Chapter 3

Rein tidak mampu untuk bereaksi tentang apa yang terjadi, dia hanya mampu melihat pemberitahuan dari antarmuka sistem untuk mengetahui apa yang terjadi.

[ Host telah terbunuh. Simulasi telah selesai. ]

Segera setelah itu pandangan mata Rein menjadi gelap dan kembali ke ruangan klinik di mana sebelumnya dia berada.

Saat kesadarannya kembali ke kenyataan, Rein segera memegangi lehernya dengan kedua tangannya.

"Sial! Perasaan leher terpotong itu begitu nyata!"

Tubuh Rein basah dipenuhi dengan keringat dingin. Pengalaman kematian di sistem simulasi semuanya begitu sangat nyata, bahkan dia masih mengingat kengerian saat kepalanya terpotong.

Rein mengangkat tangan kanannya dan melihat bahwa tangannya saat ini masih bergetar ketakutan akibat pengalaman kematian sebelumnya.

"Siapa yang tahu bahwa sistem simulasi ini begitu kejam? Hehe, aku melebih-lebihkan diriku sendiri. Dengan seluruh kekuatan Viola, aku bahkan tidak mampu menahan satu serangan darinya." Rein terkekeh sedih dan mengolok-olok dirinya sendiri karena terlalu buta dengan kemampuannya sendiri.

Rein segera menutup antarmuka sistem, untuk jangka waktu tertentu, dia tidak ingin membuka sistem simulasi lagi karena dia masih memiliki trauma yang tersisa dari pengalaman sebelumnya.

Di samping tempat tidurnya, di laci meja, terdapat keranjang buah yang di bawa oleh Viola dan satu buah handphone. Rein mengulurkan tangannya dan mengambil handphone miliknya, dan melihat jam di hp nya.

"Jam 1 siang. Aku masih memiliki waktu untuk memulihkan diri. Ngomong-ngomong sistem simulasi bisa menyimpan hal lain selain individu, bagaimana jika aku menyalin tempat latihan?" Rein merenung di dalam benaknya.

Di dojo sekolah, terdapat sebuah mekanisme latihan yang bertujuan untuk melatih gerakan, refleks, dan lainnya. Menurut sistem simulasi, dia bisa menyalin tempat latihan seperti itu. Dia cukup penasaran apa yang akan dia dapatkan saat menjalankan simulasi tempat latihan, lupakan simulasi individu untuk jangka waktu tertentu.

Rein beristirahat di klinik sekolah selama setengah jam dan memakan buah-buahan yang di bawa oleh Viola. Saat pikirannya sedikit lebih tenang akibat pengalaman kematian pertamanya, Rein turun dari ranjang tempat tidur, dan mengenakan pakaian sekolahnya yang di letakkan di sekitar tempat tidurnya.

Seorang pria muda tampan mengenakan seragam sekolah Biru-Emas kembali!

Namun wajah Rein masih pucat saat ini, seolah dia telah melihat hantu.

Dengan langkah berat, Rein berjalan keluar dari klinik sekolah dan menuju Dojo sekolah.

Dalam perjalanannya, beberapa orang menyapanya, dan Rein menyapa balik dengan sopan dengan wajah yang pucat. Orang lain bertanya-tanya apa yang terjadi pada Rein.

Dengan susah payah, Rein akhirnya kembali ke Dojo sekolah.

Setiap orang yang ada di Dojo sekolah sibuk dengan urusan mereka sendiri, jadi kehadiran Rein yang sebelumnya membuat topik yang cukup hangat tidak menimbulkan sensasi apapun saat dia kembali ke Dojo sekolah.

Rein berjalan mendekati salah satu tempat latihan yang bernama 'Robot Petarung'.

Tempat latihan Robot Petarung memiliki 3 tempat di Dojo sekolah, masing-masing tempat memiliki antrian yang sekitar 5 orang.

Memfokuskan pandangannya ke tempat latihan Robot Petarung, Rein memberikan perintah di dalam benaknya.

"Menyalin!"

[ Terdeteksi Host ingin menyalin tempat latihan : Robot Petarung (Level Beyond Mortal). Memerlukan 500 poin untuk menyalin tempat ini, apakah ingin melanjutkan? ]

"Lanjutkan!"

[ Segera menyalin tempat latihan ]

Setelah sistem menjawab, sebuah percikan cahaya warna warni muncul menutupi seluruh tempat latihan robot petarung selama beberapa saat sebelum menghilang.

[ Tempat Latihan berhasil di salin ]

Rein mengangguk sedikit, dia segera membuka sistem simulasi dan menuju ke menu Simulasi Tempat latihan.

Saat dia melakukan itu, dia melihat pilihan 'Individu' lagi dan membuatnya merinding secara tidak sadar.

[ Sistem Simulasi : Tempat Latihan ]

[ 1. Robot Petarung (Harian) ]

"Eh? Apa maksud dari harian ini?" Rein tanpa sadar bertanya di dalam benaknya, namun yang tidak dia sangka adalah sistem menjawab pertanyaannya.

[ Tipe simulasi 'Harian' kurang lebih sama seperti misi. Setiap Host menjalani simulasi Harian, Host akan mendapatkan hadiah tertentu, bergantung pada kinerja Host. Simulasi Harian pada umumnya memiliki hadiah Poin dan juga hal lainnya ]

"Eh? Apakah kamu hidup?" Rein terkejut saat sistem menjawab pertanyaannya dan bertanya apakah sistem hidup atau tidak.

