" Dit.. Si bos hebat banget ya tadi di tv..." Celoteh Indri saat makan siang di kantin kantor seperti biasa.
" Emangnya kamu nonton gitu?."
" Ya iyalah.. Wong pak Doni minta kita nonton katanya belajar dari pak Barra walaupun belum genap setaun tapi prestasinya jangan diragukan.." Ujarnya lagi sambil memperagakan mimik bicara pak Doni.
Dita juga tidak mau ketinggalan, nonton lewat live streming di ponselnya. Penampilan Barra tampak bersahaja, kharismatik dan punya gayanya sendiri. Dalam pembicaraannya Barra mengajak kaum millenial sekarang supaya memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk berkreativitas salah satunya bisa menjadi pengusaha sukses sejak muda.
Dita tersenyum-senyum sendiri saat teman-temannya membicarakan suaminya, selain ganteng pinter cari duit pula. Kebanggaan tersendiri bagi dirinya. Sejak dua minggu ini memang Barra sedikit banyak mulai berubah dalam memperlakukannya, Dita bersyukur rumah tangganya kini tidak sesuram yang dibayangkan awal-awal pernikahan.
" Dit.. Si bos kan pinter cari duit, kalo urusan ranjang pinter gak sih?." Tanya Keke usil.
" Urusan ranjang tidak untuk dikonsumsi..." Timpal sang pemilik perusahaan dari arah belakang membuat Dita, Indri dan Keke menengok ke asal suara.
" Mati lo Ke.." Bisik Indri. Sementara Dita tidak enak hati takutnya Barra melarangnya lagi untuk bergaul dengan mereka.
" Pak.. Maaf bukan maksud saya-.."
" Tidak masalah ko.. Saya datang ke sini mau cari istri saya..!." Ujarnya seraya menarik tangan Dita agar mengikuti dirinya pergi dari sana.
" Lo sih Ke.. Tu mulut harusnya disumpel napa lagi lo nanya kayak gituan ke istrinya si bos.." Sungut Indri dan Melin.
" Yey.. Emangnya gue tau gitu si bos bakalan dateng, lagian si bos gak pernah dateng ke ni kantin.." Bela Keke.
" Kasian Dita belum selese makannya main tarik aja.. Udah gak tahan kali yah tu si bos.." Tambah Keke lagi.
" KEKE....!!!." Ujar Indri dan Melin bersamaan takut mulut asal ceplas-ceplos itu bisa bikin masalah.
***
" Kenapa mas.. Ko narik tangan aku?." Kesalnya saat Barra menarik tangannya secara paksa membuat beberapa pasang mata melihat tapi tidak berani menatap penuh takut kena omel bos mereka.
" Kamu ini.. Malah makan di kantin, kan aku bilang buat nemenin aku makan di sini.." Sudah ada beberapa macam makanan ala masakan sunda tertata rapi di meja ruangan CEO.
" Nemenin? Ko aku gak tau ya mas.." Sanggah Dita merasa bingung.
" Makanya ponselnya di buka...! Udah cepet duduk, aku udah laper dari tadi nungguin kamu." Sahutnya agak kesal.
Barra sudah menggulung lengan kemejanya sebatas sikut, tidak ingin Barra lebih marah padanya Dita dengan tangan terampil segera mengambilkan nasi beserta teman-temannya dan menatanya ke dalam piring.
" Nih mas.. " Di rumah pun Dita juga seperti itu mengambilkan nasi dan lauk pauknya ke dalam piring dan Barra tinggal memakannya saja. Gambaran istri idaman melayani suami dengan baik.
" Kamu makan juga, tadi aku liat makanan kamu di kantin masih banyak.."
" Iya mas.." Masih ada sedikit canggung. Mungkin karena kedatangannya secara tiba-tiba dan dadakan.
" Mas.. Gak marah kan ucapan Keke tadi di kantin.. Maaf ya!." Dita merasa bersalah tidak mau sampai Keke kena semprot di kemudian hari.
" Gak ko.. Aku gak marah. Wajar mereka teman-teman kamu ingin tau urusan pribadi kamu. Soalnya mereka tau aku suami kamu.."
" Beneran mas gak marah?." Tanya Dita meyakinkan.
" Beneran.."
" Jadi boleh dong aku ikut makan-makan acara ultahnya Keke malam ini.."
" Nggak boleh Dita!!."
" Iiishhh.. "
Dita menyebikkan bibirnya, Barra belum saja mau merubah keputusannya mengizinkannya ikut acara makan malam ulang tahun Keke.
***
Haii... Boleh minta tolong buat memberikan dukungannya dengan menambahkan komen, like dan votenya ya.. Di tunggu banget🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Lili Diana
😀😀😀😀😀😀
2021-02-03
0
Dwi Apriyanti Ningsih
suka😍
2021-01-26
0
Hencece06
😆😆
2020-11-08
0