Beautiful Monster
...Rajendra ఇ ◝‿◜ ఇ...
| Kamu mau hadiah apa?
| Akan aku belikan hari ini
| Tapi jangan minta sesuatu yang aneh
^^^Hei, aku bukan anak kecil |^^^
^^^Nanti kubeli hadiahku sendiri |^^^
| Mana ada orang ulang tahun
| Membeli hadiah sendiri
| Mungkin ada tapi jangan tolak niat baikku
| Jadi kamu mau apa?
^^^Aku tidak mau diberi hadiah |^^^
^^^Besok biar aku beli sendiri |^^^
^^^Jangan siapkan apapun |^^^
Ignacia serius dengan ungkapan bahwa dia tidak ingin hadiah apapun untuk hari ulang tahunnya. Gadis berambut panjang ini serius bisa membelinya sendiri sebagai self reward atas semua yang sudah dia lakukan di tahun kedua SMA. Seseorang bisa membeli apapun yang ia inginkan tanpa merepotkan orang lain kan?
Contohnya seperti berhasil melewati remidi sebuah mata pelajaran. Remeh sekali, tapi setidaknya Ignacia yakin jika nilainya tidaklah seburuk itu dan tidak kalah pandainya dengan teman-teman sekelas. Hadiah kecil berupa es krim atau makanan ringan juga sudah cukup bagus.
Namun sepertinya seseorang yang bertukar pesan dengan si gadis yang akan berulang tahun ini di malam sebelumnya tidak mengerti dan hanya ingin membuat Ignacia senang dengan memberikan hadiah sebagai bentuk perhatian.
"Selamat ulang tahun yang ke delapan belas, Ignacia. Ambilah, bukalah setelah kamu sampai di rumah." Bahkan Rajendra mendatangi Ignacia ke kelas ketika minggu ujian hanya untuk memberikan hadiah sebelum dia sendiri sibuk dengan latihan paduan suara. Saat itu Ignacia tidak sedang sendirian meskipun kelasnya sudah kosong. Dia sedang bersama seorang teman dekat yang sibuk menulis untuk praktek bahasa Jawa di hari yang sama.
Ignacia tersenyum semanis mungkin sebagai respon atas hadiah yang diberikan kekasihnya. Ignacia pernah melihat momen romantis antara sepasang kekasih yang menyiapkan hadiah untuk salah satunya yang berulang tahun. Keduanya saling lempar senyuman manis dan tatapan mata yang berbinar. Dan saat inilah waktu yang tepat untuk mempraktekkan apa yang sudah dilihatnya.
Apa aku sudah cukup ekspresif? Kuharap kamu bisa melihatnya, Rajendra. Masih dengan menjaga senyum Ignacia diam-diam berharap begitu mata keduanya bertemu.
Rajendra membuat Ignacia bingung dengan harus memberikan reaksi atas hadiah satu paper bag penuh makanan manis. Laki-laki ini sudah menyiapkannya dengan baik meskipun hanya satu malam. Ignacia tidak bilang jika dia membenci hadiah, tapi Ignacia merasa akan membuat Rajendra kecewa jika memberikan reaksi yang buruk. Seharusnya dia lebih banyak belajar soal berekspresi di depan kekasih. Sudah lama berpacaran tapi kenapa masih canggung saja?
“Terima kasih banyak, Rajendra.”
“Bukan masalah besar. Kalau begitu aku akan pergi ke perpustakaan sekarang. Kamu akan langsung pulang?”
“Tidak, setelah ini kami akan praktek menyanyikan tembang bahasa Jawa.”
Rajendra mengangguk-angguk paham, sedikit mengintip kertas yang akan Ignacia dan temannya--Nesya gunakan untuk menyanyikan tembang nanti. Katanya Rajendra sudah selesai dengan tembangnya baru-baru ini. Dan menurutnya menyanyikan tembang tidaklah sesulit yang Ignacia pikirkan.
“Setelah selesai dengan tembang, cepatlah pulang. Hati-hati di jalan. Sampai jumpa."
Ignacia menganggukkan kepala sebagai jawaban, masih dengan memangku paper bag berwarna biru dari sang kekasih. Rajendra tersenyum puas kemudian pergi meninggalkan kelas Ignacia, menyisakan Ignacia kembali bersama Nesya di dalamnya.
