13

Mobil Patricia berhenti di depan sebuah rumah mewah. Mereka bertiga pun segera turun dari mobil dan langsung disambut oleh dua orang di depan pintu gerbang utama. Patricia berlari mendekat dan langsung memeluk dua orang itu secara bergantian.

"Opa! Oma! Cia kangen kalian." Patricia menciumi dua orang itu secara bergantian.

"Dasar cucu nakal! Kenapa kamu hanya datang ke sini saat butuh saja?" Opa Jo langsung memukul pantat Patricia menggunakan tongkatnya.

"Opaa ... sakit." Patricia merengek, sedangkan Opa Jo hanya menggeleng sembari mencebikkan bibir. Dia tahu kalau Patricia hanya berpura-pura karena pukulan itu sangatlah pelan dan tidak ada pengaruh apa-apa untuk Patricia.

"Sayang, kenapa kamu tidak pernah menjenguk Oma?" Oma Mila menatap penuh kerinduan. Patricia pun dengan semangatnya menciumi wajah wanita tua itu.

"Aku sibuk, Oma. Kenapa Oma makin hari makin cantik aja," puji Patricia diiringi kekehan.

"Tentu saja. Oma memang selalu cantik meskipun sudah berumur. Eh, lelaki tampan ini siapa?" Oma Mila berjalan cepat mendekati Andra dan dengan santainya merangkulkan tangan di lengan Andra tanpa peduli pada tatapan Opa Jo yang mulai menajam. Patricia dan Kenzi yang melihat itu pun hanya terkekeh.

"Anak tampan. Maukah kamu berkenalan dengan Oma? Meskipun Oma sudah tua, tetapi masih kuat bergoyang di ranjang. Haha." Oma Mila tergelak keras.

"Mila!" Suara Opa Jo menggelegar. Namun, Oma Mila tidak takut sama sekali, sedangkan Andra bergidik ngeri dan takut dengan Oma Mila yang menurutnya sangat genit.

"Nama saya Andra, Oma." Andra tersenyum sembari melepaskan rangkulan tangan wanita itu.

"Cia, lebih baik sekarang kita masuk. Bukankah kamu butuh bantuan Opa." Tanpa peduli pada istrinya, Opa Jo langsung berbalik dan masuk ke rumah. Masih merasa kesal kepada istri mesumnya.

Namun, langkah Johan terhenti saat merasakan punggungnya terasa berat, ternyata Oma Mila dengan santainya meminta gendong di belakang.

"Astaga, Mila. Kamu mau mematahkan pinggangku?" Opa Jo memang mengomel, tetapi dia menahan tubuh Mila agar tidak terjatuh. "Malu sama anak muda."

"Biarkan saja. Aku ingin buktikan kalau kamu masih kuat meskipun kita sudah berumur, Mas." Oma Mila mengalungkan tangannya di leher Opa Jo dan dengan santai menciumi pipi lelaki itu.

"Ish! Ini yang bikin Cia males ke sini. Cuma bikin iri." Patricia menghempaskan tubuhnya ke sofa dan disusul Andra juga Kenzi.

"Astaga, pinggangku encok," keluh Opa Jo saat baru saja menurunkan Oma Mila di sofa. Bukannya merasa kasihan, Oma Mila justru tersenyum senang.

"Hentikan kemesraan kalian. Ingat, ada tiga anak muda jomlo di sini," sindir Patricia. Opa Jo dan Oma Mila pun hanya terkekeh.

Setelah puas bercanda, Opa Jo pun segera bertanya hal serius tentang penculikan itu. Dia menyuruh pelayan untuk mengambil laptop miliknya dan segera memainkan jarinya dengan lincah di atas keyboard. Soal tubuh, Opa Jo memang sudah mulai menua, tetapi kecerdasan otaknya masih sama seperti saat muda.

"Apakah ini mobil mereka? Kalau iya, mereka melewati jalan ini." Opa Johan menunjukkan laptopnya.

