Sistem Simulasi

Sistem Simulasi

Chapter 1

2276, 16 Mei, Planet Ether.

Rein, seorang pria muda berusia 17 tahun sedang melakukan satu set teknik tinju dan gerakan di Dojo sekolah. Dia adalah murid sekolah tahun kedua di Akademi Golden Nimbus.

Rein memiliki penampilan yang cukup baik, rambutnya agak panjang sampai mengenai alis matanya, dia memiliki tinggi 178cm dan tubuh yang kuat dan kekar.

Jika di kehidupan sebelumnya, ini adalah salah satu penampilan terbaik bagi pria muda.

Ya, itu tidak salah. Rein bukan berasal dari dunia ini dan lahir di planet yang disebut Ether.

Rein berasal dari planet bernama bumi yang memiliki teknologi modern. Pada saat itu, dia masih ingat bahwa dia baru saja berdebat dengan seorang pengguna di internet dan mencaci makinya. Setelah puas mencaci maki pihak lawan, dia tidur dan bersiap untuk bekerja keesokan harinya.

Namun siapa sangka bahwa saat dia bangun, dia telah bangun di tubuh seorang anak berusia 5 tahun di panti asuhan yang memiliki kondisi sekarat?

Benar. Rein bereinkarnasi ke dunia lain ke tubuh seorang anak berusia 5 tahun! Dan dia telah hidup selama satu dekade dalam tubuh anak berusia 5 tahun ini!

Nama asli Rein di bumi adalah, Van Rein, dan dia berusia 20 tahun, dan di kehidupan ini, dia memiliki nama Van Rein juga!

Di tahun-tahun sebelumnya, dia sangat kesulitan untuk bersosialisasi dan menjaga sikapnya untuk menjadi anak-anak. Bagaimanapun, bahkan jika orang normal di tempatkan di lingkungan rumah sakit jiwa, pikiran mereka juga akan terdistorsi dan menurunkan akal sehat mereka. Ini juga terjadi pada Rein, dan membuatnya kehilangan kepribadiannya yang asli.

Untungnya, saat usianya beranjak remaja, dia bisa lepas dan kembali secara perlahan ke kepribadian aslinya.

"Haa! Haa! Haa!"

Rein meninju ke depan dengan kordinasi gerakan tubuh yang unik. Di dunia ini, ada seorang pejuang yang disebut kultivator. Adalah hal umum bagi setiap orang untuk belajar bela diri.

Dunia ini kurang lebih sama seperti Bumi yang dia kenal, tingkat teknologinya sedikit lebih tinggi daripada di bumi, hanya saja karena keberadaan kultivator, tingkat keamanan di dunia ini tidak seperti di bumi. Bukan tidak mungkin dia akan terbunuh karena percikan pertarungan yang dilakukan oleh orang lain.

"Hey, Rein, Viola menitipkan pesan kepadaku bahwa kamu harus menemuinya setelah sekolah selesai."

Seorang pria teman sekelas Rein yang bernama David datang dan mengatakan hal itu kepada Rein yang sedang berlatih.

"Hah? Kenapa dia tidak mengirimkan pesan saja kepadaku?" Rein berbalik dan menoleh melihat David.

David mengangkat kedua bahunya dan berkata : "Mana aku tahu? Kenapa kamu tidak menanyakan hal itu kepadanya?"

"Baiklah, terima kasih." Rein berterimakasih dan segera melanjutkan latihannya.

"Ngomong-ngomong kamu beruntung bisa dekat dengan Viola. Apakah kamu tahu berapa banyak pria yang iri denganmu? Untung saja kamu biasa-biasa saja sepertiku, jadi walaupun kalian berdua cukup dekat, itu tidak mungkin untuk berkembang lebih jauh." David menghela nafas, di sisi lain dia juga merasa lega bahwa Rein hanya dekat dengan Viola dan tidak mampu membawa hubungan mereka lebih jauh.

Sudut mulut Rein berkedut : "Pada akhirnya, kamu tetap lebih rendah dariku."

"Heh, siapa yang tahu di masa depan? Bukan tidak mungkin aku akan menjadi pendampingnya, Hahahaha!" David tertawa dan berjalan pergi meninggalkan Rein dengan kepercayaan diri yang tinggi.

"Dasar, anak muda." Rein menggelengkan kepalanya dan melanjutkan latihannya.

Viola adalah seorang wanita cantik dan juga jenius kultivasi pada saat yang sama. Dia mengenal Viola sejak masih anak-anak di panti asuhan, namun entah kenapa, hubungan mereka sangat akrab hingga saat ini. David bukanlah orang pertama yang mengatakan hal ini kepadanya.

"Apakah Viola ingin berlatih tanding lagi denganku? Apa yang dia pikirkan? Dengan kekuatanku, bagaimana aku bisa menjadi mitra latihannya?" Rein berpikir di dalam benaknya.

Menyelesaikan pemanasannya, Rein beranjak pergi dan mendatangi salah satu samsak tinju yang ada di dalam Dojo.

Boom!

Suara ledakan tumpul bergema dan membuat samsak tinju bergetar sedikit saat Rein meninjunya.

Samsak tinju di isi dengan pasir khusus, samsak ini berbeda dengan samsak yang dia kenal di kehidupan sebelumnya. Lagipula setiap orang berlatih bela diri, dan kekuatan rata-rata setiap orang cukup tinggi. Jika menggunakan samsak tinju normal di bumi, hanya dengan satu pukulannya, samsak itu akan hancur dan terbang ke udara.

Rein terus meninju berulang kali dengan serius. Namun dalam pandangan matanya saat ini, setiap kali dia meninju sesuai instruksi teknik tinju, sebuah garis biru panjang di sudut bawah kanan matanya bergetar sedikit, dan hampir penuh.

"Dalam satu minggu, mungkin garis biru itu akan penuh?" Rein bergumam dengan pelan.

Pada saat dia bereinkarnasi ke tubuh ini, terdapat sebuah garis biru kecil di sudut kiri matanya. Pada awalnya, Rein menganggap garis biru yang kecil itu adalah kelainan yang terjadi pada matanya, dan dia tidak terlalu memikirkannya.

Namun saat usianya beranjak dewasa, garis biru itu hampir penuh mencapai akhir ke sisi kanan. Rein bertanya-tanya apa hal ini. Namun bagaimanapun dia memikirkannya, dia tidak bisa menemukan jawabannya. Alhasil, dia hanya bisa mengikuti arus air dan menjalani hidupnya dengan biasa.

"Satu set gerakan lagi."

Rein bergumam, dan segera melakukan sisa satu set gerakan terakhir.

Boom!

Dengan tinju yang dia lepaskan, satu set latihan akhirnya selesai. Namun yang tidak Rein harapkan adalah, garis biru yang panjang itu bergetar sedikit dan segera mencapai ujung sisi kanan dan menjadi garis lurus lengkap!

Eh? Itu telah penuh?

Rein sedang berpikir, namun sebelum dia berpikir lebih jauh, pandangan di depan matanya menjadi kabur dan membuatnya pusing, hampir membuatnya jatuh.

Segera seluruh pandangan Rein menjadi gelap dan sebuah sinar cahaya dari semua warna memenuhi seluruh pandangan matanya.

Setelah garis biru itu penuh, aku akan menjadi buta?

Dengan garis kesadaran terakhirnya, Rein memikirkan hal ini sebelum seluruh kesadarannya pingsan tidak sadarkan diri.

Gedebuk!

Di kenyataan, tubuh Rein jatuh ke lantai saat dia baru saja selesai melatih satu set teknik tinju.

Orang-orang yang ada di dalam Dojo belum menyadari hal ini dan masih sibuk melatih diri mereka sendiri.

Akhirnya setelah dua menit, seseorang sadar dan menemukan tubuh Rein yang tergeletak di lantai tidak sadarkan diri.

"Eh? Ada seseorang yang pingsan di sini!"

"Hah? Siapa? Apakah dia mengalami penyimpangan Qi!?"

"Lihat, di sana! Pria itu jatuh tepat di depan samsak tinju!"

"Eh? Sepertinya aku mengenal orang ini?"

"Bukankah ini Rein? Murid sekolah tahun kedua?"

"Rein? Apakah maksudmu Rein yang memiliki hubungan yang dekat dengan Dewi sekolah kita, Viola?"

"Jika bukan dia siapa lagi?"

"Hei! Kenapa kalian masih mengobrol!? Cepat bawa dia ke klinik sekolah!"

"Hah? Kenapa kita harus membantunya? Biarkan saja dia seperti itu, lagipula dia memiliki hubungan yang baik dengan Viola, bahkan jika dia mati sekarang, hidupnya masih bisa dianggap sangat bahagia dan penuh bunga."

"Bodoh! Apakah kamu masih memiliki waktu untuk cemburu dan iri dengan orang lain!?"

Satu persatu murid yang ada di Dojo melihat tubuh Rein yang tergeletak di lantai dan mulai mengobrol di antara mereka sendiri.

Akhirnya setelah perdebatan omong kosong yang agak lama, beberapa orang akhirnya bergerak dan membawa tubuh Rein yang tidak sadarkan diri ke klinik sekolah.

Terpopuler

Comments

Kaylha✌️✌️

Kaylha✌️✌️

wow

2022-10-09

0

Efan Rafan

Efan Rafan

👣👣👣

2022-09-19

1

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

penggemar novel sistem hadir 👍👍

2022-09-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!