Adiella menarik napas panjang melihat makhluk makhluk itu dengan beringas menghampirinya. Sulit baginya mengontrol getaran di kakinya
"Astaga berhentilah kaki " Ucapnya sambil memegangi lututnya
Adiella memberanikan diri melangkahkan kaki ke belakang berniat kabur. Tapi bukannya berhasil kabur dia malah harus menerima kenyataan bahwa iya telah di kepung. Sekarang bukan hanya lima tapi sembilan makhluk yang harus dia hadapi
"Nona.. gunakan kekuatan mu" Ucap pohon beringin emas dalam pikiran Adiella
"Aku tak tau cara menggunakan nya" Sesal Adiella panik
Pohon beringin emas hanya menghela napas gusar dalam kalung dimensi bagaimana pun ia juga tak memgerti cara menggunakan kekuatan spialga
"Bagaimana ini ..Apa aku akan berakhir di sini. Oh no pisikopat itu akan menjadikan mereka daging cincang jika aku tak kembali" Ucap Adiel Panik
Satu makhluk mengayunkan tangannya ke arah Adiella hendak mencakar namun respon adiella cukup bagus karna serangan itu tak mengenainya dan malah berujung mengenai makhluk di depannya.
"Syukur..syukur masih bisa hidup berapa detik lagi " Ucap Adiella
Melihat hal itu makhluk makhluk itu malah semakin agresip penuh amarah menyerang Adiella. Adiella manik bukan main saat ia di keroyok dia berusaha memghindar namun satu cakaran mengenai lengan kananya.
Adiella berguling di tanah menghindari serangan mahkluk itu sambil mencengkram lengannya yang sudah dialiri darah segar.
Dengan segera dia bangkit berdiri dan kembali menghindar ke kanan ke kiri berguling dan berlari kecil
Semua ia lakukan tapi serangan bertubi tubi para makhluk itu semakin menyiksanya. Tampak sekarang wajahnya di aliri darah akibat hantaman keras yang ia dapat di kepalanya.
" Nona .. jangan hanya menghindar lawan mereka " Ucap pohon beringin emas semakin panik saat ia merasa tubuh Adiella semakin melemah.
Ya . Dia dapat melihat dunia luar dari kalung dimensi tapi itu hanya bagian depan yang di tampilkan kalung sehingga ia tak bisa melihat keadaan Adiella namun ia dapat merasakan tubuh tuannya ini semakin melemah
Adiella menarik napas panjang , tubuhnya telah bersimba darah matanya kabur dan ia hampir mencapai batas nya.
"Semangat Die Semangat" Motivasi Adiel pada dirinya sendiri
Ia mengambil batu yang tadi ia pakai memecahkan kepala salah satu mahluk itu.
"Aku rasa batu ini dapat membantuku lagi" Harap Adiella
Ia melempar batu dan tepat mengenai kepala mahkluk di depannya hingga pecah tampa suara.
"Hebat sekali aku seperti melesatkan sesuatu yang sangat ringan" Ucap Adiella
"Sepertinya kekuatan nona keluar tampa nona sadari".
" Hummm kau benar aku akan fokus kali ini " Ucap Adiella
Adiella menatap tajam makhluk makhluk itu , ia memokuskan pikirannya seperti yang ia lakukan saat melempar batu tadi. Ia mengangkat tangan nya ke atas dan mengarahkannya ke arah mahkluk mahkluk itu dan Blus....
mereka meledak.
.
"Luar biasa " Ucap Adiella kagum
"Bagaimana nona melakukannya " Tanya pohon beringin emas heran
"Entahlah aku hanya membayangkan tanganku mengeluarkan petir dan aku ingin petir itu memusnakan makhluk makhluk itu " Terang Adiella
"Jadi itu kunci kekuatan ini" Antusias Pohon beringin emas
"Apa ?"
"Pikiran nona. ini luar biasa anda hanya perlu memikirkan dan membayangkan apa yang ingin anda lakukan dan kekuatan itu akan mengikutinya " Ucap nya semakin antusias
"Jadi semudah it..."
"brukkk"
Tubuh Adiella ambruk ke tanah tampah sempat melanjutkan ucapannya tenaganya sudah tak tersisa lagi untuk berdiri.
"Nona anda baik baik saja. Jawab aku nona ..hiks...hiks... nona jangan seperti ini " Racau pohon beringin kawatir
Adiella yang masih tengkurap di atas tanah menampikkan senyum setannya
"Pohon emas.." Ucapnya lemas
"Iya nino anda baik baik saja kan" Balas nya
"Dengarkan aku..aku berterimakasih untuk pertemuan singkat kita ini. Aku sangat bahagia bisa bertemu denganmu " Ucap Adiella Sendu
"Saya lebih beruntung bertemu denganmu Nona bahkan sangat beruntung" Balas nya sambil menangis
"Trimakasih ...untuk semua nya poh..."
Ucap Adiella tak terselesaikan
"Nona...Nona!! Ahhhkk...Bangun!! . Tolong bangun nona bangun"
"Jangan tinggalkan saya nona. Saya tak bisa kehilangan nona..nona tolong bangun " histeris pohon beringin dari dalam kalung dimensi.
"Hahahaha....wajhahahahah...haha..ha.." ketawa Adiella menggelegar di hutan ini
"Nona anda ..." Ucap pohon beringin emas bodoh
"Kau lucu sekali beringin emas ha ha...ha "
"Jadi...." geram beringin emas
"Anda sangat menjengkelkan Nona saya menyesal mengenalmu" Kesal beringin Emas
"Ah.. benarkah lalu ucapanmu yang tadi bagaimana" Goda Adiella
"Yang mana saya tak merasa" Balas nya
"wah.. wah..kamu tak mengaku rupanya . Kalau begitu saya mati saja lagi" Ucap Adiella
"Terserah saja " Balas beringin emas
"Oke.." Tantang Adiella
Tiba tiba langit berubah gelap suasana menjadi mencekam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments