Mempertahankan Diri

Setiap masalah yang di hadapi oleh sepasang suami istri, maka korban utama adalah anak. Anak yang tidak tahu menahu tentang masalah dan ketidak cocokan lagi yang terjadi pada orang tuanya, harus menanggung resiko dan beban yang sulit ia mengerti.

Tentu saja, Aara memiliki banyak pertanyaan tentang orang tuanya yang sudah tidak lagi bersama. Terlebih, dalam waktu setahun terakhir ia hanya di urus oleh Arion dan sangat jarang bertemu dengan Claire.

Salah satu alasan mengapa Amber segera menggugat cerai mantan suaminya secepatnya adalah demi menghindari hadirnya anak di antara mereka. Ketidakcocokan sejak awal sudah Amber rasakan, maka sebelum terlahir seorang anak, ia memutuskan untuk segera berpisah. Sebelum penyesalan akan semakin memberatkannya.

"Apa Aara sangat ingin bertemu Mommy?" tanya Amber.

"Hmm." Aara mengangguk. Ia mendongak, menatap Amber penuh harap.

"Mama Amber tidak bisa berjanji. Tapi, Mama Amber akan berusaha membantu," jawab Amber.

"Yeay!" seru Aara senang. Anak itu langsung berhamburan memeluk Amber dengan wajah ceria.

Tepat sebelum jam makan malam, Arion sudah tiba di rumah. Ia langsung membersihkan diri dan melihat keadaan Aara ke kamarnya.

Saat tiba di depan pintu kamar sang anak, Arionmengintip di sela pintu yang terbuka dan mendapati Amber dan Aara sedang membaca buku bersama. Keduanya duduk bersandar di atas kasur sambil bertukar tawa.

Dalam hati, Arion merasa bahagia. Pemandangan inilah yang ia sukai, hal-hal seperti inilah yang ia inginkan.

Arion mengingat saat-saat ia masih bersama mantan istrinya. Bahkan beberapa hari setelah kelahiran Aara, Claire sudah disibukkan dengan jadwal pemotretan yang padat. Wanita itu pergi hampir setiap hari dan pulang malam, sehingga ia tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus anak yang baru saja ia lahirkan.

Sejak bayi, Aara dirawat oleh Bibi Marry. Kepala pelayan yang sudah puluhan tahun mengabdi pada keluarga Arion itu merangkap pekerjaan sebagai pengasuh Aara sekaligus.

Sudah berulang kali Arion meminta Claire untuk berhenti dari pekerjaannya dan fokus pada putri mereka, namun Claire tidak bisa melakukannya. Karir adalah segalanya dalam hidup wanita itu, melepas karir yang telah ia bangun sejak remaja tentunya bukan hal yang mudah. Meski bersuamikan seorang pengusaha kaya, Claire tetap enggan melepas apa yang sudah melekat pada dirinya.

"Daddy!" teriakan Aara membangunkan Arion dari kilas balik masa lalunya. Aara memergoki laki-laki itu sedang mengintip, anak itu turun dari kasur dan berlari menghampiri ayahnya.

"Hai, Sayang. Bagaimana kabarmu hari ini?" tanya Arion. Ia memeluk Aara dan menaikkan gadis kecil itu ke gendongannya.

"Aara senang. Mama Amber membaca dongeng," jawabnya.

"Wah, bagus. Apa Aara sudah lapar?"

"Hmm." Aara mengangguk.

"Baiklah, ayo makan. Nenek pasti sudah menunggu," ajak Arion.

"Tapi, tadi Nenek marah-marah."

"Nenek marah?" tanya Arion.

"Hmm, Nenek marah ke Mama Amber," jelas Aara. Mendengar hal itu, Amber yang sedang menata buku bacaan di rak meja belajar langsung menghampiri Arion.

"Tidak, bukan begitu. Nyonya hanya menegurku," sela Amber sebelum Arion bertanya.

"Kau baik-baik saja?" tanya Arion. Ia benar-benar khawatir. Arion jelas paham bagaimana sifat dan sikap ibunya.

"Aku baik-baik saja, tidak ada yang perlu di khawatirkan."

"Baiklah, ayo turun dan makan bersama," ajak Arion.

"Bukankah sebaiknya aku makan setelah kalian selesai? Aku hanya tidak ingin membuat Nyonya Dayana merasa tidak nyaman."

"Selama ada aku, Mama tidak akan berani mengatakan hal-hal buruk di depanmu. Aku akan bicara padanya," jawab Arion. "Aara tidak akan mau makan jika tidak bersamamu," lanjutnya.

Amber menarik napas dalam-dalam. Ia tidak punya pilihan lain selain menuruti perintah laki-laki itu.

Sesampainya di ruang makan, rupanya Dayana sudah lebih dulu tiba di sana. Wanita itu sudah duduk dengan sendok dan garpu di tangannya.

"Hei, Amber. Tolong buatkan saya perasan jeruk hangat ke dapur. Yang ini rasanya kurang enak," ucap Dayana saat melihat Amber baru saja duduk di kursinya.

"Maaf, Nyonya. Di sini saya seorang pengasuh dan saya hanya bertugas melayani Aara. Silahkan minta tolong pada pelayan di sana," jawab Amber sambil menunjuk dua pelayan yang berdiri tidak jauh dari meja makan mereka.

Mendengar hal itu, Dayana membulatkan mata lebar. Sementara Arion, ia tersenyum dan bangga dengan keberanian Amber mempertahankan prinsipnya.

...🖤🖤🖤...

Terpopuler

Comments

Teh Yen

Teh Yen

hahaa syukurin jangan semena mena makanya haha malu dah tuh mukanya mo taruh mana

2024-11-19

0

Evy

Evy

Itu keren Amber..

2025-03-02

0

LENY

LENY

BAGUS AMBER JGN MAU DITINDAS WANITA ULAR INI.

2024-08-28

0

lihat semua
Episodes
1 Penawaran Anak Kecil
2 Arion Maverick
3 Ucapan Terima Kasih
4 Mencari Pengasuh
5 Serangan Tiba-Tiba
6 Jangan Lakukan!
7 Menerima Tawaran
8 Izinkan Aara Memanggilnya Mama?
9 Mama Amber
10 Kau Cantik
11 Sebatas Itu
12 Penggoda
13 Tak Tergoda
14 Minum Bersama
15 Obrolan Menyenangkan
16 Sebuah Trauma
17 Tamu Tak Diundang
18 Protes Dayana
19 Rindu Mommy
20 Mempertahankan Diri
21 Kekesalan Dayana
22 Tertarik Padanya?
23 Cinta Tak Bisa Dipaksa
24 Saling Mengenal
25 Trauma Hubungan
26 Masih Gadis
27 Melebihi Kesepakatan
28 Menemui Claire
29 Bertemu Claire
30 Memanjakan Diri
31 Mimpi Mommy
32 Membalas Perkataannya
33 Sikap Angkuh Caroline
34 Apa Tujuannya?
35 Prasangka Buruk
36 PENGUMUMAN
37 Es Krim Bertiga
38 Memilih Pakaian Untuknya
39 Meminta Izin Darinya
40 Buah Kesabaran
41 Bertemu Mommy Aara
42 Jika Kau Menyukainya
43 Rasa Terima Kasih
44 Lepas!
45 Menghindarinya
46 Memohon Maaf
47 Ungkapan Perasaan
48 Rasa Tulus
49 Peringkat Kedua
50 Tentang Rasa Sayang
51 Hanya Belum Siap
52 Sebuah Rencana
53 Jatuh Cinta Berkali-kali
54 Melamarmu!
55 Siapakah?
56 Murka Dayana
57 Keputusan Terakhir
58 Persiapan Pernikahan
59 Pesta Pernikahan
60 Kejutan
61 Aku Mencintaimu!
62 Finally!
63 Kabar Baik?
64 Kabar Baik dan Buruk
65 Biarkan Kami Bahagia
66 Pada Akhirnya~
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Penawaran Anak Kecil
2
Arion Maverick
3
Ucapan Terima Kasih
4
Mencari Pengasuh
5
Serangan Tiba-Tiba
6
Jangan Lakukan!
7
Menerima Tawaran
8
Izinkan Aara Memanggilnya Mama?
9
Mama Amber
10
Kau Cantik
11
Sebatas Itu
12
Penggoda
13
Tak Tergoda
14
Minum Bersama
15
Obrolan Menyenangkan
16
Sebuah Trauma
17
Tamu Tak Diundang
18
Protes Dayana
19
Rindu Mommy
20
Mempertahankan Diri
21
Kekesalan Dayana
22
Tertarik Padanya?
23
Cinta Tak Bisa Dipaksa
24
Saling Mengenal
25
Trauma Hubungan
26
Masih Gadis
27
Melebihi Kesepakatan
28
Menemui Claire
29
Bertemu Claire
30
Memanjakan Diri
31
Mimpi Mommy
32
Membalas Perkataannya
33
Sikap Angkuh Caroline
34
Apa Tujuannya?
35
Prasangka Buruk
36
PENGUMUMAN
37
Es Krim Bertiga
38
Memilih Pakaian Untuknya
39
Meminta Izin Darinya
40
Buah Kesabaran
41
Bertemu Mommy Aara
42
Jika Kau Menyukainya
43
Rasa Terima Kasih
44
Lepas!
45
Menghindarinya
46
Memohon Maaf
47
Ungkapan Perasaan
48
Rasa Tulus
49
Peringkat Kedua
50
Tentang Rasa Sayang
51
Hanya Belum Siap
52
Sebuah Rencana
53
Jatuh Cinta Berkali-kali
54
Melamarmu!
55
Siapakah?
56
Murka Dayana
57
Keputusan Terakhir
58
Persiapan Pernikahan
59
Pesta Pernikahan
60
Kejutan
61
Aku Mencintaimu!
62
Finally!
63
Kabar Baik?
64
Kabar Baik dan Buruk
65
Biarkan Kami Bahagia
66
Pada Akhirnya~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!