Chapter 4

Mengaktifkan simulasi Robot Petarung, Rein segera dipindahkan ke Dunia yang hanya memiliki warna putih dengan tempat latihan Robot Petarung di tengahnya.

Tidak seperti sebelumnya, Rein saat ini bisa menggerakkan tubuhnya dan berjalan masuk ke dalam tempat latihan.

"Apakah tidak ada pilihan seperti simulasi sebelumnya?" Rein memegang dagunya dan berpikir.

Simulasi individu sebelumnya langsung memberinya pilihan tindakan, namun sekarang pilihan itu tidak muncul.

"Benar... Ini tempat latihan, berbeda dengan simulasi individu sebelumnya yang langsung masuk ke dalam mode pertempuran. Di tempat latihan, aku perlu mengaktifkannya mesinnya terlebih dahulu sebelum bisa berlatih." Rein menepuk dahinya karena baru sadar tentang hal ini.

Segera dia menuju ke tengah-tengah tempat latihan, dan di sana terdapat sebuah tombol untuk mengaktifkan tempat latihan Robot Petarung.

"Baiklah, mari kita lihat apa yang bisa dilakukan oleh Sistem Simulasi dengan Simulasi ini."

Rein menekan tombol merah dan mengaktifkan tempat latihan.

Segera tempat latihan Robot Petarung mulai berdengung, dan tiga robot muncul dari dalam lemari besi yang ada di depannya.

"Walaupun tempat latihan ini disebut dengan Robot Petarung, namun kualitasnya sangat rendah. Kecerdasan robot hampir bisa dikatakan tidak begitu tinggi, mereka hanya seperti boneka yang menunggu untuk dipukuli." Rein meremas jari tangannya dan bersiap untuk menghadapi Robot Petarung.

[ Terdeteksi bahwa Host memiliki Teknik Tinju Siluman yang cocok untuk berlatih di tempat ini ]

[ Silahkan pilih salah satu dari tiga pilihan berikut ini ]

[ 1. Menyalurkan Energi Darah ke tangan dan meledakkan kekuatan Energi Darah di serangan berikutnya ]

[ 2. Menyalurkan Energi Darah ke tangan dan membuat Energi Darah tetap stabil dan tenang saat menyerang ]

[ 3. Menyalurkan Energi Darah ke tangan dalam kecepatan yang sangat cepat. Serangan berikutnya akan meningkatkan kecepatan serangan ]

Seperti yang di duga, Rein melihat pilihan yang muncul di depan matanya.

Saat ini, semuanya berhenti bergerak, Robot Petarung yang baru saja keluar dari lemari besi menjadi kaku dan tidak bergerak lagi.

"Teknik Tinju Siluman, seperti namanya, itu mampu membuat serangan menjadi Netral dan tersembunyi di mata musuh. Jika aku menyergap seseorang dan menyerangnya dengan Teknik Tinju Siluman, orang itu tidak akan sadar bahwa serangan akan datang. Di sisi lain, ada rumor yang mengatakan bahwa orang yang menguasai Teknik Tinju Siluman mampu membuat serangan mereka tidak berbahaya di mata orang lain. Namun setelah pukulan itu mendarat, saat itulah Teknik Tinju Siluman memunculkan taringnya."

"Heh, dari deskripsi Teknik ini, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa Teknik Tinju ini adalah Serigala Berbulu Domba."

"Tentu saja itu untuk seorang ahli. Untuk diriku sendiri, itu sangat jauh."

Rein merenung dan memikirkan Teknik Tinju Siluman.

Pilihan pertama dan ketiga tidak sesuai dengan deskripsi Teknik Tinju Siluman di dalam pikiran Rein, jadi dia memilih nomor dua.

Pilihan nomor dua memang sesuai Deskripsi Teknik Tinju Siluman. Namun walaupun Rein dan orang lain tahu esensi Teknik ini, mereka tidak bisa mencapainya dengan mudah.

Karena itu membutuhkan kontrol Energi yang cukup tinggi untuk membuat Energi Darah yang mereka salurkan menjadi stabil dan tenang.

Rein dan yang lainnya pernah melakukan ini. Namun semakin stabil dan tenang Energi Darah mereka, justru kekuatan yang di keluarkan sangat lemah dan tidak sedikitpun mirip dengan Deskripsi Teknik Tinju Siluman.

[ Host telah memilih pilihan Nomor Dua ]

Segera setelah itu, perasaan yang akrab saat tubuhnya dikendalikan sebelumnya muncul lagi.

Rein yang tubuhnya telah dikendalikan oleh Sistem melihat tubuhnya sendiri telah bergerak.

Tubuhnya maju secara perlahan ke robot nomor dua.

Rein mengangkat bahu dan tangan kanannya dan melakukan Teknik Tinju Siluman.

Segera perasaan Energi Darah yang mengalir di tangannya dan ketenangan sirkulasi energi saat Energi Darah berkumpul di tangannya, di rasakan oleh Rein secara langsung.

"Ini..." Rein tercengang dan tidak bisa percaya dengan apa yang dia rasakan saat ini.

Perasaan ini dan gerakan halus ini, tidak salah lagi, ini adalah cara meninju yang benar dalam Teknik Tinju Siluman!

Segera tinju Rein menyerang robot nomor dua.

Boom!

Pukulan Rein menerbangkan Robot Nomor dua dalam sekejap dan membuat Robot itu mundur beberapa langkah.

Rein merasa senang, itu karena dia tahu kenapa Tinju Siluman memiliki kekuatan yang kuat dalam serangannya!

Sebelumnya, Rein hanya menyalurkan Energi Darah dalam satu jalur. Namun perasaan yang dia dapatkan sebelumnya berbeda. Energi yang di salurkan seperti akar yang merambat ke seluruh nadi tangannya!

Inilah kenapa dia tidak pernah mampu mengeksekusi Tinju Siluman secara sempurna! Ternyata dia salah dari awal!

Namun tentu saja melakukan hal itu sangat sulit dan tidak mudah. Tapi pengalaman ini saja sudah cukup bagi Rein.

Saat Rein senang, sesuatu hal yang tidak di harapkan terjadi pada tubuhnya saat ini.

Craaakkk!

Tangan kanan Rein tiba-tiba memiliki robekan seolah-olah meledak dari dalam, dan membuat darah bercucuran keluar dari tangan kanannya.

"Hissssssss." Rein menarik nafas dingin saat dia merasakan rasa sakit pada tangan kanannya yang tiba-tiba memiliki luka robek.

[ Pilihan Host telah dilakukan secara sempurna. Host memiliki kendali tubuhnya kembali ]

Dengan pemberitahuan itu, Rein mendapatkan kembali kendali tubuhnya. Dia segera mundur dan memegangi tangan kanannya yang saat ini memiliki luka Robek akibat teknik Tinju Siluman.

"Apakah ada yang salah? Apa kamu yakin melakukan Teknik Tinju Siluman dengan sempurna?" Rein bertanya sambil meringis kesakitan.

[ Sistem telah memindai semua data yang ada di dalam Teknik, dan telah melakukan Teknik itu dengan sempurna ]

"Jika itu sempurna, kenapa tanganku terluka!?" Rein bertanya dengan sedih, seolah-olah sistem melakukan kesalahan dan terdapat bug yang perlu di perbaiki.

[ Sistem memiliki Standar Terendah hingga Tertinggi, dan apa yang dipilih oleh Host sebelumnya adalah Standar terendah dari Sistem ]

"Standar Terendah? Bukankah dengan Standar rendah seperti itu kesalahan akan terjadi dalam prosesnya?" Rein bertanya pada Sistem.

[ Tidak, Standar Terendah hingga Tertinggi adalah tingkat kesulitan Teknik itu sendiri ]

[ Standar Terendah hingga Tertinggi memiliki tingkat kesempurnaan yang sangat tinggi ]

[ Jadi hanya ada satu jawaban ]

[ Host terlalu lemah dan tidak mampu melakukan Standar Terendah dengan tubuhnya saat ini ]

[ Apakah Host ingin membuat kustomisasi dengan Standar yang dimiliki oleh Sistem? ]

Membaca antarmuka yang ada di depan matanya, sudut mulut Rein berkedut.

"Tidak, biarkan semuanya seperti itu, aku akan mencari cara lainnya sendiri." Rein melambaikan tangannya dan menutup antarmuka sistem.

Apa yang dikatakan Sistem tidak salah dan masuk akal.

Dalam seni beladiri, adalah hal yang normal saat seseorang melakukan kesalahan atau terluka saat mereka sedang berlatih.

Entah mereka melakukan kesalahan, atau tubuh mereka tidak mampu untuk secara sepenuhnya mewujudkan teknik yang mereka lakukan.

"Sial, cedera tanganku tetap bertahan dan tidak menghilang, apakah ini benar-benar Simulasi?" Rein memegang tangan kanannya yang masih mengeluarkan darah dan tidak ada tanda-tanda untuk berhenti.

Terpopuler

Comments

Kaylha✌️✌️

Kaylha✌️✌️

wow

2022-10-09

0

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

MC-nya koplaakk...mo dikustomisasi ma sistem, malahan menolak, mending cari sendiri.... gimana seehh...apa gunanya punya sistem klo keras kepala gerooo...🤔🙄😫😫👎👎

2022-09-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!