Arion Maverick

Saat tiba di pos satpam, dua orang yang tengah berjaga di sana terkejut mendapati Amber sedang menggandeng Aara. Namun Amber menjelaskan pada mereka bahwa ia adalah pengajar tari balet Aara dan hendak mengantar gadis kecil itu pulang karena tidak ada siapapun yang datang menjemputnya.

Dengan sopan, satpam mempersilahkan Amber masuk dan Aara menggandeng wanita itu menyusuri halaman depan rumah.

Dari luarnya saja, rumah yang luasnya berkali-kali lipat dibandingkan rumah-rumah pada umumnya ini membuat Amber takjub. Tiang-tiang putih besar hingga dinding kaca lebar membuatnya mengagumi dalam hati tentang selera si pemilik rumah. Terlebih, rumah ini memiliki halaman depan yang cukup luas, di lengkapi dengan taman bermain anak, kolam ikan, serta tempat bersantai.

Pintu utama kebetulan sedang terbuka, Amber ingin menekan bel namun Aara menyeretnya masuk.

"Daddy!" teriak Aara. Seorang laki-laki berusia tiga puluh tahun tengah duduk di ruang tengah dengan secangkir kopi di hadapannya.

"Aara, Sayang." Laki-laki itu terkejut, ia meninggalkan kursinya dan memeluk gadis kecil yang sudah menunggu kedatangannya.

"Bukannya Mommy datang menjemputmu?" tanyanya. Aara menggeleng.

Laki-laki itu memeluk Aara, mengusap pipi yang terdapat bekas air mata yang sudah mengering. Sementara Amber, berdiri mematung menyaksikan keduanya.

Setelah memeluk Aara, laki-laki itu menyadari keberadaan Amber.

"Terima kasih sudah mengantarnya pulang, Nona," ucap Arion. Amber mengangguk sopan dan tersenyum.

Belum sempat Amber berpamitan karena hari sudah semakin sore, ponsel Arion berdering nyaring. Wajah laki-laki itu nampak kesal, ia menyerahkan Aara pada seorang pelayan paruh baya yang sudah sejak lama berdiri di belakang mereka.

Pelayan paruh baya itu menggendong Aara meninggalkan ruang tengah, lalu mempersilahkan Amber duduk di ruang tamu. Namun karena hari sudah hampir malam, Amber tidak bisa berlama-lama dan memutuskan untuk segera pamit pulang.

Sebelum pulang, Aara meminta turun dari gendongan pelayan tersebut, lalu memeluk pinggang Amber dan tersenyum manis.

Di ruang tengah, nampaknya kemarahan Arion tidak bisa dibendung. Seharusnya sore ini ibu dari Aara datang menjemput ke rumah balet seperti yang sudah di rencanakan. Namun karena jadwal padat serta kesibukan sang ibu, Aara harus ikut menanggung resiko.

"Aara selesai pukul tiga, Claire. Jika kau memang tidak bisa menepati janjimu, jangan pernah janjikan apapun pada Aara!" seru Arion kesal. Laki-laki itu mematikan panggilan secara sepihak dan melempar ponselnya di atas meja.

Bercerai memang bukan pilihan mudah, namun itulah jalan terbaik yang Arion ambil sejak satu tahun yang lalu. Ia bahkan memenangkan hak asuh atas putri semata wayangnya karena ketidakmampuan sang ibu dalam merawat Aara. Bukan tidak mampu dalam hal finansial, namun wanita yang melahirkan Aara adalah seorang aktris sekaligus model ternama, ia punya berbagai kesibukan hingga ia tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus anaknya.

Setelah menenangkan diri, Arion meninggalkan ruang tengah. Ia mencari keberadaan Amber dan Aara.

"Maaf Tuan, Nona yang mengantar Nona Muda nampaknya sedang terburu-buru. Dia langsung pulang," ucap sang pelayan.

"Baik, tidak apa-apa, Bi. Ke mana Aara?"

"Nona Muda ada di kamarnya."

Arion bergegas menaiki anak tangga dan menyusul Aara ke dalam kamarnya. Ia melihat putri kecilnya sedang duduk termenung di pinggir tempat tidur.

"Ada apa, Sayang? Kau sedih?" tanya Arion. Aara mengangguk.

"Mommy pasti sedang sibuk. Maafkan mommy, ya," ucap Arion lembut. Ia duduk berjongkok di depan putrinya.

"Aara mau mommy baru," jawab gadis kecil itu dengan polos. Arion terbelalak mendengar permintaan putrinya.

"Bagaimana bisa, Sayang? Aara kan punya mommy Claire."

"Aara mau mommy Amber."

"Mommy Amber?" Arion mengernyitkan dahi.

Ini adalah sebuah ungkapan sekaligus permintaan di luar dugaan. Anak berusia lima tahun tentu saja tidak memahami dengan jelas maksud pembicaraan mereka, namun Arion merasa terkejut jika Aara memiliki pemikiran untuk memiliki ibu baru. Hal ini pasti di picu oleh rasa kecewa Aara pada ibu kandungnya selama ini.

Arion berusaha memberi pengertian pada Aara, bahwa posisi seorang ibu tidak bisa digantikan begitu saja oleh orang lain. Banyak sekali proses dan tahapan yang harus di lalui. Namun sekeras apapun Arion berusaha menjelaskan, usia Aara masih belum matang untuk bisa memahaminya.

"Besok Aara latihan balet lagi?" tanya Arion.

"Hmm."

"Baiklah, Daddy akan menemanimu selama seharian. Bagaimana?"

"Yeay! Horeee!" Aara berteriak senang.

...🖤🖤🖤...

Terpopuler

Comments

Khairul Azam

Khairul Azam

mimnta mommy kaya minta permen 🤭🤭. seperti anakku, aku kan sungle parent satu anak, lha anakku pernah minta ke aku" ibu, aku mau adek, semua semua punya adek aku sendiri yg gak punya adek" awalnya aku kaget tp tdk lama aku ketawa cukup mengejutkan permintaannya 😅😅🤭

2025-03-31

0

Teh Yen

Teh Yen

momynya araa ternyata lebih mementingkan kariernya daripada anknya sendiri,, jangan salahkan ankmu jika nanti dia tidak.mau menemuimu yah

2024-11-18

0

Miss Typo

Miss Typo

mommy kandung Aara pasti akan menyesal suatu saat nanti, lebih mementingkan karir daripada anak kandungnya sendiri

2025-03-13

0

lihat semua
Episodes
1 Penawaran Anak Kecil
2 Arion Maverick
3 Ucapan Terima Kasih
4 Mencari Pengasuh
5 Serangan Tiba-Tiba
6 Jangan Lakukan!
7 Menerima Tawaran
8 Izinkan Aara Memanggilnya Mama?
9 Mama Amber
10 Kau Cantik
11 Sebatas Itu
12 Penggoda
13 Tak Tergoda
14 Minum Bersama
15 Obrolan Menyenangkan
16 Sebuah Trauma
17 Tamu Tak Diundang
18 Protes Dayana
19 Rindu Mommy
20 Mempertahankan Diri
21 Kekesalan Dayana
22 Tertarik Padanya?
23 Cinta Tak Bisa Dipaksa
24 Saling Mengenal
25 Trauma Hubungan
26 Masih Gadis
27 Melebihi Kesepakatan
28 Menemui Claire
29 Bertemu Claire
30 Memanjakan Diri
31 Mimpi Mommy
32 Membalas Perkataannya
33 Sikap Angkuh Caroline
34 Apa Tujuannya?
35 Prasangka Buruk
36 PENGUMUMAN
37 Es Krim Bertiga
38 Memilih Pakaian Untuknya
39 Meminta Izin Darinya
40 Buah Kesabaran
41 Bertemu Mommy Aara
42 Jika Kau Menyukainya
43 Rasa Terima Kasih
44 Lepas!
45 Menghindarinya
46 Memohon Maaf
47 Ungkapan Perasaan
48 Rasa Tulus
49 Peringkat Kedua
50 Tentang Rasa Sayang
51 Hanya Belum Siap
52 Sebuah Rencana
53 Jatuh Cinta Berkali-kali
54 Melamarmu!
55 Siapakah?
56 Murka Dayana
57 Keputusan Terakhir
58 Persiapan Pernikahan
59 Pesta Pernikahan
60 Kejutan
61 Aku Mencintaimu!
62 Finally!
63 Kabar Baik?
64 Kabar Baik dan Buruk
65 Biarkan Kami Bahagia
66 Pada Akhirnya~
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Penawaran Anak Kecil
2
Arion Maverick
3
Ucapan Terima Kasih
4
Mencari Pengasuh
5
Serangan Tiba-Tiba
6
Jangan Lakukan!
7
Menerima Tawaran
8
Izinkan Aara Memanggilnya Mama?
9
Mama Amber
10
Kau Cantik
11
Sebatas Itu
12
Penggoda
13
Tak Tergoda
14
Minum Bersama
15
Obrolan Menyenangkan
16
Sebuah Trauma
17
Tamu Tak Diundang
18
Protes Dayana
19
Rindu Mommy
20
Mempertahankan Diri
21
Kekesalan Dayana
22
Tertarik Padanya?
23
Cinta Tak Bisa Dipaksa
24
Saling Mengenal
25
Trauma Hubungan
26
Masih Gadis
27
Melebihi Kesepakatan
28
Menemui Claire
29
Bertemu Claire
30
Memanjakan Diri
31
Mimpi Mommy
32
Membalas Perkataannya
33
Sikap Angkuh Caroline
34
Apa Tujuannya?
35
Prasangka Buruk
36
PENGUMUMAN
37
Es Krim Bertiga
38
Memilih Pakaian Untuknya
39
Meminta Izin Darinya
40
Buah Kesabaran
41
Bertemu Mommy Aara
42
Jika Kau Menyukainya
43
Rasa Terima Kasih
44
Lepas!
45
Menghindarinya
46
Memohon Maaf
47
Ungkapan Perasaan
48
Rasa Tulus
49
Peringkat Kedua
50
Tentang Rasa Sayang
51
Hanya Belum Siap
52
Sebuah Rencana
53
Jatuh Cinta Berkali-kali
54
Melamarmu!
55
Siapakah?
56
Murka Dayana
57
Keputusan Terakhir
58
Persiapan Pernikahan
59
Pesta Pernikahan
60
Kejutan
61
Aku Mencintaimu!
62
Finally!
63
Kabar Baik?
64
Kabar Baik dan Buruk
65
Biarkan Kami Bahagia
66
Pada Akhirnya~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!