Chapter 11

Dalam 3 minggu terakhir, kekuatannya sangat meningkat dengan cepat! Bahkan Rein sendiri pun terkejut dengan perkembangan kekuatannya yang tidak masuk akal.

Kecepatan kultivasinya yang berlebihan di akibatkan karena setelah level keahlian Tekniknya meningkat, semakin sering dia mendapatkan poin energi.

Dan Tinju Siluman telah mencapai level Master!

Dia tidak tahu kenapa, tapi dia merasa sangat cocok dengan Teknik Tinju ini dan meningkat dengan cepat hingga level maksimal.

Saat dia membuka Simulasi Teknik lagi dan memilih Tinju Siluman, Sistem memberitahunya pemberitahuan yang berbeda.

[ Teknik Tinju Siluman sudah dikuasai sepenuhnya dan mencapai level Master. Untuk meningkatkan Teknik Tinju Siluman lebih jauh, Host perlu meningkatkan Teknik itu sendiri ]

Itu berarti setelah mencapai level Master, manual Teknik Tinju Siluman tidak bisa lagi membantunya meningkatkan keahliannya. Namun dia perlu mencari jalan sendiri untuk meningkatkan Teknik Tinju Siluman, atau mencari Teknik lanjutan dari Tinju Siluman jika tersedia.

Tapi kejutan yang membuat Rein senang sekaligus bingung adalah hal yang lain.

"Buka menu penyimpanan."

Menu penyimpanan seperti fitur penyimpanan di dalam game, Rein baru mengetahui hal ini setelah dia mencapai Level Ahli dan Master pada Teknik yang dia miliki.

[ Penyimpanan ]

[ Fragmen Siluman Iblis (1/5) ]

[ Fragmen Siluman (3/5) ]

[ Sikat Gigi (1) ]

Fragmen Siluman didapatkan setelah dia mencapai level Ahli pada Tekniknya.

Fragmen Siluman Iblis didapatkan setelah dia mencapai level Master pada Teknik Tinju Silumannya.

Sejujurnya, meningkatkan level Teknik ke tingkat Master sangat sulit. Jika bukan karena kebetulan dan pencerahan dadakan, Rein tidak akan mampu mencapai tingkat Master dalam penguasaan Teknik Tinju Siluman miliknya.

Dan untuk Sikat Gigi di dalam menu penyimpanan, Rein mencoba menyimpan barangnya ke dalam menu penyimpanan. Tanpa dia sangka, itu berhasil!

Namun yang membuatnya bingung adalah angka 1/5 dan 3/5.

Teknik Siluman yang dia miliki hanya ada empat. Namun Fragmen Siluman membutuhkan lima Fragmen, darimana dia mendapatkan satu lagi Fragmen? Inilah yang membuatnya bingung.

Setelah melihat keuntungan yang dia dapatkan setelah berusaha keras selama 3 minggu terakhir, Rein membuka matanya dan bertanya pada Viola yang ada di sampingnya.

"Apakah kamu tahu Teknik Siluman yang aku pelajari memiliki Teknik Siluman lainnya?" Rein bertanya pada Viola.

"Apa maksudmu?" Viola tidak begitu mengerti. Lagipula Teknik Kultivasinya jauh lebih tinggi dan berkualitas, dia tidak memilih Teknik yang dimiliki oleh Akademi.

"Setelah bekerja keras selama 3 minggu terakhir, aku meningkatkan semua Tingkat Keahlian Teknik Siluman yang aku pelajari. Namun intuisiku berkata aku kekurangan sesuatu, seolah-olah Teknik Siluman yang aku pelajari tidak lengkap dan belum sempurna." Rein membuat alasan yang masuk akal dan mengatasnamakan semuanya pada Intuisinya.

"Aku tidak begitu tahu tentang Teknik yang ada di dalam Akademi. Mungkin kamu bisa bertanya pada orang yang bertugas di Aula Teknik?" Viola menyarankan.

"Hmm... Memang, itu adalah satu-satunya cara. Baiklah, aku akan pergi ke Aula Teknik, apakah kamu akan ikut?" Rein berdiri dan menoleh pada Viola.

"Tentu. Aku tidak memiliki hal lain yang perlu aku lakukan." Viola setuju dengan mudah.

Setelah itu Rein berjalan berdampingan bersama Viola, dan keluar dari Dojo sekolah.

Saat dia pergi, banyak tatapan pria yang iri dan dengki pada Rein. Namun tidak ada yang berani mengatakan ketidaksenangan mereka kepada Rein.

Di perjalanan, Rein mengobrol dengan Viola tentang kehidupan sehari-hari dan hal random lainnya.

Walaupun Rein merasa tidak nyaman karena menjadi perhatian publik saat dia berjalan di dalam Akademi bersama Viola, namun dia menahannya dan akhirnya sampai di Aula Teknik Akademi.

Memasuki Aula Teknik, kebetulan penjaga Aula Teknik sekarang adalah salah satu guru Akademi.

Nama Guru itu adalah Suni, dia adalah Guru pria yang mengarahkan para murid tentang latihan Teknik mereka.

Berjalan ke meja Aula Teknik, Rein dan Viola membungkukkan tubuh mereka berdua dengan sopan.

"Murid memberi hormat kepada Guru."

Rein dan Viola membungkuk dan berbicara secara bersamaan.

Di dunia kultivator, kesopanan pada generasi yang lebih tua dan para Guru sangat kental. Rein sudah terbiasa melakukan ini setelah hidup di dunia ini selama satu dekade.

Dia awalnya agak tidak nyaman karena terlalu formal. Namun setelah melakukannya berulang kali, dia akhirnya menjadi terbiasa.

Guru Suni yang sedang membaca buku di tangannya mengangkat kepalanya dan melihat Rein dan Viola yang ada di depannya.

"Ohh, Viola? Dan kamu Rein bukan? Dua murid yang memiliki keunikan mereka sendiri." Guru Suni tersenyum lembut melihat dua murid yang sangat kompeten ini : "Apa yang kalian berdua butuhkan?"

"Aku hanya mengantar Rein, dia memiliki suatu pertanyaan tentang Teknik yang dia pelajari." Viola menjawab dengan sopan.

"Oh? Apakah kamu bingung dengan isi yang ada di dalam teknik?" Guru Suni memandang Rein dan bertanya.

"Maaf Guru, bukan itu." Rein menggelengkan kepalanya sedikit : "Selama 3 minggu terakhir, aku berlatih dengan keras dan meningkatkan keahlian Teknik yang aku pelajari. Namun beberapa hari yang lalu, aku merasakan sesuatu yang kosong dan tidak lengkap pada Teknik Siluman yang aku pelajari. Aku mengira aku melakukan sebuah kesalahan atau memiliki kekurangan tertentu, namun aku merasa sepertinya empat Teknik Siluman yang aku pelajari kekurangan sesuatu yang penting."

Rein menjelaskannya dengan tenang. Untuk Intuisinya sendiri, Rein sendiri memang merasakan perasaan samar tentang hal itu. Namun dengan fragmen yang dia miliki, dia langsung menjadi yakin dengan hal ini.

Guru Suni mengangguk dan mendengarkan penjelasan Rein. Untuk murid yang memiliki ketenaran tertentu ini dengan kerja kerasnya sendiri, Guru Suni memiliki perlakuan yang khusus dengan murid seperti ini.

"Sebutkan semua Teknik yang kamu pelajari." Guru Suni berkata.

Segera Rein menyebutkan semua nama Teknik yang dia pelajari, seperti Teknik Tinju Siluman, Teknik Siluman Gesit, dan seterusnya.

Setelah mendapatkan semua nama Teknik, Guru Suni berkata : "Tunjukkan gerakan Teknik Siluman yang paling kamu kuasai."

Rein mengangguk.

Dengan itu, dia agak menjauh dari tempat Guru Suni dan Viola berada, dan melakukan Teknik Tinju Siluman yang telah dia kuasai sepenuhnya.

Di depan mata Guru Suni dan Viola, tinju yang dilemparkan oleh Rein sangat halus dan sepeti tinju biasa. Namun saat Tinju itu dilemparkan sepenuhnya ke depan, di ujung tinju Rein, serangan tinjunya meledakkan udara yang ada di depannya.

Melihat ini, Viola agak terkejut dengan perkembangan Rein.

Di sisi lain, mata Guru Suni sudah berbinar terang saat melihat gerakan Tinju Rein yang dilakukan secara sempurna.

Guru Suni tertawa dan bertepuk tangan dengan keras : "Luar Biasa! Luar Biasa! Aku tidak menyangka bahwa kamu telah menguasai Tinju Siluman sepenuhnya. Jika pihak sekolah mengetahui ini, mungkin kamu akan mendapatkan perlakuan khusus lainnya."

Guru Suni tersenyum, cara dia memandang Rein saat ini sudah berbeda. Murid seperti ini adalah apa yang dibutuhkan oleh Akademi!

Setelah menyelesaikan gerakan Tinju Siluman, Rein berhenti dan melihat ke arah Guru Suni.

Guru Suni tersenyum dan berkata : "Teknik Siluman yang kamu pelajari memang memiliki total 5 set. Namun set terakhir hanya bisa dipelajari oleh murid jenius atau murid yang telah mencapai level True Master.

"Walaupun kamu tidak memiliki dua identitas itu, aku bisa memberikan kamu pengecualian. Dengan level keahlian yang kamu miliki dengan Teknik Siluman dan Intuisi yang kamu rasakan sebelumnya, bisa dikatakan kamu memiliki nasib yang baik dengan Teknik Siluman ini."

"Aku bisa memberikanmu ijin untuk pergi ke lantai dua Aula Teknik. Dan pergi mencari Teknik bernama Tubuh Siluman. Ingat, kamu hanya bisa mengambil Teknik Tubuh Siluman."

Mendengar itu, Rein merasa senang, dan segera berterimakasih kepada Guru Suni.

"Terima kasih, Guru!"

"Aku hanya melakukan sesuatu yang pantas kamu dapatkan." Guru Suni tersenyum dan melambaikan tangannya : "Cepat dan cari Teknik Tubuh Siluman agar kamu bisa berlatih dengan cepat."

Rein mengangguk dan menoleh pada Viola.

"Baiklah, aku akan membantumu mencari Teknik itu." Viola berkata dengan senyum kecil.

"Baiklah, kalian berdua bisa pergi ke lantai dua." Guru Suni berkata.

Segera setelah itu Rein dan Viola bergegas ke lantai dua Aula Teknik.

Terpopuler

Comments

Kaylha✌️✌️

Kaylha✌️✌️

wwooww

2022-10-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!