Adiella terbangun setelah merasakan goncangan pada gerobak yang ia duduki ia memandang sekitar yang ternyata sudah pagi, adik adiknya masih tidur seolah tidak terganggu akan goncangan yang di akibatkan benturan roda pada bebatuan.
"Kak bisa gantian tidak , aku sangat mengantuk semalam belum tidur " Ucap Arga
Adiella melihat kearah Arga
"Tentu , tidur lah " Balasnya sambil melakukan pertukaran tempat
Adiella berjalan pelan sambil membungkuk agar ia tidak mengganggu tidur adik adiknya yang lain.
"Kamu ngak cape dek?" Tanya Adiella pada Elkanan
"Sebenarnya cape dan ngantuk Kak , tapi masih kuat"
"Tidur aja dek biar Kakak yang gantiian" Saut Joy
"Ehhh... kamu udah bangun "
"Iya kak, dari tadi malah"
Akhirnya Adiella dan Joy duduk berdampingan bersama Kakek Yhan
"Kek? "
"Kenapa Del"
"Adiella bisa belajar nunggangin kuda nya tidak ?"
"Hahahah... tentu saja, itu sangat bagus kita bisa bergantian membawanya nanti"
Adiella pun tersenyum mendengar penuturan Kakek Yhan,sebenarnya ia sudah tau cara menunggang kuda karna dulu di sekolahnya terdapat ekschool berkuda, dia hanya takut salah bicara dan malah berujung menyakiti perasaan Kakek Yhan.
Adiella menerimana dan mendengarkan dengan baik semua arahan Kakek Yhan, terkadang ia akan menarik tali kuda kencang agar ia tidak ketahuan sedang memainkan sandiwara, setelah beberapa jam baru lah Adiella menunjukkan kebolehannya dalam menunggang kuda.
"Kamu cepat belajar nak " Salut Kakek Yhan
"Tidak Kek, Kakek yang hebat dalam mengajari "
"Tentu guru yang hebat akan melahirkan murid yang hebat juga " Sombong Kakek Yhan sembari terkekeh
Joy yang menyaksikannya hanya membatin lirih
"Andai Kakek tau Kak Adiella sudah mahir berkuda , pasti Kakek Yhan akan muntah darah hahaha. Sungguh sandiwara yang mengagumkan, kalau saja tragedi itu tidak terjadi , aku rasa Kak Diel akan jadi aktris terkenal"
Batin Joy
Tak terasa mereka telah melakukan perjalannan sebanyak tiga hari lama nya , di depan mereka sekarang terdapat antrian panjang .
"Kenapa banyak orang yang antri Kek?" Tanya Joy
"Ada lampu merah yah Kak" Saut Samuel dari dalam gerobak
"Lampu merah pala lu pea" Omel Rebecca
Kakek Yhan menggelengkan kepalanya mendengar ocehan Samuel dan Rebecca
"Kita akan memasuki wilayah kekuasaan Kerajaan Palawa, dan setiap akan memasuki suatu wilayah maka akan di lakukan pemerisaan di pintu pintu masuk wilayah untuk mengantisipasi adanya penyusup " Terang Kakek Yhan
"Kek sebesar apa Kerajaan Palawa" Tanya Ana
"Sangat besar, Kerajaan Palawa terkenal akan penghasil gula terbesar di Benua Raya, selain itu Kerajaan ini juga terkenal dengan pasukan Baja Api nya "
"Pasukan Baja Api Kek " kernyit Arga
"Pasukan tempur Kerajaan Palawa, dari yang kakek dengar pasukan ini telah mendapat penghargaan dan nama yang besar di Kekaisaran Benua Raya karna keberhasilan mereka dalam menjaga perbatasan dari penyusup"
"Kerajaan dan Kesaisaran dalam satu benua, bukankan itu membingungkan " Racau Adiella
"Benua Raya memiliki banyak kerajaan yang memdiami satu wilayah, kerajaan berhak menentukan jalan mereka sendiri dan sistem politik nya sendiri. Akibatnya terdapat banyak pertentangan diantara Kerajaan , untuk mengantisipasi perpecahan maka. Benua Raya menyepakati mendirikan satu kekuatan atas seluruh Kerajaan di Benua Raya dimana pemimpinya di juluki sebagai Sang Kaisar Agung sehingga setiap Kerajaan tidak dapat melakukan invasi atas kerajaan lain melalui perang"
"Hebat sekali, aku ingin jadi kaisar saat besar nanti " Antusias Samuel
"Tidur aja harus di temanin sok sokan mau jadi Kaisar " Sindir Rebecca
"Kalau aku sudah jadi Kaisar kan banyak yang nemenin tidur" Sanggah Samuel
Adiella membelalakkan matanya mendengar penuturan Samuel, ia yang terlalu polos atau adiknya itu yang terlalu kotor sungguh ia tak tau.
"Kaisar itu gak boleh cengeng, mau makan apa nanti rakyak jika model Kaisarnya seperti kamu"
"Ya makan apa yang ada"
"Kau..."
"Cukup!" Sergap Ana
Ana memang masih lebih mudah dari Rebecca tapi soal kedewasaan Ana lah pemenangnya. Dia merupakan sosok yang lebih banyak diam karna ia lebih suka mengakah dari pada berdebat , tapi jika sesuatu itu telah sangat mengusiknya dia akan berubah menjadi macan betina
Adiella menahan tawa melihat Rebecca tiba tiba bungkam, seorang gadis cerewet dan bermulut cabe rawit itu adalah gadis yang tidak kenal tempat untuk mengoceh, bergosip dan satu lagi centil.
Ia terdiam pakum mendengar bentakan Ana yang notabennya masih adiknya tapi apa daya ia tak mampu berkutik saat mata tajam itu menatapnya sarkatis.
Kakek Yhan tampak menuruni gerobak saat tiba giliran kami untuk di periksa, Kakek Yhan memberikan sebuah lencana yang terbuat dari perunggu kepada prajurit itu. Tampak mereka sedang tertawa dan bercerita ria , dari pengamatan Adiella sepertinya prajurit penjaga perbatasan itu sudah sangat mengenal Kakek Yhan terbukti saat mereka tak sama sekali melakukan penggeledahan ke dalam gerobak sama seperti pengantri sebelumnya.
"Mengapa aku merasa Kakek Yhan bukan orang sembarangan " Batin Adiella cemas
Setelah dua puluh menit berlalu Kakek Yhan kembali ke gerobak dan melajukan gerobak itu menembus penjaga
"Kenapa gerobak kita tidak di periksa Kek" Tanya Adiella
"Karna Kakek sudah terbisaa melakukan perdagangan ke Benua Tiongklat mungkin mereka sudah bosan memeriksa Kakek setiap pekan"
"Mungkin perasaanku saja " Batin Adiella meyakinkan
"Apa kita akan tinggal di Kerajaan ini Kek?" Tanya Joy
"Tidak kita akan segera menuju ke Kaisaran "
"Apa??" Teriak Rebecca dan Samuel bersamaan
"Ada apa?" Heran Joy
"Tidak apa apa Kak" Balas Rebecca dengan cengirannya
"Mencurigakan " Selidik Joy
Samuel dan Rebecca hanya tersenyum dan saling memandang seolah menunjukkan persaingan dari tatapan mata mereka
"Kakak Adik gak ada yang beres " Runtuk Elkana tampa menghiraukan Rebecca dan Samuel yang menatapnya seolah ingin menelannya hidup hidup
"Mengapa kita pergi ke kaisaran kek, apakah itu dekat dari kerajaan Palawa?" Tanya Adiella
"Jauh nak. Kekaisaran terletak di pertengahan Benua Raya karna fungsinya yang sebagai pusat pemerintahan "
"Lalu mengapa kita harus ke sana Kek?" Heran Adiella
"Bukan kah kau ingin menjadi seorang pendekar agar dapat menjaga adik adik mu?"
"Tentu Kek "
"Di Kekaisaran lah letak akademi yang Kakek maksud untuk kau masuki, Kakek percaya kau akan cepat berkembang di sana"
"Apa di Kerajaan ini tidak ada Kek?" Tanya Joy
"Ada, tapi itu padepokan Kakek hanya tidak ingin kau terik pada padepokanmu suatu saat nanti sebab itu Kekek lebih memilih Akademi Surgawi agar kau dapat bebas memilih jalan hidupmu saat kau sudah dapat di lepas di dunia persilatan"
"Terima kasih Kek karna telah memikirkan dengan matang masa depanku " Ucap Adiella tulus
"Tidak perlu berterima kasih nak, Kakek juga memiliki tujuan lain ke Kaisaran dan kita sejalan "
"Tujuan lain Kek?"
"Humm..Kakek sudah mendapatkan ramuan dari air mata peonix darimu dan sudah saatnya Kakek pulang mengobati anak Kakek"
"Semoga anak Kakek cepat sembuh "Tulus Adiella
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Ummi Erisha
siapa kakek itu ya...
2021-01-24
1
pecinta time travel
aku rasa kakek itu bukan orang sembarangan
2021-01-18
2