Tak Tergoda

Arion tidak terkejut dengan sikap Gritea padanya. Pasalnya, bukan hanya wanita itu saja yang pernah melakukan hal yang sama. Banyak dari para model yang bekerja untuknya melakukan segala cara agar ia mendapatkan bonus tambahan ataupun rencana proyek selanjutnya.

Karena besarnya perusahaan Arion dan kesuksesan brand yang dikembangkan, hampir semua model menginginkan pekerjaan itu.

"Aku milikmu, Mr. Maverick," bisik Gritea di telinga Arion. Wanita itu tersenyum menggoda, menggesekkan buah kembarnya ke pundak Arion.

"Pekerjaan hanya diberikan jika kau bisa memberikan keuntungan pada perusahaan," ucap Arion dengan wajah datar.

"Jika aku tidak bisa memberikan keuntungan pada perusahaan, aku bisa memberikan keuntungan secara pribadi padamu. Bagaimana?" tanya Gritea. Ia pantang menyerah. Uang yang ia hasilkan dari sekali pemotretan brand perusahaan Arion sudah terlihat jelas nominalnya. Tentu saja ia akan melakukan segala cara agar terus bisa dipekerjakan untuk proyek selanjutnya.

Arion menghela napas panjang. Ia menatap Gritea tanpa ekspresi. Wanita seperti ini, hanya akan merusak citra perusahaannya. Sebenarnya, Arion lebih suka mempekerjakan model yang jujur dan bekerja keras dengan usahanya secara murni, bukan dengan menyodorkan tubuhnya pada pemegang kekuasaan.

Gritea mengalungkan tangannya di leher Arion, membuka kedua pahanya lebar dan duduk berhadapan di pangkuan laki-laki itu.

"Kita bisa memulainya dari sini," bisik Gritea.

Arion mendesah, rupanya Gritea lebih berani dari yang ia duga.

"Aku ada banyak pekerjaan. Kau sudah mendapatkan hakmu, sekarang pergilah," usir Arion.

"Kau tidak mau mencobanya, Mr. Maverick?"

Arion tersenyum miring. "Aku bahkan memiliki sesuatu yang lebih darimu," batin laki-laki itu. Membayangkan wajah Amber saja lebih membuatnya sesak. Bahkan Gritea pun tidak mampu membangkitkan gairahnya.

"Pergilah!" ucap Arion sekali lagi.

Dengan wajah kesal sekaligus kecewa, Gritea turun dari pangkuan Arion. Wanita itu memasukkan amplop berisi uang miliknya ke dalam tas dan berjalan meninggalkan ruangan.

Sepeninggal Gritea, Arion melakukan panggilan video pada Aara. Ia sudah merindukan putri kecilnya meski baru beberapa jam tidak bertemu. Karena di hari sabtu dan minggu, Arion lebih sibuk dari hari biasa.

"Hai, Cantik! Bagaimana kabarmu hari ini?" tanya Arion melalui panggilan video.

"Daddy, Aara baru pulang dari rumah balet."

"Hmm, benarkah? Daddy sibuk hari ini, mungkin akan pulang malam."

"Baiklah."

"Bisa berikan ponselnya pada Mama Amber?" pinta Arion.

"Mama Amber sedang mandi, tunggu sebentar, ya."

Arion tersenyum, meletakkan ponselnya di atas meja sambil menunggu Aara menyerahkan ponsel miliknya pada Amber.

Selang beberapa menit, terdengar suara Aara memanggil Amber. Arion langsung melihat layar ponselnya dan berpikir jika Amber sudah siap berbicara dengannya.

Namun sebuah pemandangan tak terduga terlihat, rupanya Amber baru saja keluar dari kamar mandi dengan hanya berbalut handuk di tubuhnya. Wanita itu nampak terkejut dan segera merebut ponsel Aara saat ia sadar jika anak itu mengarahkan kamera ponselnya pada Amber.

"Sayang, Mama Amber belum pakai baju, tidak sopan, ya!" Terdengar suara Amber sedang menegur Aara.

"Daddy mau bicara," jawab Aara.

"Iya, tunggu Mama Amber selesai berpakaian, ya?"

"Hmm."

Sekilas, Arion menyaksikan pemandangan itu. Ia pun bisa mendengar dengan jelas percakapan antara Amber dan putrinya.

Kini, pikiran Arion semakin terkontaminasi oleh tubuh indah yang baru saja ia lihat. Laki-laki menjadi tidak sabar dan ingin segera menyelesaikan pekerjaannya agar bisa lekas pulang.

Dengan hal seperti ini saja, Arion sudah dimabuk kepayang. Wajah Amber dan bayangan tentang hangat tubuh wanita itupun terus berputar di kepalanya.

"Ya, Tuan. Ada perlu apa?" tanya Amber. Ia menunjukkan wajahnya di layar ponsel dan Arion senang melihat wanita itu.

"Aku hanya mau mengatakan, jika hari ini aku mungkin akan pulang terlambat. Aku ingin kau menginap dan menemani Aara. Kau bisa tidur bersama Aara, atau aku akan meminta pelayan untuk menyiapkan kamar untukmu," jelas Arion.

"Tidak perlu, aku bisa tidur bersama Aara."