“Ehem," dehem seseorang dari sebelah Ignacia, "Ada yang kasmaran nih. Dapat hadiah segala dari pacarnya. Bahagia banget pasti." Goda orang yang ada di depan kelas—seorang teman Rajendra di organisasi MPK.
Kedatangan Rajendra barusan membawa keinginan iseng dari Nesya. "Rajendra perhatian sekali membawakan hadiah untuk pacarnya. Padahal dia sendiri sibuk dengan kegiatannya." Ignacia tersenyum, mengangguk setuju. Diam-diam berharap semoga Rajendra repot dengan memberikan hadiah. Ignacia hanya merasa tidak enak.
"Aku merepotkanmu, benar?" Batin Ignacia sambil memandangi paper bag yang dibawanya sebelum disimpan ke dalam tas. Ignacia merasa kurang pantas untuk mendapatkan semua perhatian ini. Rajendra dirasa terlalu baik dan direpotkan karena dirinya.
“Rajendra hanya ingin membuat kekasihnya senang. jangan terlalu memikirkannya. Rajendra tidak mungkin merasa terpaksa untuk melakukan ini kan?" Nesya tentu saja benar, hanya saja rasanya Ignacia belum cukup baik sebagai kekasih laki-laki baik itu. Tidakkah dia kurang bisa bersikap layaknya kekasih ketika didatangi Rajendra tadi?
“Kenapa kau selalu kesulitan jika berhubungan dengan manusia yang lain? Kenapa kau begitu tidak suka dengan perhatian dari orang-orang di sekitarmu?”
Pernah Ignacia bertanya hal seperti itu pada dirinya sendiri. Dan sampai saat ini Ignacia masih tidak tahu apa jawabannya. Mungkin ada hubungannya dengan masa lalunya atau pola pikir yang terbangun akibat kehidupan di sekitarnya.
"Bagaimana perasaanmu setelah dapat hadiah ulang tahun dari pacar tercinta, Ignacia?" Tanya Nesya setelah acara penyerahan hadiah dari Rajendra dan berhasil menyelesaikan tanggungan praktek bahasa Jawa. Ada senyuman menggoda dari temannya, masih ingin iseng menggoda.
"Ya begitulah. Bingung gimana mengungkapkannya." Jawab si gadis berambut panjang sambil tersenyum senang namun agak canggung. Perasannya masih tidak enak karena menunjukkan sesuatu yang kadang membuat Nesya merasa tidak nyaman. Meksipun begitu dirinya senang bisa bertemu Rajendra. Bertemu dengan kekasihnya di sela-sela kegiatan padat khas laki-laki itu sungguh menyenangkan.
Ketika Rajendra datang tadi, Nesya tampak tidak begitu senang. Dia langsung mengubah posisi agar tidak membuat suasana jadi berbeda bagi Ignacia. Tentu saja Nesya tidak perlu bersikap terlalu senang ketika ada teman yang mendapatkan perhatian pacar. Meksipun begitu ada aura berbeda dari Nesya yang dirasakan oleh Ignacia.
"Kadang aku tidak begitu suka dengan situasi yang terlalu intim antara pasangan kekasih. Apalagi jika di sekolah. Membuatku sedikit muak." Nesya tidak sedang membahas hubungan temannya. Dia hanya kesal karena melihat pasangan kekasih lain sedang kasmaran di tempat yang tidak seharusnya. Di kelas mereka contohnya.
Nesya itu Anti-romantic. Ignacia dan Nesya memiliki pandangan sendiri mengenai sesuatu yang menurut mereka romantis dari sebuah hubungan. Tanpa harus menunjukkan keintiman seperti hubungan orang dewasa di jenjang serius.
Keduanya tidak cepat-cepat pulang setelah urusan selesai.
Mereka berencana mengambil foto setelah selesai ujian setiap harinya yang kemudian akan dijadikan sebuah video. Mereka harus mencari tempat sepi terlebih dahulu agar bisa leluasa mengambil gambar dan berpose.
"Ignacia, mau kufoto dengan hadiah dari Rajendra? Sebagai kenang-kenangan." Menolak tawaran baik bukanlah sesuatu yang mudah. Meskipun Ignacia tidak tahu ingin berpose bagaimana dengan paper bag pemberian Rajendra ini. Jika hasilnya bagus, Ignacia akan mengirimkannya pada Rajendra nanti.
