Putri Ranti Perindu

Pagi ini rombongan kakek Yhan akan melakukan perjalanan ke Benua Raya.Tampak Joy dan Rebecca sedang sibuk mengemasi Gabriel dan Nara, sedangkan Arga, Elkana dan Samuel sedang membantu Kakek Yhan mengangkut barang ke dalam gerobak yang lumayan besar dengan empat kuda sekaligus untuk menariknya.

Adiella, Sisil dan juga Ana sedang berada di luar penginapan karna Kakek Yhan meminta mereka berbelanja beberapa jenis makanan yang dapat bertahan lama sebagai bekal mereka dalam perjalanan.

Saat sedang sibuk memilih makanan mereka terdorong ke depan dan hampir menjatuhkan makanan yang di sajikan penjual andai Adiella tidak menahan berat badannya pada sebuah tiang penyangga tenda sang penjual.

Saat berbalik dan ingin memaki orang yang mendorongnya Adiella terkejut dengan pemandangan yang ada di depannya.

Dari pintu tugu perbatasan tampak sekitar kurang dari 20 kuda dengan masing masing penunggang yang berseragam lengkap seperti prajurit sedang mengawal satu kereta kuda yang amat mewah dengan enam kuda putih sebagai penariknya.

Mereka menggunakan seragam berwarna biru dengan garis emas membentuk segitiga dan lingkaran kecil di tengah segitiga berwarna putih.

Dari dalam kereta kuda terdengar suara tangis bayi yang sangat memilukan hingga siapa pun yang mendengarnya akan merasa kesakitan yang kentara dari suaranya

"Ah..itukan rombongan dari kerajaan Swall "

"Benar Raja dan Ratu sedang membawa Putri mereka berobat ke Benua Tiongklat"

"Dengar dengar Putri Ratih Perindu terkena penyakit yang tak dapat di sembukan" Ucap yang lain

"Kasihan sekali Raja Annor Langit dan Ratu Ranjani "

Adiella terus menyimak denga seksama percakapan para penjualan di belakangnya dengan baik.

Saat kereta kuda yang di tumpangi sang Raja telah berada di dekatnya ia melangkah maju dan menghalau jalan kereta itu.

"Apa yang sedang kau lakukan gadis sialan! Berani sekali kau menghadang jalan Raja kami!" Bentak seorang prajurit

Adiella tidak menjawab ataupun menoleh ke arah prajurit itu, matanya masih fokus pada kereta kuda di depannya yang membuat prajurit itu semakin marah dan hendak menghunuskan tombak yang ia bawa jika tidak di hadang oleh sang Raja

"Hentikan! " Bentak Raja Annor dari dalam kereta

Saat mendengar perintah sang Raja prajurit itu menghentikan aksinya dan berlutut saat melihat Raja serta Ratu Swall sudah berdiri di depan kereta

"Ampun Yang Mulia Raja hamba tidak bermaksud " Tutur prajurit itu sambil berlutut tak berani memandang Sang Raja

"Kembali ke tempat mu " Perintah Raja yang segera di turuti sang prajurit setelah memberi hormat

"Mengapa kau menghadang jalan kami nona " Tanya Raja Annor pada Adiella yang masih terpaku menatap putrinya yang berada di gendongan Ratu Ranjani

"Dia tersiksa " Ucap Adiella sambil menunjuk ke arah bayi di gendongan Ratu Ranjani

Raja Annor melirik Putri nya itu sekilas dan kembali menatap Adiella

"Putriku memang sedang tersiksa nona karna penyakit bawaan lahirnya " Sendu Raja Annor

"Itu bukan penyakit ataupun bawaan lahir" Tegas Adiella tampa sedikit pun mengalihkan pandangannya dari putri Ranti

Mendengar ucapan Adiella yang tegas membuat Raja Annor menghela napas legah, meski gadis yang di depannya itu tak mampu menyembukan putrinya dia tidak berburuk sangkah karna sebelum menginjakkan kaki di Benua Raya ia pernah bertemu peramal yang mengatakan misteri penyakit putrinya akan di pecahkan oleh orang yang tak akan kau pandang mampu.

"Bisakah kita bicarakan di dalam kereta kudaku saja Nona " Tawar Raja Annor ramah

Tampa menjawab Adiella segera melangkahkan kakinya kedalam kereta di ikuti Raja dan Ratj Swall

" Apa kah putriku dapat sembuh " Tangis Ratu Ranjani setelah mereka duduk

Adiella yang berda di depan Ratu Ranjani hanya menatap puti Ratih Perindu sendu yang tidak berhenti menangis sejak tadi.

"Sejak dulu aku bisa melihat kehadiran mahkluk halus dan santet. Tapi ini pertama kali nya aku menemukan yang lebih kuat dari ku " Batin Adiella resah

"Tolong sembuhkan putriku nona " Mohon Raja Annor

"Aku tidak bisa menyembuhkannya Raja " Balas Adiella

Bagai di sambar petir Raja dan Ratu Swall tidak menyangkah bahwa Adiella hanya mempermainkan mereka

"Lalu apa yang kau inginkan dengan menghadang jalan kami" Sarkatis Raja Annor

"Dengarkan baik baik Raja penyakit putrimu bukan bawaan lahir atau penyakit dalam lainnya.Tapi.."

"Tapi apa" Tannya sang Ratu

"Aku tak tau harus menyebutnya apa " Balas Adiella yang membuat kedua alis Raja dan Ratu bersatu

"Putri anda di selimuti semacam asap hitam yang menggerogoti jiwanya itu yang menyebabkan tubuhnya semakin lemah karna jiwannya hampir tiada" Jelas Adiella

"Lalu apa yang harus kami lakukan " Tannya sang Raja

"Bantu putriku nona tolong" Pilu Sang Ratu

"Aku berjanji akan memberikan apapun yang kau inginkan asal kau bisa menyembuhkan putriku " Mohon Sang Raja

"Bukannya aku tak ingin Raja tapi aku tidak mampu, kekuatan itu sangat besar " Sesal Adiella

"Apa tidak ada cara menyembuhkan Putriku " Isak Ratu Ranjani

"Sebenarnya itu mudah Ratu jika metodenya di mengerti dan kekuatan nya besar" Tutur Adiella

"Maksudmu ? "

"Begini Raja. Aku mengerti cara menyembuhkan Putrimu tapi aku tak memiliki cukup kekuatan dan orang lain memiliki kekuatan tapi tak mengerti cara menyembuhkan nya"

"Lalu apa yang harus kita perbuat" Frustasi Raja

Adiella mengambil gelas bambu yang di selipkannya di pinggangnya. Ia membuka dan meminumkan air itu ke mulut Putri Ratih, tak menunggu lama Putri Ratih mulai berhenti menangis dan tertawa

Hal itu sontak membuat Raja dan Ratu sangat bahagia dan segera berterima kasih pada Adiella.

"Putri anda belum sembuh Raja aku hanya memulihkan kembali dirinya seperti sedia kala tapi putri Ratih akan kembali kesakitan lagi dalam beberapa minggu lagi" Tutur Adiella

"Lalu apa yang harus kami perbuat nona " Balas Sang Raja

"Di kepala Putri Ratih jika Raja perhatikan dengan seksama maka akan terlihat jelas tiga rambut yang lebih tebal dan hitam pekat, itulah santetnya. Raja hanya harus mencari orang yang mampu mencabut ketiga rambut itu " Tutur Adiella

"Baiklah Trimaka kasih banyak nona. Sekarang katakan apa yang nona inginkan" Ucap Raja Annor tulus yang di angguki oleh Ratu Ranjani

Adiella tersenyum tulus " Bahagiakan pitrimu dan Rakyatmu Raja "

Raja Annor terkejut dengan pernyataan Adiella iya tak menyangka gadis di depannya itu tidak akan meminta harta atau kekuasaan darinya

"Itu sudah menjadi kewajibanku Nona"

"Dan itulah keinginanku " Balas Adiella

"Baiklah aku harus segera kembali semoga putrimu cepat sembuh Ratu " Ucap Adiella tulus

Saat akan melangkahkan kakinya keluar dari dalam kereta kuda ia segera di tahan oleh Raja Annor

"Tunggu Nona"

"Jika memang kau tidak mengingikan apapun dariku maka anggaplah ini sebagai pemberian putriku " Ucap Raja Annor sambil menyerahkan sebuah cincin bermata hijau lumut

"cincin ? " Bingung Adiella

"Ini adalah cincin semesta, Nona bisa menyimpan benda mati apapun di dalam nya " Jelas Sang Raja

Adiella tersenyum manis menerima cincin itu, ia berterima kasih pada Sang Raja dan Ratu dan segera pergi meninggalkan rombongan Raja dan hilang di antara orang orang yang berlalu lalang.

