Di Kerjain

Arjuna tidak kaget dengan apa yang ada di hadapannya, itu bukan yang pertama kalinya mereka melakukan itu padanya, Dari kecil sampai sekarang Orang tuanya selalu membuatkan pesta sehingga Arjuna merasa bosan dengan semua itu.

"Arjuna sayang, kamu pasti senang kan Papa dan Mama mengadakan pesta ini untuk kamu, Papa sampai bela-belain gak masuk kantor hari ini hanya untuk merayakan kepulangan kamu, Ayo kita Selfie dulu ," ujar Mamanya Arjuna sambil mengambil beberapa gambar untuk di posting di media sosialnya, maklum ibu-ibu sosialita pasti Eksis di Sosial Medianya.

Ayo ikut sama Papa, kita akan merayakan hari ini sebelum kamu besok menggantikan Papa sebagai CEO baru di Perusahaan kita ," ucao Bramantyo.

Arjuna merasa kaget, dia pikir setelah menjalani rutinitas belajar yang sangat membosankan di Luar Negeri dia akan bisa beristirahat sejenak di Tanah air tapi ternyata apa yang dia bayangkan tidak seperti kenyataannya, Papanya selalu memaksakan kehendaknya padanya.

Arjuna tidak bisa membantah keinginan Papanya, dia tahu Papanya itu pasti akan melakukan segala cara agar keinginannya tercapai seperti memaksa Arjuna Kuliah di Jurusan Management Bissnis agar dapat menggantikannya mengelola Perusahaan warisan keluargannya itu.

Dari Kecil Bramantyo tidak pernah menanyakan keinginan putranya akan tetapi dia selalu mendikte Arjuna harus menjadi seperti apa kedepannya, walaupun Arjuna sangat kesal akan tetapi dia tidak berani membantah ataupun melawan kehendak Papanya itu.

Arjuna bagai Boneka yang di gerakkan oleh Bramantyo, ingin sekali Arjuna memberontak akan tetapi dia tidak punya daya dan Upaya untuk melakukan hal itu.

Pesta yang sangat meriah sedang berlangsung, banyak gadis-gadis cantik di sekitar Arjuna namun dia tidak tertarik sedikit pun pada mereka tidak seperti Ayahnya yang suka bermain perempuan dan Ibunya yang menyukai Brondong, seakan itu menjadi hal yang Lumrah di keluarga mereka. Sungguh keluarga super aneh.

"Pa aku istirahat dulu, aku sangat lelah setelah perjalanan tadi ," ujar Arjuna

"Jangan Lupa Besok ya Ar, kamu harus datang tepat waktu ke Kantor dan tidak boleh telat," ujar Bramantyo, Arjuna Mengangguk.

Rasa kesal dan marah berkecamuk di dalam hati Arjuna, dia menghempaskan tubuhnya di King Side nya dan akhirnya dia tertidur pulas.

Keesokan paginya Arjuna sudah terlihat tampan dengan balutan Jas yang membuatnya semakin gagah, dia memulai sarapan tanpa Papa dan Mamanya karena pagi-pagi sekali Papanya sudah berangkat ke Kantor dan Mamanya sibuk dengan urusannya.

"Lagi dan Lagi, aku pikir setelah aku pulang mereka akan memperhatikan aku ternyata sama saja seperti yang dulu, semuanya hanyalah pencitraan saja," ucapnya dengan nafas berat menahan sesak di dadanya.

"Eh Aden sudah bangun, ini Mbok sudah buatin makanan kesukaan aden, aden masih suka kan sama masakan Mbok ?" Arjuna tersenyum ke arah Mbok Lena , Mbok Lena adalah salah satu dari sekian banyak pembantu di sana yang selalu memperhatikan Arjuna dari semenjak dia Kecil.

"Pasti Mbok, masakan Mbok tiada tandingannya," ujar Arjun

"Terima kasih Aden, si Mbok jadi tersanjung ,"

"Oh ya Mbok, Apa Mobil saya sudah siap ?"

"Sudah Den, tadi Mang Karno sudah memenasi nya,"

"Baiklah kalau begitu saya berangkat kerja dulu ,"

"Tunggu Den, ini bawa ke kantor Aden siapa tahu nanti Aden lapar bisa di makan ," ujar Mbok Lena sambil menyerahkan kotak makanan kepada Arjuna. Arjuna mengambilnya lalu segera berangkat ke kantor.

Sementara Pagi ini Kenzia Sarapan seadanya dengan Nasi dan telor ceplok menghiasi nasinya, dia masih kesal karena uangnya terkuras habis buat perbaikan motor kemarin makanya mulai hari ini dia harus ngirit.

