Kenzia masih saja mengerutu, dia sangat kesal dan ingin sekali keluar dari perusahaan itu. Tapi apa daya dia tidak punya uang sebanyak itu, mau minta tolong sama Kenta kenzia yakin kalau Kenta juga tidak punya, terpaksa dia harus menjalani semua itu.
“Heh gadis centil, bisa-bisanya Lo menggoda CEO baru kita, memang dasar genit enggak bisa lihat pria tampan dan Kaya seperti dia ,” ujar Vira yang tiba-tiba saja sudah ada di belakang Kenzia bersama teman-temannya.
Ken menatap tajam le arah mereka, mereka sempat bergidik melihat tatapan membunuh Kenzia itu, namun mereka pikir Kenzia itu habyalah gadis lemah yang bisa mereka tindas.
“Kenapa tidak menjawab, Bisu ya Lo, mana mulut bawel Lo itu hah, dasar gadis ganjen,” ucap Vira lagi
“Mana berani dia sama Lo Ver, dia itu gadis lemah yang hanya modal cantik dan seksi doang, OG Kok gaya-gaya mau memikat CEO, Mimpinya ketinggian Lo ha..ha..,” ucap Temannya Vera.
Kenzia hendak pergi untuk menghindari mereka, mood nya sudah jelek dan jangan sampai dia membantai mereka semua akan tetapi Vera dan teman-temannya mengerubunginya dan tidak memberi celah untuk Ken pergi dari sana.
“Mau ke mana Lo gadis Ganjen, mau menghindar Lo dari Kita, Oh tidak bisa, Lo harus kita kasih pelajaran dulu agar Lo tahu diri ,” ucap Vera sambil menyeriagai.
“Awas kalian, jangan coba-coba menghalagi aku atau ...”
“Atau apa? Mau pukul, ayo pukul kalau Lo bisa ,” ujar Vera.
Plakkkk....
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Vira sehingga Sudut bibirnya berdarah.
Aaaawwww....
Vira meringis kesakitan, cap tangan Ken menempel di pipinya.
“Berani sekali Lo menampar Vira,” ujar temannya Vira lalu hendak menampar Ken namun tangannya di cekal oleh Ken, gadis itu meringis ketika Ken memutar tangannya itu dan
Bruukkk...
Gadis itu tersungkur di lantai, sementara teman Vira yang lainnya pergi mengadu kepada pak Rudi Kepala OB di sana tentang kejadian itu.
Tak lama kemudian Rudi datang dengan dua temannya Vira, Ken masih saja duduk santai di sana.
“Ada apa ini ribut-ribut, kenapa mereka sampai seperti ini ?” tanya Rudi
“Dia pelaku ya Pak ,” ucap Vira sambil menunjuk le arah Ken, Rudi mengernyitkan keningnya tidak percaya, mana bisa gadis seperti Ken yang kelihatan lemah bisa membuat mereka jadi seperti itu.
“Jangan mengada-ngada kalian, Oh ya Kenzia mulai sekarang kamu di tugaskan di Lantai 15, dan mulai hari ini kamu sudah boleh pindah ke sana ,” ucap Rudi
“Baik pak Rudi,” ucap Kenzia, semua itu membuat Vira dan teman-temannya semakin tidak percaya, mereka yang babak belur malah mereka juga yabg di salahkan, dan yang lebih tidak masuk akal Kenzia malah di suruh bekerja di Lantai ruangannya CEO.
“Ayo semuanya Bubar, saya tidak mau ada keributan lagi seperti ini di sini, dan kalian kembali bekerja,” Rudi kemudian meninggalkan mereka.
Kenzia sudah sampai di lantai 15, sebelum dia sempat duduk di kursi yang ada di Pantry, Telpon di sana berbunyi, kenzia langsung mengangkatnya.
“Iya Halo, siapa ini ?
“Buatkan saya kopi,” suruh Arjuna
“Kenapa dia bisa tahu kalau aku sudah di sini, jangan-jangan dia pasang CCTV di ruangan ini,” ujar Ken lalu mencarinya ke seluruh sudut ruangan itu tapi hasilnya nihil.
Kenzia sudah menaruh Kopi itu di atas meja Arjuna.