"Apa tidak bisa dilihat mobil mereka berhenti di mana?" tanya Patricia.

"Tidak. Karena CCTV di sekitar tidak menunjukkan tanda mobil itu lewat." Opa Jo terus mengamati tampilan CCTV itu. "Apa kalian tahu kira-kira siapa musuh mereka?"

"Tuan Janu, Opa. Dia yang juga sudah membunuh kedua orang tua Margaretha karena dendam di masa lalu."

"Dendam masa lalu?" Opa Jo menatap Andra dengan kening mengerut dalam. Andra pun mengangguk cepat. "Dendam apa?"

"Kurang tahu detailnya, Ayah El yang tahu jelasnya tentang dendam itu."

"Lalu di mana ayahmu sekarang?" tanya Opa Jo lagi.

"Di kampung. Dulu ayah juga ikut ditembak bersama mereka, tapi ayah berpura-pura mati dan akhirnya dibawa ke kampung, meskipun setelahnya ayah harus koma, tapi beruntung dia masih hidup sampai sekarang," terang Andra. Merasa sedih saat teringat kejadian dulu. Kejadian paling menyakitkan dalam hidupnya setelah kematian kedua orang tuanya.

"Kalau begitu, bisakah kamu menyuruh ayahmu untuk datang ke sini? Opa yakin kalau dia bisa sangat berguna nantinya."

"Tapi, Opa. Aku takut ayah akan terluka kalau sampai datang ke kota. Kalau sampai bajingan itu tahu Ayah masih hidup, aku yakin mereka tidak akan diam saja karena bagaimana juga ayah adalah saksi kunci kebiadaban lelaki itu." Andra berbicara lirih. Meskipun dia khawatir pada Margaretha, tetapi kekhawatiran akan keselamatan Eldrick lebih besar jika lelaki itu harus datang ke sini.

"Kamu tenang saja. Anak buahku akan menjaga dengan baik. Katakan di mana alamatnya biar anak buahku yang menjemput dan kita bisa segera menemukan keberadaan nona mudamu itu," perintah Opa Jo lagi.

Andra pun mengiyakan dan mengatakan di mana Eldrick sekarang tinggal. Tanpa menunggu waktu lama, Opa Jo segera menyuruh anak buahnya untuk segera menjemput Eldrick. Ketika anak buah Opa Jo baru saja pergi, mereka dikejutkan dengan kedatangan sahabat Margaretha berserta suami mereka.

"Ndra. Bagaimana ceritanya Markonah bisa diculik." Zety mendudukkan tubuhnya di samping Andra. Bertanya dengan penuh tidak sabar.

"Ceritanya panjang."

"Sepanjang apa pun ceritamu. Aku akan mendengarkan, Ndra!" Zahra pun ikut tidak sabar.

"Ndra, apa penculik itu adalah orang yang membunuh orang tua Markonah?" tanya Zety menerka. Andra pun mengangguk cepat.

"Kenapa gue tidak tahu soal ini?" tanya Rasya. Menatap bingung karena dia memang belum tahu cerita soal Margaretha. Zety pun berjanji akan menceritakan semuanya nanti.

"Nanti gue ceritain semuanya, Ra. Sekarang kita harus bergerak cepat nyari Markonah."

Rasya pun memilih diam dan menyuruh Pandu untuk mengerahkan anak buahnya. Membantu agar segera bisa menemukan sahabatnya.

Kuharap kamu masih dalam keadaan baik-baik saja, Mar.

Terpopuler

Comments

Wanti Suswanti

Wanti Suswanti

semoga markonah tidak sampai ternoda...

2022-09-16

0

Wati Simangunsong

Wati Simangunsong

kurapp ap kbarmu am om panu

2022-09-10

0

Surtinah Tina

Surtinah Tina

ati kerahkan semua anak buahnya buat selamatin markonah ...jangan sampai ternodai

2022-09-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!