[ Sistem hanya sebuah kecerdasan dari sebuah program yang diciptakan untuk memandu Host ]

"Hmm... Selain simulasi dan menyalin sesuatu, apalagi yang bisa dilakukan oleh Sistem?" Rein bertanya lagi.

[ Untuk saat ini, fungsi Sistem Simulasi telah sepenuhnya diketahui oleh Host. Harap di ingat bahwa semakin kuat Host, Sistem juga akan berkembang mengikuti perkembangan Host ]

"Hmm, menarik." Rein menyeringai.

Setelah bertanya beberapa hal lagi kepada Sistem, Rein mendapatkan semua jawaban yang dia tanyakan. Namun jika itu berhubungan dengan dunia luar, sistem tidak bisa menjawab.

Di Dojo sekolah, ada tiga tempat latihan, yaitu Robot Petarung, Refleks Pertarungan, dan Pertarungan Senjata.

Rein menyalin semuanya ke dalam sistem simulasi dan menghabiskan 1500 poin secara keseluruhan, dan menyisakan 12100 poin.

Dojo di sekolah memiliki beberapa level, yaitu Level Pemula, Menengah, dan Jenius. Untuk Rein, tentu saja Dojo yang dia masuki adalah level pemula, dan semua tempat latihan untuk Kultivator Beyond Mortal.

Melihat dari harganya, menyalin tempat latihan Level Beyond Mortal memiliki harga 500 poin.

Menyelesaikan semuanya, Rein berpikir sejenak dan memutuskan untuk pergi ke perpustakaan sekolah.

Di dalam sistem simulasi, dia dapat menyalin teknik. Rein telah menghafal semua teknik yang dia miliki, namun sepertinya dia membutuhkan benda fisik yang ada di dunia nyata untuk menyalin teknik itu ke dalam sistem simulasi.

Tidak lama kemudian, Rein datang ke perpustakaan sekolah. Dengan token identitasnya, dia masuk ke lantai pertama perpustakaan dan masuk ke dalam.

Menuju ke tempat tekniknya berada, Rein akhirnya sampai di sebuah tumpukan buku yang tinggi. Melihatnya selama beberapa saat, Rein menemukan buku yang dia cari.

Teknik Nafas Siluman!

Semua teknik yang Rein memiliki berhubungan dengan Siluman, itu bukan berarti dia ingin menjadi seorang Assasins atau semacamnya.

Dalam 3 tahun terakhir, banyak orang-orang yang menghilang dan di culik oleh suatu organisasi. Ini adalah hal yang umum di dunia ini jika seseorang menghilang, namun jumlah orang yang hilang agak besar, dan mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.

Tujuan pertama Rein untuk berkultivasi adalah melindungi hidupnya sendiri! Walaupun dia memiliki pengalaman hidup di dua dunia, itu bukan berarti dia bisa dengan mudah melepaskan kehidupannya yang sekarang.

Jadi dia memilih teknik siluman karena setiap teknik siluman bisa meningkatkan kecepatannya, selain itu dia bisa bersembunyi di kegelapan, dan hal lainnya. Pada intinya, teknik siluman berhubungan dengan tindakan untuk bersembunyi dan berlari.

"Menyalin!"

Saat mengatakan itu, sistem segera menyalin Teknik Nafas Siluman ke dalam sistem, dan menghabiskan 500 poin lagi.

Rein mengangguk kecil dan segera mencari sisanya.

Dia memiliki banyak poin, jadi dia tidak terlalu khawatir. Untuk urusan mencari poin, dia akan memikirkannya nanti.

Menghabiskan waktu 1 jam, Rein akhirnya menyalin semua tekniknya ke dalam sistem.

Melihat handphonenya, dia melihat bahwa jam sudah menunjukkan pukul 3 sore.

Akademi kultivator memiliki jam sekolah yang sangat bebas dan fleksibel. Hari Senin dan Selasa, semua murid akan mengikuti pelajaran wajib dari guru sekolah. Sisa hari lainnya, para murid bebas untuk melakukan apapun yang mereka mau. Bahkan jika mereka tidak masuk sekolah, para guru tidak akan repot mengurus mereka.

Yang paling utama adalah mereka lulus ujian sekolah. Jika tidak, mereka hanya akan dikeluarkan dari sekolah.

Karena belum waktunya untuk pulang, Rein kembali ke Dojo sekolah.

Sesampainya di sana, dia segera mencari tempat yang sepi dan duduk bersila.

Jika dia ingat sebelumnya, saat dia memasuki simulasi, waktu tetap berjalan dengan normal dan tubuhnya menjadi diam dan tidak aktif. Rein memiliki sebuah rencana di benaknya.

Bagaimana jika dia melakukan meditasi Nafas Siluman sebelum memasuki simulasi? Bukankah dia tetap akan berkultivasi walaupun kesadarannya memasuki simulasi?

Dengan pikiran seperti itu, Rein segera bermeditasi menggunakan Teknik Nafas Siluman.

Setelah itu dia memerintahkan sistem untuk memasuki Simulasi Tempat Latihan Robot Petarung, dan segera kesadarannya di kirim ke suatu tempat yang mirip dengan tempat latihan di Dojo.

Di sisi lain, tubuhnya di dunia nyata masih berada dalam kondisi meditasi.

Terpopuler

Comments

Kaylha✌️✌️

Kaylha✌️✌️

woww

2022-10-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!