"Huff baru juga satu hari kerja uangnya sudah tinggal segini, terpaksa deh ngirit makan. Ini semua gara-gara cowok sombong itu, kalau saja dia tidak menabrak motor aku pasti uangku masih utuh, Awas saja kalau sampai bertemu lagi akan aku balas kamu ," ucap Ken sambil menusuk garpunya ke telurnya saking kesalnya.

Kenzia melajukan Motornya namun di persimpangan jalan netranya melihat Cowok sombong yang tak lain adalah Arjuna sedang mengecek-ngecek mobilnya .

Kenzia berhenti tepat di depan Arjuna dan tertawa mengejek.

"Napa mobilnya mogok ya..Rasain tu, makanya kalau jadi orang jangan Sombong ," Ledek Ken

"Pergi Lo, empet Gua lihat muka Lo ," ujar Arjuna

"Butuh bantuan enggak, atau butuh tumpangan gitu ?" tanya Ken

"Enggak...!

"Ya sudah..aku kasih tau ya di daerah sini rawan Begal loh, jarang ada orang yang lewat, gue pergi ya Bye..Bye..Cowok sombong ," ucap Ken hendak pergi dari sana.

"Tunggu..!!

Ken berbalik lalu tersenyum senang, dia sudah merencanakan sesuatu untuk membalas Arjuna, kalau Sampai Arjuna mau naik ke motornya berarti dia sudah masuk dalam perangkapnya Kenzian.

"Ada apa lagi , katanya gek mau di tolong, terus kenapa manggil gue lagi ," ucap Ken santai

"Lo anterin gue sekarang ," suruhnya

"Emang kamu siapa main nyuruh-nyuruh aku seperti itu, kalau mau minta Tolong ngomong yang sopan dong , jangan kayak nodong gitu,"

Arjuna jengah dengan tingkah Ken, dia mulai memasang wajah memelasnya.

"Tolong anterin gue ya..please ," ucap Arjuna datar

"Ulang, Senyumnya mana ?

Ingin sekali Arjuna membantai Ken habis-habisan namun saat ini dia menahan diri karena dia sangat bituh bantuan gadis itu.

"*Pl*ease ! tolongin gue ya .."

"Nah gitu dong, ayo naik ," Suruh Kenzia.

Ken melajukan motornya lewat sebuah Gang

"Kenapa pakai jalan memutar sih, ini akan memperlambat sampainya.

"Brisik kamu, kita pakai jalan ini karena kamu tidak memakai Helm, kamu mau kita di tilang polisi ?" ujar Ken.

Arjuna berpikir ada benarnya juga apa yang di katakan oleh Ken, dia hanya pasrah saja kemana Ken membawanya.

Sampai di sebuah Kios Ken menghetikan motornya.

"Lo kok berhenti, ini kan belum sampai ?"tanya Arjuna

"Emang, aku haus kamu beli minum dong buat aku ," suruh Ken

"Kenapa enggak tunggu sampai kantor sih kalau mau minum, kenapa harus berhenti di sini ," ucap Arjuna

"Kamu gila ya, aku tuh hausnya sekarang kenapa minumnya harus nunggu nanti, bisa mati kehausan aku kalau begini ," ucap Ken

"Iya..iya..gua beliin," Arjuna kesal, kalau bukan karena butuh bantuannya mungkin Arjuna sudah menghabisi Ken, Di saat Arjuna Masuk ke dalam kios tersebut Ken melajukan Motornya dengan kecepatan tinggi meninggalkan Arjuna di sana.

"Arjuna sudah kembali namun tidak menemukan Ken di sana, dia baru menyadari kalau Ken sudah membohonginya dan dia juga tidak mengetahui di mana dia berada sekarang.

Arjuna mengambil Ponselnya dan menghubungi supir Papanya untuk menjemputnya di sana. Akan tetapi belum sempat dia menjelaskan keberadaannya itu dia di kejutkan oleh suara gerombolan orang yang berlari ke arahnya, ternyata di sana sedang terjadi tawuran antar warga.

Karena kaget Ponsel Arjuna terjatuh dan seketika orang-orang itu menginjak ponsel itu sambil masih menyerang satu sama lain, Arjuna yang ketakutan sempat terjebak di antara peperangan itu namun dia kemudian mulai bersembunyi.

Tawuran sudah mereda, Arjuna keluar dari tempat persembunyiannya dengan penampilan yang sudah acak-acakan. Dia berjalan menuju ke arah Ponselnya.

"Kurang ajar Lo cewek sialan, Awas saja lo..akan gua cari lo sampai ke ujung Dunia, kalau gua menemukan Lo akan gua bunuh Lo dengan tangan gua sendiri," teriak Arjuna sambil meremas Ponselnya yang sudah hancur lebur itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!