"Baiklah. Tolong pastikan Aara makan dan tidur siang dengan teratur," pesan Arion.

"Hmm." Amber mematikan ponselnya.

Selama hampir satu minggu bekerja sebagai pengasuh Aara, Amber selalu pulang ke rumahnya setiap malam. Aara terbiasa tidur dengan jadwal teratur setiap pukul sembilan malam. Setelah itu, selesai sudah pekerjaan Amber dan ia bisa pulang ke rumahnya. Wanita itu akan kembali ke kediaman Arion setiap pukul enam pagi, sopir selalu siap siaga untuk mengantar dan menjemputnya setiap hari.

...🖤🖤🖤...

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

emangnya mau lekas pulang trs mau ngapain pak??? 🤭🤭🤭🤭🤭

2024-12-09

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

semoga kamu selamat malam ini Amber.. tuan duda udah nyut²an ajabtuh..

2024-08-12

2

rain_

rain_

grintii grintiii/CoolGuy//Speechless/

2024-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Penawaran Anak Kecil
2 Arion Maverick
3 Ucapan Terima Kasih
4 Mencari Pengasuh
5 Serangan Tiba-Tiba
6 Jangan Lakukan!
7 Menerima Tawaran
8 Izinkan Aara Memanggilnya Mama?
9 Mama Amber
10 Kau Cantik
11 Sebatas Itu
12 Penggoda
13 Tak Tergoda
14 Minum Bersama
15 Obrolan Menyenangkan
16 Sebuah Trauma
17 Tamu Tak Diundang
18 Protes Dayana
19 Rindu Mommy
20 Mempertahankan Diri
21 Kekesalan Dayana
22 Tertarik Padanya?
23 Cinta Tak Bisa Dipaksa
24 Saling Mengenal
25 Trauma Hubungan
26 Masih Gadis
27 Melebihi Kesepakatan
28 Menemui Claire
29 Bertemu Claire
30 Memanjakan Diri
31 Mimpi Mommy
32 Membalas Perkataannya
33 Sikap Angkuh Caroline
34 Apa Tujuannya?
35 Prasangka Buruk
36 PENGUMUMAN
37 Es Krim Bertiga
38 Memilih Pakaian Untuknya
39 Meminta Izin Darinya
40 Buah Kesabaran
41 Bertemu Mommy Aara
42 Jika Kau Menyukainya
43 Rasa Terima Kasih
44 Lepas!
45 Menghindarinya
46 Memohon Maaf
47 Ungkapan Perasaan
48 Rasa Tulus
49 Peringkat Kedua
50 Tentang Rasa Sayang
51 Hanya Belum Siap
52 Sebuah Rencana
53 Jatuh Cinta Berkali-kali
54 Melamarmu!
55 Siapakah?
56 Murka Dayana
57 Keputusan Terakhir
58 Persiapan Pernikahan
59 Pesta Pernikahan
60 Kejutan
61 Aku Mencintaimu!
62 Finally!
63 Kabar Baik?
64 Kabar Baik dan Buruk
65 Biarkan Kami Bahagia
66 Pada Akhirnya~
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Penawaran Anak Kecil
2
Arion Maverick
3
Ucapan Terima Kasih
4
Mencari Pengasuh
5
Serangan Tiba-Tiba
6
Jangan Lakukan!
7
Menerima Tawaran
8
Izinkan Aara Memanggilnya Mama?
9
Mama Amber
10
Kau Cantik
11
Sebatas Itu
12
Penggoda
13
Tak Tergoda
14
Minum Bersama
15
Obrolan Menyenangkan
16
Sebuah Trauma
17
Tamu Tak Diundang
18
Protes Dayana
19
Rindu Mommy
20
Mempertahankan Diri
21
Kekesalan Dayana
22
Tertarik Padanya?
23
Cinta Tak Bisa Dipaksa
24
Saling Mengenal
25
Trauma Hubungan
26
Masih Gadis
27
Melebihi Kesepakatan
28
Menemui Claire
29
Bertemu Claire
30
Memanjakan Diri
31
Mimpi Mommy
32
Membalas Perkataannya
33
Sikap Angkuh Caroline
34
Apa Tujuannya?
35
Prasangka Buruk
36
PENGUMUMAN
37
Es Krim Bertiga
38
Memilih Pakaian Untuknya
39
Meminta Izin Darinya
40
Buah Kesabaran
41
Bertemu Mommy Aara
42
Jika Kau Menyukainya
43
Rasa Terima Kasih
44
Lepas!
45
Menghindarinya
46
Memohon Maaf
47
Ungkapan Perasaan
48
Rasa Tulus
49
Peringkat Kedua
50
Tentang Rasa Sayang
51
Hanya Belum Siap
52
Sebuah Rencana
53
Jatuh Cinta Berkali-kali
54
Melamarmu!
55
Siapakah?
56
Murka Dayana
57
Keputusan Terakhir
58
Persiapan Pernikahan
59
Pesta Pernikahan
60
Kejutan
61
Aku Mencintaimu!
62
Finally!
63
Kabar Baik?
64
Kabar Baik dan Buruk
65
Biarkan Kami Bahagia
66
Pada Akhirnya~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!