Tak terasa lima tahun sudah berlalu, Astuti hidup bersama dengan Nenek Nuri, walaupun serba kekurangan dia sangat bahagia tinggal di sana karena Nenek Nuri sangat menyayanginya layaknya cucunya sendiri.
Hari ini adalah hari ulang tahun Ken yang ke 20, sesuai dengan apa yang tertulis di tutup Kitak Tua peninggalan Ayahnya Sejak dari hari ini dia sudah harus mencari Lucki sang Ahki Kunci agar dia mengetahui isi kotak tersebut.
Ken mencari cara agar Nenek Nuri memperbolehkannya pergi dari sana mengingat Nenek Nuri sudah sangat tua, Ken khawatir jika dia pergi Nenek nuri pasti kesepian di masa tuannya.Akan tetapi dia juga harus melaksanakan amanat Almarhum Ayahnya itu. Ken sangat di lema ketika itu dan akhirnya dia memutuskan untuk Melakukan apa yang tersirat di dalam hatinya.
Kenzia sudah siap dengan Tas Ransel di punggungnya.
“Nek Ken mohon pamit ya, Ken harus kembali Ke kota hari ini karena Ken sudah berusia 20 tahun sekarang,"
"Hu.. hu.. hu.. Tega kamu Ken meninggalkan Nenek Sendiri di sini, Nenek pasti kesepian tinggal sendirian,"
"Nenek ku sayang, jangan nangis terus dong, dari awal Ken sudah cerita kan sama nenek, Ken tidak bisa tinggal selamanya di sini karena Ken harus mencari seseorang sesuai wasiatnya papa Ken,"
"Iya Nenek tahu Ken, tapi Nenek boleh ikut ya.. ya..,"
"Nenek kota itu sangat jauh, Ken tidak mau Nenek kecapean di jalan, Ken Janji kalau Ken sudah menemukan orang itu Ken pasti kembali,"
"Janji ya ," ucap Nenek lalu memeluk Kenzia erat.
"Iya nenek cantik ," Ken mengecup kening Nenek Nuri dengan lembut sehingga tangis Nenek semakin kencang, reflek Kenzia mencomot bibir Nenek Nuri menggunakan jari-jari lentiknya sehingga Nenek Nuri seketika terdiam.
"Hati-hati ya Ken, Doa nenek menyertaimu ,"
"Ken Pergi dulu ya Nek, See You..!
Dengan bercucuran Air mata Kenzia mulai melangkahkan kakinya dengan semangat, hari ini perjalanan jauh akan dia tempuh demi menunaikan wasiat dari Papanya.
Setelah setengah perjalanan menyusuri hutan pinus dengan berjalan kaki, Ken beristirahat di bawah sebuah pohon di pinggir jalan setapak itu.
Aaaaaghh...
Terdengar rintihan pilu dari balik semak-semak , Ken kaget mendengarnya, tak lama kemudian suara itu kembali terdengar dan Ken pun kemudian memberanikan dirinya untuk menerobos semak-semak itu.
Di balik semak-semak itu ternyata ada seorang pemuda berperawakan tinggi putih yang berpakaian serba hitam sedang merintih kesakitan, Ken menghampiri pemuda itu.
"Kakak tidak apa-apa ?" Dengan perasaan takut Ken memberanikan diri untuk bertanya kepada pemuda itu.
"Haus...tolong beri saya air..," ucap pemuda itu serak. Ken sangat kasihan melihatnya kemudian dia memberikan Botol air di tangannya kepada pemuda itu.
"Ini kak, aku hanya punya sebotol air ," pemuda itu mengambil air di tangan Ken lalu segera meminumnya.
"Terima kasih , Nama kamu siapa ?" Kenzia masih takut kepada pemuda itu.
"Jangan takut, saya bukan orang jahat kok,"
"Nama aku Ken kak, kalau kakak siapa ?"
"Aku Kenta," Jawabnya
"Kak Kenta bahunya kenapa ?" tanya Kenzia, tapi bukannya menjawab pertanyaannya Kenta malah berteriak lagi yang membuat Kenzia menghampirinya.
"Kenapa bahu kakak terluka begini, ini harus secepatnya di obati, ayo kak Kenta Ken bawa ke Rumah sakit,"
" Tidak usah Ken, Aku boleh minta tolong Enggak sekali lagi sama kamu, apa kamu mau membantu Aku ?" Ken mengangguk
"Tolong kamu keluarkan peluru dari bahu Aku," Ken kaget mendengar kata peluru.
"Kakak kena tembak ?" Kenta menganggukkan kepalanya
"Kenapa kakak tertembak, apa kakak penjahat ? ," Ken mundur beberapa langkah menjauhi Kenta
"Tolonglah saya Ken, saya sudah tidak tahan lagi ,Aaagghhh..." teriaknya lagi sambil memegang bahunya, Kenzia kembali kaget ketika dia melihat banyak sekali darah yang keluar dari bahu Kenta
Karena jiwa kemanusiaannya sangat besar akhirnya Kenzia memutuskan untuk menolong Kenta, dengan tangan gemetar dia
mengeluarkan sebutir timah panas dengan hati-hati dari bahu Kenta itu dengan menggunakan pisau, setelah dia berhasil dia mengambil beberapa daun-daun yang sering Nenek Nuri gunakan saat dia terluka kemudian dia mulai menghancurkannya dengan mulutnya seperti yang sering Neneknya lakukan lalu menaruhnya di lukanya Kenta dan mengikatnya dengan sobekan bajunya.
"Terima kasih Ken, saya tidak akan pernah melupakan kebaikaanmu hari ini," ucap Kenta lalu hendak pergi, namun dia terduduk kembali karena kondisi tubuhnya sangat lemah.
"Kak Kenta Enggak apa-apa ? sebaiknya Kak Kenta ikut aku pulang ke rumah," ajaknya
Kenzia dan Kenta kemudian berjalan menyusuri jalan setapak itu dan kembali ke Gubuk Nenek Nuri.
"Huff..akhirnya sampai juga di Istanaku, ayo kak Kenta kita masuk ke dalam,"
Kenta menjatuhkan rahangnya melihat gubuk reot yang hampir tumbang itu dan melihat Kenzia bahagia ketika berada di rumah yang tidak pantas di sebut dengan sebuah rumah itu.
"Kenapa kak, ngeri ya melihat rumah seindah ini, ha.. ha.. awalnya aku juga merasa begitu kak, tapi lama-kelamaan rumah ini bagai istana buatku," ucapnya dengan tingkah lucunya.
Kenta pun memasuki rumah itu, walaupun luarnya terlihat reot tapi ketika berada di dalam rumah itu Kenta takjub karena dalamnya sangat bersih dan tertata rapi.
"Nah.. kak Kenta istirahat saja dulu di sini, aku akan membuatkan makanan dulu buat Kak Kenta,"
"Enggak usah Ken, aku masih kenyang kok, kamu duduk di sini saja temani aku ngobrol," Kenzia kemudian berjalan menuju ke arah Kenta dan duduk di sampingnya.
"Oh ya Ken, kamu tinggal sendiri ? orang tua kamu di mana ?
Tess...
Air mata Kenzia jatuh di pipinya.
"Loh kok kamu Menangis sih, maaf kan aku kalau pertanyaan aku ini membuat kamu sedih,"
"Enggak apa-apa kok kak, orang tua aku sudah meninggal kak, mereka di bunuh oleh pamanku sendiri setahun yang lalu, sebenarnya aku ini adalah Putri dari Pengusaha ternama di Jakarta namun Pamanku tega membunuh orang tuaku hanya untuk merebut harta orang tuaku ,"
Entah mengapa Ken merasa nyaman dengan Kenta sehingga dia menceritakan kisah hidupnya yang sangat tragis itu kepadanya.
"Kalau boleh tahu siapa nama Papa kamu itu, siapa tahu aku kenal karena aku juga berasal dari Jakarta ,"
Papaku bernama Pramana Dirgantara, dia adalah pemilik perusahaan Dirgantara Company."
"Apa..." kaget Kenta
Jadi kamu adalah Kenzia Astuti Dirgantara ?" Ken mengerutkan keningnya.
"Dari mana kak Kenta mengetahui kalau nama aku Kenzia ?"
"Aku ini Kenta..Kenta Anggara anak dari Rendi Anggara Asisten papa Kamu ," jelas Kenta.
"Jadi kak Kenta adalah anaknya Om Rendi Asisten pribadi Papa ?"
"Iya Kenzia, Papaku juga di bunuh oleh Paman Bram persis ketika Papa kamu di bunuh juga olehnya.
Kenzia hanya mematung mendengar cerita dari Kenta.
" Berarti apa yang di katakan oleh Mama benar kak, Papa di bunuh oleh Paman Bram ?
"Iya Ken, aku juga tidak menyangka kalau Paman Bram setega itu ,oh ya kamu kenapa bisa berada di sini, bukankah menurut berita kamu kecelakaan bersama Ibu mu ?"
"Tidak Kak, itu tidak benar, Mama di tembak oleh seseorang dan aku di dorong oleh Mama ke dalam sungai dan beruntung aku di selamatkan oleh Nenek dan membawaku tinggal bersamanya.
Ken melihat wajah Kenta kesakitan, Akhirnya dia menyuruhnya untuk beristirahat .
*
*
Seminggu sudah berlalu, Kenta sudah berangsur-angsur pulih karena dengan telaten Kenzia mengobati Lukanya itu dengqn Bantuan Obat-obatan yang di buat Nenek Nuri tentunya.
Hari ini Kenzia kembali pamit kepada Neneknya untuk melanjutkan perjalanannya mencari juru Kunci itu tapi kali ini dia akan pergi bersama Kenta dan kali ini juga tidak ada adegan tangis-tangisan lagi.
"Semoga kamu cepat menemukan apa yang kamu cari ya Ken, Doa Nenek menyertaimu ,"
"Kami pamit dulu ya nek ,"
Mereka pun pergi dan ketika di perjalanan Kenta mengutarakan keinginannya membawa Kenzia ke Markas Red Scorpion.
"Ken..Kamu mau gak ikut aku ke suatu tempat ?
"Ke mana Kak ?
"Aku akan membawamu ke sebuah tempat yang bisa membuat kamu menjadi kuat agar kamu bisa menjaga diri dari orang jahat dan membalaskan Dendam mu pada Pamanmu itu,"
"Aku mau kak, itulah salah satu tujuan aku kembali ke Kota,"
"Oh syukurlah kalau begitu ?
Mereka kembali melanjutkan perjalanannya menuju ke kota.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
💞Amie🍂🍃
udah aku fav ya kak, mampir juga dikarya recehku
2022-10-05
0
Dani irwandi
laporin aja sih klo udh bunuh org tuanya
2022-09-23
0
Mommy QieS
aku like n favorit kak 😊
sama sekuntum gift mawar dulu untuk Kenzia n Kenta🌹
2022-09-17
1