Terpopuler

Comments

Ummi Erisha

Ummi Erisha

bkin penasaran thor😀

2021-01-24

1

pecinta time travel

pecinta time travel

cincin dimensi

2021-01-18

2

lihat semua
Episodes
1 Kepastian !
2 Awal Kehancuran
3 Hutan Beringin
4 Amanah
5 Amanah 2
6 Kekuatan Mahadasyat Spialga
7 Menuju Pintu Dimensi
8 Di Keroyok
9 Menghindar
10 Dunia Lain
11 Jalan Profesor Adolf
12 Bau Badan
13 Pintu Dimensi Lainnya
14 Kalung Dimensi
15 Putri Ranti Perindu
16 Menuju Benua Raya
17 Menuju Benua Raya 2
18 Kerajaan Palawa
19 Para Bandit
20 Pendekar Bergelar
21 Hal Aneh
22 Berpisah untuk Menjadi Kuat
23 Senior Tak Pernah Salah
24 Orang Yang Dinanti
25 Tidak ada Basa Basi
26 Perpustakaan Akademik
27 Cemburu atau Iri
28 Terkejut
29 Terkejut 2
30 Terkejut Lagi
31 Latihan Di Mulai
32 Terpukau
33 Selama Sebulan
34 Menilai Kemampuan
35 Operasi Gagak Merah
36 Portal Iblis
37 Pengumuman turnamen
38 Mata Bulan
39 Mata Bulan Kali
40 Berlatih Tenaga Dalam
41 Kembalinya Pendekar Mata Elang Iblis
42 Kesalahpahaman Yang Lalu
43 Kembali Ke Akademik
44 Murid Inti
45 Pusaka Langit : Tongkat Joytri Arc 1 Selesai
46 Hamparan Rasa
47 Artc 2 Dimulai Menembus Pendekar Murni
48 Turnamen Akademik
49 Turnamen Akademik 2
50 Turnamen Akademik 3
51 Turnamen Akademik 4
52 Turnamen Akademik 5
53 Kebohongan
54 Formasi Ruang Rahasia
55 Penanaman Jiwa Pedang
56 Turnamen Akademik 6
57 Penyerangan
58 Sebuah Dendam
59 Menghilang
60 Pesan Singkat
61 Menghadiri Pemakaman
62 Pengangkatan Petinggi Baru
63 Turnamen Berlanjut
64 Perempatfinal
65 Memulai Pertandingan
66 Murid Perunggu
67 Murid Perak
68 Turnamen Akhir
69 Turnamen Akhir 2
70 Akhir Turnamen
71 Aturan
72 Berlatih Ilmu Rahasia
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Kepastian !
2
Awal Kehancuran
3
Hutan Beringin
4
Amanah
5
Amanah 2
6
Kekuatan Mahadasyat Spialga
7
Menuju Pintu Dimensi
8
Di Keroyok
9
Menghindar
10
Dunia Lain
11
Jalan Profesor Adolf
12
Bau Badan
13
Pintu Dimensi Lainnya
14
Kalung Dimensi
15
Putri Ranti Perindu
16
Menuju Benua Raya
17
Menuju Benua Raya 2
18
Kerajaan Palawa
19
Para Bandit
20
Pendekar Bergelar
21
Hal Aneh
22
Berpisah untuk Menjadi Kuat
23
Senior Tak Pernah Salah
24
Orang Yang Dinanti
25
Tidak ada Basa Basi
26
Perpustakaan Akademik
27
Cemburu atau Iri
28
Terkejut
29
Terkejut 2
30
Terkejut Lagi
31
Latihan Di Mulai
32
Terpukau
33
Selama Sebulan
34
Menilai Kemampuan
35
Operasi Gagak Merah
36
Portal Iblis
37
Pengumuman turnamen
38
Mata Bulan
39
Mata Bulan Kali
40
Berlatih Tenaga Dalam
41
Kembalinya Pendekar Mata Elang Iblis
42
Kesalahpahaman Yang Lalu
43
Kembali Ke Akademik
44
Murid Inti
45
Pusaka Langit : Tongkat Joytri Arc 1 Selesai
46
Hamparan Rasa
47
Artc 2 Dimulai Menembus Pendekar Murni
48
Turnamen Akademik
49
Turnamen Akademik 2
50
Turnamen Akademik 3
51
Turnamen Akademik 4
52
Turnamen Akademik 5
53
Kebohongan
54
Formasi Ruang Rahasia
55
Penanaman Jiwa Pedang
56
Turnamen Akademik 6
57
Penyerangan
58
Sebuah Dendam
59
Menghilang
60
Pesan Singkat
61
Menghadiri Pemakaman
62
Pengangkatan Petinggi Baru
63
Turnamen Berlanjut
64
Perempatfinal
65
Memulai Pertandingan
66
Murid Perunggu
67
Murid Perak
68
Turnamen Akhir
69
Turnamen Akhir 2
70
Akhir Turnamen
71
Aturan
72
Berlatih Ilmu Rahasia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!