Surat Wasiat Kakek

Surat Wasiat Kakek

Tidak Percaya

Ada kalanya hidup sering dikejutkan oleh hal-hal diluar dugaan

- Barra -

.....

"Tidak!!!." Barra menolak keras permintaan sang ayah.

" Tapi kamu tidak punya pilihan lain.. Kamu tetap harus menerimanya Barra."

Seketika hawa panas merasuk ke dalam diri Barra, perkataan ayahnya membuatnya serasa jantungan.. Sesak.

" Pernikahan bukan lelucon yah.. Aku tidak mau!!."

" Braakk....!!." Agung Pramudya Nitinegoro menggebrak meja makan ketika mereka sekeluarga tengah menyantap makan malam di kediaman Nitinegoro.

" Yah.. Sudah jangan seperti itu." Istrinya yang tidak lain adalah ibu Barra, Angelina Pramudya Nitinegoro menahan amarah sang suami.

" Ini akibat dari perlakuanmu terlalu memanjakannya, lihat dia sudah berani membantahku!." Nafasnya naik turun, Agung sebisa mungkin menahan amarah untuk tidak melayangkan tangan pada putra tunggalnya itu.

" Barra, kalau kamu mau hidup enak turuti perintah ayah, tapi kalau kamu mau kita menjadi gelandangan kamu boleh menolaknya."

Agung melengos pergi dengan segala amarah tertahan di jiwa. Menutup pintu secara kasar meninggalkan suara debuman yang cukup keras.

" Bu.. Ini tidak adil. Masa aku harus nikah sama wanita yang sama sekali tidak aku tau. Kenapa harus aku?." Barra merajuk meminta bantuan pada ibunya, biasanya kalau Barra sudah seperti itu ibunya akan membela di depan sang ayah. Tapi kali ini berbeda, masalah yang dihadapi cukup pelik.

" Berdamailah dengan ayahmu.. Kita tidak punya pilihan.."

"Apa?." Seakan tidak percaya apa yang dikatakan ibunya, Barra memilih pergi menghabiskan malam panjangnya di sebuah bar tempat biasa yang sering ia kunjungi saat stress melanda.

Barra seorang lelaki kuat, ia tidak mudah untuk cepat mabuk. Saat orang lain akan mabuk hanya dengan tiga atau empat gelas minuman beralkohol. Tidak dengan Barra, ia akan bertahan lebih dari itu. Barra mengacak-ngacak rambutnya, matanya memerah. Ditemani oleh beberapa wanita malam yang hanya dilihatnya saja malam itu tanpa disentuh. Malam itu ia tak menginginkan apa-apa selain lari dari kenyataan menghindari pernikahan yang sama sekali tak ia inginkan.

*****

Dua hari yang lalu

Pengacara pribadi sekaligus orang kepercayaan orang tuanya Agung Pramudya yang tak lain adalah kakeknya Barra Pramudya, Pak Norman Setya datang ke kediaman keluarga besar Nitinegoro. Maksud kedatangannya adalah untuk menyampaikan isi surat wasiat kakek Nitinegoro yang wafat 40 hari yang lalu. Semua anggota keluarga di harapkan untuk berkumpul di ruang tamu beserta dengan para assiten rumah tangga yang berjumlah sebanyak 15 orang harus ikut menjadi saksi dibacakannya isi wasiat tersebut.

Pak Norman segera membacakan isi surat wasiat tanpa bertele-tele dengan sangat jelas bahwa inti dari surat wasiat itu adalah Barra harus menikah dengan wanita pilihan kakeknya sebagai syarat untuk mendapatkan seluruh aset dan harta kekayaan kakek Nitinegoro.

Pak Norman menambahkan sebagimana isi wasiat diatas adalah yang dimaksudkan dengan wanita pilihan pak Nitinegoro adalah Dita Prameswari yang tak lain anak dari sahabat mendiang kakek Nitinegoro.

" Menikah?." Agung membelalakan matanya, ia tak menyangka ayahnya akan meninggalkan wasiat bersyarat yang tidak masuk akal.

" Ini tidak bisa pak Norman.. Bagaimana bisa seperti itu. Barra tidak mungkin menikah dengan gadis pilihan ayah.. Lagi pula ayah sudah tiada. Maka pernikahan pun tidak bisa dilaksanakan sesuai keinginan ayah." Awal mulanya Agung juga menentang keras isi surat wasiat ayahnya, bagaimanapun Barra harus menikah dengan gadis dengan latar belakang baik, jelas bibit, bebet dan bobotnya.

"Maaf Pak Agung.. Disini dijelaskan bahwa seluruh aset kekayaan mendiang ayah anda dan juga perusahaan utama yang anda jalani akan diberikan dan di balik namakan menjadi Barra Pramudya apabila poin diatas dilaksankan. Artinya Barra harus menikah dengan Dita. "

" Apa maksudmu dengan membalik namakan? Bukankah ayah sudah membalik namakan seluruh hartanya atas nama Barra?."

" Maaf pak Agung, ayah anda sudah merubahnya lagi sejak lama. Jalan satu-satunya adalah Barra harus menikah kalau ingin membalik nama kannya kembali kalau Barra tidak bersedia seluruh aset harta kekayaan pak Nitinegoro akan otomatis di hibahkan kepada orang-orang yang membutuhkan dan juga pernikahan itu harus bertahan tidak boleh kurang dari 5 tahun, jadi apabila Barra menikah lalu bercerai lagi dengan berat hati harta pak Nitinegoro tidak akan beralih ke tangan Barra. "

" Lelucon macam apa ini?." Agung menarik kasar jas yang dikenakan Pak Norman.

" Ini bukan lelucon pak.. wasiat ini sah secara hukum dan wasiat ini dibuat seminggu sebelum pak Nitinegoro wafat."

"Kenapa baru sekarang kamu bilang masalah serius seperti ini?." Agung berteriak lantang.

" Pak Agung, ini adalah surat wasiat. Pak Nitinegoro menyuruh saya membacakannya setelah 40 hari wafatnya beliau. Dan juga isi wasiat ini harus dibacakan ketika Barra menggantikan posisi anda di perusahaan. Waktunya pas hari ini."

Semua yang berada diruangan itu terkejut dengan tingkah Agung terkecuali Barra. Ia menanggapinya dengan santai. Ia sangat yakin surat wasiat kakeknya tidak akan berpengaruh terhadap kehidupannya.

Apalagi ibunya Barra, tidak bisa berbuat apa-apa melihat suaminya sangat emosional sekali. Ibunya Barra tahu betul, Agung adalah lelaki emosian dan berambisius lebih tepat julukannya adalah si gila harta.

Agung menengadahkan kepalanya ke atas.. Wajah sombongnya tercetak jelas. Ia harus menerima kenyataan bahwa ayahnya melakukan hal diluar dugaannya. Mustahil untuk ia menolak pernikahan Barra dengan anak sahabat ayahnya.

*****

" Shit!!." Kini kepala Barra sudah benar-benar pusing, efek alkohol yang diminumnya sudah mulai bereaksi, berdenyut cukup cepat sampai ia harus menghentikan tegukan selanjutnya.

" Zaman siti nurbaya.. ckck.." Ia sudah meracau tak jelas , dipegang hapenya lalu Barra menghubungi Farhat assisten pribadinya untuk menjemputnya segera di Lux Bar.

" Jemput cepetan udah gak tahan.. !!."

Bara mau tak mau harus menerima takdir hidupnya yang dirasanya tak adil dan bukan tanpa sebab kakeknya memberikan harta dengan syarat menikah tak lain hanya ingin Barra sadar dan merubah tingkah lakunya. Kakeknya berpikir Barra tak cukup dewasa, masih senang berfoya-foya, senang mempermainkan perempuan, entah berapa banyak perempuan yang sudah tidur dengannya.

Kakeknya berpikir keras bagaimana caranya mengubah tabiat jelek cucu kesayangannya. Hidup berkecukupan sejak kecil dan juga perlakuan manja yang Barra dapatkan membuatnya berperilaku seenaknya, tidak beraturan.

Barra menjabat menggantikan ayahnya di perusahaan utama baru dua bulan, ada hal menarik semenjak Barra menjabat, peningkatan penjualan dua bulan itu meningkat. Survey membuktikan karena banyaknya minat pembeli dengan ketampanan sang pemimpin perusahaan muda dan keren. Ketampanan Barra tersebar setelah dirinya resmi menggantikan posisi ayahnya. Menjadi beberapa time line di berbagai media cetak dan elektronik bahkan menjadi perbincangan hangat di kancah nasional maupun internasional. Kehidupan pribadinya mulai disorot setelah beberapa skandal dirinya dengan beberapa perempuan terkuak.

*****

Hallo... Moga novel ini bisa menjadi teman kalian dan juga teman favorite bacaan kalian ya.. Author minta dukungannya dengan memberikan Komen, like dan votenya.. Thanks

Terpopuler

Comments

Mamah Kekey

Mamah Kekey

masih nyimak kk

2023-12-07

0

Dimas Putra

Dimas Putra

oke lanjut

2021-09-11

0

yaya"

yaya"

keep up the spirit for the novel.

2020-11-29

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!