Menuju Pintu Dimensi

Adiella mengamati sekeliling hutan dengan teliti.Ia menghembuskan napas kesal karna sejak tadi ia sudah berlari namun tak kunjung menemukan kelompoknya

"Mereka dimana sih. Gini nih akibat kurang minum jadi gak fokus"

Adiella kembali melangkahkan kakinya dan sesekali berhenti untuk memberi pertanda agar nanti ia tidak kesasar lagi menuju pintu dimensi bersama kelompoknya.

****

"Hei....liat itu! mahkluk itu mendekat!!" teriak seorang pria, Gerry namanya

Profesor Adolf berdiri dan segera mendekati laki laki itu.Wajahnya seketika muram.

"Lari.....cepat lari!!!" Teriaknya memperingati

Mereka semua secara bersamaan menunjukkan wajah hawatir

"Bagaimana dengan kakak? " Tanya Joy panik

"Kita lari ke arah dia pergi tadi. CEPAT!!" Perintah profesor Adolf.

Mereka bergegas berhamburan menuju arah Adiella pergi.Terlihat pergerakan mereka terbilang lambat karna mahkluk itu sudah berada beberapa puluh langkah dari mereka.

Hal ini bukan tampa sebab, karna mereka harus menuntun anak anak juga dalam pelarian ini.

Joy Lala yang berada di baris paling belakang karna takut adiknya adiknya tertinggal semakin panik saat beberapa saat mahkluk itu serasa membuat ancang ancang untuk menerkamnya

"Akhhh..." Pekik Joy

"Kakak" Panik Sisil dan Rebecca bersamaan yang membuat semua melihat kearah Joy

" Lari!! Cepat. Jangan perdulikan kakak" Bentak Joy saat melihat adik adiknya malah ingin mendekatinya

Rebecca dan Sisil tampak bingung namun di lain sisi mereka tak punya kemampuan bertarung dan takut mati.

"Bawa Nara pergi cepat ahk...." Erangan Joy kesakitan saat mahkluk itu mencakar tangannya

Joy memperhatikan mahkluk itu yang semakin mendekatkan gigi panjang nya untuk menggigit Joy.

"apa ini akhir hidupku" Batin Joy ketakutan sambil memejamkan matanya

"Brukkk"

"Kenapa tidak terasa apa apa" Batinya heran sambil memberanikan diri melihat mahkluk itu.

Seketika mata Joy membelalak saat melihat kepala mahkluk itu berdarah. Ia segera berdiri dan menghampiri adik adiknya.

"Pergi ke arah depan biar aku yang menahan mahkluk sial ini" Ucap Adiella

Adiella memungut batu se ukuran kepalan tangan itu kembali dari tanah.

Ya...batu itu yang ia buat menghantam kepala mahkluk itu.

Adiella sangat marah saat mendapati adiknya hampir meregang nyawa di depannya. Tampa pikir panjang ia melempar batu ke arah mahkluk itu dan blusss..tepat sasaran.

"Apa kamu yakin Diel. Saya akan membantumu. Lihat mahkluk itu semakin banyak berdatangan.

" Tidak Profesor. Saya akan melakukannya sendiri. Saya percayakan mereka padamu Profesor " Ucap Adiella sambil menatap rombongannya itu

"Jangan ada yang meregang nyawa lagi.Pergilah ke arah utara aku telah memberi jejak dengan mengikat batang pohon menggunakan kain. Ikuti arahan itu maka kalian akan sampai di depan pintu dimensi" Lanjut Adiella

"Kau menemukannya " Ucap Profesor Adolf terkejut dan bahagia

Mereka yang mendengarkan juga ikut menangis bahagia. Walau belum melihat secara langsung entah mengapa hati mereka percaya Adiella tidak akan salah.

"Aku titip adik adikku pada mu Profesor. Anggap ini sebagai imbalan atas keberhasilanku menemukan pintu itu. Jika terjadi apa apa pada adik adikku maka kau orang yang akan ku salah kan" Ucap Adiella tampa memandang Profesor Adolf dan fokus memandang ke depan menanti kedatangan mahkluk mahkluk itu.

"Trimakasih. Mungkin saya hanya seorang pecundang yang meninggalkan seorang gadis dalam bahaya. Tapi saya juga egois, kembali dalam keadaan selamat. Jika tidak saya tidak akan menyisakan satu pun nyawa hidup " bisik Profesor Adolf tegas

Adiella seketika tertegun mendengar ancaman Profesor Adolf. Ia menatap kepergian rombongannya yang entah mengapa sangat lambat seperti enggan meninggalkan Adiella sendiri.

"Bahkan dia mengancamku di saat seperti ini. Dasar Pisikopat " Umpat Adiella sebal

Adiella melempar lemparkan batu di tangan nya dan menangkapnya kembali

"Mereka ada lima...Hummmm aku harus membuat mereka terpecah "

Adiella berlari ke arah salah satu pohon beringin yang langsung di kejar satu mahluk dan empat lainnya mengejar rombongan Profesor Adolf.

"Sial.. mahkluk ini jelek jelek cerdas Buset deh ah" Kesal Adiella

Ia menghentikan langkahnya dan melakukan peregangan sejenak sebelum melempar batu itu ke arah kepala mahkluk itu

Dan...

"brukkkk"

"Arrgggg.." Erang mahkluk itu yang membuat mahkluk yang lainnya menghentikan langkah ke utara dan segera menghampiri Adiella

"Dan aku pun akan di keroyok" Ucap Adiella geram

Episodes
1 Kepastian !
2 Awal Kehancuran
3 Hutan Beringin
4 Amanah
5 Amanah 2
6 Kekuatan Mahadasyat Spialga
7 Menuju Pintu Dimensi
8 Di Keroyok
9 Menghindar
10 Dunia Lain
11 Jalan Profesor Adolf
12 Bau Badan
13 Pintu Dimensi Lainnya
14 Kalung Dimensi
15 Putri Ranti Perindu
16 Menuju Benua Raya
17 Menuju Benua Raya 2
18 Kerajaan Palawa
19 Para Bandit
20 Pendekar Bergelar
21 Hal Aneh
22 Berpisah untuk Menjadi Kuat
23 Senior Tak Pernah Salah
24 Orang Yang Dinanti
25 Tidak ada Basa Basi
26 Perpustakaan Akademik
27 Cemburu atau Iri
28 Terkejut
29 Terkejut 2
30 Terkejut Lagi
31 Latihan Di Mulai
32 Terpukau
33 Selama Sebulan
34 Menilai Kemampuan
35 Operasi Gagak Merah
36 Portal Iblis
37 Pengumuman turnamen
38 Mata Bulan
39 Mata Bulan Kali
40 Berlatih Tenaga Dalam
41 Kembalinya Pendekar Mata Elang Iblis
42 Kesalahpahaman Yang Lalu
43 Kembali Ke Akademik
44 Murid Inti
45 Pusaka Langit : Tongkat Joytri Arc 1 Selesai
46 Hamparan Rasa
47 Artc 2 Dimulai Menembus Pendekar Murni
48 Turnamen Akademik
49 Turnamen Akademik 2
50 Turnamen Akademik 3
51 Turnamen Akademik 4
52 Turnamen Akademik 5
53 Kebohongan
54 Formasi Ruang Rahasia
55 Penanaman Jiwa Pedang
56 Turnamen Akademik 6
57 Penyerangan
58 Sebuah Dendam
59 Menghilang
60 Pesan Singkat
61 Menghadiri Pemakaman
62 Pengangkatan Petinggi Baru
63 Turnamen Berlanjut
64 Perempatfinal
65 Memulai Pertandingan
66 Murid Perunggu
67 Murid Perak
68 Turnamen Akhir
69 Turnamen Akhir 2
70 Akhir Turnamen
71 Aturan
72 Berlatih Ilmu Rahasia
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Kepastian !
2
Awal Kehancuran
3
Hutan Beringin
4
Amanah
5
Amanah 2
6
Kekuatan Mahadasyat Spialga
7
Menuju Pintu Dimensi
8
Di Keroyok
9
Menghindar
10
Dunia Lain
11
Jalan Profesor Adolf
12
Bau Badan
13
Pintu Dimensi Lainnya
14
Kalung Dimensi
15
Putri Ranti Perindu
16
Menuju Benua Raya
17
Menuju Benua Raya 2
18
Kerajaan Palawa
19
Para Bandit
20
Pendekar Bergelar
21
Hal Aneh
22
Berpisah untuk Menjadi Kuat
23
Senior Tak Pernah Salah
24
Orang Yang Dinanti
25
Tidak ada Basa Basi
26
Perpustakaan Akademik
27
Cemburu atau Iri
28
Terkejut
29
Terkejut 2
30
Terkejut Lagi
31
Latihan Di Mulai
32
Terpukau
33
Selama Sebulan
34
Menilai Kemampuan
35
Operasi Gagak Merah
36
Portal Iblis
37
Pengumuman turnamen
38
Mata Bulan
39
Mata Bulan Kali
40
Berlatih Tenaga Dalam
41
Kembalinya Pendekar Mata Elang Iblis
42
Kesalahpahaman Yang Lalu
43
Kembali Ke Akademik
44
Murid Inti
45
Pusaka Langit : Tongkat Joytri Arc 1 Selesai
46
Hamparan Rasa
47
Artc 2 Dimulai Menembus Pendekar Murni
48
Turnamen Akademik
49
Turnamen Akademik 2
50
Turnamen Akademik 3
51
Turnamen Akademik 4
52
Turnamen Akademik 5
53
Kebohongan
54
Formasi Ruang Rahasia
55
Penanaman Jiwa Pedang
56
Turnamen Akademik 6
57
Penyerangan
58
Sebuah Dendam
59
Menghilang
60
Pesan Singkat
61
Menghadiri Pemakaman
62
Pengangkatan Petinggi Baru
63
Turnamen Berlanjut
64
Perempatfinal
65
Memulai Pertandingan
66
Murid Perunggu
67
Murid Perak
68
Turnamen Akhir
69
Turnamen Akhir 2
70
Akhir Turnamen
71
Aturan
72
Berlatih Ilmu Rahasia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!