Berpose layaknya model dalam majalah yang sedang memamerkan tas keluaran terbaru pasti bagus. Membayangkan bagaimana hasilnya saja sudah terasa menggelitik bagi Ignacia. Nesya juga mengambil peran sebagai fotografer profesional. Memberi arahan, mengatur letak kamera, dan lain sebagainya.
Keduanya tertawa bersama setelah melihat hasilnya. Ignacia cocok menjadi model dadakan. Dan Nesya cocok sebagai fotografer pribadinya. "Terima kasih sudah menjadikan aku model yang bahagia." Mereka bersalaman kemudian kembali terkekeh.
"Mau berfoto sekarang?" Ignacia bertanya pada Nesya yang sedang membenarkan rambutnya. Dan yang di tanyai mengangguk bersemangat. Antara tidak sabar menunggu hasil videonya selesai dan menikmati sisa waktu di rumah.
Nesya sama senangnya dengan Ignacia hari ini. Sama-sama berhasil melewati satu remidi dan tidak begitu kesulitan ketika mengerjakan ujian sejak pagi. Hal yang sangat mereka berdua banggakan. Setidaknya untuk saat ini.
Sesampainya di rumah, Ignacia menarik kursi belajarnya untuk membuka hadiah yang diberikan Rajendra. Ada dua surat tulisan tangan yang disisipkan oleh si pemberi kado. Tidakkah ini manis? Kertas dan pena memang murah, effort dan ungkapan perasannya yang jauh lebih mahal. Doa-doa dan ucapan selamat dari Rajendra sungguh manis.
Selamat ulang tahun yang ke-18
Ayo jaga hubungan ini baik-baik
Lalu ada satu kalimat dari surat Rajendra yang membuat Ignacia berhenti menyunggingkan tersenyum setelah membaca ungkapan-ungkapan menggemaskan di bagian atas. Satu kalimat terakhir sebelum Rajendra menuliskan tanggal dan tanda tangan di akhir surat pertama.
Ayo jaga hubungan ini baik-baik
Rasanya seperti Ignacia sudah membuat kesalahan padanya. Ah itu hanya harapan agar kami tetap bersama sebagai sepasang kekasih. Kenapa aku harus tertegun tiba-tiba begini? Rajendra selalu penuh pesona dan kejutan yang tidak bisa dibayangkan.
Dari yang Ignacia baca dan dengar, cara bahagia orang-orang itu berbeda. Yang paling terkenal, bahagia karena hal yang sederhana. Mendapatkan perhatian, sentuhan berupa gandengan tangan atau pelukan, kalimat-kalimat penegasan, bantuan kecil, dan hadiah contohnya.
Jika bagi Ignacia, hadiah kecil yang dia dapat dari Rajendra itu bukan yang terbaik. Yang terbaik itu saat …
...Rajendra ఇ ◝‿◜ ఇ...
^^^Wah, hujan |^^^
^^^Tapi cuma sebentar |^^^
| Iya, hujan di bulan Juni
| Sebentar tapi berharga
Benar, Ignacia baru menyadarinya. Hujan turun sehari setelah ulang tahunnya. Rasanya langit sedang bersuka cita karena kemarin ada seorang amanah Tuhan yang berhasil dilahirkan dengan sempurna tanpa kurang suatu apapun.
Di pagi setengah siang yang tidak terlalu panas, hujan turun dengan derasnya. Matahari tidak ingin kalah dan akhirnya muncul di sela-sela awan hujan. Suasananya jadi mulai terasa seperti kehangatan hujan sore hari. Tapi sayang hanya sebentar.
Mendapatkan pesan dari Rajendra selalu menjadi hadiah kecil yang selalu Ignacia nantikan. Hujan siang ini hanya bonus sebagai pembuka obrolan di sela jam istirahat ujian yang melelahkan. melihat hujan turun dari langit yang sama, dengan jarak yang tidak terlalu jauh pula. Tidakkah itu cukup manis?
...Rajendra ఇ ◝‿◜ ఇ...
| Nanti aku akan kembali ke sekolah
| Latihan paduan suara lagi
Seharusnya Ignacia mulai menyadarinya sejak hari itu. Dia menganggap ini akan segera berlalu dan dia akan kembali seperti dahulu. Menjadi seseorang yang mungkin hanya akan mengirimkan pesan remeh dan menunggu balasan Rajendra begitu si kekasih ada waktu.
