"Siapa yang bisa memastikan mereka tidak akan mengincar jenius juga?"
Rein segera memberikan pertanyaan kepada Viola.
"Jadi, aku juga bisa menjadi incaran mereka juga?" Viola memikirkan kata-kata Rein.
Ya, siapa yang bisa memastikan organisasi misterius tidak akan mengincar orang-orang yang memiliki bakat tinggi seperti dirinya?
Untuk saat ini, mereka menculik orang-orang biasa, tapi siapa yang tahu di masa depan?
Saat organisasi misterius diketahui telah menculik orang yang berbakat, itu hanya akan diketahui setelah salah satu korban muncul. Dan korban pertama itu, bisa siapa saja, termasuk dirinya sendiri.
"Organisasi misterius tidak pernah sederhana. Apa yang mereka lakukan dan tujuan mereka tidak selalu serasi. Mereka sekarang menculik orang-orang biasa, tapi tidak ada yang tahu pasti, apa tujuan mereka." Rein memberitahu Viola lebih jauh.
Di kehidupan sebelumnya, Rein membaca banyak film, komik, dan novel. Tentu saja dia setidaknya bisa berimajinasi tentang beberapa hal tentang hal ini, walaupun belum tentu sepenuhnya benar, tapi apa yang dia katakan memang masuk akal.
Walaupun di dunia ini juga memiliki teknologi modern, tapi karya sastra kurang populer. Kecuali karya itu berhubungan langsung dengan seseorang yang nyata, dan bukan imajinasi belaka.
"Memang, sepertinya itu bisa saja terjadi. Bagaimana kamu bisa memikirkan ini?" Viola bertanya pada Rein.
Semua orang dan terutama anak-anak muda di dunia lebih fokus dengan Seni Beladiri mereka daripada hal-hal lainnya.
"Pikirkan saja dirimu sebagai pemimpin Organisasi misterius. Dan tujuanmu adalah menculik seorang jenius langka. Jika kekuatan organisasi cukup tinggi, mereka bisa langsung menculik jenius langka secara langsung. Namun bagaimana jika kekuatan organisasi mereka tidak begitu kuat?"
"Mereka harus menciptakan kesempatan! Aku tidak tahu pasti, apa yang mereka lakukan dengan orang yang mereka culik, mungkin berhubungan dengan Teknik Kultivasi Iblis. Walaupun mereka tidak bisa menculik jenius kultivasi, bukan berarti mereka akan diam dan menunggu kesempatan itu muncul."
"Mereka akan memakan cemilan, yaitu orang-orang biasa, sambil meningkatkan kekuatan mereka dan menunggu jenius yang mereka incar menjadi lengah karena tidak khawatir bahwa mereka akan menjadi sasaran Organisasi misterius."
"Saat kekuatan mereka cukup dan kesempatan muncul di depan mata mereka, mereka akan bergerak dan menculik jenius itu!"
Rein menjelaskan semua yang ada di dalam pikirannya kepada Viola.
Mendengarkan kata-kata Rein, Viola agak kagum dengannya.
"Kamu mengatakan itu seolah-olah kamu berencana membangun organisasi dan melakukan hal seperti itu?" Viola mengatakan itu dengan nada bercanda.
"Uhhh... Jangan mengatakan omong kosong. Bagaimana jika seseorang mendengar percakapan kita dan menganggap aku orang yang seperti itu?" Rein berkata dengan nada sedih.
Di sisi lain, Rein berterimakasih kepada komikus, penulis, dan lainnya di kehidupan sebelumnya yang telah memberikannya cerita yang bagus dan mengembangkan imajinasinya.
Viola mengerucutkan bibirnya dan berkata : "Ya ya, kamu adalah orang yang baik, kamu adalah anak suci."
Mendengar itu, Rein tersenyum di sudut mulutnya. Dia selalu bercanda kepada Viola saat dia bertanya kenapa dirinya berbeda dengan pria muda lainnya.
Rein hanya menjawab bahwa dia adalah anak suci dan di masa depan akan menjadi orang suci, jadi dia memiliki sifat yang baik kepada semua orang.
Tentu saja bagi Rein sendiri, dia tahu dia bukanlah orang yang baik.
Sebagian besar, dia adalah orang yang baik. Namun terkadang dalam hidup, menjadi jahat dan kejam adalah suatu keharusan.
"Baiklah, aku pergi." Rein berbalik dan melambaikan tangannya ke atas saat dia pergi memunggungi Viola.
Melihat sosok Rein yang pergi saat ini, Viola tersenyum tipis. Dia memasukkan barang-barangnya ke dalam tas dan berencana untuk pulang ke asramanya.
Di sudut gelap, di suatu tempat yang agak jauh dari tempat Rein dan Viola berada, seorang pria paruh baya mengamati semua yang dilakukan oleh Rein dan Viola di dalam Dojo Pribadi Viola.
Saat Rein mengusap kepala Viola, pria paruh baya itu mengeluarkan buku catatan, dan menulis sesuatu di atasnya.
"Anak muda brengsek yang bernama Rein, untuk kesekian kalinya, mengusap kepala Nona Muda!"
Melihat tulisan yang dia tulis di atas kertas, pria paruh baya itu mengangguk dan mengangkat kepalanya untuk mengamati Rein dan Viola lagi.
Di buku catatan itu, terdapat banyak daftar tentang apa yang dilakukan oleh Viola dan Rein, seperti :
- Mengobrol sampai malam lewat pesan teks!
- Makan berduaan di sebuah Restoran!
- Menghabiskan waktu 3 jam di taman bermain!
Dan banyak hal lainnya. Dan yang terbaru adalah Rein mengusap kepala Viola.
"Huh! Jika bukan karena Tuan Muda ingin putrinya menjalani kehidupan yang normal, kamu sudah lama berbaring di rumah sakit!"
Pria paruh baya itu bergumam dan mendengus.
Viola memiliki identitas yang luar biasa dan tidak sederhana. Kemanapun Viola pergi, akan selalu ada orang yang mengikutinya.
Rein tahu bahwa identitas Viola tidak sederhana. Namun dia tidak tahu bahwa identitas Viola cukup mengerikan dan hampir mustahil bagi Rein untuk menatap Viola hanya dengan identitasnya yang kecil.
Di perjalanan pulang, Rein tidak tahu bahwa semua yang dia lakukan di Dojo Pribadi Viola telah dilihat oleh orang lain.
Dia berjalan pulang dengan gembira dan dalam suasana hati yang baik.
Rein adalah seorang yatim piatu di kehidupannya saat ini, dan dia tinggal di sebuah panti asuhan dari kecil yang tidak jauh dari sekolahnya.
Dan di panti asuhan itu, dia bertemu dengan Viola untuk pertama kalinya saat usinya 7 tahun.
Pada saat itu, Viola datang untuk mengantarkan sumbangan makanan dan sumberdaya kultivasi ke panti asuhan dan bermain dengan anak-anak yang tinggal di panti asuhan. Inilah bagaimana mereka bertemu untuk pertama kalinya.
Saat Rein berusia 16 tahun, dia bisa mendaftar untuk masuk ke sebuah akademi. Dan dia memilih Akademi Golden Nimbus yang tidak jauh dari panti asuhan dan memiliki kualitas yang cukup baik.
Setiap anak di panti asuhan belajar Beladiri juga. Namun sumberdaya mereka terbatas, hanya sedikit yang bisa masuk ke Akademi kultivator. Untungnya Rein berusaha keras dan berhasil memenuhi persyaratan Akademi.
Setelah masuk Akademi Golden Nimbus, kebetulan Viola juga masuk ke Akademi yang sama dengannya. Rein tidak yakin apakah itu benar-benar kebetulan atau Viola mengikutinya.
Setelah masuk ke dalam Akademi Golden Nimbus, Rein memilih untuk tinggal di Asrama Akademi.
Tujuan awal Rein adalah untuk mendapatkan uang dengan kekuatannya dan membantu situasi keuangan panti asuhan.
Namun tiga tahun pertama murid Akademi adalah untuk fokus berkultivasi dan menyaring mereka yang tidak memenuhi persyaratan Akademi jika perkembangan mereka tidak memenuhi persyaratan.
Di tahun keempat, murid Akademi akan mengambil misi dari Aula Misi akademi dan menyelesaikan tugas mereka. Setiap murid tahun keempat memiliki kewajiban untuk menyelesaikan setidaknya 10 misi dalam 1 tahun.
Tahun kelima adalah tahun terakhir mereka. Di tahun ini, mereka bisa mengambil misi yang jauh lebih berbahaya dan melakukan tugas khusus yang diberikan oleh Akademi kepada mereka.
Dan di akhir tahun kelima, akhirnya hari kelulusan mereka.
Jika murid membayar semua biaya sekolah, mereka bisa langsung pergi dan memiliki kebebasan.
Namun bagi murid seperti Rein, yang tidak mampu membayar biaya penuh sekolah, dia harus menjadi Kultivator di bawah naungan Akademi Golden Nimbus selama dua tahun sebelum di bebaskan.
Memikirkan masa depannya yang cemerlang, Rein secara tidak sadar telah sampai di Asramanya.
Dia dengan cepat masuk ke dalam Asrama dan menuju kamarnya.
Kamarnya memiliki 5 tempat tidur, saat ini hanya Rein yang berada di ruangan ini, teman sekamarnya belum kembali dan masih berada di luar.
Segera Rein menuju ke salah satu tempat tidur. Dia menutup tirai yang mengelilingi tempat tidurnya.
Sebagian besar murid Akademi akan bermeditasi di malam hari. Jadi tirai ini untuk menunjukkan bahwa orang yang menempati tempat tidur itu sedang bermeditasi dan tidak bisa di ganggu.
Menyelesaikan semuanya, Rein segera duduk bersila di tempat tidur. Dia segera memasuki kondisi meditasi dengan Teknik Nafas Siluman.
Setelah tubuhnya masuk ke dalam meditasi, Rein segera memerintahkan sistem untuk membawa kesadarannya ke Dunia Simulasi.
Dalam satu minggu terakhir, Rein selalu menjalankan simulasi di malam hari. Dia hanya tidur jam 12 malam, dan tidur untuk memulihkan kondisi mentalnya yang kelelahan akibat latihan yang intens.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Kaylha✌️✌️
wwoooww
2022-10-09
0
R
kayaknya sih si Rein ini bakal jadi Genius dalam hal bidang mengcopy skill atau jurus seseorang dalam sekali lihat
2022-09-27
1
Eros Hariyadi
lanjut Thor 💪👍👍
2022-09-18
1