“Maaf Pak ada yang bisa saya bantu lagi ?
“Tunggu sebentar ,” ucap Arjuna mulai menyeruput kopi itu dan ...
Fuufff...
Arjuna menyemburkan Kopi itu ke wajah Kenzia.
“Kopi apaan ini, kamu mau bikin saya Diabetes minum kopi semanis ini hah ? Ganti..!
“Suruh ganti ya ganti saja jangan nyembur gitu dong, jadi kotor kan wajah saya ,” omel Ken
“Banyak omong kamu, ayo cepat ganti ?”
“Iya..iya..,”
Ken segera mengganti Kopi itu, kali ini dia tidak menaruh gula di kopinya, namun Ken berpikir pasti Arjuna akan mengatakan kalau kopi itu pahit, dan dia berinisiatif untuk membawakan gula rendah kalori di tangannya.
Arjuna mulai meminum Kopi Itu dan kembali menyemburkannya, kali ini Ken sudah siap dengan tameng di tangannya yaitu Sebuah map yang dia ambil dari mejanya Arjuna.
“Kopinya pahit sekali, ayo ganti lagi,” suruhnya
Ken memukul meja dengan wajah kesalnya.
“Kenapa? Lo mau marah,”
“Saya hanya mau Bos menaruh sendiri Gulanya agar sesuai dengan selera Bos,” ucap Ken lalu membuka tangannya dan terlihatlah dua saset gula di bawah tangannya, kenzia pergi dari sana.
“Memang sangat cerdas dia, sepertinya gua akan sangat sulit untuk mengerjainya.
Saat Ken hendak duduk dia kembali di kejutkan dengan suara telpon yang berbunyi, dengan malas dia mengangkat telpon itu.
“Iya ada apa lagi ?” tanya Ken yang tahu kalau itu telpon dari Arjuna
“Lo siap-siap dan ikut gua pulang ke Mansion ,” ujar Arjuna
“Whaat...kagak salah tut..tut..,” sambungan Telpon terputus sebelum Ken melepaskan unek-uneknya.
“Sialan, main putusin aja lagi telponnya, dasar Bos lucnut,” kesal Ken
“Apa Lo bilang ?” tanya Arjuna yang sudah berada di pintu pantry
“Eh pak Bos, saya hanya mau makan lagi belajar bahasa Inggris, oh ya pak Bos, kacang tanah itu Lucnut kan ?” tanya Ken
“Peanut, bodoh banget sih Lo, ayo ikut gue sekarang ,” ujar Arjuna
“Sebentar saya ke Toilet dulu,”
“Jangan lama,” ucap Arjuna
Ken segera menuju ke Toilet, dia hanya duduk-duduk saja di sana, dia ingin mengerjai balik Bos yang songgong itu.
“Biarin saja dia menunggu di luar, aku lama-lamain aja biar dia menunggu lama, siapa suruh sangat Diktator sama aku ,” ucap Ken lalu duduk di atas Closet sambil memainkan Game yang ada di Ponsel.
Arjuna sudah menunggu selama Setengah jam di Pantry, akan tetapi Ken belum juga keluar dari Toilet.
“Sepertinya dia mau mempermainkan gua, Awas saja kalau Lo ketahuan membohongi gua, gua akan hukum Lo dengan hukuman yang tidak pernah Lo duga sebelumnya.” Ucap Arjuna
Arjuna kemudian mendatangi Toilet itu lalu mulai mengedor-gedor pintunya.
“Heh gadis bawel, cepat keluar Lo dari Toilet, Lo mau mempermainkan gua ya,”
“Sebentar pak Bos perut saya sakit banget nih ,” ujar Ken, dia membunyikan suara kentut dengan mulutnya.
“Ish Jorok amat sih dia, lebih baik Gua tunggu di sana saja,”
Kenzia tertawa cekikikan sehingga dia menjatuhkan ponselnya di Lantai.
“Yach..yach..pecah kan, ini gara-gara pak Monster itu nih, rusak deh ponsel aku,” ucap Ken sambil mengelap Ponselnya yang basah.
“Lebih baik aku keluar saja dari sini, untuk hari ini sudah cukup dulu ngerjain Bos Songong itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments