Hari sudah sore saat rombongan Adiella sampai di hutan , dengan segera mereka membangunkan kakek Yhan untuk memberi petunjuk arah selanjutnya.
Karena hari sudah sore, Kakek Yhan memutuskan untuk menunda perjalanan untuk menghindari terjebak di tengah hutan saat gelap.
Belum juga sempat mereka menurunkan barang bawa an , tampak sekarang mereka di kepung lebih dari sepuluh orang pria bertubuh besar dengan wajah sangar
" wah ..wahh wah..hebat juga kamu tua bangka He dapat gadis gadis muda ini" Ucap Yang paling sangar pada Kakek Yhan
"Ampun tuan..jangan sakiti cucu cucuku" Mohon Kakek Yhan
"Oh...jadi mereka cucumu! berani sekali kau menyembunyikan mereka dari ku Yhan He tua!" Bentaknya
"Kau boleh ambil hartaku tuan tapi jangan dengan para cucuku" Mohon Kakek Yhan bersujud di depan pria sangar itu
" Kurang ajar! " Bentaknya sambil menedang Kakek Yhan
" Kakek!" Teriak Rebecca dan Joy
"Tidak akan ku biarkan cucumu yang itu pergi" Ucapnya sambil menunjuk Adiella
"Kau bawa saja yang lain tapi dia harus melayani kami dulu hahahaha" Ucapnya sambil memandangi Adiella dari atas sampai bawah
Adiella mengepal kuat tangannya melihat kelakuan pria yang bahkan sudah berusia seperti ayahnya itu tak memiliki moral sedikit pun , pria itu bahkan terlihat sesekali menjikat bibirnya sendiri.
"Tidak tuan izinkan kami pergi dan ambil semua hartaku " Tangis Kakek Yhan
"Apa kau tuli tua bangka !" Bentak salah satu pria lain
"Beri dia pelajaran " Titah pria tadi
Setalah mendapat perintah sekitar lima orang menghampiri Kakek Yhan dan memukulinya tak tinggal diam satu persatu dari mereka menawan adik adik Adiella
Adiella sendiri sedang berusaha menghindari pria sangar yang sepertinya ketua mereka
"Mau kemana kau gadis manis , kemarilah cium diriku" Bujuknya
"Dasar baj**** , umur mu sudah tua tapi moralmu bahkan tidak ada se dikitpun! " Maki Adiella
"Mulutmu tak semanis wajahmu rupanya" Sinis Pria itu
Pria itu semakin agresif menangkap Adiella, hal itu membuat Adiella melayangkan jurus andalannya
harimau terbang
Pria itu tersungkur di tanah setelah menerima tendangan dari Adiella yang membuat ia marah dan geram
"Tangkap gadis sial ini!" Geramnya pada anak buahnya
Sekarang tiga orang bawahan nya datang menbantu nya menangkap Adiella , bermodalkan jurus jurus kumfu yang di pelajari nya mungkin ia dapat kabur dari pria bejat itu tapi lain halnya jika sudah ada empat , dan jangan lupakan mereka adalah pendekar!.
Adiella semakin terdesak, satu pukulan menghantam punggungnya dan menbuatnya tersungkur di tanah
"Hahaha..dasar bocah nakal akan ku buat kau menyesal! ikat dia di pohon" Titah pria itu
"Baik ketua " balas ketiganya
Tampa bisa melawan lagi Adiella di ikat di pohon dengan sangat kencang hampir saja ia tak bisa bernapas karna ketatnya ikatan
Diel melihat Kakek Yhan yang sudah terbujur kaku di tanah, adiknya Elkana dan Arga juga memiliki lembam di seluruh wajah
Joy, Ana dan Rebecca di ikat di pohon yang sama sedang kan Sisil, Nara, Gabriel dan Samuel di ikat satu namun mereka di biarkan terduduk di tanah
"Apa yang sedang kau lihat sayang " Ucap Pria itu sambil mengelus wajah Adiella
"Jauhkan tangan kotormu dariku pria brengsek" Amuk Diel
"Uwhh.. lihatlah betapa ganas nya gadis ku ini " Ucapnya pada yang lain
"Seekor rusa berlagak harimau hahahaha" Cibir yang satu
Lepaskan aku...lepas ..lepaskan" Teriak Adiella sambil meronta ronta
"Cup cup..cup.. jangan menangis sayang aku akan melepaskanmu " Miris Sang Ketua
"Tolong. .lepaskan aku paman" Tangis Adiella
"Baiklah ..Aku akan melepaskanmu setelah kau melayaniku dan tentunya para bawahanku juga hahaha" Ucapnya
"Hahhahah" Mereka tertawa seperti tiada lagi hari esok untuk tertawa
"Lepaskan aku .. lepasss! ********!" Maki Adiella keras sungguh otaknya tak bisa di gunakan untuk mencari cara lain selain memerintahkannya memaki para pria ******** di hadapannya
"Sepertinya kau sangat menginginkan sentuhanku sayang ..akhh.." Ringis Pria itu saat jarinya yang ia gunakan menyentuh bibir Adiella di gigit sangat kencang oleh Adiella
"Lepaskan jari ku sialan" Bentaknya
Adiella tidak menghiraukannya yang ada di pikirannya sekarang hanya cara membalas pria itu, setelah kesempatan ia bisa menggigit jari telunjuk pria itu tak akan ia lepaskan sampai jari itu lepas sendiri.
