Memegang buku Kuno yang tebal di tangannya, Rein tercengang dengan pemberitahuan Sistem.
Ini adalah pertama kalinya bagi Sistem berinisiatif menilai ini adalah Teknik tingkat Tinggi dan menyarankan dia secara langsung apakah ingin menyalin teknik ini atau tidak.
Rein diam-diam bertanya pada Sistem untuk harga yang harus dia bayar untuk mempelajari Teknik ini.
[ Menyalin Teknik Menulis Langit dan Bumi ke dalam Simulasi membutuhkan - 300,000 poin ]
[ Belajar Teknik Menulis Langit dan Bumi membutuhkan - 250,000 Poin ]
Melihat angka nol yang begitu banyak, Rein mengusap matanya seolah-olah ada yang salah dengan matanya.
Tiga Ratus Ribu Poin!!!
Bahkan dia sendiri tidak pernah mencapai 50,000 poin, apalagi 300,000 Poin!
Setelah mengetahui harganya, Rein entah kenapa merasakan perasaan berat di tangannya saat memegang buku kuno tebal di tangannya saat ini.
Dia mengangkat kepalanya dan melihat Kakek Sion yang sedang menyesap teh dengan santai.
Kakek Sion memberinya Teknik tingkat tinggi! Apakah Kakek Sion biasa-biasa saja dengan hal ini?
Rein bahkan curiga, jika dia melemparkan buku ini secara acak di tengah jalan, bisa dipastikan banyak orang yang akan bertarung untuk mendapatkan buku ini!
"Kakek... Ini..." Rein membuka mulutnya dengan suara yang bergetar.
"Hm? Kamu sepertinya sudah mengetahui nilai asli buku ini? Ckckck aku tidak menyangka kamu mengetahui nilai asli buku ini dengan sangat cepat. Lebih seru jika kamu menerimanya dengan mudah saat ini, dan kembali nanti saat kamu mengetahui nilai asli buku ini." Kakek Sion menghela nafas dan menggelengkan kepalanya sedikit, seolah-olah dia telah melewatkan film yang bagus di bioskop.
"Kakek... Jangan bercanda... Aku bisa merasakan pikiran dan jiwaku menari hanya dengan aura yang keluar dari Buku ini..." Rein berkata dengan getir.
Untuk apa yang dia katakan, itu adalah kebenaran. Dia merasakan jiwa dan pikirannya menari mengikuti Aura yang keluar dari buku ini. Walaupun Aura yang keluar dari buku ini tidak begitu kuat, dan bisa dikatakan lemah, Rein memang merasakan jiwa dan pikirannya menari.
Mendengar itu, Kakek Sion tersenyum sambil menyipitkan matanya : "Kalau begitu, kamu ambil buku ini dan pelajari dengan baik... Ah, benar. Kamu tidak memiliki cincin penyimpanan, biarkan aku memberimu satu."
Setelah mengatakan itu, Kakek Sion menjentikkan jarinya dan sebuah cincin muncul di udara, dan memberikannya kepada Rein dan mengambilnya.
"Kakek... Aku..." Rein memiliki perasaan yang rumit.
Hari ini dia hanya dengan santai berkunjung ke sini, siapa yang tahu hal seperti ini akan terjadi?
Dia juga bertanya-tanya tentang identitas sejati Kakek Sion. Hanya dengan Buku Teknik yang diberikan kepadanya, bisa dipastikan di masa lalu, Kakek Sion adalah sosok yang sangat luar biasa!
"Bawakan saja aku Martabak Spiritual di masa depan." Kakek Sion dengan santai menjawab.
Rein hanya bisa tersenyum masam dan menjawab : "…Baik."
Apalagi yang bisa dia katakan?
Tapi di sisi lain, Rein cukup bingung, kenapa Kakek Sion sepertinya memberikan semuanya dengan mudah? Dengan logika yang dia miliki, jika dia berada di posisi Kakek Sion, dia tidak akan memberikan sesuatu yang sangat berharga seperti ini kepada orang lain, bahkan jika orang itu sendiri adalah anak yang dia rawat sejak kecil.
Memikirkan ini, Rein tiba-tiba terpikirkan oleh sesuatu.
Kakek Sion selalu mengajari anak-anak di panti asuhan untuk tidak buta dengan kekuatan dan kekayaan yang mereka miliki nanti di masa depan.
Menggabungkan keduanya, Rein merasa dia saat ini sedang di uji oleh Kakek Sion?
Rein meremas tinjunya dan berjanji untuk tidak mengecewakan kepercayaan Kakek Sion yang telah diberikan kepadanya!
Setelah Rein menerima buku itu, dan menyimpannya ke dalam cincin penyimpanan, Kakek Sion menjelaskan tentang Teknik Menulis langit dan bumi.
Ternyata, Teknik Menulis langit dan Bumi seperti teknik kultivasi.
Tidak seperti Teknik kultivasi pada umumnya seperti Nafas Siluman yang mengharuskan orang lain memasuki kondisi Meditasi untuk berkultivasi.
Teknik Menulis Langit dan Bumi seperti namanya, dia harus menulis jika dia ingin berkultivasi dengan Teknik ini!
Namun, itu tidak hanya sederhana menulis.
Tapi dia perlu menulis Rune Talisman!
Rune Talisman adalah sebuah simbol dan kerangka garis khusus yang di tulis di atas kertas khusus. Dan pembuat Rune Talisman mengisi setiap struk tulisan yang mereka buat dengan energi Spiritual.
Rune Talisman pada umumnya memiliki nama yang mudah dikenal, yaitu Kertas Kemampuan. Dengan menggunakan Rune Talisman, orang lain bisa mengaktifkan Talisman hanya dengan sedikit energi, dan mengeluarkan kemampuan yang kuat yang tersimpan di dalam Talisman tanpa mengkonsumsi energi mereka sedikitpun.
Inilah kenapa Kakek Sion mengatakan kepada Rein jika dia bisa belajar Teknik ini dan membuat Rune Talisman, dia bisa menggunakannya untuk membuat bisnis jual beli di Dunia Bawah Tamah dengan mengandalkan Rune Talisman yang dia buat.
Setelah itu Rein mengobrol banyak hal dengan Kakek Sion sebelum dia pergi untuk menemani Viola dan Melina bermain.
Setelah Rein pergi, Kakek Sion bersandar dengan nyaman di kursi. Dia menoleh dan melihat ke langit biru yang kosong.
"Hmm... Apakah kamu akan bergerak jika dia tumbuh lebih kuat? Baik-baik saja jika Keluarga Yord hanya memberikan pukulan kepada anakku, tapi jika kalian berencana membunuh atau memotong masa depan anakku, jangan salahkan aku untuk bertindak dengan kejam!" Kakek Sion mendengus dingin saat mengatakan itu.
Dia sudah tahu sejak lama identitas Viola, dan dia juga tahu bahwa ada seseorang yang mengikuti Viola secara diam-diam di kegelapan. Bahkan dia sudah tahu apa yang akan terjadi pada Rein di masa depan jika Keluarga Yord merasa terancam dengan perkembangan Rein.
Sebelumnya Kakek Sion membuat sebuah penghalang agar orang lain tidak bisa melihat apa yang dia lakukan dan dibicarakan dengan Rein.
Di dunia luar, jika orang lain melihat Kakek Sion dan Rein sebelumnya, mereka hanya akan melihat adegan mereka berdua mengobrol sederhana. Tapi kenyataan yang sedang terjadi sangat berbeda.
Setelah melihat ke arah langit pada sosok tersembunyi, Kakek Sion mengalihkan pandangannya kepada Rein dan Viola.
Memang seperti yang dipikirkan oleh Rein sebelumnya, dia tidak akan dengan mudah memberikan hal seperti ini pada orang lain, bahkan jika itu adalah anak-anaknya sendiri.
Sebuah kekayaan dan kekuatan bisa merubah orang lain, Kakek Sion mengenal hal ini dengan sangat baik.
Tapi alasan kenapa dia memberikan hal itu kepada Rein karena alasan yang lain.
Dalam pandangan mata Kakek Sion, saat ini sosok Viola dan Rein memiliki awan dan cahaya yang berbeda di atas kepala mereka.
Viola memiliki awan dan cahaya emas, tapi Rein hanya memiliki awan dan cahaya abu-abu, bisa dikatakan bahwa dia tidak memiliki warna apapun.
Warna emas melambangkan masa depan mereka dan jalan hidup mereka, bisa dikatakan bahwa Viola akan memiliki masa depan yang sangat menjanjikan dan tidak akan terjebak dalam kesulitan.
Tapi itu tidak memastikan bahwa awan dan cahaya Viola akan selalu berwarna emas. Jika sesuatu terjadi, bukan tidak mungkin awan dan cahaya miliknya akan berubah warna.
Bisa dikatakan bahwa awan dan cahaya emas menggambarkan situasi Viola saat ini, tapi di masa depan, tidak tahu apa yang akan terjadi.
Sepengetahuan Kakek Sion, semua orang memiliki awan dan warna yang berbeda. Namun, Kakek Sion tidak pernah melihat warna abu-abu yang dimiliki oleh Rein!
Lebih tepatnya, Kakek Sion hanya melihat warna abu-abu pada bayi yang baru lahir!
Warna abu-abu pada bayi yang baru lahir memiliki arti bahwa nasib dan takdir Bayi itu belum di atur, dan masih dalam pembentukan sebab dan akibat.
Tapi Kakek Sion melihat warna abu-abu pada Rein selama satu dekade tanpa berubah sedikitpun!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Kaylha✌️✌️
luar biasa
2022-10-09
0