiga, jangan-jangan ada yang di sembunyikan oleh sang kakak tentang wanita itu.

...🖤🖤🖤...

Terpopuler

Comments

Miss Typo

Miss Typo

ibu dan adiknya Arion bisa jadi penghalang siapapun wanita yg deket dgn Arion kalau sifat mereka kayak gitu

2025-03-14

0

Teh Yen

Teh Yen

jangan d kasih uang jangan d turutin terus adiknya dong maunya biar mikir nyari duit itu kan susah enk aj udh umur 23 THN engg kerja cuma.poya" aj mo.jd apa ke depannya iya kali nanti dapet suami kaya kl engg gmn hayo

2024-11-19

1

Irma Dwi

Irma Dwi

males punya adik ipar kayak gitu, ngak beda jauh sama ibu nya

2024-10-12

2

lihat semua
Episodes
1 Penawaran Anak Kecil
2 Arion Maverick
3 Ucapan Terima Kasih
4 Mencari Pengasuh
5 Serangan Tiba-Tiba
6 Jangan Lakukan!
7 Menerima Tawaran
8 Izinkan Aara Memanggilnya Mama?
9 Mama Amber
10 Kau Cantik
11 Sebatas Itu
12 Penggoda
13 Tak Tergoda
14 Minum Bersama
15 Obrolan Menyenangkan
16 Sebuah Trauma
17 Tamu Tak Diundang
18 Protes Dayana
19 Rindu Mommy
20 Mempertahankan Diri
21 Kekesalan Dayana
22 Tertarik Padanya?
23 Cinta Tak Bisa Dipaksa
24 Saling Mengenal
25 Trauma Hubungan
26 Masih Gadis
27 Melebihi Kesepakatan
28 Menemui Claire
29 Bertemu Claire
30 Memanjakan Diri
31 Mimpi Mommy
32 Membalas Perkataannya
33 Sikap Angkuh Caroline
34 Apa Tujuannya?
35 Prasangka Buruk
36 PENGUMUMAN
37 Es Krim Bertiga
38 Memilih Pakaian Untuknya
39 Meminta Izin Darinya
40 Buah Kesabaran
41 Bertemu Mommy Aara
42 Jika Kau Menyukainya
43 Rasa Terima Kasih
44 Lepas!
45 Menghindarinya
46 Memohon Maaf
47 Ungkapan Perasaan
48 Rasa Tulus
49 Peringkat Kedua
50 Tentang Rasa Sayang
51 Hanya Belum Siap
52 Sebuah Rencana
53 Jatuh Cinta Berkali-kali
54 Melamarmu!
55 Siapakah?
56 Murka Dayana
57 Keputusan Terakhir
58 Persiapan Pernikahan
59 Pesta Pernikahan
60 Kejutan
61 Aku Mencintaimu!
62 Finally!
63 Kabar Baik?
64 Kabar Baik dan Buruk
65 Biarkan Kami Bahagia
66 Pada Akhirnya~
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Penawaran Anak Kecil
2
Arion Maverick
3
Ucapan Terima Kasih
4
Mencari Pengasuh
5
Serangan Tiba-Tiba
6
Jangan Lakukan!
7
Menerima Tawaran
8
Izinkan Aara Memanggilnya Mama?
9
Mama Amber
10
Kau Cantik
11
Sebatas Itu
12
Penggoda
13
Tak Tergoda
14
Minum Bersama
15
Obrolan Menyenangkan
16
Sebuah Trauma
17
Tamu Tak Diundang
18
Protes Dayana
19
Rindu Mommy
20
Mempertahankan Diri
21
Kekesalan Dayana
22
Tertarik Padanya?
23
Cinta Tak Bisa Dipaksa
24
Saling Mengenal
25
Trauma Hubungan
26
Masih Gadis
27
Melebihi Kesepakatan
28
Menemui Claire
29
Bertemu Claire
30
Memanjakan Diri
31
Mimpi Mommy
32
Membalas Perkataannya
33
Sikap Angkuh Caroline
34
Apa Tujuannya?
35
Prasangka Buruk
36
PENGUMUMAN
37
Es Krim Bertiga
38
Memilih Pakaian Untuknya
39
Meminta Izin Darinya
40
Buah Kesabaran
41
Bertemu Mommy Aara
42
Jika Kau Menyukainya
43
Rasa Terima Kasih
44
Lepas!
45
Menghindarinya
46
Memohon Maaf
47
Ungkapan Perasaan
48
Rasa Tulus
49
Peringkat Kedua
50
Tentang Rasa Sayang
51
Hanya Belum Siap
52
Sebuah Rencana
53
Jatuh Cinta Berkali-kali
54
Melamarmu!
55
Siapakah?
56
Murka Dayana
57
Keputusan Terakhir
58
Persiapan Pernikahan
59
Pesta Pernikahan
60
Kejutan
61
Aku Mencintaimu!
62
Finally!
63
Kabar Baik?
64
Kabar Baik dan Buruk
65
Biarkan Kami Bahagia
66
Pada Akhirnya~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!