Chapter 9

Setelah menyelesaikan terobosannya, Rein berlanjut untuk berlatih di Dojo sekolah.

Dia melatih Tinju Siluman, Siluman Gesit, dan Pedang Siluman.

Saat ini Rein berlatih Tinju Siluman. Gerakan Tinjunya persis mirip dengan gerakan yang dilakukan oleh Sistem dengan tubuhnya di Simulasi sebelumnya.

Namun walaupun persis sama, di sisi lain itu juga berbeda.

Akhirnya Rein sadar bahwa apa yang dikatakan Sistem adalah kebenaran.

Sistem telah melakukan Teknik Tinju Siluman sesuai dengan Manual Tinju Siluman. Dan gerakan Tinju itu dicontohkan oleh pencipta Teknik Tinju Siluman.

Dasar dan Esensi tinju Siluman sama. Namun tubuh setiap orang berbeda. Jadi Rein harus menyesuaikan gerakan Tinju Siluman sesuai dengan tubuhnya sendiri agar tidak meledakkan lengan kanannya lagi.

"HAA!!!"

Rein melepaskan Tinju ke depan dan menyelesaikan satu set Teknik Tinju Siluman. Segera antarmuka sistem muncul di depan matanya.

[ Menyelesaikan satu set Teknik Tinju Siluman : Hadiah 10 Poin, Energi 1 Poin ]

Rein melihat pemberitahuan sistem dan tersenyum. Tanpa disangka, dia mendapatkan energi juga.

Untuk mendapatkan poin, dia hanya perlu berlatih di dunia nyata. Untuk Simulasi tempat latihan, walaupun ada hadiah Harian, namun pengembalian poin tidak bisa menutupi biaya masuk. Sepertinya tempat latihan yang Sistem maksud adalah tempat latihan langka, seperti kolam spiritual untuk memaksimalkan keuntungannya.

Teknik Tinju Siluman hanya berada di tingkat dasar dan memberinya 10 poin. Namun untuk Teknik yang mencapai tingkat menengah seperti Pedang Siluman, dia bisa mendapatkan 20 poin.

"Buka Profil."

Rein memerintahkan sistem untuk menunjukkan profilnya.

Nama : Van Rein

Usia : 17 Tahun

Ras : Manusia

Level Kultivasi : Beyond Mortal Stage 6

Energi : 003/600

Teknik Dasar : Teknik Tinju Siluman (Dasar), Teknik Siluman Gesit (Dasar), Teknik Pedang Siluman (Menengah)

Teknik Spiritual : Tidak Tersedia

Teknik Kultivasi : Teknik Nafas Siluman (Menengah)

Perlengkapan : Tidak Tersedia

Melihat antarmuka profilnya, Rein memegang dagunya dan berpikir. Energi yang dibutuhkan untuk menerobos telah naik sampai 600 energi.

Saat dia bermeditasi dengan Teknik Nafas Siluman, waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan energi telah berkurang dan hanya membutuhkan waktu 3 jam untuk mendapatkan 10 energi.

Menutup antarmuka profil, Rein beristirahat sebentar.

Simulasi dan Dunia nyata memiliki hubungan yang tak terpisahkan. Jika dia ingin kuat dengan cepat, dia harus berlatih di Dunia Nyata dan Simulasi.

Sistem Simulasi hanya memberikannya pengalaman, dan semua perkembangan di Dunia Simulasi tidak akan di transfer ke tubuh utamanya.

Untuk menjadikan pengalaman itu menjadi kekuatan yang nyata, dia harus berlatih langsung dengan tubuhnya di Dunia nyata. Latihan di Dunia nyata mendapatkan poin, menggunakan Simulasi menggunakan poin.

Akhirnya sebuah motivasi terbentuk di dalam benak Rein dan membuatnya bersemangat untuk berlatih!

Sistem Simulasi sangat membantunya meningkatkan kekuatannya dengan cepat, namun dia juga harus rajin dan tidak bermalas-malasan!

Dengan ini, Rein berdiri, melihat tempat latihan di Dojo Sekolah, dia melangkahkan kakinya ke depan dengan tatapan membara.

Hari ini, Legenda Maniak Latihan akan muncul di dalam Akademi!

*** *** ***

Tiga minggu berlalu dengan cepat.

Hari ini adalah Hari Anniversary Rein terikat dengan Sistem Simulasi selama satu bulan... Tidak, itu hanya bercanda.

Jam 4 sore, di Akademi Golden Nimbus.

Saat ini, Rein masih berlatih di Dojo Sekolah dengan giat. Pakaian di tubuhnya sudah basah oleh keringat, gerakannya sangat halus dan mantap walaupun tubuhnya sudah kelelahan akibat berlatih dalam jangka waktu yang lama.

Orang-orang di Dojo sekolah sesekali melihat posisi Rein berada. Dan beberapa orang bergumam membicarakan Rein yang saat ini sedang berlatih di penuhi oleh keringat di sekujur tubuhnya.

"Apakah itu murid tahun kedua yang bernama Rein?"

"Benar, dia adalah Rein yang sering disebutkan oleh para Guru dalam satu minggu terakhir."

"Apakah dia benar-benar sehebat itu?"

"Kamu tidak tahu? Pagi-pagi sekali, Rein akan datang ke Dojo jam 6 pagi. Dia akan berlatih hingga siang hari dan beristirahat sebentar. Setelah beristirahat, sekitar jam 1 siang, dia akan bermeditasi selama 3 jam. Dan setelah dia selesai bermeditasi, dia akan kembali berlatih selama 5 jam dan pulang jam 9 malam."

"Apakah itu luar biasa?"

"Itu memang hal yang biasa dan tidak begitu mengejutkan, sesekali orang-orang akan melakukan itu. Namun, dia melakukan ini selama tiga minggu berturut-turut tanpa absen sekalipun! Bahkan teman sekamarnya mengatakan bahwa Rein akan bermeditasi di malam hari setelah pulang dari Dojo."

"Dia mendapatkan perlakuan khusus dari para guru kan?"

"Ya, setelah dia melakukan itu selama dua minggu berturut-turut, seorang Guru memanggilnya dan melihat perkembangannya. Tanpa di sangka, Rein memiliki level kultivasi Beyond Mortal Stage 6!"

"Bukankah itu terlalu berlebihan? Beyond Mortal Stage Level 6 tidak begitu luar biasa."

"Tentu saja Beyond Mortal Stage 6 sangat biasa. Namun Rein adalah murid tahun kedua. Setiap orang dan guru tahu kecepatan perkembangan Kultivasinya. Dan hanya dalam waktu lebih dari Dua Bulan setelah Rein berada di Stage-5, dia menerobos ke Stage-6! Dan salah satu alasan terbesar kenapa Rein berhasil mencapai itu adalah dia berlatih dengan giat!"

"Benar. Itulah kenapa Guru memberikan perlakuan khusus bagi Rein, dia tidak lagi diwajibkan untuk mengikuti kelas Senin dan Selasa, dia bisa datang hanya jika dia memang ingin datang. Bisa dikatakan bahwa Rein memiliki setengah perlakuan seorang jenius."

"Guru memberikan perlakuan khusus ini kepada Rein untuk memperlihatkan sesuatu kepada kita. Bahkan jika kita tidak memiliki bakat tinggi seperti para jenius itu, jika kita bekerja keras, keringat yang kita keluarkan tidak akan mengkhianati hasil yang kita dapatkan!"

Orang-orang yang ada di Dojo berdiskusi dan membicarakan Rein yang sedang berlatih saat ini.

Memang, Rein mendapatkan perlakuan khusus dari Guru. Bahkan Rein sendiri cukup terkejut saat mendapatkan perlakuan khusus ini. Dia tidak mengira saat dia mengejar sesuatu yang dia inginkan, orang lain akan memberikan hadiah kepadanya.

Saat orang-orang berdiskusi tentang Rein, tiba-tiba sosok perempuan masuk ke dalam Dojo dan segera topik baru muncul di antara para murid akademi yang berada di dalam Dojo.

"Lihat! Bukankah itu Dewi Akademi kita Viola!?"

"Sial! Orang bernama Rein ini memiliki keberuntungan yang menembus langit! Bagaimana dia bisa memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Dewi Viola!?"

"Lihat! Viola membawa kotak makanan!"

"Brengsek! Akan kuingat anak bernama Rein ini! Apakah dia berpikir dia adalah satu-satunya orang yang mampu berlatih dengan gila seperti itu dan mendapatkan perlakuan khusus dari Dewi Viola!?"

"Mulai hari ini, aku akan berlatih dengan giat, dan menunjukkan kepada Dewi Viola bahwa Rein tidak begitu menakjubkan!"

"Sepakat! Kita harus bekerjasama dan menunjukkan kepada Dewi Viola bahwa itu adalah hal yang biasa! Dan menghalangi hubungan mereka agar tidak melangkah lebih jauh!"

"Setuju!"

"Setuju!"

Entah bagaimana, Rein yang tidak memiliki niat apapun telah membuat murid-murid Akademi memusuhinya dan bersaing dengannya dalam kegilaan berlatih.

Tujuan para Guru akhirnya tercapai hanya dengan kedatangan Viola semata!

Rein baru saja menyelesaikan satu set Teknik Siluman Gesit.

Teknik ini adalah gerakan kaki yang lincah sekaligus mampu membuat gerakan kakinya tidak menimbulkan suara.

Menyelesaikan satu set Teknik Siluman Gesit, Rein melihat pemberitahuan sistem di depan matanya dan tersenyum. Poin yang dia miliki meningkat lagi.

Rein merasakan seseorang berjalan ke arahnya, dia menoleh dan melihat sosok cantik Viola yang mengenakan seragam Akademi datang ke arahnya.

"Eh? Kenapa kamu datang ke sini?" Rein bertanya pada Viola sambil merapihkan pakaiannya yang penuh dengan keringat.

"Apakah kamu tahu kamu sudah menjadi selebritas kecil di Akademi? Bahkan aku menjadi serba salah saat ingin mengajakmu Sparring. Jadi, kunjungi saja kamu dan membawakan kamu makanan." Viola mengerucutkan bibirnya.

"Ckckck, jarang sekali kamu membawakan makanan. Kebetulan aku perlu beristirahat, ayo kita duduk dan mengobrol di sana." Rein berkata sambil membawa Viola ke tempat istirahat Dojo.

Di sudut tersembunyi di luar Dojo sekolah, sosok pria paruh baya menonton Viola dan Rein yang berada di dalam Dojo sekolah.

Saat keduanya berada di tempat istirahat Dojo dan Viola memberikan makanan kepada Rein, pria paruh baya itu mengambil buku catatan kecil di dalam saku bajunya dan menuliskan sesuatu.

"Nona Muda memberikan Kotak Makanan kepada Anak Brengsek yang bernama Rein!"

Terpopuler

Comments

Abbie Jard

Abbie Jard

tidak sesuai sama ucapan nya.novel pe'a.tadi bilang menerobos berturut turut.ngapa malah cuma naik 1 doang.bukanya bertirut turut tuh aku kira udah sampai true mortal b1😓

2024-11-26

0

Abbie Jard

Abbie Jard

mau di percepat atau mau tidak juga.ga bakalan ngarus sama kultivasi nya.paling tetap di beyond 6 doang duduk

2024-11-26

0

Kaylha✌️✌️

Kaylha✌️✌️

wadidaw

2022-10-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!