Margaretha terdiam melihat gadis cantik yang saat ini berdiri di samping Andra. Memakai jeans ketat dan blazzer, rambutnya dikucir tinggi hingga menampilkan leher jenjangnya yang putih bersih. Sungguh, melihat gadis secantik itu saja sudah membuat Margaretha terpesona, apalagi kalau cowok yang melihatnya.
"Ehem!" Andra berdeham saat melihat Margaretha yang terus saja diam. Mendengar dehaman itu, Margaretha pun menoleh dan mendengkus kasar saat menatap ke arah Andra. "Bukankah sudah aku katakan jangan pergi sendirian!"
"Lu lama." Margaretha menjawab ketus.
"Aku terjebak macet. Padahal kamu tetap tidak akan terlambat meskipun menungguku beberapa menit lagi." Andra masih mengomel. Margaretha pun hanya diam saja. "Coba saja kamu berangkat sama aku. Kamu tidak akan terluka seperti ini."
"Anggap aja gue lagi apes." Margaretha masih berbicara ketus. Bahkan, dia memalingkan wajah karena tidak mau bertatapan dengan Andra.
"Kamu ...."
"Ndra! Diamlah!" Gadis cantik yang berdiri di samping Andra itu berbicara setengah membentak dan membuat Andra benar-benar menutup rapat mulutnya. "Kamu bukannya nanya apa yang sakit malah ngomel seperti emak-emak."
"Harusnya kamu yang diam. Kamu tidak tahu apa-apa. Aduhhh!" Andra meringis saat gadis itu sudah menjewer telinganya cukup kencang. "Lepasin! Sakit!"
"Tapi aku tahu setelah ini kamu akan bilang kalau aku adalah gadis paling galak yang sok tahu!" Gadis itu melepaskan jewerannya cukup kasar yang membuat Andra kembali meringis dan mengusap telinganya yang sudah memerah.
Sementara Margaretha sejak tadi hanya diam dan mengamati interaksi di antara mereka. Entah mengapa, ada perasaan aneh yang menyusup masuk hingga membuat hatinya terasa berdenyut sakit. Menyadari raut wajah Margaretha, gadis itu pun tersenyum dan mengulurkan tangannya.
"Hai, Nona cantik. Maukah berkenalan denganku?" ajaknya lembut.
"Sok manis," cibir Andra yang langsung menunjukkan dua jari tanda damai saat gadis itu mendelik ke arahnya.
Walaupun hatinya merasa tidak tentu, Margaretha tetap membalas uluran tangan itu dan berjabatan erat. "Margaretha."
"Nama yang cantik. Kenalkan namaku Patricia panggil saja Cia," ucapnya.
"Atau panggil saja Patrick." Andra menambahkan diiringi tawa meledek.
"Diamlah, Ndra. Atau kamu kamu mainanku menyapamu." Tangan kanan Patricia masih menjabat tangan Margaretha, sedangkan tangan kirinya masuk ke dalam saku blazzer.
"Heh! Jangan gila kamu!" Andra melambaikan tangan untuk mengurungkan gerakan tangan Patricia yang hendak mengambil sesuatu dari dalam saku. Patricia pun tersenyum sinis dan melepaskan jabatan tangannya dengan Margaretha. "Jangan galak-galak, Nona. Atau tidak akan pernah ada lelaki yang mau denganmu. Selain aku tentunya," kelakar Andra.
"Kalandra Wiraguna Kusuma!" pekik Patricia.
"Apa, Sayang," timpal Andra. Mengejutkan Margaretha. Gadis itu pun mendadak diam dan merasakan hatinya memanas saat melihat pemandangan itu. Apalagi sikap Andra yang sangat akrab dan dekat dengan Patricia. Tentu saja sangat berbeda saat berbicara dengannya dan Margaretha merasa tidak suka itu.
Margaretha pun memilih untuk memejamkan mata agar tidak melihat kemesraan mereka. Dalam hatinya mengumpati Andra. Bisakah lelaki itu sedikit menjaga perasannya. Rasa sakit karena kecelakaan, tidak sebanding dengan sakit saat melihat pemandangan itu.
Perawat yang barusan keluar pun masuk lagi dan terkejut saat melihat ada dua orang di dalam ruangan. Dia pun merasa was-was dan berjalan dengan tergesa. Khawatir akan terjadi hal yang tidak inginkan.
"Kalian siapa?" tanya perawat itu. Margaretha pun kembali membuka matanya.
"Dia teman saya, Sus." Margaretha menjawab ketika Andra dan Patricia masih saling bertatapan heran.
"Oh begitu. Saya pikir orang jahat." Perawat itu mengembuskan napas lega. "Nona, semua administrasi sudah saya urus."
"Terima kasih banyak, Sus. Kira-kira semua habis berapa, Sus?" tanya Margaretha. Khawatir uangnya tidak cukup untuk membayar.
"Semua—"
"Aku akan melunasi semuanya." Andra menyela pembicaraan mereka. Meminta perawat tersebut menunjukkan surat administrasi dan segera keluar untuk melunasi semuanya.
Ketika Andra pergi bersama perawat tadi. Suasana di ruangan tersebut menjadi canggung. Margaretha dan Patricia sama-sama diam sampai cukup lama.
"Lain kali, lebih berhati-hati, Nona. Bukankah kamu sudah tahu kalau ada musuh di sekitarmu." Suara Patricia terdengar sedikit ketus.
"Ya. Terima kasih sudah mengingatkanku, Nona." Margaretha tersenyum paksa.
"Ya. Cepatlah sembuh, Nona. Aku harus pergi sekarang." Patricia melirik jam tangan dan berbalik pergi dengan tergesa.
"Kamu tidak menunggu Andra?" tanya Margaretha menghentikan langkah Patricia yang hampir sampai di pintu.
"Tidak. Katakan saja pada pria menyebalkan itu kalau gadis cantik ini sudah pulang," celetuk Patricia diiringi kekehan. Gadis itu pun langsung pergi begitu saja tanpa pernah berbalik lagi.
"Huh!" Margaretha mengembuskan napas kasar saat pintu sudah tertutup rapat. Ada sakit yang tidak bisa dia jelaskan dengan kata-kata. "Memangnya gue ini siapa? Kenapa di sini rasanya sakit sekali. Pasti karena jatuh tadi." Margaretha mengusap dadanya karena merasakan denyutan yang terasa sakit di sana.
Dia pun mengalihkan pandangan ke arah pintu yang terbuka lagi dan melihat Andra yang berjalan masuk. Andra terlihat mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan tersebut. Margaretha tahu pasti apa yang sedang dicari oleh lelaki itu.
"Di ma—"
"Nona Cia sudah pulang baru saja." Margaretha menjawab bahkan sebelum Andra selesai bertanya.
"Aku pergi sebentar." Andra pun keluar lagi dengan terburu.
Melihat itu, kedua mata Margaretha basah. Ada carian bening yang hendak memaksa keluar. Namun, sebisa mungkin Margaretha menahan. Sakit? Entahlah. Margaretha tidak tahu apa alasan yang membuat dirinya merasa sakit seperti sedang—patah hati.
Mungkinkah di dunia ini masih ada orang yang mencintaiku? Kenapa hidupku harus sesakit ini dan kenapa papa dan mama tidak mengajakku pergi.
😜😜😜😜
Selamat pagi, guys.
Semangat pagi dan kasih semangat juga buat Othor nih 😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
𝐀⃝🥀senjaHIATᴳ𝐑᭄⒋ⷨ͢⚤🤎🍉
duuh kasian markonah.bikon nyesek bacanya😔
2022-10-09
0
nurcahaya
duh nyesek ya mar,sing sabar emang kalau udah kna cinta pasti sakit tu hati ketika melihat org yg sdah masuk kehati kita bersama yg lain🥺🥺🥺🥺🥺
2022-09-04
1
Wati Simangunsong
ko cia bs ktemu andra.. knp bs gtu y..?
2022-09-04
2