Adiella tetap kekeh menggigit telunjuk pria itu meski kini wajahnya menjadi samsak tampar pria itu sebagai pelampiasan sakitnya
"Lepaskan jariku sia ..alan ahk.." Ringisnya sambil menjambak Adiella
Semakin keras rambutnya di tarik semakin keras pula Adiella menggigit jari telunjuk pria itu , ia bahkan tidak memerdulikan darah yang menetes di mulutnya menciptakan amis .
Sebuah pukulan kuat melayang ke pipi Adiella yang membuat jari telunjuk pria itu lepas dari mulutnya.
Adiella memuntahkan darah di dalam mulutnya.
"Kau beruntung jarimu belum patah " Sinis Adiella
"Gadis sialan akan ku buat kau membayar mahal atas perbuatanmu ini!" Murka pria itu
"Cih..bunuh saja diriku, aku tak sudih melihat wajahmu lebih lama lagi"
"Membunuhmu? Hahahaaha... tidak semudah itu gadis brengsek"
"Apa mau mu!"
"Aku mau tubuhmu hahhaha"
"Brengsek! bukan hanya wajah dan tubuhmu yang jelek hatimu bahkan sangat menjijikkan"
"Akan ku lihat sampai dimana keangkuhanmu ini bertahan setelah ku jamahi tubuhmu " Ancamnya
"Bajing ngan lepaskan aku...Tolong..tolong " Racau Adiella saat pria itu semakin mendekat dan menjilati bibir nya sendiri
"Menjauh kau dariku! " Bentak Adiella saat tangan pria itu mulai mengelus pipinya dan perlahan turun ke lehernya
Adiella meludahi wajah pria itu " Menjauh kau pria menjijikkan!"
pria itu semakin di penuhi api amarah dalam sejarah perjalanan hidupnya sebagai ketua bandit yang paling ditakuti ini kali pertama ia di ludahi,bahkan oleh seorang gadis yang bahkan sudah tak berdaya.
"Kurang Ajar!" Makinya
Srekkk
Tumpah sudah air mata Adiella saat bajunya di robek oleh pria itu kini tampak jelas lah sudah belahan dada nya hanya tinggal sekali robek lagi maka ia akan menjadi bahan tontonan bagi para pria hidung belang ini
"Keluarkan kekuatanmu nona " Ucap beringin emas
Adiella hanya menangis menanti nasipnya ,bahkan mengeluarkan jeritanpun ia sudah tak sanggup. Bukan nya ia tak mendengar ucap beringin emas ,namun ia sudah berjaji akan menggunakan kekuatan itu saat bulan merah muncul dan berakhir. Janji banginya adalah harga diri
Harga diri? bahkan ia sedang mempertarukan harga dirinya sekarang
"Hahaha bungkam juga kau sialan "
"Ketua lanjut kan saja kami sudah tak sabar" Bujuk Salah satunya
"Baik lah, kita akan bersenang senang malam ini hahahaah" Ucap nya
"Dan kau layanilah kami semua " Ucapnya pada Adiella
Buhss
Brukkk...
Bruukk..
Para bandit itu satu persatu berjatuhan.
"Hei siap itu ! berani sekali kau mengganggu kesenanganku " Bentak Ketua Bandit pada rimbunan pohon
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ummi Erisha
semangat thor
2021-01-24
1