Sampai sekarang dia masih memendam rasa itu, ingin sekali dia mengutarakannya namun dia takut kecewa karena ini adalah cinta pertamanya, lagi pula dia malu Karena dia adalah seorang wanita, mana mungkin dia yang mengutarakan duluan perasaannya pada Kenta.
Terlihat dari kejauhan Kenta sudah mengendarai motornya dan menghampiri Kenzia.
“Ayo kita pulang ,” ajak Kenta
Kenzia pun menaiki motor itu lalu Kenta segera melajukan motornya. Malam yang dingin membuat Kenzia kedinginan dan memeluk pinggang Kenta, seulas senyum terbit di bibir Kenta, ingin sekali kenta memegang tangan Kenzia akan tetapi dia tidak berani melakukannya.
Kenta menghentikan motornya di sebuah angkringan, di sana di jual beberapa jajanan khas Daerah
.
“Loh kenapa berhenti di sini ?” tanya Kenzia
“Kita mampir di sini dulu untuk menghangatkan badan, aku lihat kamu menggigil kedinginan, sebaiknya kita makan dulu ya ,” ucap Kenta sambil menarik tangan Kenzia lalu membawanya ke meja yang kosong.
“Mbak Wedang Rondenya dua ya, dan makanannya di campur saja ,” ucap kenta
“Baik Mas,” ucap penjual Angkringan tersebut.
“Maaf aku tidak bisa traktir kamu di Restoran mewah,” ucap Kenta.
“Apaan sih kak Kenta, di sini pun sudah bikin aku senang kok, apalagi makan sama kak Kenta ,” ujar Kenzia, Jantung Kenzia berdebar kencang ketika melihat senyum manis Kenta ke arahnya.
Maafkan aku Kenzia, aku tidak punya nyali untuk mengutarakan perasaanku padamu, kamu berhak mendapatkan lelaki yang lebih segalannya dariku,, batin Kenta
“Kak Kenta kenapa mandangin aku seperti itu ?”
“Eh enggak Kok, makanannya kok lama ya ,” ucap Kenta salah Tingkah, Ken tersenyum padanya.
Tak lama kemudian Pelayan datang dengan membawa pesanan mereka, Kenzia sangat senang karena Pelayan itu membawakan aneka Baso Goreng yang sangat di sukai oleh kenzia
.
“Waaah..Baso Goreng, aku suka banget loh,” ujar Kenzia teringat ketika dia bersama ke dua Orang tuanya menikmati Baso goreng di sebuah pasar malam, Kenzia sampai meneteskan air matanya mengingat kenangan itu.
“Hey...kok malah nangis sih, kenapa?” ucap Lenta menghapus air mata Kenzia dengan menggunakan jarinya.
“Aku teringat sama Papa dan Mama kak, dulu kita sering makan beginian kalau ada pasar malam , Aku sangat suka sama Baso goreng sampai Papaku selalu memborong semua jajanan Baso yang ada di pasar malam itu dan membagikannya lepada semua pengunjung,” ucap Kenzia masih mengeluarkan air matanya.
Kenta membawa kenzia ke dalam pelukannya, Kenzia menangis di dada Kenta sehingga membuat Baju kenta menjadi Basah.
“Eh Maaf kak, baju kakak jadi basah gara-gara aku ,” ujar Kenzia
“Tidak apa-apa Kenzia, jangankan baju, apapun akan aku lakukan untuk kamu agar kamu tidak sedih lagi,” ucap Kenta
Tembak aku kak.. tembak aku.. aku dengan senang hati akan menerima kamu ,, Batin Ken.
Tapi apa yang ada di pikiran Ken tidak terjadi, Kenta malah meminum Wedang Ronde yang ada di hadapannya.
“Ayo Ken Di minum wedangnya, nanti kalau dingin enggak enak lagi loh,”
Kenzia kecewa karena Kenta belum juga menembaknya, dia juga meminum wedang itu. Kenta terlihat mengambil sesuatu di saku jaketnya.
“Siniin tangan kami,” pintanya
“Buat apa ?” tanya Kenta heran tiba-tiba saja meminta tangannya.
“Sudah jangan banyak nanya siniin saja dulu,” ujar Kenta, Kenzia mengulurkan tangannya ke arah Kenta.
Kenta menaruh benda kecil di tangan Kenzia sambil tersenyum.
“Apa ini kak ?” tanya Kenzia
“Anting ,” jawab Kenta
“Iya aku tahu kalau ini anting, tapi dalam rangka apa ?”
Kenta tersenyum mendengar pertanyaan Kenzia tersebut, dia lalu menoel hidung Kenzia.
“Bawel deh, sini kakak pasangin ,” Kenzia senang di perlakukan seperti itu oleh Kenta.
“Kamu cantik kalau memakainya ,” ucap Kenta, wajah Kenzia merona di buatnya.
“Yuk kita pulang,” ajak Kenta, Kenzia kecewa, kenapa terlalu singkat kebersamaan mereka, padahal di hati Kenzia dia selalu ingin berduaan dengan Kenta.
Kenta melajukan Motornya dan mengabtarkan Kenzia ke Kontrakannya, setelqh itu dia juga pulang ke Rumahnya.
Kenzia masuk ke dalam Kontrakannya dengan senyum bahagia, ini pertama kalinya semenjak dia bertemu dengan Kenta, Kenta memberinya hadiah Walaupun Hadiahnya hanya sepasang anting yabg harganya tidak seberapa akan tetapi hadiah itu sangat berharga baginya karena di berikan oleh orang yang sangat dia cintai.
Setelah Kenzia membersihkan Tubuhnya dia berbaring di atas kasurnya sambil membayangkan senyum manis Kenta yang sangat menyejukkan hatinya itu.
“Kak Kenta sudah sampai belom ya ,” ucapnya Sambil memutar-mutar ponselnya.
“Apa aku telfon saja ya dia, ah nanti di kira aku terlalu agresif lagi,” ucapnya sambil menaruh kembali ponselnya di atas Nakas.
Ketika Ken hampir memejamkan matanya, suara Ponselnya mengagetkannya, Ken melihat kalau Kenta menelfonnya.
“Halo kak Kenta ada apa ?” tanya Ken, Kenta tersenyum karena cepat sekali Ken menjawab terfonnya.
“Aku Cuma mau bilang kalau aku sudah sampai di Apartemen, kamu pasti khawatir dan mau menelfon aku tapi kamu tidak berani kan, makanya aku yang nelfon duluan,” ujar Kenta
Iiish kak Kenta ini, apa dia peramal ya sehingga ucapannya Benar semua, malu dong kalau dia sampai tahu kalau semua itu benar adanya,, batin Ken
“Kak Kenta Sok tahu deh, aku sudah mau tidur tahu, karena kak Kenta Telpon aku jadi ke ganggu deh,” ucap Kenzia Jaim
“Ya sudah kalau aku mengganggu, kamu tidur lagi aja gih ,” suruh Kenta
“Eh bukan begitu..aku tidak maksud begitu kok,” ucap Kenzia tidak enak hati.
“Enggak apa-apa kok Ken, aku mengerti kok, kamu tidur lagi ya kan besok kamu harus bekerja, aku hanya ingin mengabarkan saja agar kamu tidak khawatir, selamat tidur, semoga mimpi indah,”
Bersamaku ,, Batin Kenta
“Kakak juga ya cepat tidur, semoga mimpiin aku ,” ujar Kenzia langsung memutuskan sambungan telponnya, Kenta tersenyum mendengarkannya.
*
*
Pagi sudah menjelang, Kenzia masih saja berada di bawah selimutnya. Suara ponsel yang berdering mengagetkannya, dengan malas dia mengambil dan mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelfonnya.
"Halo..siapa sih pagi-pagi buta nelfon, ganggu aja deh ," ucapnya dengan mata masih mengatup.
"Heh gadis Bawel, di mana Lo jam segini belum ke Mansion, Lo tidak Lupa kan kalau pagi Ini Lo harus mandiin Gua ," ujar orang di seberang telfon yang tidak lain adalah Arjuna
Aduh...Mampus aku, malah sudah jam segini lagi dan juga motorku masih di Kantor, aku ke sana pakai apa, malah uangku sudah menipis lagi, kalau mengharap di ganti sama Bos pelit itu sampai lebaran monyet pun enggak bakalan di ganti,, Batin Ken
"Heh Lo masih di sana kan? Cepetan ke sini, gue enggak terbiasa mandi sendiri," ujar Arjuna
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments