Deretan rumah dan penjual menghiasi perjalanan rombongan Adiella, keramain kota perbatasan itu sangat menghambat laju kuda mereka.
Karna sudah cukup lelah dan hari mulai siang, Kakek Yhan memutuskan untuk beristirahat sambil mengisi perut di salah satu rumah makan yang bernama Goara Hol.
Adiella,Ana, Sisil, Nara dan Gabriel duduk di meja yang sama sedangkan Arga ,Elkana ,Joy ,Samuel dan Rebecca duduk semeja dengan Kakek Yhan yang bersebelahan dengan meja Adiella.
Tampak rumah makan ini sangat ramai dan sesak, telat sedetik saja mereka datang maka tidak akan ada tempat duduk yang tersedia lagi.
"Ramai sekali Kek" Racau Rebecca
"Tentu, rumah makan Goara Hol adalah rumah makan incaran saat mendatangi Kerajaan Palawa. Rumah makan ini menyediakan arak terbaik sekaligus makan terbaik di Kerajaan ini belum lagi mereka telah melebarkan sayap nya ke Kerajaan tetangga mereka"
"Woww...mereka pasti kaya raya" Timpal Sisil
"Nanti setelah dewasa aku akan menjadi pemilik Rumah makan terbesar di Benua ini "
"Loh bukannya kamu pengen jadi kaisar Sam" Sangga Joy
"Eleh.. Boro boro jadi kaisar kak jadi bener aja masih susah. Benar mau jadi Kaisar, bentar lagi pengen jadi pengusaha rumah makan besok pasti ada lagi tuh" Sindir Rebecca
"Udah dong dek , gak bosan apa ribut mulu" Relai Adiella sebelum Samuel melepas pukulan mautnya ke kepala Rebecca
Tiga orang pelayang membawakan pesanan makan mereka,lebih tepatnya Kakek Yhan yang memesan.
Mereka makan dengan lahap tampa perbincangan sedikitpun,tampak sesekali Adiella menyuapi Nara dan Ana menyuapi Gabriel.
Belum selesai mereka makan Kakek Yhan sudah mengajak mereka meninggalkan rumah makan itu, hal itu membuat kekesal di hati mereka.
"Kakek gimana sih kan kita belum siap makan tadi " Kesal Sisil dengan wajah di tekuk
"Benar kitakan masih lapar Kek" Timpal Rebecca
"Kenapa sih Kek buru buru " Tanya Ana
Kakek Yhan diam dia terus memacu kuda dengan kecepatan yang dia bisa.
Melihat Kakek Yhan diam mengacuhkan mereka membuat Rebecca teramat kesal
"Kakek jahat!" Teriak Rebecca
Kakek Yhan menghela napas " Kita masih bisa makan sepuasnya nanti asal nyawa kita tetap masih ada"
Adiella terkejut mendengar pernyataan Kakek Yhan begitu juga dengan yang lainnya
"Maksud Kakek apa?" Tanya Adiella
"Tempat itu akan menjadi medan pertempuran dan Kakek tidak dapat menyelamatkan kalian jika kita sampai terjebak di sana"
Terkejut tentu.Wajah mereka seketika berubah tegang
"Dari mana Kakek tau?" Ucap Elkana
"Lalu mengapa kita datang ke sana tadi, aku merinding " Celetup Ana
"Awalnya Kakek hanya merasakan aura pembunuh di tempat itu dan menurut Kakek itu hal wajar di Benua ini mengingat banyak lahir pendekar kuat sejak tiga tahun lalu. Tapi setelah itu Kakek meresakan aura pertarungan di tempat itu dan Kakek takut mengatakannya pada kalian karna itu akan memicu kecurigaan pelanggan yang lain saat kita keluar dengan wajah panik".
" Maafkan kami Kek" Ucap Rebecca dan di angguki yang lain
"Sudahlah yang terpenting sekarang kita selamat "
"Bagaimana cara nya merasakan aura itu kek?" Kepo Adiella
"Suatu saat nanti saat kamu telah berguru di Akademi Surgawi maka kepekaan rasamu akan di latih dan saat itu lah kamu akan dapat merasakan bahkan membedakan aura yang di pancarkan seseorang " Tegas Kakek Yhan
"Baik lah Kek, Aku akan berlatih dengan giat saat di akademi nanti" Ucap Adiella tak kala tegas dan mantap
Kakek Yhan tersenyum dalam hati iya sangat bersyukur
*" Aku berharap kamu akan menjadi pendekar terkuat di Benua ini, hingga saat bencana dalam ramalan itu terjadi maka kau dapat menyelamatkan dunia Dewi Alam " Batin Nya
"Kakek kenapa melamun saja "
"Ah..Kakek hanya sedikit lelah Diel"
"Kalau begitu Kakek istirahat saja, aku yang akan menggantikan Kakek menjadi kusir "
"Ahh..sepertinya Kakek tidak dapat menolak"
"Ya tenang saja Kek kami akan menjadi kusir terhebat yang pernah Kakek temui" Yakin Joy
"Benar, sebaiknya Kakek beristirahat di dalam gerobak masalah ini serahkan pada dua pawang kuda ini " Ucap Adiella sambil terkekeh
"Baik lah para pawang kuda" Cengir Kakek Yhan
"Eh..Kek "
"Kau berubah pikiran Joy" Tanya Kakek Yhan
"Bukan itu , tapi kami tak punya peta perjalanan " Tutur Joy
"Oh bagaiman bisa saya melupakannya. Begini saja, kalian bawa saja kuda melewati jalan besar dan setelah tiga kali persimpangan maka ambil jalur kiri, teruskan saja tampa berbelok menuju hutan dan saat kita telah sampai hutan baru bangunkan Kakek" Titah Nya
"Siap komandan" Serentak Joy dan Adiella
"Aku ikut dong kak jadi kusir " Rengek Sisil
"Trus yang jagain Nara siapa ?" Tanya Adiella
"Biar aku yang jagain Kak" Tawar Elkana
"Makasih Kak " Ucap Sisil senang sambil memeluk Elkana
"Sudah sana kedepan " Ucap Elkana sambil mengacak rambut Sisil
"Romantis sekali" Sindir Rebecca
"Cemburu" Ucap Elkana dingin
"Geer bangat deh" Kesal Rebecca
"Uhummm...uhumm.." Goda Arga
"Apa an sih " Kesal Rebecca
"Pipi kamu kenapa tuh kak" Ucap Ana
"Emang kenapa?"
"Merah kayak tomat"
"Hahahhaha...hahahh"
Mereka menertawakan Rebecca
"Kamu suka sama Elkana ya nak " Tanya Kakek Yhan pada Rebecca
"Iss apaan sih Kek , dari mana jalannya Kakek bilang aku suka sama dia " Kesal Rebecca
"Dari mata mu mata mu ku mulai jatuh cinta " nyanyi Joy , Adiella dan Arga
Rebecca melayangkan pukulan beruntuh pada Arga sebagai samsak terdekat untuknya
"Aww..sakit bangat atuh neng" Keluh Arga
"Kalau gak suka biasa aja kali dek" Sambar Adiella tampa memalingkan wajah dari jalan
Rebecca menghentikan aksi tinjunya pada Arga ia membaringkan tubuhnya memilih diam dan menutupi wajahnya dengan kain panjang yang di gunakan sebagai selimut.
*"Menyebalkan sekali mereka, ah...aku kesal " Batin Rebecca berteriak
Melihat Rebecca telah tidur atau mungkin hanya pura pura tidur membuat Arga beralih menggoda Elkana dengan mengedip ngedipkan matanya sambil tersenyum menggoda
"Kenapa tuh mata kelilipan?" Heran Elkana
Arga memutar bola matanya jengah,sulit mengompori manusia jelmaan tembok di depannya itu.
Sepanjang perjalanan Adiella, Joy dan Sisil memilih diam mereka sibuk dengan dunia masing masing.
Tampak sesekali Sisil berdecak kagum melihat punitur bangunan bangunan di sepanjang jalan.
Bangunan di kota itu memiliki corak yang sama di dinding bangunan, dimana terdapat corak bunga bunga namun di dalam bunga itu terdapat lambang kepala serigala dengan bulan
Semua bangunan tak luput dari corak serigala dan bulan itu walau kadang di ganti dengan gambar pohon, gunung dan funitur alam lain sebagai pendamping nya
Semua wilayah di tempat ini memiliki ukuran dan tinggi yang sama bahkan warna yang sama .
Entah bagaimana cara mencari rumah seseorang saat ingin berkunjung ke mari
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments