Di sebuah desa bernama Desa Ara suasana gelapnya malam seakan tak menghentikan semua rakyat berlari dan berjerit kencang di kala segerombolan makhluk mengerikan menerkam warga dan menghisap darahnya sampai sang mayat sama seperti patung
"Lari Diel lari !!.. selamatkan adik adik mu " Teriak pria paruh baya yang merupakan ayah Adiella Domani ,Jhonso Domani
"Ahkkk..argksss..." Pekik seorang wanita paruh baya Mistaile Stony saat makhluk itu menangkap dan menghisap darah nya
"Ibu.!!"
"Mista..!!"
Pekik Adiella dan Jhonso bersamaan
Jhonso segera berlari menghampiri istrinya itu dan mengarahkan golok yang sejak tadi ia bawa kearah makhluk itu secara brutal. Namun naas bukannya berhasil mengalahkan makhluk itu ,iya juga malah ikut merenggang nyawa di tangan mahkluk itu
Adiell jatuh ketanah setelah menyaksikan kematian kedua orang tuanya di depan matanya sendiri tampa memerdulikan makhluk makhluk yang mulai mendekatinya .Sebelum dia digapai oleh makhluk itu seseorang menarik tubuhnya dan membawanya pergi dari tempat itu iya adalah Patri Poul Stony
"Paman ..hiks..hiks.." Rintih Adiella
"Tidak ada waktu untuk meratapi kematian orang tuamu Diel " Ucapnya sambil menghapus air mata Adiella
"Kalian para pemuda bawa semua anak anak desa ini kami para orangtua akan menghalangi makhluk makhluk sialan itu,kami percayakan anak anak kampung ini pada kalian" Perintah Patri poul Stony dan segera berlalu di ikuti para orang tua lain
Para pemuda pemudi membawa anak anak menjauhi desa itu. Tapi tidak berselang beberapa jam makhluk makhluk itu sudah mengejar mereka kembali
" Kita harus berpencar untuk memecah perhatian para makhluk itu " Perintah Rivai Stony Patri dan langsung di angguki yang lainnya
Semua berpencar keseluruh penjuru dengan para pemuda membawa anak anak untuk mereka lindungi
Adiella,Rivai , Theo dan Galang menjadi tim yang membawa sekitar 50 lebih anak anak ke arah barat
Mereka terus berlari melewati hutan saat di tengah hutan mereka terkejut karna dari arah depan mereka makhluk makhluk itu bergelombongan menuju mereka bukan hanya dari depan dari belakang mereka juga
"Lari ke arah Selatan " Perintah Theo
Mereka berlari menuju arah Selatan dan sekitar 20 meter di belang mereka makhluk makhluk itu mengejar dan berhasil mengikis jarak di antara mereka
Jeritan anak anak menghiasi hutan itu ,langkah mereka yang kecil dan keterbatasan para pemuda membuat korban berjatuhan di pihak mereka
"Diella aku tau kamu hanya seorang gadis,namun jika di bandingkan dengan kami semua kamu memiliki otak dan kemampuan ilmu bela diri yang tinggi. Sekarang pergilah bersama anak anak yang masih hidup,masah depan mereka kami serahkan kepadamu ujudkan mimpi orang tua mereka untuk melihat mereka tumbuh dewasa" Ucap Rivai sambil berlari
"Benar Diell kamu yang harus mengujudkan mimpi itu,kami percayakan mereka pada mu . Jangan pikirkan kami ,karna....nyawa kami akan di ganti dengan masa depan mereka " Timpal Theo
" Dan jangan pernah melihat ke belakang saat kamu berlari ,cukup orang tua dan saudaramu yang meregang nyawa di depan matamu. Pergi dan ingat kami melakukannya dengan senang hati " Ucap Galang tegas
Mereka bertiga menghentikan langkahnya dan berbalik arah menghadang makhluk makhluk itu. Dengan perasaan sesak dan berat Adiella membawa anak anak itu berlari menuju markas Informan Agni. Dari kejauhan iya dapat mendengar jeritan jeritan memekikkan dan memilukan di udara
**Trimakasih buat yang udah dukung author
Jangan lupa terus dukung author dengan cara like ,rate,komen,follow and tekan love nya ya
Karna author masih pemula dan belum lama jadi members noveltoon
tolong bantuin author beri saran dan tips tips untuk membantu author melalui
*grup chat saya
*Ig :dinisireg
*fb:
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments