Beautiful Monster

Beautiful Monster

Hadiah Kecil

...Rajendra ఇ ◝‿◜ ఇ...

| Kamu mau hadiah apa?

| Akan aku belikan hari ini

| Tapi jangan minta sesuatu yang aneh

^^^Hei, aku bukan anak kecil |^^^

^^^Nanti kubeli hadiahku sendiri |^^^

| Mana ada orang ulang tahun

| Membeli hadiah sendiri

| Mungkin ada tapi jangan tolak niat baikku

| Jadi kamu mau apa?

^^^Aku tidak mau diberi hadiah |^^^

^^^Besok biar aku beli sendiri |^^^

^^^Jangan siapkan apapun |^^^

Ignacia serius dengan ungkapan bahwa dia tidak ingin hadiah apapun untuk hari ulang tahunnya. Gadis berambut panjang ini serius bisa membelinya sendiri sebagai self reward atas semua yang sudah dia lakukan di tahun kedua SMA. Seseorang bisa membeli apapun yang ia inginkan tanpa merepotkan orang lain kan?

Contohnya seperti berhasil melewati remidi sebuah mata pelajaran. Remeh sekali, tapi setidaknya Ignacia yakin jika nilainya tidaklah seburuk itu dan tidak kalah pandainya dengan teman-teman sekelas. Hadiah kecil berupa es krim atau makanan ringan juga sudah cukup bagus.

Namun sepertinya seseorang yang bertukar pesan dengan si gadis yang akan berulang tahun ini di malam sebelumnya tidak mengerti dan hanya ingin membuat Ignacia senang dengan memberikan hadiah sebagai bentuk perhatian.

"Selamat ulang tahun yang ke delapan belas, Ignacia. Ambilah, bukalah setelah kamu sampai di rumah." Bahkan Rajendra mendatangi Ignacia ke kelas ketika minggu ujian hanya untuk memberikan hadiah sebelum dia sendiri sibuk dengan latihan paduan suara. Saat itu Ignacia tidak sedang sendirian meskipun kelasnya sudah kosong. Dia sedang bersama seorang teman dekat yang sibuk menulis untuk praktek bahasa Jawa di hari yang sama.

Ignacia tersenyum semanis mungkin sebagai respon atas hadiah yang diberikan kekasihnya. Ignacia pernah melihat momen romantis antara sepasang kekasih yang menyiapkan hadiah untuk salah satunya yang berulang tahun. Keduanya saling lempar senyuman manis dan tatapan mata yang berbinar. Dan saat inilah waktu yang tepat untuk mempraktekkan apa yang sudah dilihatnya.

Apa aku sudah cukup ekspresif? Kuharap kamu bisa melihatnya, Rajendra. Masih dengan menjaga senyum Ignacia diam-diam berharap begitu mata keduanya bertemu.

Rajendra membuat Ignacia bingung dengan harus memberikan reaksi atas hadiah satu paper bag penuh makanan manis. Laki-laki ini sudah menyiapkannya dengan baik meskipun hanya satu malam. Ignacia tidak bilang jika dia membenci hadiah, tapi Ignacia merasa akan membuat Rajendra kecewa jika memberikan reaksi yang buruk. Seharusnya dia lebih banyak belajar soal berekspresi di depan kekasih. Sudah lama berpacaran tapi kenapa masih canggung saja?

“Terima kasih banyak, Rajendra.”

“Bukan masalah besar. Kalau begitu aku akan pergi ke perpustakaan sekarang. Kamu akan langsung pulang?”

“Tidak, setelah ini kami akan praktek menyanyikan tembang bahasa Jawa.”

Rajendra mengangguk-angguk paham, sedikit mengintip kertas yang akan Ignacia dan temannya--Nesya gunakan untuk menyanyikan tembang nanti. Katanya Rajendra sudah selesai dengan tembangnya baru-baru ini. Dan menurutnya menyanyikan tembang tidaklah sesulit yang Ignacia pikirkan.

“Setelah selesai dengan tembang, cepatlah pulang. Hati-hati di jalan. Sampai jumpa."

Ignacia menganggukkan kepala sebagai jawaban, masih dengan memangku paper bag berwarna biru dari sang kekasih. Rajendra tersenyum puas kemudian pergi meninggalkan kelas Ignacia, menyisakan Ignacia kembali bersama Nesya di dalamnya.

“Ehem," dehem seseorang dari sebelah Ignacia, "Ada yang kasmaran nih. Dapat hadiah segala dari pacarnya. Bahagia banget pasti." Goda orang yang ada di depan kelas—seorang teman Rajendra di organisasi MPK.

Kedatangan Rajendra barusan membawa keinginan iseng dari Nesya. "Rajendra perhatian sekali membawakan hadiah untuk pacarnya. Padahal dia sendiri sibuk dengan kegiatannya." Ignacia tersenyum, mengangguk setuju. Diam-diam berharap semoga Rajendra repot dengan memberikan hadiah. Ignacia hanya merasa tidak enak.

"Aku merepotkanmu, benar?" Batin Ignacia sambil memandangi paper bag yang dibawanya sebelum disimpan ke dalam tas. Ignacia merasa kurang pantas untuk mendapatkan semua perhatian ini. Rajendra dirasa terlalu baik dan direpotkan karena dirinya.

“Rajendra hanya ingin membuat kekasihnya senang. jangan terlalu memikirkannya. Rajendra tidak mungkin merasa terpaksa untuk melakukan ini kan?" Nesya tentu saja benar, hanya saja rasanya Ignacia belum cukup baik sebagai kekasih laki-laki baik itu. Tidakkah dia kurang bisa bersikap layaknya kekasih ketika didatangi Rajendra tadi?

“Kenapa kau selalu kesulitan jika berhubungan dengan manusia yang lain? Kenapa kau begitu tidak suka dengan perhatian dari orang-orang di sekitarmu?”

Pernah Ignacia bertanya hal seperti itu pada dirinya sendiri. Dan sampai saat ini Ignacia masih tidak tahu apa jawabannya. Mungkin ada hubungannya dengan masa lalunya atau pola pikir yang terbangun akibat kehidupan di sekitarnya.

"Bagaimana perasaanmu setelah dapat hadiah ulang tahun dari pacar tercinta, Ignacia?" Tanya Nesya setelah acara penyerahan hadiah dari Rajendra dan berhasil menyelesaikan tanggungan praktek bahasa Jawa. Ada senyuman menggoda dari temannya, masih ingin iseng menggoda.

"Ya begitulah. Bingung gimana mengungkapkannya." Jawab si gadis berambut panjang sambil tersenyum senang namun agak canggung. Perasannya masih tidak enak karena menunjukkan sesuatu yang kadang membuat Nesya merasa tidak nyaman. Meksipun begitu dirinya senang bisa bertemu Rajendra. Bertemu dengan kekasihnya di sela-sela kegiatan padat khas laki-laki itu sungguh menyenangkan.

Ketika Rajendra datang tadi, Nesya tampak tidak begitu senang. Dia langsung mengubah posisi agar tidak membuat suasana jadi berbeda bagi Ignacia. Tentu saja Nesya tidak perlu bersikap terlalu senang ketika ada teman yang mendapatkan perhatian pacar. Meksipun begitu ada aura berbeda dari Nesya yang dirasakan oleh Ignacia.

"Kadang aku tidak begitu suka dengan situasi yang terlalu intim antara pasangan kekasih. Apalagi jika di sekolah. Membuatku sedikit muak." Nesya tidak sedang membahas hubungan temannya. Dia hanya kesal karena melihat pasangan kekasih lain sedang kasmaran di tempat yang tidak seharusnya. Di kelas mereka contohnya.

Nesya itu Anti-romantic. Ignacia dan Nesya memiliki pandangan sendiri mengenai sesuatu yang menurut mereka romantis dari sebuah hubungan. Tanpa harus menunjukkan keintiman seperti hubungan orang dewasa di jenjang serius.

Keduanya tidak cepat-cepat pulang setelah urusan selesai.

Mereka berencana mengambil foto setelah selesai ujian setiap harinya yang kemudian akan dijadikan sebuah video. Mereka harus mencari tempat sepi terlebih dahulu agar bisa leluasa mengambil gambar dan berpose.

"Ignacia, mau kufoto dengan hadiah dari Rajendra? Sebagai kenang-kenangan." Menolak tawaran baik bukanlah sesuatu yang mudah. Meskipun Ignacia tidak tahu ingin berpose bagaimana dengan paper bag pemberian Rajendra ini. Jika hasilnya bagus, Ignacia akan mengirimkannya pada Rajendra nanti.

Berpose layaknya model dalam majalah yang sedang memamerkan tas keluaran terbaru pasti bagus. Membayangkan bagaimana hasilnya saja sudah terasa menggelitik bagi Ignacia. Nesya juga mengambil peran sebagai fotografer profesional. Memberi arahan, mengatur letak kamera, dan lain sebagainya.

Keduanya tertawa bersama setelah melihat hasilnya. Ignacia cocok menjadi model dadakan. Dan Nesya cocok sebagai fotografer pribadinya. "Terima kasih sudah menjadikan aku model yang bahagia." Mereka bersalaman kemudian kembali terkekeh.

"Mau berfoto sekarang?" Ignacia bertanya pada Nesya yang sedang membenarkan rambutnya. Dan yang di tanyai mengangguk bersemangat. Antara tidak sabar menunggu hasil videonya selesai dan menikmati sisa waktu di rumah.

Nesya sama senangnya dengan Ignacia hari ini. Sama-sama berhasil melewati satu remidi dan tidak begitu kesulitan ketika mengerjakan ujian sejak pagi. Hal yang sangat mereka berdua banggakan. Setidaknya untuk saat ini.

Sesampainya di rumah, Ignacia menarik kursi belajarnya untuk membuka hadiah yang diberikan Rajendra. Ada dua surat tulisan tangan yang disisipkan oleh si pemberi kado. Tidakkah ini manis? Kertas dan pena memang murah, effort dan ungkapan perasannya yang jauh lebih mahal. Doa-doa dan ucapan selamat dari Rajendra sungguh manis.

Selamat ulang tahun yang ke-18

Ayo jaga hubungan ini baik-baik

Lalu ada satu kalimat dari surat Rajendra yang membuat Ignacia berhenti menyunggingkan tersenyum setelah membaca ungkapan-ungkapan menggemaskan di bagian atas. Satu kalimat terakhir sebelum Rajendra menuliskan tanggal dan tanda tangan di akhir surat pertama.

Ayo jaga hubungan ini baik-baik

Rasanya seperti Ignacia sudah membuat kesalahan padanya. Ah itu hanya harapan agar kami tetap bersama sebagai sepasang kekasih. Kenapa aku harus tertegun tiba-tiba begini? Rajendra selalu penuh pesona dan kejutan yang tidak bisa dibayangkan.

Dari yang Ignacia baca dan dengar, cara bahagia orang-orang itu berbeda. Yang paling terkenal, bahagia karena hal yang sederhana. Mendapatkan perhatian, sentuhan berupa gandengan tangan atau pelukan, kalimat-kalimat penegasan, bantuan kecil, dan hadiah contohnya.

Jika bagi Ignacia, hadiah kecil yang dia dapat dari Rajendra itu bukan yang terbaik. Yang terbaik itu saat …

...Rajendra ఇ ◝‿◜ ఇ...

^^^Wah, hujan |^^^

^^^Tapi cuma sebentar |^^^

| Iya, hujan di bulan Juni

| Sebentar tapi berharga

Benar, Ignacia baru menyadarinya. Hujan turun sehari setelah ulang tahunnya. Rasanya langit sedang bersuka cita karena kemarin ada seorang amanah Tuhan yang berhasil dilahirkan dengan sempurna tanpa kurang suatu apapun.

Di pagi setengah siang yang tidak terlalu panas, hujan turun dengan derasnya. Matahari tidak ingin kalah dan akhirnya muncul di sela-sela awan hujan. Suasananya jadi mulai terasa seperti kehangatan hujan sore hari. Tapi sayang hanya sebentar.

Mendapatkan pesan dari Rajendra selalu menjadi hadiah kecil yang selalu Ignacia nantikan. Hujan siang ini hanya bonus sebagai pembuka obrolan di sela jam istirahat ujian yang melelahkan. melihat hujan turun dari langit yang sama, dengan jarak yang tidak terlalu jauh pula. Tidakkah itu cukup manis?

...Rajendra ఇ ◝‿◜ ఇ...

| Nanti aku akan kembali ke sekolah

| Latihan paduan suara lagi

Seharusnya Ignacia mulai menyadarinya sejak hari itu. Dia menganggap ini akan segera berlalu dan dia akan kembali seperti dahulu. Menjadi seseorang yang mungkin hanya akan mengirimkan pesan remeh dan menunggu balasan Rajendra begitu si kekasih ada waktu.

Tidak penting apakah Rajendra hanya bertanya apakah Ignacia sudah pulang atau belum, apakah Ignacia sudah makan dengan baik hari ini, atau apakah datang pagi seperti biasa yang dia lakukan untuk pergi ke sekolah.

Ignacia hanya menyukai Rajendra yang bertanya soal dirinya. Disaat semua orang tidak begitu peduli, pada akhirnya ada Rajendra yang peduli dan memperhatikannya. Ignacia tidak akan menyebutkan hadiah mendebarkan ini sebagai hal remeh. Sesuatu yang menyangkut perasannya tidak akan jadi remeh.

Di sela-sela waktu senggang, Ignacia mengirimkan foto saat bersama dengan Nesya di dekat taman baru sekolah. Iseng saja untuk mengetahui reaksi kekasihnya itu.

...Rajendra ఇ ◝‿◜ ఇ...

| Lucu

| Kamu cantik sekali

Ignacia tidak akan berbohong jika dua pesan singkat itu berhasil mengukir senyuman sepanjang perjalanan pulang. Rajendra mungkin sibuk, tapi perhatiannya masih bisa diberikan pada Ignacia. Menjadi anggota paduan suara untuk para wisudawan di tahun ketiga rupanya tidak benar-benar mengalihkan dunia Rajendra.

Ignacia bertanya kapan Rajendra akan pulang dan balasannya datang satu jam setelahnya. Rajendra akan pulang larut, langit hampir gelap malah. Perlahan, hadiah kecil Ignacia mulai menghilang. Tidak secara mendadak—perlahan namun efeknya membuat Ignacia—sedikit muak.

...Rajendra ఇ ◝‿◜ ఇ...

| Aku diundang ke acara ulang tahun

| Setelah pulang sekolah

Di tengah kesibukan ini Rajendra juga sempat datang ke acara ulang tahun teman dekatnya. Katanya teman perempuannya ini mengundang semua teman sekelasnya untuk makan ke rumahnya. Teman yang bahkan tidak Ignacia kenal dan ketahui ini mengambil waktu senggang Rajendra yang Ignacia inginkan.b

Bukan maksudnya untuk menjadi posesif. Tapi Rajendra itu hadiah Ignacia. Perhatiannya kenapa juga harus terbagi kepada teman perempuannya?

...*****...

...Rajendra ఇ ◝‿◜ ఇ...

| Aku baru pulang

| Hehe

Ignacia tidak salah membaca jam? Rajendra pulang pukul setengah delapan malam. Katanya latihan paduan suara selesai kurang lebih pukul enam sore, dan dia masih disana untuk membantu proses pembuatan tempat foto bagi mereka yang wisuda.

Hadiah kecil Ignacia banyak berkerja hari ini. Setidaknya Rajendra sudah makan malam.

Besok sudah akan hari besarnya. Semua orang harus bersiap dan mengorbankan banyak waktu demi kelancaran acara. Apalagi Rajendra adalah seorang ketua MPK yang bertanggung jawab. Dia pasti akan menggerakkan kemampuan untuk lebih banyak membantu demi kelancaran acara. Selain ajakan untuk menjadi anggota paduan suara.

...Rajendra ఇ ◝‿◜ ఇ...

| Besok ponselnya akan di kumpulkan

| Jadi aku tidak bisa dihubungi

Selalu ada yang seperti ini. Beruntung tidak seharian penuh. Rajendra bisa kembali dihubungi di tengah hari dan kemudian saat dia sudah sampai di rumah. Ada sedikit cerita tentang acara pagi itu. Rajendra kelihatan senang, bahkan ikut membuat karangan bunga bersama teman-temannya.

Hadiah Ignacia semakin mengecil ukurannya setelah minggu-minggu ujian. Tapi tidak apa-apa. Ignacia sudah berencana untuk membeli hadiah lain untuk dirinya sebagai alternatif. Dan dia akan menunggu Rajendra selesai.

Tapi tetap saja, Ignacia selalu ingin hadiah kecilnya kembali.

Terpopuler

Comments

Bin's

Bin's

jejak, mampir juga Thor ke cs ane..

2023-10-01

1

𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶

𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶

joss thor!!!!! saling dukung yuks....

2023-09-15

1

Moonlight

Moonlight

Rajendra ini tipe ideal banget utk ank remaja 😍

2023-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Hadiah Kecil
2 Persiapan Hati
3 Kejutan Untukmu
4 Hanya Ingin
5 Aku Antar
6 Emoticon Stroberi
7 Agak Sensitif
8 Workaholic
9 Pertandingan
10 Backstreet?
11 Simpan Sendiri
12 Happy Anniversary
13 Kurang Dewasa
14 Panitia Keren
15 Tugas Pramuka
16 Teman Perempuan
17 Bukan Egois
18 Waktunya Istirahat
19 Menit Berharga
20 Dasar Mimpi
21 Ingatan Lampau
22 Tidak Sengaja
23 Aku Menyukaimu
24 Terus Terang
25 Aku Cemburu
26 Teman Lama
27 Keluar Kota
28 Kita beruntung
29 Bahaya Besar
30 Tidak Adil
31 Depan Rumah
32 Ditinggal Sendiri
33 Jadi Ketahuan
34 Informasi Penting
35 Sebelum Pergi
36 Panggilan Singkat
37 Keadaan Mendadak
38 Dia Monster
39 Tidak Boleh
40 Situasi Aneh
41 Rahasia Lagi?
42 Kekanak-kanakan
43 Janji Kabar
44 Debut Perdana
45 Saturday Night
46 Bulan Sibuk
47 Sedang Manja
48 Study Awalnya
49 Tertangkap Basah
50 Akan Ku pastikan
51 Tidak Peduli
52 Timbal Balik
53 Situasi Aneh
54 Malam Puncak
55 Laki-laki Kontes
56 Terima Kasih
57 Terlalu Khawatir
58 Buket Bunga
59 Mahasiswa Baru
60 Datang Pergi
61 Teman Baru
62 Kerja Paruh Waktu
63 Kesibukan Lain
64 Kabar Darimu
65 Panggilan Video
66 Tentang Buku
67 Ajakan Kecil
68 Bukan Berita Bagus
69 Girls Day
70 Penuh Semangat
71 Sebelum Bertemu
72 Perhatian Kecil
73 Lima Tahun
74 Double Date
75 Panas Dingin
76 Percaya Padaku
77 Datang Dan Pergi
78 Sayang Kakak
79 Truth or Dare
80 Manito Game
81 Cerita Rahasia
82 Kembali Lagi
83 Mug Bergambar
84 Pasar Malam
85 Mengantarmu Kembali
86 Kupon Hadiah
87 Bulan Bahasa
88 Kamu Bersamaku
89 Curi-curi Waktu
90 Rencana Besar
91 Penulis Cream
92 Makan Bersama
93 Teman Baik
94 Datang Padamu
95 Kencan Lain
96 Coklat Vanila
97 Akhir Hari
98 Menurutmu Kenapa?
99 Tokoh Utama
100 Jadi Dewasa
101 Teman Curhat
102 Waktunya Liburan
103 Tentang Danita
104 Sedikit Cerita
105 Yang Terbaik
106 Agak Menyebalkan
107 Sekarang Gantian
108 Mungkin Salahku
109 Perubahan Jadwal
110 Topik Berat
111 Mimpi Buruk
112 Satu Tahun
113 Kakak Pulang
114 Kenapa Bertanya?
115 Mengantar Athira
116 Penjelasan Dariku
117 Tiga Rasa
118 Harus Dirahasiakan
119 Jalan-jalan Sore
120 Berubah Hati
121 Pergi Berenang
122 Wisuda Lagi
123 Foto Bersama
124 Terasa Familier
125 Reuni Kecil
126 Kabar Baik
127 Ajakan Datang
128 Tamu Rajendra
129 Kakak Perempuan
130 Diluar Rencana
131 Undangan Bertamu
132 Persiapan Kejutan
133 Minta Tolong
134 Pelanggan Aneh
135 Berkunjung Lagi
136 Gantungan Kunci
137 Habis Sudah
138 Rencana Selanjutnya
139 Kenangan Buruk
140 Efek Positif
141 Bertemu Athira
142 Pekerjaan Pertama
143 Rekan Kerja
144 Kabar Mendadak
145 Kenapa Begini?
146 Aku Kembalikan
147 Lega Rasanya
148 Demi Ignacia
149 Gadis Beruntung
150 Berangkat Liburan
151 Gangguan Eksternal
152 Makin Ganjil
153 Inti Liburan
154 Sepuluh Tahun
155 Ayo Berhenti
156 Aku Berusaha
157 Undangan Ignacia
158 Latar Belakang
159 Hari Kita
160 Sesuai Keinginanku
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Hadiah Kecil
2
Persiapan Hati
3
Kejutan Untukmu
4
Hanya Ingin
5
Aku Antar
6
Emoticon Stroberi
7
Agak Sensitif
8
Workaholic
9
Pertandingan
10
Backstreet?
11
Simpan Sendiri
12
Happy Anniversary
13
Kurang Dewasa
14
Panitia Keren
15
Tugas Pramuka
16
Teman Perempuan
17
Bukan Egois
18
Waktunya Istirahat
19
Menit Berharga
20
Dasar Mimpi
21
Ingatan Lampau
22
Tidak Sengaja
23
Aku Menyukaimu
24
Terus Terang
25
Aku Cemburu
26
Teman Lama
27
Keluar Kota
28
Kita beruntung
29
Bahaya Besar
30
Tidak Adil
31
Depan Rumah
32
Ditinggal Sendiri
33
Jadi Ketahuan
34
Informasi Penting
35
Sebelum Pergi
36
Panggilan Singkat
37
Keadaan Mendadak
38
Dia Monster
39
Tidak Boleh
40
Situasi Aneh
41
Rahasia Lagi?
42
Kekanak-kanakan
43
Janji Kabar
44
Debut Perdana
45
Saturday Night
46
Bulan Sibuk
47
Sedang Manja
48
Study Awalnya
49
Tertangkap Basah
50
Akan Ku pastikan
51
Tidak Peduli
52
Timbal Balik
53
Situasi Aneh
54
Malam Puncak
55
Laki-laki Kontes
56
Terima Kasih
57
Terlalu Khawatir
58
Buket Bunga
59
Mahasiswa Baru
60
Datang Pergi
61
Teman Baru
62
Kerja Paruh Waktu
63
Kesibukan Lain
64
Kabar Darimu
65
Panggilan Video
66
Tentang Buku
67
Ajakan Kecil
68
Bukan Berita Bagus
69
Girls Day
70
Penuh Semangat
71
Sebelum Bertemu
72
Perhatian Kecil
73
Lima Tahun
74
Double Date
75
Panas Dingin
76
Percaya Padaku
77
Datang Dan Pergi
78
Sayang Kakak
79
Truth or Dare
80
Manito Game
81
Cerita Rahasia
82
Kembali Lagi
83
Mug Bergambar
84
Pasar Malam
85
Mengantarmu Kembali
86
Kupon Hadiah
87
Bulan Bahasa
88
Kamu Bersamaku
89
Curi-curi Waktu
90
Rencana Besar
91
Penulis Cream
92
Makan Bersama
93
Teman Baik
94
Datang Padamu
95
Kencan Lain
96
Coklat Vanila
97
Akhir Hari
98
Menurutmu Kenapa?
99
Tokoh Utama
100
Jadi Dewasa
101
Teman Curhat
102
Waktunya Liburan
103
Tentang Danita
104
Sedikit Cerita
105
Yang Terbaik
106
Agak Menyebalkan
107
Sekarang Gantian
108
Mungkin Salahku
109
Perubahan Jadwal
110
Topik Berat
111
Mimpi Buruk
112
Satu Tahun
113
Kakak Pulang
114
Kenapa Bertanya?
115
Mengantar Athira
116
Penjelasan Dariku
117
Tiga Rasa
118
Harus Dirahasiakan
119
Jalan-jalan Sore
120
Berubah Hati
121
Pergi Berenang
122
Wisuda Lagi
123
Foto Bersama
124
Terasa Familier
125
Reuni Kecil
126
Kabar Baik
127
Ajakan Datang
128
Tamu Rajendra
129
Kakak Perempuan
130
Diluar Rencana
131
Undangan Bertamu
132
Persiapan Kejutan
133
Minta Tolong
134
Pelanggan Aneh
135
Berkunjung Lagi
136
Gantungan Kunci
137
Habis Sudah
138
Rencana Selanjutnya
139
Kenangan Buruk
140
Efek Positif
141
Bertemu Athira
142
Pekerjaan Pertama
143
Rekan Kerja
144
Kabar Mendadak
145
Kenapa Begini?
146
Aku Kembalikan
147
Lega Rasanya
148
Demi Ignacia
149
Gadis Beruntung
150
Berangkat Liburan
151
Gangguan Eksternal
152
Makin Ganjil
153
Inti Liburan
154
Sepuluh Tahun
155
Ayo Berhenti
156
Aku Berusaha
157
Undangan Ignacia
158
Latar Belakang
159
Hari Kita
160
Sesuai Keinginanku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!