Tidak penting apakah Rajendra hanya bertanya apakah Ignacia sudah pulang atau belum, apakah Ignacia sudah makan dengan baik hari ini, atau apakah datang pagi seperti biasa yang dia lakukan untuk pergi ke sekolah.
Ignacia hanya menyukai Rajendra yang bertanya soal dirinya. Disaat semua orang tidak begitu peduli, pada akhirnya ada Rajendra yang peduli dan memperhatikannya. Ignacia tidak akan menyebutkan hadiah mendebarkan ini sebagai hal remeh. Sesuatu yang menyangkut perasannya tidak akan jadi remeh.
Di sela-sela waktu senggang, Ignacia mengirimkan foto saat bersama dengan Nesya di dekat taman baru sekolah. Iseng saja untuk mengetahui reaksi kekasihnya itu.
...Rajendra ఇ ◝‿◜ ఇ...
| Lucu
| Kamu cantik sekali
Ignacia tidak akan berbohong jika dua pesan singkat itu berhasil mengukir senyuman sepanjang perjalanan pulang. Rajendra mungkin sibuk, tapi perhatiannya masih bisa diberikan pada Ignacia. Menjadi anggota paduan suara untuk para wisudawan di tahun ketiga rupanya tidak benar-benar mengalihkan dunia Rajendra.
Ignacia bertanya kapan Rajendra akan pulang dan balasannya datang satu jam setelahnya. Rajendra akan pulang larut, langit hampir gelap malah. Perlahan, hadiah kecil Ignacia mulai menghilang. Tidak secara mendadak—perlahan namun efeknya membuat Ignacia—sedikit muak.
...Rajendra ఇ ◝‿◜ ఇ...
| Aku diundang ke acara ulang tahun
| Setelah pulang sekolah
Di tengah kesibukan ini Rajendra juga sempat datang ke acara ulang tahun teman dekatnya. Katanya teman perempuannya ini mengundang semua teman sekelasnya untuk makan ke rumahnya. Teman yang bahkan tidak Ignacia kenal dan ketahui ini mengambil waktu senggang Rajendra yang Ignacia inginkan.b
Bukan maksudnya untuk menjadi posesif. Tapi Rajendra itu hadiah Ignacia. Perhatiannya kenapa juga harus terbagi kepada teman perempuannya?
...*****...
...Rajendra ఇ ◝‿◜ ఇ...
| Aku baru pulang
| Hehe
Ignacia tidak salah membaca jam? Rajendra pulang pukul setengah delapan malam. Katanya latihan paduan suara selesai kurang lebih pukul enam sore, dan dia masih disana untuk membantu proses pembuatan tempat foto bagi mereka yang wisuda.
Hadiah kecil Ignacia banyak berkerja hari ini. Setidaknya Rajendra sudah makan malam.
Besok sudah akan hari besarnya. Semua orang harus bersiap dan mengorbankan banyak waktu demi kelancaran acara. Apalagi Rajendra adalah seorang ketua MPK yang bertanggung jawab. Dia pasti akan menggerakkan kemampuan untuk lebih banyak membantu demi kelancaran acara. Selain ajakan untuk menjadi anggota paduan suara.
...Rajendra ఇ ◝‿◜ ఇ...
| Besok ponselnya akan di kumpulkan
| Jadi aku tidak bisa dihubungi
Selalu ada yang seperti ini. Beruntung tidak seharian penuh. Rajendra bisa kembali dihubungi di tengah hari dan kemudian saat dia sudah sampai di rumah. Ada sedikit cerita tentang acara pagi itu. Rajendra kelihatan senang, bahkan ikut membuat karangan bunga bersama teman-temannya.
Hadiah Ignacia semakin mengecil ukurannya setelah minggu-minggu ujian. Tapi tidak apa-apa. Ignacia sudah berencana untuk membeli hadiah lain untuk dirinya sebagai alternatif. Dan dia akan menunggu Rajendra selesai.
Tapi tetap saja, Ignacia selalu ingin hadiah kecilnya kembali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Bin's
jejak, mampir juga Thor ke cs ane..
2023-10-01
1
𝒀𝑶𝑺𝑯𝓊𝒶
joss thor!!!!! saling dukung yuks....
2023-09-15
1
Moonlight
Rajendra ini tipe ideal banget utk ank remaja 😍
2023-08-30
0